Anda di halaman 1dari 2

Dari data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menunjukkan bahwa laju

kenaikan jumlah kendaraan yang ada di Yogyakarta sebesar 7,116% setiap tahunnya. Dengan asumsi
bahwa laju kenaikan kendaraan di Yogyakarta sama seperti di wilayah Kampus UGM, maka dapat
dilakukan peramalan terhadap tingkat kepadatan lalu lintas yang dinyatakan dalam VC ratio untuk 15
tahun ke depan. Berikut adalah hasil peramalan yang dilakukan:

Dari grafik di atas maka dapat diperkirakan bahwa 15 tahun kedepan terjadi kemacetan pada sebagian
besar ruas jalan yang ada di UGM. Beban lalu lintas yang tidak merata ini akan memiliki dampat
negatif yang dapat dirasakan oleh civitas akademika UGM seperti mobilitas yang terhambat, kondisi
lingkungan yang tidak sehat karena polusi, serta mampu mengurangi atmosfir akademik yang ada di
kampus UGM.
Kampus UGM dalam aktivitas kesehariannya selalu menarik sejumlah pihak yang berinteraksi di
dalamnya meliputi dosen, mahasiswa, karyawan dan pihak luar yang berkepentingan. Kampus UGM
sebagai lingkungan yang terbuka diharapkan memiliki sistem transportasi kampus yang mampu
mendukung semua aktivitas di dalamnya. Pola berlalulintas kampus merupakan integrasi dari dari
berbagai moda transportasi yang terlibat yaitu pejalan kaki, kendaraan tidak bermotor, bus, dan
kendaraan bermotor. Pada saat ini dari keempat komponen moda di atas, kendaraan bermotor masih

mendominasi. Dari hasil peramalan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa komposisi kendaraan
bermotor akan terus bertambah dan memiliki dampak negatif. Mengacu pada konsep pembangunan
UGM untuk menjadi kampus educopolis, maka kondisi perbandingan moda yang ada di UGM saat ini
masih tidak sesuai dengan kriteria yang ditetepakan. Dengan demikian perlu adanya perbaikan
terhadap behavior pengguna moda, sehingga mampu mewujudkan visi sebagai kampus edukopolis.

Anda mungkin juga menyukai