Anda di halaman 1dari 6

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

perkenalkan nama saya bu bella Seba . Saya mengampu pelajaran kimia.  Sewaktu SMP sudah
pernah dipelajari apa itu kimia. Nah sekarang di SMA kita belajar lebih dalam lagi. Oke hari ini pokok
bahasan pertama yang akan kita pelajari adalah hakikat ilmu kimia. Di hakikat ilmu kimia apa saja
yang harus 

dipelajari, kita akan mempelajari peran kimia dalam kehidupan kita sehari-hari, metode  ilmiah, dan
laboratorium dengan memperhatikan keselamatan. Yang kedua ilmu kimia ini juga banyak berkaitan
dengan bidang ilmu yang lain seperti biologi, fisika, teknik, kedokteran , dan Farmasi.

Apa sih peran kimia dalam kehidupan sehari-hari. Segala macam benda yang ada di sekitar kita
merupakan materi. Nah sebenarnya semua materi terdiri dari bahan kimia namun dalam kehidupan

sehari-hari kita lazim menggunakan istilah "materi" daripada bahan kimia. Ditinjau dari asalnya,
bahan kimia dapat dibagi ke dalam dua golongan, yaitu bahan kimia alami dan bahan kimia sintetis
atau bahan kimia buatan pabrik. Contoh bahan kimia alami : air, kayu, sutera, dll. Contoh bahan
kimia sintesis : detergen, plastic, dan sampo.

Berdasarkan penggunaannya, bahan kimia yang kita gunakan di rumah dibagi menjadi empat yaitu
bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, dan bahan pembersih serangga.

Hampir semua bahan-bahan pembersih rumahtangga, merupakan bahan kimia. Padahal senyawa
kimia dalam pembersih itu dapat berefek toksik bagi tubuh dan banyak studi yang mengaitkannya
dengan resiko Kesehatan. Untuk menghindari resiko tersebut, kita dapat mulai mengganti bahan-
bahan kimia dengan bahan-bahan alami untuk membersihkan rumah. Selain lebih sehat, tentu
bahan-bahan alami lebih hemat.

Bahan pembersih pertama ada sabun dan detergen. Kita tahu merek-merek sabun yang dijual di
pasar seperti Lux, Lifebuoy, citra dan lain-lain. Contoh merek detergen seperti rinso, attack, so kiln
dan lain-lain. Detergen mempunyai daya bersih yang lebih kuat daripada sabun, tetapi terlalu kuat
untuk kulit kita. Oleh karena itu, untuk mandi kita menggunakan sabun, sedangkan untuk keperluan
lainnya (misalnya mencuci pakaian) lebih banyak menggunakan detergen.

Ada yang pernah tahu, struktur molekul sabun dan detergen. Keduanya memiliki struktur yang sama,
yaitu berupa molekul berbentuk Panjang dengan dua ujung yang berbeda sifat. Ujung yang satu
bersifat suka air (gugus hidrofil) sedangkan ujung yang lain bersifat menolak air (gugus hidrofob).

Mekanisme kerja sabun. Dengan ujung hidrofonya, molekul sabun/detergen dapat menarik partikel
minyak dari bahan cucian, kemudian menyebarkan (mendispersikannya) ke dalam air, sehingga
kotoran atau minyak dapat dibuang dengan pembilasan. Selain itu, aksi sabun sebagai pembersih
juga dibantu buih (busa) yang berfungsi untuk mencegah pengendapan Kembali (redeposisi) kotoran
ke bahan cucian.

Perbandingan sifat sabun dan detergen :

Kelebihan sabun :

1. Mencuci dengan baik dalam air lunak (air yang mengandung sedikit atau tidak sama sekali ion
kalsium dan magnesium).
2. Dapat diuraikan mikroorganisme (biodegradable) sehingga tidak menimbulkan buih di sungai
atau danau.
3. Jarang menyebabkan kerusakan (alergi) kulit.
4. Lebih ramah lingkungan
5. Terbuat dari lemak nabati/hewani.

Kekurangan sabun :

1. Sukar larut dalam air, sehingga tidak praktis digunakan dalam mesin cuci.
2. Diendapkan oleh air sadah (air yang mengandung ion kalsium dan magnesium dalam jumlah yang
cukup banyak) dan membentuk scum. Scum yang terbentuk dapat menempel pada bahan cucian,
sehingga menyebabkan pakaian menjadi kusam.
3. Tidak dapat mencuci dalam larutan yang bersifat asam.
4. Daya cuci lebih lemah dibandingkan detergen.

Kelebihan detergen :

1. Tidak memiliki semua kelemahan sabun yang disebutkan di atas. Detergen tidak mengendap
dalam air sadah maupun dapat bekerja dalam air yang cukup asam.
2. Detergen dapat dibuat dengan sifat-sifat khusus sesuai keperluan.
3. Daya cuci lebih kuat disbanding sabun.

Kekurangan detergen :

1. Limbah detergen generasi terdahulu menimbulkan buih di badan-badan air, seperti sungai dan
danau. Hal itu terjadi karena molekul detergen tersebut berupa rantai karbon bercabang yang
sukar diuraikan mikroorganisme (nonbiodegradable). Kini tersedia detergen yang molekulnya
berupa rantai karbon lurus, yang lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable).
Contoh detergen yang nonbiodegradable yaitu ABS (alkylbenzenesulfonates); sedangkan
detergen yang biodegradable yaitu LAS (Linear alkylsufonates).
2. Detergen mengandung STPP (Sodium tripolyphosphate), suatu senyawa fosfat, untuk mengatasi
kesadahan dan mencegah kotoran melekat Kembali ke bahan cucian (redeposisi). Akan tetapi,
ternyata hal itu menimbulkan masalah, sebab fosfat merupakan nutrisi yang diperlukan
tumbuhan air. Akibatnya limbah detergen akan memacu pertumbuhan tumbuhan air. Jika
tumbuhan itu mati, akan mengurangi kadari O 2 dalam air sehingga ikan dalan hewan air juga akan
ikut mati. Masalah ini disebut dengan eutrofikasi.

Bahan dasar untuk membuat sabun terdiri dari minyak kelapa atau lemak hewan, dan natirum
hidroksida atau kalium hidroksia. Reaksi pembuatan sabun disebut reaksi penyabunan (saponifikasi).

Bahan dasari untuk pembuatan sabun terdiri dari ABS/LAS dan natrium hidroksida. Bahan penyusun
sabun lainnya STPP, CMC, pewarna, parfum dan air.

Kemudian bahan pembersih lainnya ada sampo. Sampo masa kini menggunkan detergen sintesis
sebagai bahan pembersihnya, misalnya SLS (sodium lauril sulfat).

Yang ketiga ada pembersih lantai. Bahan esensial dalam pembersih lantai adalah disinfektan
(pembasmi kuman). DIsenfektan pertama digunakan untuk bahan pembersih lantai disebut “karbol”
atau asam karbolat / benzenol.

Yang keempat ada pasta gigi. Bahan esensial dalam pasta gigi adalah detergen dan abrasive
(penggosok seperti amplas). Salah satu detergen yang banyak digunakan dalam pasta gigi adalah
senyawa natrium lauril sulfat. Abrasif yang digunakan dalam pasta gigi di antaranya silika (SiO 2),
kalium karbonat (CaCO3), dan baking soda. Untuk menguatkan email gigi, pasta gigi sering ditambah
dengan senyawa fluoride, misalnya natrium fluoride (NaF).

Yang kelima ada pemutih. Pemutih yang beredar di pasaran, umumnya mengandung senyawa
hipoklorit sebagai bahan aktifnya.

Yang keenam ada pewangi. Pewangi adalah zat atau senyawa kimia yang mempunyai aroma (wangi)
tertentu. Beberapa di antaranya ada Citral wangi lemon, geraniol wangi mawar dan lain-lain.

Yang terakhir pembasmi serangga. Berbagai jenis bahan kimia digunakan dalam pembasmi serangga.
Diantaranya adalah propoksur, transflutrin, dan permethrin. Dulu kita menggunakan DDT (dichloro
diphenil cloroethane).

Peran kimia yang kedua ada pemisahan. Pemisahan campuran sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari, juga dalam industry. Banyak sekali pekerjaan sehari-hari, pekerjaan di laboratorium,
maupun proses industry yang melibatkan pemisahan. Misalnya penyaringan santan, pengolahan
minyak bumi, pemisahan logam dari bijih tambang, pemisahan polutan pada pengolahan air minum,
pengolahan air limbah, dan lain-lain Campuran dapat dipisahkan menggunakan beberapa macam
cara, diantaranya pengayakan, dekantasi, penyaringan, pemusingan (sentrifugasi), penguapan
(evaporasi), kristalisasi, penyulingan (distalasi), corong pisah, sublimasi, ekstraksi, dan kromatografi.

Yang pertama pengayakan, pengayakan digunakan untuk memisahkan campuran padatan yang
memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda. Contonya mengayak pasir untuk memisahkan pasir
dengan kerikil.

Yang kedua dekantasi. Digunakan untuk menuangkan cairan ke wadah lain secara hati-hati agar
padatan terpisah dari cairan.

Yang ketiga penyaringan, merupakan teknik pemisahan berdasarkan sifat ukuran zat dalam
campuran. Penyaringan dilakukan dengan menuang campuran ke atas kertas saring yang
dipasangkan ke atas kertas saring yang dipasangkan di corong kaca. Padatan yang tertinggal disebut
residu. Zat yang lolos melewati kertas saring disebut filtrat.

Yang keempat pemusingan (sentrifugasi). Sentrifugasi ini untuk memisahkan komponen darah,

Yang kelima ada penguapan (evaporasi), digunakan untuk memisahkan zat-zat dalam larutan.
Contohnya memisahkan garam dari air laut.

Yang keenam ada kristalisasi. DIgunakan untuk memurnikan suatu zat. Misalnya pemurnian garam
dapur. Garam dapur yang dihasilkan para petani garam biasanya belum murni karena masih
tercampur dengan pasir atau zat kotor. Bagaimana cara memurnikannya? Garam memisahkan pasir
atau pengotor lain dari larutan garam. Filtrat (larutan garam) kemudian dipanaskan hingga air
menguap dan larutan garam menjadi jenuh. Setelah pendinginan, kristal garam murni akan
terbentuk.

Yang ketujuh penyulingan (distilasi). Digunakan untuk memisahkan campuran yang berupa larutan.
Pemisahan didasarkan pada perbedaan titik didih zat penyusunnya. Larutan yang memiliki titik didih
rendah akan menguap terlebih dahulu.

Yang kedelapan, corong pisah. Digunakan untuk memisahkan campuran dua jenis zat cair yang tidak
saling melarutkan. Contohnya memisahkan campuran minyak dengan air.
Yang ke Sembilan ada sublimasi. Digunakan untuk memisahkan zat yang dapat menyumblim dari
campurannya yang tidak menyublim. Contohnya memisahkan kapur barus dari campurannya dengan
pasir.

Yang ke sepuluh ekstraksi. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan zat padat maupun cair dari
campurannya dengan menggunakan pelarut. Contoh pengambilan tein dari daun teh, kafein dari biji
kopi, dan teobromin dari biji cokelat.

Yang ke sebelas, kromatografi, digunakan untuk memisahkan campuran berupa larutan dan volume
campuran yang dipisahkan sangat sedikit. Pemisahan ini didasakran pada perbedaan sifat kelarutan
zat penyusunnya. Zat yang mudah larut akan naik dengan jarak paling juh dari tanda garis. Beberapa
contoh pemisahan kromatografi digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran udara.
Mengetahui kandungan nikotin dalam darah dan lain-lain.

Hakikat ilmu kimia adalah suatu benda dapat mengalami perubahan bentuk maupun susunan
partikelnyanya menjadi bentuk lain sehingga dapat memengaruhi sifat-sifatnya. Dengan kata lain,
ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan zat.

Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materia ada yang
berupa zat tunggal ada yang berupa campuran. Zat tunggal terdiri dari satu jenis zat sedangan
campuran terdiri dari dua atau lebih zat. Contoh zat tunggal adalah besi, gula, dan garam. Sedangkan
contoh campuran adalah air laut, sirup, dan udara.

Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa, sedangkan campuran ada yang bersifat homogen, ada
pula yang heterogen. Campuan heterogeny terdiri dari koloid dan suspensi.

Perbedaan unsur dan senyawa adalah unsur tidak bisa diuraikan lagi ke bentuk yang lebih
sederhana,sedangkan senyawa masih dapat diuraikan ke bentuk yang sederhana.

Perbedaan campuran dengan senyawa adalah :

Pencampuran tidak menghasilkan zat baru, sifat komponen dalam campuran tidak hiang, senyawa
mempunyai komposisi tertentu.

Metode Ilmiah ini tidak hanya digunakan di ilmu kimia saja, tetapi juga di semua bidang keilmuan
harus menggunakan metode ilmiah. Nah untuk anak-anak bisa belajar untuk menulis karya tulis
ilmiah.

Ini ibu beri contoh salah satu karya tulis. BIOETANOL GEL NASI BASI (BIOGENASI): ENERGI
ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI LANGKAH PEMANFAATAN LIMBAH NASI BEKAS. Ini akan
ibu upload. Nah kita akan membuat kelompok untuk menulis karya tulis setelah ini. Kita tulis peran
kimia untuk mengatasi COVID 19.

Keselamatan kerja di laboratorium. Ini penting sebab di laboratorium kimia peraturan yang harus
dipatuhi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan maka perlu diperhatikan hal-hal berikut selama di laboratorium.

1. Sedapat mungkin menggunakan laboratorium yang lengkap dan standar, yaitu laboratorium
yang memiliki fasilitas seperti lemari asam, penyemprot mata Ketika mata terkena bahan
kimia, shower untuk menyemprot tubuh tatkala tubuh terkena bahan kimia, dan
penyimpanan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
2. Berhati-hatilah terhadap asam dan basa kuat. Jangan menambah air ke asam atau basa
pekat, tetapi kerjakan sebaliknya (asam ditambahkan ke air melalui dinding labu).
3. Jika mengambil bahan-bahan yang menghasilkan gas berbahaya, kerjakan di lemari asam
dan gunakan sarung tangan pelindung. Bahan-bahan yang menghasilkan gas berbahaya
misalnya halide fosfor, bromin, semua klorida asam, anhidrida asam, asam nitrat berasap,
larutan ammonia pekat, dan cairan ammonia
4. Bahan-bahan kimia yang tela diambil tidak boleh dikembalikan ke dalam botol penyimpanan
dan buanglah pelarut ke wadah yang telah disediakan, terutama bahan-bahan organik.
Untuk bahan-bahan yang lain dibuang sesuai petunjuk pembimbing
5. Limbah laboratorium harus ditangani dengan benar. Buanglah limbah ke dalam wadah
limbah, beri label limbah, dan catat apa pun yang masuk ke dalam wadah limbah. Jangan
membang limbah cair ke tempat sampah. Limbah berbahaya harus dibuang melalui Bada
Layanan Kesehatan Lingkungan.
6. Jika bahan kimia beracun atau uap telah memenuhi ruangan (bahkan jika hanya sejumlah
kecil) maka laboratorium harus dievakuasi.
7. Zat kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dinetralkan terlebih dahulu.
Perhatikan Gambar di bawah 1.13 Asam dinetralkan dengan garam basa (misalnya NaHCO 3)
dan basa dinetralkan dengan garam (misalnya NH 4Cl). Untuk mengetahui sifat asam, basa,
atau sudah netral, gunakan kertas lakmus merah/biru.
8. Beberapa pelarut, misalnya eter dan hidrokarbon, dapat membentuk peroksida tang
eksplosif secara spontan waktu disimpan. Distilasi pelarut yang mengandung peroksida
sangat berbahaya,sebab residu peroksida dapat meledak dengan hebat jika dipanaskan.
Oleh karena itu, pelarut seperti ini tidak boleh diuapkan atau didistilasi.
9. Selama bekekrja di laboratorium, gunakan baju laboratorium lengan Panjang dan harus
dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri dan mencegah kontaminasi pada baju yang
digunakan sehari-hari. Cucilah baju laboratorium tersebut secara teratur.
10. Berhati-hatilah jika bekerja dengan asam kuat, reagen korosif, serta reagen-reagen yang
volatile (mudah menguap) dan mudah terbakar.
11. Gunakan kacamata pengaman (google).
12. Bagi yang mengunakan lensa kontak, berhati-hatilah agar tidak ada bahan kimia yang masuk
ke mata. Zat-zat yang bersifat korosif atau beracun dapat masuk dengan cepat ke bagian
belakang lensa kontak sehingga tidak mungkin dapat dicuci
13. Menggunakan sarung tangan hanya jika diperlukan. Jangan menggunakan sarung tangan
Ketika pekerjaan tersebut tidak memerlukan sarung tangan. Penggunaan sarung tangan akan
sedikit menghambat pekerjaan terutama dalam merangkai alat.
14. Saat membaca tinggi larutan pada buret atau gelas ukur, posisi mata harus sejajar dengan
permukaan cairan dalam buret atau gelas ukur.
15. Jangan membau zat kimia langsung dengan hidung, tetapi kibaskan gas dengan tangan
sampai bau tercium.
16. Jangan makan dan minum di laboratorium.
17. Jangan langsung menyentuh bahan kimia yang tidak jelas labelnya.
18. Jangan menempatkan bahan-bahan kimia yang dapat bereaksi hebat secara berdekatan
19. Jangan memanaskan cairan organic meskipun sedikit atau meletakkannya dekat dengan api.
Selalu gunakan penangas air atau penangas minyak atau mantel pemanas listrik. Jika bekerja
dengan eter, protoleum eter, dan karbon disulfida, diperlukan perhatian khusus karena
bersifat volatile dan mempunyai titik nyala yang rendah. Oleh karena itu, harus dipastikan
tidak ada nyala api atau sumber api.
20. Jangan memanaskan cairan dengan gelas ukur.

21. Jangan memanaskan, mencampur, menuang bahan kimia dekat wajah dan tubuh sendiri
ataupun oranglain.
22. Jangan mengambil larutan menggunakan mulut, selalu gunakan propipet / pompa pipet.

Berikut ini ada peralatan di laboratorium. Masing-masing kegunaannya bisa dipelajari di LKS. Simbol-
simbol ini juga harus diperhatikan. Demikian pelajaran kimia hari ini tetap semangat, selalu menjaga
Kesehatan, ibu akhiri sekian, terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai