Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 1:

Irma Surya Frany

(1250203071110 )

Dian Komala Dewi (125020307111066)


Sukma Ayu Natalia (125020307111069)
Probosari Wulan A (125020307111074)
Case 3 chapter 2
1. Pengendalian internal apa yang tidak ada dalam perusahaan Helen?
- Pengendalian otorisasi karena Helen dipercaya oleh supervisor untuk
menandatangani voucher pembayaran untuk layanan yang diberikan
dan melanjutkan proses cek yang dibuat untuk akun Jackson & Co
padahal lembaga konsultasi tersebut sudah tutup akun karena dia
sudah melakukan merger dengan lembaga konsultasi yang lebih besar.
- Pengendalian organisasi karena tidak seharusnya perusahaan
melimpahkan terlalu banyak tanggung jawab kepada satu orang.
2. Apa yang memberikan Helen kesempatan untuk melakukan kecurangan?
- Helen dilimpahkan tanggung jawab yang banyak dan juga diberikan
kepercayaan untuk menandatangani voucher pembayaran. Selain itu,
dia
juga
diberi
tanggung
jawab
untuk
mendistribusikan
pembayarannya.
3. Bagaimana kecurangan ini dapat di deteksi?
- Melakukan
pemeriksaan
independen
dalam
aktivitas-aktivitas
pengendalian.
- Melakukan
pemeriksaan
terhadap
dokumen-dokumen
terkait
pembukaan dan penutupan akun pemasok. Setelah mengetahui dari
hasil pemeriksaan dokumen tersebut, perusahaan dapat mencurigai
orang yang bertanggung jawab atas temuan. Sehingga dapat
melanjutkan pemeriksaan terhadap akun bank milik Helen.

Case 14 chapter 3
1. Menurut anda, apa yang memungkinkan terjadinya kecurangan ini?
- Mary dilimpahkan tugas yang lebih dibanding Peter Jones. Sehingga
tidak ada pembagian tugas yang rata jadi Peter tidak mengetahui
informasi apapun mengenai kas karena dia hanya mengurusi bagian
pembelian. Meskipun mereka diberi tanggung jawab masing-masing
seharusnya dalam satu departemen harus saling mengetahui tentang
informasi keuangan yang terjadi. Kertas kerja yang dilaporkan oleh
Mary hanya dicek seminggu sekali oleh supervisornya yaitu Susan
Lowe.
2. Bagaimana kecurangan ini dapat dihindari?
- Pihak manajemen seharusnya melakukan pengecekan kertas kerja
setiap akhir hari.
- Mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara ketat
di seluruh bagian dan tingkat operasional perusahaan.

Manajemen
mulai
menerapkan pengendalian
internal
secara
sederhana, misalnya dengan membuat kode etik yang berlaku bagi
manajemen dan karyawan. Pihak manajemen menyatakan sikapnya
kepada seluruh karyawan bahwa tidak ada toleransi terhadap
perbuatan yang tidak etis dan dalam bekerja harus mengikuti aturan
yang ditetapkan.
Melatih karyawan dibidang pencegahan fraud. Karyawan merupakan
mata dan telinga manajemen dalam menjalankan roda perusahaan.
Data empiris menunjukkan perbuatan fraud sebagian besar terungkap
dan bisa dihentikan secara lebih dini berkat adanya informasi
karyawan. Untuk itu karyawan perlu dibekali dengan pengetahuan
dasar guna mencegah terjadinya tindakan fraud, misalnya secara
berkala mengecek harga beli barang ke supplier, mengenali tandatanda orang yang kartu kredit seperti tanda tangan pada slip tidak
dengan di kartu, raut wajah berubah atau gelisah pada saat kalo proses
approval lama, dll.
Melakukan audit Secara Regular. Audit regular perlu dilakukan terhadap
area-area
yang
berisiko
tinggi,
misalnya bagiankeuangan
atau bagian persediaan barang. Sedangkan untuk area usaha lainnya
bisa dilakukan audit secara mendadak.

Anda mungkin juga menyukai