TUGAS
PERANCANGA
N PRODUK
NAMA
NIM
120405044
Roger R. H. Purba
120405046
Trio F. L. Tarigan
120405047
Grace Angelin
120405050
PIROLISIS THERMAL
PADA BAN BEKAS
Latar Belakang
Landfilling adalah pengelolaan sampah dengan cara
menimbunnya didalam tanah. Teknologi alternatif yang telah
dikembangkan untuk mengurangi jumlah volume sampah
buangan, khususnya sampah jenis rubbish diantaranya
teknologi daur ulang, dan teknologi transformasi termal.
Proses transformasi termal selanjutnya terbagi menjadi tiga
macam pengolahan yaitu pembakaran (combustion),
gasification dan pirolisis (Hutomo, dan Winarno, 2010).
Ban merupakan bagian penting dari kendaraan bermotor
seperti sepeda motor dan mobil. Ban memiliki bahan dasar
karet yang merupakan salah satu jenis polimer sintesis
(polistiren). Polistiren adalah molekul yang memiliki berat
molekul ringan, terbentuk dari monomer sirena berbau
harum (Damayanthi dan Martini, 2007). Karet yang dibuat
untuk ban adalah karet butadiene. Karet ini dibuat secara
kopolimerisasi antara butadiene dan stirena (Surdia dan
Ban kendaraan bermotor yang telah lama dipakai akan aus akibat gesekan
dengan jalan. Ban yang telah aus ini harus segera diganti karena dapat
membahayakan pengendara. Tingkat keausan pada ban berbeda-beda
tergantung komposisi penyusun dari ban (Hutomo, dan Winarno, 2010).
Menurut ko et. all. (2004) komposisi penyusun ban bervariasi sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya, namun
demikian, galvagno et all. (2002) menyatakan bahwa secara umum
senyawa komposisi dari ban dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Komposisi Penyusun Ban
Karbon
hitam
merupakan
terbanyak
dalam
Komposisi
Persentase (%) komposisi
penyusunan ban digunakan untuk
Karbon
85,16
memperkuat karet dan membantu
Hidrogen
7,27
ketahanan terhadap goresan selam
proses
vulkanisasi
ban
Oksigen
0,54
ditambahkan senyawa sulfur untuk
Nitrogen
0,38
mengikat polimer dengan karet
Sulfur
2,30
dan juga untuk memperkuat serta
mencegah berubahnya bentuk ban
Ash
4,36
akibat temperatur yang tinggi
(Mastral, et all., 2000)
(Mastral, et all., 2000)
Definisi Pirolisis
Pirolisis atau devolatilisasi adalah proses
fraksinasi material oleh suhu. Proses pirolisis
dimulai pada temperatur sekitar 230 C, ketika
komponen yang tidak stabil secara termal, dan
volatile matters pada sampah akan pecah dan
menguap bersamaan dengan komponen lainnya
(Ramadhan dan Ali, 2011).
Produk pirolisis umumnya terdiri dari tiga jenis,yaitu
gas ringan (H2, CO, CO2, H2O dan CH4), tar (pyrolitic oil),
dan char (Ramadhan dan Ali, 2011; Ratnasari, 2011).
Semua produk dari pirolisis bisa dimanfaatkan sebagai
bahan bakar yang ramah lingkungan. Dengan proses
pirolisis tersebut bahan baku berupa limbah organik
akan terdekomposisi menjadi arang, bio-oil, dan
syngas. Bio-oil dan syngas potensial untuk pembangkit
listrik dan panas yang sangat dibutuhkan oleh proses
Produk Pirolisis
a.
.
.
.
Pemanfaatan arang:
Digunakan langsung sebagai bahan bakar
Dipadatkan menjadi briket bahan bakar
Digunakan sebagai bahan adsorpsi seperti
karbon aktif
. Dihancurkan dan dicampur dengan produk
minyak pirolisis menghasilkan lumpur (slurry)
untuk pembakaran.
. Arang dari ban sekitar 29 KJ/kg
b.
c.
3. Suhu
Suhu sangat mempengaruhi produk yang dihasilkan karena
sesuai dengan persamaan Arhenius, suhu makin tinggi nilai
konstanta dekomposisi termal makin besar akibatnya laju pirolisis
bertambah dan konversi naik. Berdasarkan teorema Arrhenius
hubungan konstante persamaan reaksi dengan suhu absolute,
adalah
k = k0. e-(E/RT)
dengan,
k
= Konstanta kecepatan reaksi dekomposisi termal
ko = Faktor tumbukan (faktor frekuensi)
E = Energi aktivasi (kal/gr.mol)
T = Suhu absolute (0K)
R = Tetapan gas (1,987 kal/gr.mol 0K)
4. Berat Partikel
Semakin banyak bahan yang dimasukkan, menyebabkan
hasil bahan bakar cair(tar) dan arang meningkat. (Wahyudi,
2001)
Kesimpulan
Penyusun utama ban karet adalah karet alam dan karet
sintetik, selain itu juga terkandung komponen material
yang berbeda seperti karbon, logam, sedikit komponen
organik dan anorganik lainnya. Ini juga menyebabkan
ban karet butuh waktu yang lama untuk terdegradasi
secara alami dan dapat menimbulkan masalah
lingkungan.
Setiap 10 ton potongan ban bekas yang diproses secara
pirolisis dapat menghasilkan 4.500 ltr Minyak, 3.300 kg
Carbon Black, 1.100 kg Kawat baja, 1.100 kg Gas
Sintetis. Dan kapasitas 6o ton/hari INPUT tersebut akan
menghasilkan listrik sekitar 1 MW.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, ali., dan Putri Riska. Pengolahan Sampah Kota Surabaya.
Jurusan Teknologi Lingkungan, Fakultas Teknik. Surabaya : Institute
Teknologi Sepuluh November. 2012.
Damayanthi, R., Martini, R. Proses Pembuatan Bahan Bakar Cair
dengan Memanfaatkan Limbah Ban Bekas Menggunakan Katalis
Zeolit Y dan ZSM 5. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Semarang : Universitas Diponegoro. 2007
Hutomo, Sri Gati., Joko Winarno. Studi Karakteristik Dekomposisi
Termal Temperatur Tinggi Ban Bekas untuk Mendapatkan Bahan
Bakar Gas Alternatif. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik.
Yogyakarta : Universitas Janabadra. 2010.
Lufina, Ismi., Bambang Susilo, dan Rini Yulianingsih. Studi
Pemanfaatan Minyak Karet (Hevea brasiliensis) sebagai Bahan
Bakar pada Kompor Rumah Tangga. Jurnal Keteknikan Pertanian
Tropis dan Biosistem Vol. 1. No. 1, hal 60-68. 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Mastral, A. M., Callen M. S., Garcia T., and Navarro, M. V.
Improvement of Liquids from coal-tire co-the rmolysis.
Characterization of the Obtained Oils. Fuel Proc. Tech. 64:135-140.
2000
Ramadhan P. Aprian Dan Munawar Ali. Pengolahan Sampah Plastik
Menjadi Minyak Menggunakan Proses Pirolisis. Progdi Teknik
Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Jawa Timur :
Universitas Pembangunan Nasional Veteran. 2011.
Ratnasari, Fera. Tugas Akhir Pengolahan Cangkang Kelapa Sawit
dengan Teknik Pirolisis untuk Produksi Bio-oil. Program Studi
Diploma III, Teknik Kimia, Program Diploma Fakultas Teknik.
Semarang :Universitas Diponegoro. 2011
Surdia, T., dan S. Saito. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta :
Pradnya Paramita. 2005
Wahyudi,I. Pemanfaatan Blotong Menjadi Bahan Bakar Cair Dan
Arang Dengan Proses Pirolisis. Jurusan Teknik Lingkungan. Jatim :
SEKIAN
&
TERIMA KASIH