PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern ini banyak masyarakat telah terperangkap dalam pola pikir
yang rasional dan meninggalkan dimensi batin, sehingga melahirkan gaya hidup
yang yang materialis dan hedonis. Yang berarti hanya memikirkan kehidupan
duniawi tanpa memikirkan kehidupan akhirat. Akibatnya banyak peyimpangan
kemanusiaan yang terjadi di segala lini kehidupan, misalnya : korupsi terjadi
dimana-mana, penindasan terhadap kaum yang lemah, penyalahgunaan
kekuasaan, eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan, dll.
Disisi lain ada yang meninggalkan kehidupan dunia dan berharap
mendapatkan kebahagiaan batin yang akhirnya menghantarkan mereka pada
singgasana kemuliaan kelak di akhirat. Dari pemahaman ini mereka tidak mau
tahu atau bersifat apatis terhadap hiruk pikuk kehidupan dunia, karena menurut
mereka segala kehidupan dunia hanya kesia-siaan belaka. Melihat gejala seperti
ini, peran tasawuf sangat dibutuhkan di era modern sekarang ini, tasawuf
selayaknya bisa dijadikan rujukan dalam kehidupan yang dilematis tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi akhlak tasawuf dalam era modern ini ?
2. Bagaimana urgensi akhlak tasawuf di era modern ini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi akhlak tasawuf dalam era modern ini.
2. Untuk mengetahui urgensi akhlak tasawuf di era modern.
BAB II
PEMBAHASAN
1 | Page
) www.belajar-ngeblog.cc.cc/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us -xnone.html
2
) Mariyatin, Urgensi Tasawuf Dalam Kehidupan Modern (Telaah Atas
Pemikiran Tasawuf HAMKA), 5 September 2013
3 | Page
sekedar objek dan sumber daya yang perlu dimanfaatkan dan dieksploitasi
semaksimal mungkin.3
Seperti diktakan Nasr, manusia modern memperlakukan alam sama dengan
pelacur; mereka menikmati dan mengeksploitasi kepuasan darinya tanpa rasa
kewajiban dan tanggung jawab apa pun. Inilah yang menciptakan berbagai krisis
dunia modern, tidak hanya krisis dalam kehidupan spiritual tapi juga dalam
kehidupan sosial sehari-hari.4 Idealnya, manusia sebagai penguasa di muka bumi
ini secara ke atas sebagai hamba Allah, sedangkan secara ke bawah
bekedudukan khalifah Allah. Dengan begitu manusia akan dapat menjaga
keseimbangan hidupnya, bukan malah menjadi budak egonya sendiri.5
Fungsi tasawuf dalam hidup adalah menjadikan manusia berkepribadian
yang shalih dan berperilaku baik dan mulia serta ibadahnya berkualitas. Mereka
yang masuk aliran tasawuf dalam mengisi kesehariannya diharuskan untuk hidup
sederhana, jujur, istiqomah dan tawadhu. Jadi tujuan terpenting tasawuf adalah
lahirnya akhlaq yang baik dan menjadi pang yang bermanfaat bagi orang lain.
Selanjutnya tasawuf melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan
kehalusan budi pekerti. Sikap batin dan kehalusan budi pekerti yang tajam ini
menyebabkan ia akan selalu mengutamakan pertimbangan kemanusiaan pada
setiap masalah yang dihadapi. Dengan cara demikian, ia akan terhindar dari
melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela menurut agama.
Demikian pula tarikat yang terdapat dalam tasawuf akan membawa manusia
memiliki jiwa istiqamah, jiwa yang selaliu diisi dengan nilai nilai ketuhanan. Ia
selalu mempunyai pegangan dalam hidupnya. Keadaan demikian menyebabkan ia
tetap tabah dan tidak mudah terhempas oleh cobaan yang akan membelokkannya
ke jurang kehancuran. Dengan demikian, stres, putus asa dan lainnya akan dapat
dihindari.
Berkenaan dengan tarekat ini Nurcholis Madjid mengatakan, bahwa dengan
mengikuti tarekat berarti kita menempuh jalan yang benar secara mantab dan
konsisten. Orang yang demikian dijanjikan Tuhan akan memperoleh karunia
3
4 | Page
hidup bahagia ini ialah hidup sejati, yang dalam ayat suci tersebut diumpamakan
dengan air melimpah ruah. Dalam literatur kesufian, air karunia Illahi itu disebut
air kehidupan. Inilah yang secara simbolik dicari oleh para pengamal tarekat,
yang wujud sebenarnya adalah pertemuan dengan Tuhan dengan Ridho Nya.6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Tasawuf memiliki dua aspek :
a.meneladani akhlak rasulullah SAW karena rasulullah sebagai
suri tauladan yang baik dan beliau selalu mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
b.
keseimbangan antara dunia dan akhirat, pemenuhan
kebutuhan tidak hanya secara badaniah saja tetapi secara
spritiual juga karena manusia adalah makhluk yang dualisme.
terdiri dari jasad dan ruh, jika salah satu tidak terpenuhi dapat
menimbulkan penyakit bagi salah satu unsur.
6
5 | Page
DAFTAR PUSTAKA
www.belajar-ngeblog.cc.cc/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us -x-none.html
Mariyatin, Urgensi Tasawuf Dalam Kehidupan Modern (Telaah Atas Pemikiran
Tasawuf HAMKA), 5 September 2013
Azyumardi Azra, Tradisionalisme Nasr: Eksposisi dan Refleksi, dalam (Ulumul
Quran, Vol V, No. 1, th. 1994)
S.H. Nasr, Man and Nature: the Spiritual Crisis of Modern Man (London : Allen
and Unwin, 1967)
S.H. Nasr, Tradisionalisme Islam in the Modern World (London & New York:
Kegan Paul International, 1987)
Nurcholis Madjid, Islam Agama Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1995),
Cetakan. 1, hlm. 109
6 | Page