Anda di halaman 1dari 9

PENUGASAN 3

Kasus 2: Perikatan Audit dengan Klien Baru dan


Kewajiban Hukum Auditor
Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Praktikum Auditing

Kelas CD
Irma Surya Frany
125020307111034

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
2015

Pertanyaan Diskusi

1. Bagaimanakah seharusnya auditor mengevaluasi materialitas suatu hal dalam


perikatan audit yang spesifik? Apakah penurunan nilai dari bangunan toko
keenam milik PT. Maju Makmur di Sidoarjo berdampak material pada posisi
laporan keungan PT. Maju Makmur?
Materialitas sangat berkaitan

dengan

besaran

salah

saji

yang

menyebabkan perubahan keputusan. Ini sangat berkaitan dengan profesional


judgment. Berdasarkan PSA 25 SA Seksi 312 paragraf 22, auditor seharusnya
mengevaluasi materialitas dalam perikatan audit spesifik yaitu dengan cara
mengevaluasi kembali temuan audit pada tahap penyelesaian audit, karena
(1) keadaan-keadaan yang melingkupi mungkin berubah
(2) tambahan informasi mengenai masalah akan selalu ada selama periode audit.
Sehingga pertimbangan awal tentang materialitas akan berbeda dengan
pertimbangan yang digunakan dalam mengevaluasi temuan audit di akhir. Mungkin
saja evaluasi yang terjadi akan menyebabkan tingkat materialitas diturunkan ke
tingkat semestinya yang lebih rendah dalam mengevaluasi temuan audit (dengan
demikian risiko audit yang dihadapi oleh auditor meningkat) maka auditor harus
mengevaluasi kembali kecukupan prosedur audit yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
Selanjutnya dalam paragraf 34, auditor harus menggabungkan semua salah saji
yang tidak dikoreksi oleh PT Maju Makmur sedemikian rupa, sehingga
memungkinkannya untuk mempertimbangkan apakah laporan keuangan secara
keseluruhan telah disajikan salah secara material dalam hubungannya dengan jumlah
individual,

subtotal,

atau

jumlah

keseluruhan

dalam

laporan

keuangan.

Pertimbangan yang bersifat kualitatif juga mempengaruhi kesimpulan yang


diambil oleh auditor dalam menentukan materialitas salah saji tersebut.
Ya, saya kira penurunan nilai bangunan toko keenam memiliki nilai yang material
pada posisi laporan keuangan PT Maju Makmur, hal ini dikarenakan mengacu
pada SA Seksi 312 par 6 yaitu terkait kekeliruan yang berarti salah saji yang tidak
disengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan, salah satunya
adalah mencakup kekeliruan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan
dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan. Memang SAK di
Indonesia tidak mengharus penyajian aset tetap atas dasar satu metode yang kaku

dan harus dipatuhi, tetapi SAK di Indonesia mengharuskan adanya revaluasi atas
aset tetap bilamana dirasakan nilai perbedaan dengan biaya historis sudah sangat
tinggi, sehingga wajar saja KAP Umar dan Rekan memberikan opini wajar dengan
syarat. Hal ini mengacu kembali pada Seksi 312 par 38, yaitu jika salah saji
material tersebut tidak dihilangkan, auditor harus memberikan pendapat wajar
dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar atas laporan keuangan. Salah saji
material dapat dihilangkan bilamana PT Maju Makmur mau untuk melakukan
penerapan prinsip akuntansi yang sesuai atas asset tersebut atau dengan
penyesuaian lain yang bersifat kuantitatif, atau dengan penambahan
pengungkapan yang semestinya.

Tahapan masuk dalam par 10 yaitu

pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.


2. Tindakan apa yang dapat dilakukan Adi Susilo?
Berdasarkan PSA 16 SA Seksi 315 par 7 dijelaskan bahwa permintaan keterangan
kepada auditor pendahulu merupakan suatu prosedur yang perlu dilaksanakan,
karena mungkin auditor pendahulu dapat memberikan informasi yang bermanfaat
kepada auditor pengganti dalam mempertimbangkan penerimaan atau penolakan
perikatan. Auditor pengganti harus selalu memperhatikan antara lain, bahwa auditor
pendahulu dan klien mungkin berbeda pendapat tentang penerapan prinsip
akuntansi, prosedur audit, atau hal-hal signifikan yang serupa. Selanjutnya pada
par 8, dijelaskan bahwa KAP Adi Susilo dan Rekan harus meminta izin dari PT
Maju Makmur untuk meminta keterangan dari KAP Umar dan Rekan sebelum
penerimaan final perikatan tersebut. Kecuali sebagaimana yang diperkenankan
oleh

Kode

Etik

Akuntan

Indonesia,

seorang

auditor

dilarang

untuk

mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dalam menjalankan audit


tanpa secara khusus memperoleh persetujuan dari klien. Oleh karena itu, auditor
pengganti harus meminta persetujuan calon klien agar mengizinkan auditor
pendahulu untuk memberikan jawaban penuh atas permintaan keterangan dari
auditor pengganti. Apabila calon klien menolak memberikan izin kepada
auditor pendahulu untuk memberikan jawaban atau membatasi jawaban
yang boleh diberikan, maka auditor pengganti harus menyelidiki alasan-alasan
dan mempertimbangkan pengaruh penolakan atau pembatasan tersebut dalam

memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan dari calon klien tersebut (PT
Maju Makmur).
Tambahan menurut PSA 16 seksi 315, Jika klien menolak untuk memberitahukan
kepada auditor pendahulu maka auditor pengganti harus mengevaluasi (a)
kemungkinan implikasinya ke perikatan yang sedang berjalan, (b) apakah menarik
diri dari perikatan. Di samping itu, auditor pengganti dapat melakukan konsultasi
dengan penasihat hukumnya dalam menentukan langkah semestinya yang selanjutnya
akan dilaksanakan..

3. Tindakan apa yang kemudian seharusnya dilakukan & alasan mengapa


tindakan tersebut dilakukan?
Menurut PSPM nomor 2 (SPM Seksi 200), Adi Susilo dan Rekan sebagai KAP
pengaudit harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu atas
manajemen kliennya yang kurang terhadap integritas untuk penerimaan perikatan
audit. Dengan melakukan evaluasi atas integritas manajemen maka KAP dapat
menilai risiko audit dengan lebih cermat. Hal ini perlu diperhatikan karena
kurangnya integritas, kemungkinan terjadi error yang disengaja lebih besar
sehingga laporan yang dibuat tidak dapat dipertanggung jawabkan dan risiko salah
saji sangat material. Integritas ini juga sangat berkaitan dengan SPI, risiko audit,
tingkat materialitas, bukti audit, dan prosedur audit. Perikatan audit awal menjadi
kunci mempertahankan integritas klien ke depannya. Control Risk sangat berkaitan
dengan integritas! Peer review oleh teman yang mereview sangat baik!
4. Apa tujuan dilakukannya peer review? Mengapa penting untuk dilakukan?
Apa yang diperiksa oleh tim yang melakukan peer review?
Berdasarkan PSPM nomor 3 (SPM Seksi 300), tujuan dari peer review adalah untuk
meningkatkan mutu kinerja angota IAPI dalam perikatan audit, atestasi, akuntansi,
dan review serta konsultasi. Peer review penting dilakukan karena untuk
mengendalikan mutu pelayanan kepada kepentingan masyarakat umum dan
sekaligus meningkatkan arti pentingnya keangotaan IAPI. Program ini dicapai
melalui tindakan pendidikan, perbaikan, dan koreksi. Hal- hal yang diperiksa oleh
tim yang melakukan peer review yaitu:

a. Review harus mencakup praktik akuntansi dan audit KAP, untuk keperluan
review mutu menurut standar ini, dibatasi pada semua perikatan yang dicakup
oleh Standar Auditing, Standar Atestasi, Standar Jasa Akuntansi dan Review.
b. Review harus diarahkan kepada aspek profesional praktik akuntansi dan audit
KAP; review tidak perlu mencakup aspek bisnis praktik itu. Di samping itu,
anggota tim pe-review tidak perlu berhubungan atau menghubungi semua
klien KAP yang di-review dalam hubungannya dengan review ini.
c. Informasi dasar tentang latar belakang KAP yang di-review oleh IAPI yang
mengelola review dan informasi lain yang berguna dari KAP dalam
perencanaan review jika diperlukan, serta laporan review terakhir atas KAP
tersebut dan, jika ada, surat komentar dan tanggapan terhadap surat komentar
tersebut, dan surat penerimaan atas dokumen itu.
d. Dalam me-review kantor praktik (practice office), praktik akuntansi dan audit
yang harus di-review meliputi laporan yang diterbitkan untuk atau kepada
kantor lain di KAP yang di-review, kantor korespondensi, atau kantor afiliasi.

5. Apa tujuan dari dokumentasi audit dan data umum apa yang harus ada pada
berkas permanen dan berkas tahun berjalan?
Tujuan umum dari dokumentasi audit yaitu:
a. sebagai dasar pelaksanaan audit yang sesuai SPAP untuk tahun berikutnya
b. sasar penilaian kinerja tim audit
c. mendukung opini auditor atas laporan keungan
d. memudahkan auditor untuk menganalisis dan mengevaluasi
Berdasarkan PSA nomor 15 SA Seksi 339 terkait tujuan dokumentasi audit berupa
kertas kerja yaitu:
Data Umum Berkas Permanen yg mana dapat digunakan beberapa tahun:
1. Buku Pedoman Akuntansi
2. Notulen Rapat
3. Akte Pendirian
Data Umum Berkas Tahun Berjalan yang dapat digunakan tahun berjalan:
1.
2.
3.
4.
5.

Rincian Piutang
Rincian Persediaan
Rincian Utang
Rincian Biaya
Rekonsiliasi Bank

6. Neraca Saldo
7. Berita Acara Kas Opname

6. Kewajiban apa yang harus dimiliki oleh KAP AS&R untuk memastikan
kliennya memahami fungsi audit? Prosedur audit tambahan apa yang harus
dilakukan jika PT Maju Makmur menjadi perusahaan publik?
Menurut SA 311 tentang perencanaan dan supervisi, kewajiban yang dimiliki KAP
Adi Susilo dan Rekan untuk memastikan kliennya memahami fungsi audit yaitu
dalam par 4, KAP AS&R harus melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas
untuk memperoleh tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan
dilaksanakan sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian
terhadap hal-hal yang berkaitan yang dipandang perlu.
KAP AS&R juga harus membangun pemahaman atas pengurangan risiko terjadinya
salah interpretasi kebutuhan audit dengan PT Maju Makmur.
Dalam kode etik 302 (Aturan Etika Kompartemen AP) berkaitan dengan fee audit
profesional, KAP AS&R perlu menjelaskan bahwa besarnya fee dapat bervariasi
tergantung antara lain: risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat
keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP
yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. AS&R juga harus
menjelaskan bahwa KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara
menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi atau dengan kata lain menerima
fee yang terlalu murahan yang diberikan oleh Langgeng Santoso.
Menurut PSA paragraf 5 SA Seksi 310 tentang pemahaman dengan klien terhadap
audit atas laporan keuangan umumnya mencakup hal-hal seperti tujuan perikatan,
tanggung jawab manajemen, batasan perikatan, dan tanggung jawab auditor. Selain
itu, pemahaman dengan klien juga mencakup hal dibawah ini:
a. Pengaturan mengenai pelaksanaan perikatan (sebagai contoh, waktu, bantuan
klien berkaitan dengan pembuatan skedul, dan penyediaan dokumen).
b. Pengaturan tentang keikutsertaan spesialis atau auditor intern, jika diperlukan.
c. Pengaturan tentang keikutsertaan auditor pendahulu.
d. Pengaturan tentang fee dan penagihan.

e. Adanya pembatasan atau pengaturan lain tentang kewajiban auditor atau klien,
seperti ganti rugi kepada auditor untuk kewajiban yang timbul dari representasi
salah yang dilakukan dengan sepengetahuan manajemen kepada auditor.
f. Kondisi yang memungkinkan pihak lain diperbolehkan untuk melakukan akses
ke kertas kerja auditor.
g. Jasa tambahan yang disediakan oleh auditor berkaitan dengan pemenuhan
persyaratan badan pengatur.
h. Pengaturan tentang jasa lain yang harus disediakan oleh auditor dalam
hubungannya dengan perikatan.
Prosedur audit tambahan jika PT Maju Makmur ingin go publik adalah dengan
penjelasan kepada PT Maju Makmur bahwa entitasnya harus memenuhi segala
persyaratan dalam pasar modal dan dokumen-dokumen lain yang diperlukannya.
7. Haruskah Adi Susilo menyarankan untuk melakukan review atas laporan
keuangan saja dibandingkan mengaudit laporan keuangan PT Maju
Makmur? Apa perbedaan antara review atas laporan keungan dengan audit?
Apakah menjadi dampak finansial dari audit yang dilakukan PT Maju
makmur jika berubah menjadi perusahaan publik?
Ya, bilamana klien dalam hal ini Langgeng Santoso merasa keberatan atas fee audit,
maka KAP AS&R dapat menyarankan untuk melakukan review saja atas laporan
keuangan (PSAR nomor 1 Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan). Karena
seorang auditor tidak dapat memaksakan kehendaknya untuk mengaudit jika
memang klien tidak bersedia menerima segala aturan dalam perikatan dan
penugasan.
Menurut PSAR nomor 1, Review atas Laporan Keuangan yaitu pelaksanaan
prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai
bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat
modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan. Review tidak
menghasilkan opini; ditujukan untuk tender-tender yang hanya melihat laporan
keuangan perusahaan terkait.
Sedangkan audit atas Laporan Keuangan yaitu memberikan dasar memadai untuk
menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan. (baik
pengendalian

intern,

penetapan

risiko

bukti,inspeksi, pengamatan dan konfirmasi)

pengendalian,

pemerolehan

bahan

Dampak finansial dari audit bagi PT Maju Makmur adalah sebagai perusahaan
publik nantinya, PT Maju Makmur akan mendapatkan kepercayaan lebih dari pihak
investor dalam bentuk penanaman modal lewat pembelian saham sehingga rencana
ekspansi PT Maju Makmur kedepannya dapat tercapai dengan mudah karena modal
yang cukup.
8. Adi Susilo memberikan rekomendasi untuk partner yang menjadi anggota
komite review sebagai bahan pertimbangan perikatan audit antara KAP
AS&R dengan PT Maju Makmur. Jika saudara dimisalkan menjadi Adi
Susilo, apa yang akan saudara rekomendasikan?
Sebagai Adi Susilo, saya akan merekomendasikan kepada partner yang menjadi
anggota komite review sebagai bahan pertimbangan yaitu:
1. Partner dapat mengevaluasi integritas manajemen PT Maju Makmur.
Cara yang ditempuh auditor dalam mengevaluasi integritas manajemen:
a. Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu yaitu meminta
keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang
spesifik
b. Meminta keterangan pada Pihak Ketiga.
c. Sumber informasi lain yang dapat digunakan untuk menilai integritas
manajemen: pergantian manajemen yang diberitakan di surat kabar bisnis,
dalam hal calon klien yang akan go public, auditor dapat melakukan review
terhadap laporan audit tahun sebelumnya, terutama yang berkaitan dengan
pergantian auditor, melakukan review terhadap pegalaman auditor di masa
lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan.
2. Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa.
Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor tentang kondisi
khusus dan risiko luar biasa yang mungkin berdampak terhadap penerimaan
perikatan audit dari calon klien dapat diketahui dengan cara yaitu
mengidentifikasi pemakai laporan audit seperti bapepam, badan pengatur
(regulatory body), bank dan lembaga keuangan lain, pemegang saham, dan
pasar modal, mendapatkan informasi tentang stabilitas keuangan dan legal
calon klien di masa depan dan mengevaluasi kemungkinan dapat atau tidaknya
laporan keuangan calon klien diaudit
3. Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit. Ini juga terkait
pertimbangan kebutuhan seorang yang ahli.

4. Menilai independensi terkait dengan hubungan tim yang akan mengaudit dan
individu di PT Maju Makmur
5. Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan kecermatan dan kesesakmaan.
6. Membuat surat perikatan audit yang lengkap dan detail termasuk terkait fee

Anda mungkin juga menyukai