Pengertian detergen
Deterjen berasal dari bahasa latin yaitu “detergere” yang berarti membersihkan.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Pada mulanya, bahan deterjen hanya terbuat dari air, minyak dan bahan kasar
seperti pasir basah. Pada tahun 1913, deterjen mulai menggunakan bahan
sintetis, hal ini dipelopori oleh A Reychler, seorang ahli kimia dari Belgia.
Semenjak itu bahan-bahan penyusun deterjen terus berkembang dan bervariasi.
2. Busa deterjen yang dibuang ke kali / sungai menyebabkan kontak air dan
udara menjadi terbatas sehingga menurunkan proses pelarutan oksigen
kedalam air. Hal ini menyebabkan organisme didalam air kekurangan
oksigen, hingga bisa menimbulkan kematian.
3. Bahan builder natrium karbonat dalam jumlah yang terlalu banyak dapat
menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang berlebihan pada air,
sehingga air kekurangan oksigen akibat pertumbuhan dan perkembangan
algae (phytoplankton) yang cepat. Algea juga merupakan makanan bakteri.
Sehingga perkembangannya memicu populasi bakteri yang berlebihan. Hal
ini mengakibatkan kebutuhan akan oksigen meningkat dan pada akhirnya
membahayakan kehidupan mahluk hidup didalam air.
Solusi permasalahan
✓ Pilihlah yang kandungan fosfatnya paling rendah (kalau bisa tidak ada).
Meskipun memiliki toksisitas rendah, fosfat justru menyebabkan polusi
nutrisi dan memberi makan alga . Hal ini menyebabkan eutrofikasi dan
pertumbuhan alga yang berbahaya .
✓ Pilihlah yang kandungan Na2CO3 nya paling rendah, karena bahan ini
dapat menyebabkan panas pada tangan dan pakaian / bahan menjadi
rapuh. natrium karbonat pada detergen juga dapat mengiritasi kulit dan
mata, sensasi panas. Kulit kita bisa teriritasi setelah kontak lama atau
berulang dengan natrium karbonat, menyebabkan kemerahan atau
pembengkakan, bahkan gatal.
Any question ?