Anda di halaman 1dari 22

Tugas

Perancanga
n produk 2
&3

Oleh :
Jefry Reyaldi Turnip
(120405044)
Roger R. H. Purba
(120405046)
Trio Febrianta (120405047)
Grace Angelin (120405050)
Walid Al Arfi (120405051)

Deterjen yang aman secara


ekologi
Pemisahan garam dari lada & Pembuatan

Komposit

Soal Tugas 2
Belakangan di artikel-artikel surat kabar didiskusikan
sejumlah deterjen yang digambarkan sebagai ecologically
friendly. Dalam kebanyakan kasus, hal ini disebabkan
deterjen tersebut dibuat dari minyak nabati bukan dari
minyak bumi. Dulu, deterjen yang ecologically friendly
sering kali sangat sedikit deterjen tetapi dengan konsentrasi
NaOH yang sangat tinggi.
Namun, bagian yang luar biasa dari artikel ini adalah
hampir tidak ada disebutkan jenis senyawanya. Ini bukan
kesalahan pengarang atau surat kabarnya, karena tidak ada
konsensus (persetujuan umum) apa yang disebut deterjen
yang ecologically friendly). Buatlah kriteria untuk kasus ini.
Informasi apa yang hilang?

Definisi umum
Deterjen Merupakan campuran berbagai
bahan (biasanya dari turunan minyak bumi)
yang
digunakan
untuk
membantu
membersihkan sesuatu
Fungsi deterjen :
Membersihkan / mencuci pakaian
Membersihkan alat-alat rumah tangga
Membersihkan rumah (misalnya : lantai,
porselen, plastik, dll.)
Deterjen mampu membunuh kuman dan
bakteri serta memperpanjang umur dari
kain, karpet, dan peralatan rumah tangga

Pada umumnya deterjen terdiri dari bahanbahan sebagai berikut:


1. Surfaktan
(surface
active
agent),
merupakan zat aktif permukaan yang
mempunyai kemampuan berbeda yaitu
hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak).
Bahan aktif ini berfungsi menurunkan
tegangan
permukaan
air
sehingga
memudahkan proses pelepasan kotoran
yang menempel pada permukaan bahan /
material. Secara garis besar, terdapat empat
kategori surfaktan yang digunakan, yaitu:
Anionik (Alkyl Benzene Sulfonate ABS dan
Linier Alkyl Benzene Sulfonate - LAS)
Kationik (Garam Ammonium)
Non ionic (Nonyl phenol polyethoxyle)
Amphoterik (Acyl Ethylenediamines)

2. Builder pembentuk, berfungsi


meningkatkan efisiensi proses
pencuci dari surfaktan dengan
cara
menon-aktifkan
mineral
penyebab kesadahan air. Secara
garis besar, terdapat empat
kategori builder yang digunakan,
yaitu:
Phosphates (Sodium Tri Poly
Phosphate - STPP)
Acetates (Nitril Tri Acetate
NTA dan Ethylene Diamine
Tetra Acetate - EDTA)
Silicates (Zeolith)
Citrates (Citrate acid)

3. Filler pengisi, merupakan bahan


tambahan
yang
berfungsi
meningkatkan kuantitas dari bahanbahan lainnya (tidak mempunyai
kemampuan meningkatkan daya cuci).
Bahan yang digunakan biasanya:
Sodium sulfate

4. Aditif
suplemen
/
tambahan,
digunakan untuk membuat deterjen
lebih menarik, misalnya pewangi,
pelarut,
pemutih
dan
pewarna.
Biasanya bahan yang ditambahkan
adalah:
Enzyme
Borax
Sodium chloride
Carboxy Methyl Cellulose - CMC

DAMPAK NEGATIF KEPADA LINGKUNGAN / ALAM

1. Bahan surfaktan (ABS) sulit terurai di alam,


sehingga
dapat
menimbulkan
masalah
keracunan pada biota air. Selain itu bahan ini
juga merusak organ pernafasan (insang)
pada ikan.

2. Busa deterjen yang dibuang ke kali / sungai


menyebabkan kontak air dan udara menjadi
terbatas sehingga menurunkan proses
pelarutan oksigen kedalam air. Hal ini
menyebabkan
organisme
didalam
air
kekurangan
oksigen,
hingga
bisa
menimbulkan kematian.

DAMPAK NEGATIF KEPADA LINGKUNGAN /


ALAM..
3. Bahan builder (STPP) dalam jumlah yang terlalu
banyak dapat menyebabkan pengkayaan unsur
hara (eutrofikasi) yang berlebihan pada air,
sehingga
air
kekurangan
oksigen
akibat
pertumbuhan
dan
perkembangan
algae
(phytoplankton) yang cepat. Algea juga merupakan
makanan bakteri. Sehingga perkembangannya
memicu populasi bakteri yang berlebihan. Hal ini
mengakibatkan kebutuhan akan oksigen meningkat
dan pada akhirnya membahayakan kehidupan
mahluk hidup didalam air.
4. Bahan surfaktan (ABS) dapat menyebabkan biota
sungai dan laut mengalami mutasi gen

DETERJEN RAMAH LINGKUNGAN


Detergen yang pertama di gunakan adalah suatu palkilbenzenasulfat dengan gugus alkil yang sangat
bercabang. Menghasilkan detergen yang sering di
sebut detergent hart. Hal ini karena mikroorganisme
tidak dapat menguraikan rantai karbon yang
mempunyai rantai karbon banyak.
Detergen yang tak biodegradabel menjadi yang
Biodegradabel yang sering disebut dengan detergen
soft. Dengan menggunakan bahan yaitu natrium pdodesil benzena sulfonat atau natrium lauril sulfate
yang rantainya lurus sehingga mikroorganisme dapat
menguraikan limbah detergen tersebut.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 06


Tahun 2013 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

CARA MEMILIH DETERJEN YANG BAIK


1. Merupakan deterjen yang terbuat dari bahan non-sintetik
(minyak nabati)
2. Pilihlah yang kandungan fosfatnya paling rendah (kalau bisa
tidak ada). Karena air deterjen yang berasal dari kandungan
fosfat yang rendah (apalagi nil) masih bisa digunakan untuk
menyiram tanaman. Alternatif penggunaan fosfat adalah
dengan menggunakan zeolit, sitrat dan polykarboksilat
3. Pilihlah yang kandungan NaOH nya paling rendah, karena
bahan ini dapat menyebabkan panas pada tangan dan
pakaian / bahan menjadi rapuh.
4. Pilih deterjen yang sedikit busanya.

5.

Pilihlah yang bahan


surfaktan nya ramah
lingkungan
(LAS / LABS)

LAS merupakan bahan deterjen


yang paling banyak dikonsumsi,
mencapai 2,8x 106 ton/thn pada
tahun 1995 (ainsworth, 1996). Pada
LAS biasanya terdapat senyawa
sulfonat aromatik yang produksinya
mencapai 1,8 x 106 ton/thn pada
tahun 1987 . LAS adalah senyawa
biodegradble
yang
biasanya
terkandung pada air buangan
sekitar 1 20 mg/l

Belilah produk yang mencantumkan


kandungan bahannya dengan lengkap
6.
dan telah lolos seleksi serta penelitian
dari pemerintah
Kebijakan Kementrian Hidup
mengenai ekolabel, dimana
produsen
mencantumkan
kandungan
kimia
dari
deterjen seperti pada gambar
disamping.
Pencantuman
ekolabel
dilakukan
oleh
produsen
deterjen
yang
peduli terhadap lingkungan.

Gambar 1.2 Informasi Lingkungan Pada


Beberapa Kemasan Deterjen

Berikut adalah daftar bahan yang bisa menggantikan fungsi deterjen


dan tentunya tetap ramah lingkungan.
Baking
soda. Bisa digunakan untuk membersihkan dan
mencerahkan pakaian, serta alat-alat dan perabotan rumah tangga
Asam cuka. Bisa digunakan untuk membersihkan dan melembutkan
pakaian
Jeruk lemon. Bisa digunakan untuk membersihkan, memutihkan
dan membuat pakaian wangi. Selain itu ia juga bias digunakan
untuk membersihkan alalt-alat dan perabotan rumah tangga
Boraks larutan garam berkonsentrasi tinggi. Bisa digunakan untuk
mencuci dan mencemerlangkan warna pakaian. Selain itu juga bisa
digunakan untuk membersihkan peralatan dapur dan toilet
Lerak. Kandungan saponin pada lerak menghasilkan busa yang
dapat berfungsi seperti deterjen. Selain bisa digunakan pada
pakaian, lerak juga bisa digunakan untuk membersihkan peralatan
dapur, lantai bahkan aman digunakan untuk memandikan hewan
peliharaan (seperti: kucing dan anjing)

Soal Tugas 3
Pemisahan garam dari lada. Bagaimana anda
memisahkan suatu campuran garam dari lada?
Komposit polimer adalah kombinasi polimer
dengan serat atau partikel. Bahan ini mempunyai
resiko kekuatan terhadap berat yang sangat
bagus, tidak memiliki sifat konduksi listrik, dan
daya tahan korosi. Bahan ini mempunyai
penggunaan yang sangat luas, sebagai contoh
sebagai pipa distribusi air, untuk film pengemas,
dan untuk rumah tangga. Sistem pembuatannya,
pemesinan, dan teknologi produksi komposit
polimer memiliki potensi pasar yang sangat
besar. Namun, saat ini metode produksi komposit

Pencetakan injeksi dan pencetakan kompresi


adalah 2 metode produksi batch umum yang
digunakan. Karena proses batch, efisiensinya
rendah. Selain itu, dibutuhkan peralatan yang
mahal dan biaya buruh yang tinggi. Satusatunya cara untuk produksi kontinu adalah
pultrusion.
Meskipun
pultrusion
memiliki
efisiensi produksi yang tinggi, metode ini
memiliki limitasi. Sebagai contoh, bentuk
produk harus sederhana. Proyek bertujuan
untuk mengembangkan proses produksi baru
untuk komposit polimer yang memungkinkan
pemrosesan yang mudah. Untuk itu, tim inti

Ide Mentah Untuk Pemisahan Garam Dari


Lada
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Tidak menggunakan lada sebagai bumbu tambahan pada makanan


Memisahkan dengan menggunakan alat saringan / pengayakan
Melakukan proses penguapan dengan menjemurnya di bawah sinar
matahari
Melakukan proses penguapan dengan menggunakan alat evaporator
Menggunakan alat pemisah nanopartikel
Menggunakan proses pemisahan osmosis
Menambahkan fitur peralatan pada alat pemisah
Memilah dan memisahkan biji lada dengan cara manual yaitu
menggunakan tangan atau pingset
Menggunakan pelarut pemisah
Menggantikan lada dengan bumbu-bumbu lainnya sebagai bumbu
tambahan pada makanan
Menggunakan alat pemisah yang canggih seperti seperator
Momodifikasi alat pemisah
Menggunakan proses distilasi

Pengelompokan Ide
Tidak menggunakan / Menggantikan lada
dengan bumbu lainnya (1, 10)
Penggunaan pelarut untuk memisahkan (9,
15 )
Penggunaan alat pemisah (2, 5, 11, 14 )
Pemisahan dengan cara manual (8)
Memodifikasi alat pemisah yang sudah ada
(7, 12)
Menggunakan proses kimia / penguapan
untuk pemisahan (3, 4, 6, 13)

Ide mentah untuk pembuatan


komposit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Tidak menggunakan produk polimer


Mengubah proses produksi batch ke kontinu
Menggunakan polimer daur ulang
Menggunakan produk polimer dengan tangan
Mencetak produk polimer dengan mesin
Pencetakan kompresi
Gunakan logam sebagai pengganti
Menciptakan bahan baru
Menggunakan suhu tinggi untuk membentuk kembali plastik
Memodifikasi pultrusion stamping
Memodifikasi pultrusion pemotongan dengan pisau
Memodifikasi pultrusion bor atau pembentukan laser
Roll coating
Membuat potongan sederhana dan menggabungkannya dengan cara
lain
15. Menggabungkan potongan plastik dengan perekat
16. Mengembangkan proses pultrusion

Pengelompokan Ide
Menggantikan produk pollimer (1, 7, 8)
Mengubah proses dalam pembuatan produk polimer
(2, 13)
Melakukan modifikasi pada proses pultrusion (10,
11, 12, 16, 22)
Pencetakan produk polimer (5, 6, 21)
Menggunakan bahan polimer daur ulang (3)
Proses pembuatan dengan cara manual (4)
Penambahan dan penggabungan potongan plastik
(14,15, 17, 18)
Penggunaan temperatur tinggi (9)
Penambahan dan memodifikasi peralatan (19)
Penambahan pekerja atau pegawai (20)

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai