Anda di halaman 1dari 29

UJIAN SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI


BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E
(LEARNING CYCLE 5E) DIDUKUNG DENGAN CATATAN TERBIMBING
(Pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI SMA N Karangpandan Tahun Pelajaran
2016/2017)

Ketua Penguji : Dr. Sri Yamtinah, S.Pd., M.Pd


Sekretaris : Dr. Suryadi Budi Utomo, S.Si., M.Si.
Anggota 1 : Dr. Mohammad Masykuri, S.Si., M.Si.
Anggota 2 : Dr. Elfi Susanti VH, S.Si., M.Si.
Wahidah Estiningrum (K3313072)
Surakarta, 10 Agustus 2017 Pendidikan Kimia
BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum
Kurikulum
2013 Kemampuan berpikir kritis
tuntutan abad 21
KTSP Andriyani,dkk (2015)

Pembelajaran Kimia vs Prestasi belajar kimia


SMA N Karangpandan
Hakikat Ilmu Kimia rendah

Inovasi pembelajaran melalui model Siklus Larutan Penyangga


Belajar 5E

Didukung catatan terbimbing


Seminar kimia
Rumusan Masalah
Apakah kemampuan berpikir kritis siswa XI IPA 2 SMAN Karangpandan
dapat meningkat melalui penerapan model pembelajaran Siklus
Belajar 5E didukung dengan Catatan Terbimbing pada materi Larutan
Penyangga?

Apakah prestasi belajar siswa XI IPA 2 SMAN Karangpandan dapat


meningkat melalui penerapan model pembelajaran Siklus Belajar 5E
didukung dengan Catatan Terbimbing pada materi Larutan
Penyangga ?
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa XI IPA 2 SMAN
Karangpandan dapat meningkat melalui penerapan model
pembelajaran Siklus Belajar 5E didukung dengan Catatan Terbimbing
pada materi Larutan Penyangga.

Mengetahui bahwa prestasi belajar siswa XI IPA 2 SMAN


Karangpandan dapat meningkat melalui penerapan model
pembelajaran Siklus Belajar 5E didukung dengan Catatan Terbimbing
pada materi Larutan Penyangga.
BAB Ii LANDASAN TEORI, KERANGKA
BERPIKIR DAN HIPOTESIS

Belajar dan Pembelajaran Kimia


Kompetensi Dasar : mendeskripsikan sifat larutan penyangga
dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
Teori-teori Belajar yang Konstruktivis
Kompetensi dasar
mendukung Siklus Belajar 5E Indikator
Kognitif kompetensi : 1) mendefinisikan larutan penyangga;
2) menggolongkan jenis-jenis larutan penyangga; 3)
Model Siklus Belajar 5E (Learning menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga; 4) menghitung
Enggagement
pH larutan Exploration
penyangga; 5) Explanation
menghitung pHElaboration Evaluation
larutan penyangga
cycle 5E)
akibat penambahan sedikit asamdan sedikit basa atau
pengenceran; 6) menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam
Catatan Terbimbing
tubuh makhluk hidup

Kognitif
Prestasi Belajar
Afektif

Berpikir Kritis Larutan


PTK
(Ennis) Penyangga
KERANGKA BERPIKIR
Kemampuan berpikir kritis
a. Proses pembelajaran
Kondisi cenderung satu arah
tinggi hanya 20%.
Prestasi belajar UAS maupun
awal b. Siswa kurang aktif Ulangan Harian rendah pada
dalam pembelajaran materi Larutan Penyangga

Siklus 1 :
Penerapan model pembelajaran Siklus
Penerapan model pembelajaran Siklus Belajar
Tindakan Belajar 5E (Learning Cycle 5E)
5E (Learning Cycle 5E) didukung catatan
didukung catatan terbimbing pada
terbimbing pada materi larutan penyangga pada
materi larutan penyangga
kelompok besar
 
 
Model pembelajaran Learning Cycle
5E didukung catatan terbimbing dapat Siklus 2 :
Kondisi meningkatkan kemampuan berpikir
Penerapan mmodel pembelajaran Siklus
kritis dan prestasi belajar siswa pada
akhir Belajar 5E (Learning Cycle 5E) didukung
materi pokok larutan penyangga
catatan terbimbing pada materi larutan
  penyangga untuk indikator kompetensi yang
belum tuntas yaitu perhitungan pH arutan
penyangga, menjelaskan fungsi larutan
penyangga pada makhluk hidup pada
kelompok kecil.
 
HIPOTESIS TINDAKAN
Kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMA N Karangpandan
meningkat mrelalui penerapan model pembelajaran Siklus Belajar 5E
(Learning cycle 5E) didukung Catatan Terbimbing pada materi Larutan
Penyangga.

Prestasi belajar siswa kelas XI SMA N Karangpandan meningkat melalui


penerapan model pembelajaran Siklus Belajar 5E (Learning cycle 5E)
didukung Catatan Terbimbing pada materi Larutan Penyangga.
BAB I ii METODOLOGI PENELITIAN

SMAN Karangpandan dengan alamat Jalan Blora-


Karangpandan, Kelurahan Karangpandan, Kecamatan
Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, kode pos 57791

Siswa-siswi Kelas XI IPA 2

Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017


Februari s/d April 2017
• Kualitatif
Data • Kuantitatif

Sumber • Informan
• Peristiwa
Data • Dokumen
Metodologi penelitian
Tes Tes objektif

Teknik Observasi
pengumpulan
data
Wawancara
Non Tes
Angket

Dokumen
Instrumen penelitian
Instrumen Pembelajaran
• Silabus
• RPP

Media Pembelajaran
• Lembar Kerja Diskusi dan Catatan Terbimbing

Instrumen Penilaian
• Aspek Afektif Siswa (Angket)
• Kemampuan Berpikir kritis (Tes Objektif)
• Aspek Kognitif Siswa ( Tes Objektif)
Teknik uji validitas data

Afektif Validitas Isi (Gregory)


Reliabilitas
Kemampuan
Berpikir Kritis

• Validitas Isi
• Reliabilitas
Pengetahuan • Tingkat Kesukaran Soal
• Daya Beda Soal
Validitas isi
Formula Gregory
Hasil Try Out
Uji Kognitif Afektif Kemampuan
Berpikir Kritis
Validitas 0,900 0,950 1,000
Reliabilitas (α) 0,74 0,89 0,82

Kognitif Jumlah soal mudah Sedang sukar


Tingkat 20 5 14 1
Kesukaran
(Prop. Corect)

Kognitif Jumlah Baik baik cukup jelek


soal sekali
Daya Beda 20 0 8 8 2
(Point
Bisserial)
Indikator kinerja penelitian
No. Aspek yang di ukur Target Cara Mengukur
(%)
Dilakukan tes pada akhir siklus I dan II diukur dari jumlah siswa
yang mencapai ketuntasan indikator pembelajaran
1. Pengetahuan 70
1. Pengetahuan 70
Diberikan angket di akhir siklus I dan diamati ketika proses
pembelajaran. Diukur dari jumlah siswa yang mencapai
2. Afektif 70 ketuntasan indikator sikap

2. Afektif 70 Dilakukan tes pada akhir siklus I dan II diukur dari jumlah siswa
yang mencapai ketuntasan indikator pembelajaran
4. Kemampuan berpikir kritis 65

4. Kemampuan berpikir kritis 65


Tahapan Analisis Data
Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan
Kesimpulan dan
Verifikasi
Prosedur penelitian
Tahap Persiapan
Tahap Perencanaan
Tahap Tindakan
Tahap Observasi
Tahap Refleksi
Perencanaan I (Planning)

Refleksi I (Reflecting)
Tindakan I (Acting)
Siklus I

Observasi I
(Observing)
 
Pengubahan:
Target Siklus I belum tercapai & Perencanaan II
terdapat indikator KD yang belum
tuntas maka dilanjutkan siklus II
(Planning)
Siklus II

Refleksi II (Reflecting) Tindakan II (Acting)

Observasi II (Observing)
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kemampuan Berpikir Kritis

Siklus I Siklus II
Aspek yang Dinilai Kategori Persentase
Jumlah Siswa Jumlah Siswa Persentase (%)
(%)
Tinggi 26 65,00 29 72,50
Kemampuan Berpikir Sedang 14 45,00 11 27,50
Kritis
Rendah 0 0 0 0

80%
70%
60%
50%

Capaian (%)
40%
Siklus I
30% Column1
20%
10%
0%
Tinggi Sedang Rendah
Kriteria
A. Kemampuan Berpikir Kritis

Pencapaian Tiap Aspek Kemampuan Berpikir Kritis


Siklus I Siklus II
Aspek Kemampuan
Berpikir Kritis Pencapaian rata-rata Pencapaian rata-rata
(%) (%)

Merumuskan Masalah 91,25 91,25

Memberikan Argumen 72,50 80,93

Melakukan Deduksi 81,25 81,25


Melakukan Evaluasi 84,16 84,16
Melakukan Induksi 65,83 79,16
Mengambil Keputusan
3,50 70,00
dan Tindakan
Rata-rata 66,41 81,12
B. ASPEK KOGNITIF

Pencapaian Tiap Indikator Kompetensi Aspek Kognitif


Siklus I Siklus II
Indikator Ketercapaia
Kompetensi Ketercapaian
n (%) Kategori Kategori
(%)
4.3.1 100 Tercapai 100 Tercapai
4.3.2 77,50 Tercapai 77,50 Tercapai
4.3.3 90,00 Tercapai 90,00 Tercapai Keterangan :
4.3.4 66,07 Belum 88,92 Tercapai 4.3.1 Mendefinisikan larutan penyangga
Tercapai
4.3.2 Menggolongkan jenis-jenis larutan penyangga
4.3.5 70,00 Tercapai 87,50 Tercapai 4.3.3 Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga
4.3.6 67,50 Belum 70,00 Tercapai 4.3.4 Menghitung pH larutan penyangga larutan
Tercapai penyangga asam dan larutan penyagga basa
4.3.5 Menghitung pH larutan penyangga asam atau
basa akibat penambahan sedikit asam atau
sedikit basa atau dengan pengenceran
4.3.6 Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup
B. ASPEK KOGNITIF

90%
77,50%
80%
70%
57,50%
60%
Capaian (%)

50% 42,50%
40% Siklus I
30% Siklus II

20% 12,50%
10%
0%
Tuntas Tidak tuntas
Kriteria
B. ASPEK AFEKTIF

Diagram Batang Kategori Afektif Siswa


70
60
60 52.5
Capaian (%)

50
Capaian Tiap Aspek Afektif
40 35 35
88%
30
20 86%
13
10 5 84%
0 0
0 82%
Sangat Baik Baik Kurang Sangat
Kurang 80%
Kategori
78%
Siklus I Siklus II
76%
74%
72%
70%
Sikap Minat Konsep Diri Nilai Moral

Siklus I Siklus II
Pembahasan
Kemampuan berpikir kritis dapat menciptakan informas yang tumpang tindih, adanya
keterkaitan antara informasi satu dengan yang lain yang aka membantu siswa memahami
sifat spesifik teori, fungsi, serta persamaan tertentu khususnya dalam menmpelajari larutab
penyangga (Gluck, Gilmore & Dillihunt, 2015).
Bayracceken dan Yalcin (2012) mengataka bahwa model siklus Belajar 5E dapat
meningkatkan prestasi belajar kimia dibanding metode konvensional. Hal ini karena dalam
sintak pembelajaran siklus belajar 5E, siswa belajar secara bertahap serta aktif membangun
pengetahuan mereka.

Peningkatan prestasi belajar aspek kognitif maupun afektif dari siklus I kesiklus II,
sejalan dengan penelitian Ikhtiarianti (2015: 7-8). Penelitia n Andriani (2015) menunjukkan
bahwa penggunaan media catatan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa . Didukung penelitian Sulistyowati, Soeyatno dan Poedjiastoeti (2014: 7), bahwa
model pembelajaran Siklus Belajar 5E dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
dan prestasi belajar siswa.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
SARAN
A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran siklus
belajar 5E (learning cycle 5E) didukung dengan catatan terbimbing pada materi larutan
penyangga kelas XI IPA 2 SMA N Karangpandan Tahun Pelajaran 2016/2016. Ketuntasan aspek
kemampuan berpikir kritis tinggi siklus I sebesar 65,00% meningkat menjadi 72,50 % pada siklus
II.

2. Prestasi belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran siklus belajar 5E
(learning cycle 5E) didukung dengan catatan terbimbing pada materi larutan penyangga kelas XI
IPA 2 SMA N Karangpandan Tahun Pelajaran 2016/2016. Ketuntasan aspek kognitif siklus I
sebesar 57,50 % meningkat menjadi 77,50 % pada siklus II, dan aspek ketuntasan afektif pada
siklus I sebesar 87,50 % meningkat menjadi 95,00%.
TERIMA KASIH
Tabel 1.1. Data Nilai Rata-rata UAS Kimia Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017

No Kelas Nilai Rata-rata UAS Kimia


1. XI IPA 2 76,42
2. XI IPA 3 77,53
3. XI IPA 4 76,77
Tabel 1.2. Data Ketuntasan Siswa pada Mata Pelajaran Kimia Materi Larutan Penyangga Tahun Ajaran
2015/2016.

Jumlah
Jumlah Siswa Total Ketuntasa
No. Kelas KKM Siswa
Tidak Tuntas Siswa n (%)
Tuntas
1. XI IPA 3 78 17 21 38 44,73
2. XI IPA 4 78 20 18 38 52,63

Anda mungkin juga menyukai