Kurikulum
Kurikulum
2013 Kemampuan berpikir kritis
tuntutan abad 21
KTSP Andriyani,dkk (2015)
Kognitif
Prestasi Belajar
Afektif
Siklus 1 :
Penerapan model pembelajaran Siklus
Penerapan model pembelajaran Siklus Belajar
Tindakan Belajar 5E (Learning Cycle 5E)
5E (Learning Cycle 5E) didukung catatan
didukung catatan terbimbing pada
terbimbing pada materi larutan penyangga pada
materi larutan penyangga
kelompok besar
Model pembelajaran Learning Cycle
5E didukung catatan terbimbing dapat Siklus 2 :
Kondisi meningkatkan kemampuan berpikir
Penerapan mmodel pembelajaran Siklus
kritis dan prestasi belajar siswa pada
akhir Belajar 5E (Learning Cycle 5E) didukung
materi pokok larutan penyangga
catatan terbimbing pada materi larutan
penyangga untuk indikator kompetensi yang
belum tuntas yaitu perhitungan pH arutan
penyangga, menjelaskan fungsi larutan
penyangga pada makhluk hidup pada
kelompok kecil.
HIPOTESIS TINDAKAN
Kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMA N Karangpandan
meningkat mrelalui penerapan model pembelajaran Siklus Belajar 5E
(Learning cycle 5E) didukung Catatan Terbimbing pada materi Larutan
Penyangga.
Sumber • Informan
• Peristiwa
Data • Dokumen
Metodologi penelitian
Tes Tes objektif
Teknik Observasi
pengumpulan
data
Wawancara
Non Tes
Angket
Dokumen
Instrumen penelitian
Instrumen Pembelajaran
• Silabus
• RPP
Media Pembelajaran
• Lembar Kerja Diskusi dan Catatan Terbimbing
Instrumen Penilaian
• Aspek Afektif Siswa (Angket)
• Kemampuan Berpikir kritis (Tes Objektif)
• Aspek Kognitif Siswa ( Tes Objektif)
Teknik uji validitas data
• Validitas Isi
• Reliabilitas
Pengetahuan • Tingkat Kesukaran Soal
• Daya Beda Soal
Validitas isi
Formula Gregory
Hasil Try Out
Uji Kognitif Afektif Kemampuan
Berpikir Kritis
Validitas 0,900 0,950 1,000
Reliabilitas (α) 0,74 0,89 0,82
2. Afektif 70 Dilakukan tes pada akhir siklus I dan II diukur dari jumlah siswa
yang mencapai ketuntasan indikator pembelajaran
4. Kemampuan berpikir kritis 65
Reduksi Data
Penyajian Data
Penarikan
Kesimpulan dan
Verifikasi
Prosedur penelitian
Tahap Persiapan
Tahap Perencanaan
Tahap Tindakan
Tahap Observasi
Tahap Refleksi
Perencanaan I (Planning)
Refleksi I (Reflecting)
Tindakan I (Acting)
Siklus I
Observasi I
(Observing)
Pengubahan:
Target Siklus I belum tercapai & Perencanaan II
terdapat indikator KD yang belum
tuntas maka dilanjutkan siklus II
(Planning)
Siklus II
Observasi II (Observing)
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kemampuan Berpikir Kritis
Siklus I Siklus II
Aspek yang Dinilai Kategori Persentase
Jumlah Siswa Jumlah Siswa Persentase (%)
(%)
Tinggi 26 65,00 29 72,50
Kemampuan Berpikir Sedang 14 45,00 11 27,50
Kritis
Rendah 0 0 0 0
80%
70%
60%
50%
Capaian (%)
40%
Siklus I
30% Column1
20%
10%
0%
Tinggi Sedang Rendah
Kriteria
A. Kemampuan Berpikir Kritis
90%
77,50%
80%
70%
57,50%
60%
Capaian (%)
50% 42,50%
40% Siklus I
30% Siklus II
20% 12,50%
10%
0%
Tuntas Tidak tuntas
Kriteria
B. ASPEK AFEKTIF
50
Capaian Tiap Aspek Afektif
40 35 35
88%
30
20 86%
13
10 5 84%
0 0
0 82%
Sangat Baik Baik Kurang Sangat
Kurang 80%
Kategori
78%
Siklus I Siklus II
76%
74%
72%
70%
Sikap Minat Konsep Diri Nilai Moral
Siklus I Siklus II
Pembahasan
Kemampuan berpikir kritis dapat menciptakan informas yang tumpang tindih, adanya
keterkaitan antara informasi satu dengan yang lain yang aka membantu siswa memahami
sifat spesifik teori, fungsi, serta persamaan tertentu khususnya dalam menmpelajari larutab
penyangga (Gluck, Gilmore & Dillihunt, 2015).
Bayracceken dan Yalcin (2012) mengataka bahwa model siklus Belajar 5E dapat
meningkatkan prestasi belajar kimia dibanding metode konvensional. Hal ini karena dalam
sintak pembelajaran siklus belajar 5E, siswa belajar secara bertahap serta aktif membangun
pengetahuan mereka.
Peningkatan prestasi belajar aspek kognitif maupun afektif dari siklus I kesiklus II,
sejalan dengan penelitian Ikhtiarianti (2015: 7-8). Penelitia n Andriani (2015) menunjukkan
bahwa penggunaan media catatan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa . Didukung penelitian Sulistyowati, Soeyatno dan Poedjiastoeti (2014: 7), bahwa
model pembelajaran Siklus Belajar 5E dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
dan prestasi belajar siswa.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
SARAN
A. Kesimpulan
1. Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran siklus
belajar 5E (learning cycle 5E) didukung dengan catatan terbimbing pada materi larutan
penyangga kelas XI IPA 2 SMA N Karangpandan Tahun Pelajaran 2016/2016. Ketuntasan aspek
kemampuan berpikir kritis tinggi siklus I sebesar 65,00% meningkat menjadi 72,50 % pada siklus
II.
2. Prestasi belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran siklus belajar 5E
(learning cycle 5E) didukung dengan catatan terbimbing pada materi larutan penyangga kelas XI
IPA 2 SMA N Karangpandan Tahun Pelajaran 2016/2016. Ketuntasan aspek kognitif siklus I
sebesar 57,50 % meningkat menjadi 77,50 % pada siklus II, dan aspek ketuntasan afektif pada
siklus I sebesar 87,50 % meningkat menjadi 95,00%.
TERIMA KASIH
Tabel 1.1. Data Nilai Rata-rata UAS Kimia Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017
Jumlah
Jumlah Siswa Total Ketuntasa
No. Kelas KKM Siswa
Tidak Tuntas Siswa n (%)
Tuntas
1. XI IPA 3 78 17 21 38 44,73
2. XI IPA 4 78 20 18 38 52,63