Anda di halaman 1dari 19

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH


NOMOR 39 TAHUN 2008
TENTANG
TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Menimbang

: a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 55 Peraturan


Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah, perlu ditetapkan tugas pokok dan fungsi Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah tentang
Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Tengah ;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 Tentang Pembentukan
Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan Dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1957 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1284) Sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3699) ;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3547);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3815 );
11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran dan / atau Perusakan Laut (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3816 );
12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Dampak Lingkungan (AMDAL) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3838);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3853);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 197, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun
2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4161);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman


Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741 ) ;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;
20. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan
Provinsi Kalimantan Tengah ;
21. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Tengah;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Provinsi adalah Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Kabupaten / Kota adalah Kabupaten / Kota yang berada di wilayah
Provinsi Kalimantan Tengah.
5. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Tengah.
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah.
7. Badan Lingkungan Hidup adalah Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Tengah.
8. Kepala Badan adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Tengah.
9. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disebut UPTB adalah
Unsur pelaksana tugas teknis pada Badan Lingkungan Hidup.

BAB II
PENETAPAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Gubernur ini ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
Badan Lingkungan Hidup terdiri dari :
1. Kepala Badan ;
2. Sekretaris, membawahkan :
a. Kepala Sub Penyusunan Program;
b. Kepala Sub Bagian Keuangan ;
c. Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian
3. Bidang, terdiri dari :
a. Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Akses Informasi dan Mitra
Lingkungan, membawahkan :
1) Kepala Sub Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia ;
2) Kepala Sub Bidang Akses Informasi dan Mitra Lingkungan ;
b. Kepala Bidang Penaatan Hukum dan Analisis Dampak Lingkungan,
membawahkan :
1) Kepala Sub Bidang Hukum dan Laboratorium Lingkungan ;
2) Kepala Sub Bidang Amdal dan Perangkat Manajemen
Lingkungan ;
c. Kepala
Bidang
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan,
membawahkan :
1) Kepala Sub Bidang Pencemaran Air, Sungai, Laut, Tanah dan
Udara :
2) Kepala Sub Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun ;
d. Kepala Bidang Pemulihan Kerusakan Lingkungan, membawahkan :
1) Kepala Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Air, Hutan, Tanah dan
Pesisir Laut ;
2) Kepala Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Keanekaragaman
Hayati;
4. Kelompok jabatan fungsional;
5. Unit Pelaksana Teknis Badan.
Pasal 4
Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Tengah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
Gubernur ini.
BAB IV
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN
Bagian Kesatu
Badan Lingkungan Hidup
Pasal 5
Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan di bidang
penanganan lingkungan hidup.

Pasal 6
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5, Badan Lingkungan Hidup, menyelenggarakan fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis dalam bidang pengelolaan, pengendalian
dan pencegahan pencemaran, kerusakan, pemulihan serta
pelestarian lingkungan hidup ;
2. perencanaan program penaatan, pengaturan, perlindungan,
pengendalian dan pencegahan pencemaran kerusakan, pemulihan
serta pelestarian lingkungan hidup ;
3. pengoordinasian pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian
lingkungan hidup, pencegahan pencemaran/kerusakan, pemulihan
serta pelestarian lingkungan hidup ;
4. melaksanakan
pencegahan,
pengendalian,
penanggulangan
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan, pengelolaan limbah dan
bahan berbahaya dan beracun ;
5. melaksanakan penaatan hukum dan penyelesaian sengketa
lingkungan dengan pengembangan sistem manajemen lingkungan,
pelaksanaan AMDAL dan pengembangan teknologi ramah
lingkungan;
6. pembinaan dan pengoordinasian baku mutu lingkungan hidup dan
penetapan pedoman atau kriteria tentang pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup;
7. pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengendalian lingkungan
hidup ; dan
8. penyelenggaraan urusan kesekretariatan Badan Lingkungan Hidup.
Pasal 7
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai kewenangan sebagai
berikut :
1. perumusan kebijakan operasional pencegahan dan penanggulangan
pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas
lingkungan serta pelestarian lingkungan hidup ;
2. pengawasan pelaksanaan pengelolaan dan pemulihan akibat
pencemaran limbah B3 skala provinsi ;
3. izin pengumpulan limbah B3 skala provinsi dan rekomendasi izin
pengumpulan limbah B3 skala nasional ;
4. penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan atau kegiatan yang
mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup di provinsi, sesuai
dengan standar, norma dan prosedur
yang ditetapkan oleh
pemerintah ;
5. pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian AMDAL di
Kabupaten/Kota ;
6. pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup bagi jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib
dilengkapi AMDAL dalam wilayah Provinsi dan yang dilakukan oleh
Kabupaten/Kota ;
7. pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL
yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi ;
8. koordinasi pengelolaan dan pemantauan kualitas air pada sumber air
skala provinsi ;
9. penetapan dan pengendalian kelas air dan pencemaran air pada
sumber air skala provinsi;
10. pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran air skala
provinsi ;

11. penetapan baku mutu air limbah untuk berbagai kegiatan sana atau
lebih ketat dari pemerintah ;
12. pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemberian
pelaksanaan pemberian izin pembuangan limbah cair lintas
Kabupaten/Kota ;
13. penetapan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang
batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama dan penetapan baku
tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak dan baku
tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama skala provinsi ;
14. pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran udara
dan pemantauan kualitas udara skala provinsi ;
15. pengendalian pencemaran dan atau kerusakan tanah akibat
kebakaran hutan dan atau lahan ;
16. pengendalian pencemaran dan atau kerusakan tanah untuk kegiatan
produksi biomassa ;
17. penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat
bencana;
18. pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen
lingkungan, ekolabel, produksi bersih, dan teknologi berwawasan
lingkungan yang mendukung pola produksi dan konsumsi yang
berkelanjutan skala provinsi ;
19. penyelenggaraan diklat di bidang lingkungan ;
20. penegakan hukum lingkungan skala provinsi ;
21. penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan
iklim, perlindungan lapisan ozon dan pemantauan skala provinsi ;
22. koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati
skala provinsi;
23. penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati
skala provinsi ; dan
24. pengembangan manajemen sistem informasi dan pengelolaan
database keanekaragaman hayati skala provinsi.
Bagian Kedua
Kepala Badan
Pasal 8
Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok memimpin,
membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program
kerja, tata kerja serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok
dan fungsi Badan Lingkungan Hidup .
Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8, Kepala Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis dalam bidang pengelolaan, pengendalian
dan pencegahan pencemaran, kerusakan, pemulihan serta pelestarian
lingkungan hidup sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan ;
2. perencanaan program penataan, pengaturan, perlindungan,
pengendalian dan pencegahan pencemaran, kerusakan, pemulihan
serta pelestarian lingkungan hidup ;
3. koordinasi pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian lingkungan
hidup, pencegahan pencemaran/kerusakan, pemulihan serta
pelestarian lingkungan hidup ;

4. penyusunan dan penetapan pedoman konservasi sumber daya alam


dan pemulihan kerusakan serta kelestarian alam dan lingkungan
hidup;
5. pelaksanaan pembinaan, pengawasan, penilaian dan pengendalian
kegiatan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
kegiatan/usaha yang berpotensi berdampak negatif pada manusia dan
lingkungan sekitar;
6. penyelenggaraan urusan kesekretariatan dan pengelolaan, pelestarian
lingkungan hidup daerah ;
7. pelayanan, pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan tugas di bidang Lingkungan Hidup.
Bagian Ketiga
Sekretariat
Pasal 10
Sekretaris mempunyai tugas mengoordinasikan penyusunan program
dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas
pelayanan administratif serta perlengkapan, keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan, protokol, humas dan rumah tangga, organisasi,
tatalaksana dan analisis jabatan serta dokumentasi peraturan
perundang-undangan pada Badan Lingkungan Hidup.
Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10,
Sekretaris menyelenggarakan tugas :
1. menghimpun bahan dan data penyusunan program dan anggaran ;
2. menghimpun bahan dan data penyusunan pelaporan Badan
Lingkungan Hidup;
3. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian ;
4. melaksanakan
urusan
ketatausahaan,
rumah
tangga
dan
perlengkapan ;
5. melaksanakan urusan perpustakaan, humas, organisasi, tatalaksana
dan analisis jabatan serta dokumentasi peraturan perundangundangan ;
6. melaksanakan urusan pengelolaan/administrasi keuangan ; dan
7. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Pasal 12
Sekretaris, membawahkan :
1. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program ;
2. Kepala Sub Bagian Keuangan ;
3. Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian.
Paragraf 1
Sub Bagian Penyusunan Program
Pasal 13
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan dan penyusunan rencana program dan anggaran, pengolahan
dan penyediaan data, evaluasi dan penyusunan laporan,

Pasal 14
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran ;
2. penyelenggaraan pengumpulan dan pengolahan data dibidang
pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup ;
3. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran ; dan
4. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Paragraf 2
Sub Bagian Keuangan
Pasal 15
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas administrasi keuangan,
menyusun anggaran, mengelola keuangan serta membina bendaharawan
gaji, bendaharawan penerimaan dan pengeluaran.
Pasal 16
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15,
Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
1. menyusun rencana anggaran ;
2. pengelolaan administrasi keuangan ;
3. pelaksanaan bimbingan dan pembinaan bendaharawan ; dan
4. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Paragraf 3
Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian
Pasal 17
Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian mempunyai
tugas penyiapan bahan keperluan urusan surat menyurat, urusan
administrasi perlengkapan, rencana kebutuhan barang, sarana
prasarana, inventarisasi barang dan aset, administrasi kepegawaian,
organisasi, tatalaksana dan analisis jabatan serta dokumentasi peraturan
perundang-undangan.
Pasal 18
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
1. penyelenggaraan urusan surat menyurat dan urusan rumah tangga ;
2. penyelenggaraan urusan perlengkapan dan inventarisasi barang dan
aset
3. penyelenggaraan
administrasi
keprotokolan,
humas
dan
perpustakaan ;
4. penyiapan rencana tahunan barang unit (RTBU) dan rencana
kebutuhan barang unit (RKBU) ;
5. pelaksanaan administrasi kepegawaian dan penyiapan administrasi
diklat ;
6. penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pegawai, menyusun
rencana formasi pegawai, kesejahteraan pegawai
7. pelaksanaan penataan organisasi, tatalaksana dan analisis jabatan ;

8. menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan


9. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Bagian Keempat
Bidang Peningkatan Kapasitas Akses Informasi
dan Mitra Lingkungan
Pasal 19
Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas, Akses Informasi dan Mitra
Lingkungan mempunyai tugas persiapan perumusan kebijakan teknis,
mengkoordinasikan kegiatan di bidang kelembagaan, peningkatan
sumber daya manusia, mitra lingkungan serta pengembangan
peningkatan kapasitas dan mitra lingkungan, evaluasi pelaksanaan tugas
dan fungsi.
Pasal 20
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19,
Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Informasi dan Mitra Lingkungan
menyelenggarakan fungsi :
1. menyusun dan merumuskan kerangka kebijaksanaan teknis dibidang
kelembagaan, sumber daya manusia dan mitra lingkungan ;
2. melaksanakan koordinasi perencanaan di bidang peningkatan
kapasitas kelembagaan, sumber daya manusia dan mitra lingkungan ;
3. melaksanakan koordinasi implementasi program / kebijaksanaan dan
melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan,
organisasi, tata laksana, pengembangan sumber daya manusia dan
mitra lingkungan ;
4. melaksanakan koordinasi, pembinaan, penyuluhan, bimbingan, teknis,
pengawasan dan evaluasi dibidang lingkungan hidup ;
5. melaksanakan
koordinasi,
pembinaan,
penyuluhan
dalam
pengembangan sistem informasi lingkungan hidup melalui Pusat
Informasi Lingkungan Hidup (PIL) ;
6. membina motivasi dan peningkatan peran dunia usaha dan peran
serta kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup serta pemberdayaan masyarakat lokal, kearifan
tradisional, perlindungan hak adat dalam pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup ; dan
7. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Pasal 21
Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Akses Informasi dan Mitra
Lingkungan, membawahkan :
1. Kepala Sub Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia ;
2. Kepala Sub Bidang Akses Informasi dan Mitra Lingkungan.
Paragraf 1
Sub Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia
Pasal 22
Kepala Sub Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan penyusunan program
kegiatan pengembangan instrumen kelembagaan, organisasi, tata
laksana pemerintahan, dunia usaha, dan masyarakat, serta peningkatan
dan pengembangan sumber daya manusia aparatur, swasta dan
masyarakat.

10

Pasal 23
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22,
Kepala Sub Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia,
menyelenggarakan fungsi :
1. menyusun
program
kegiatan
pengembangan
peningkatan
kelembagaan lingkungan hidup ;
2. menyusun program kegiatan pengembangan peningkatan sumber
daya manusia aparatur, swasta dan masyarakat ;
3. melaksanakan inventarisasi dan pembinaan kepada lembaga
lembaga Pemerintah, swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat
baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota di bidang lingkungan hidup;
4. melaksanakan inventarisasi sumber daya manusia aparatur pada unit
organisasi pengelolaan lingkungan hidup dan menyusun kebutuhan
peningkatan/pengembangan sumber daya manusianya ;
5. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
Pemerintah, swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga
adat dalam hubungan pengelolaan dan pengembangan lingkungan
hidup ;
6. melaksanakan kegiatan sosialisasi seminar, lokakarya dan lain lain
di bidang lingkungan hidup ; dan
7. pembinaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Paragraf 2
Sub Bidang Akses Informasi dan Mitra Lingkungan
Pasal 24
Kepala Sub Bidang Akses Informasi dan Mitra Lingkungan mempunyai
tugas menyiapkan bahan perencanaan, penyusunan program / kegiatan
dibidang pengelolaan lingkungan hidup dengan Pemerintah, Swasta,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,
Kepala Sub Bidang Informasi dan Mitra Lingkungan menyelenggarakan
fungsi :
1. menyiapkan bahan perencanaan program dan kegiatan kemitraan
dibidang lingkungan hidup dengan lembaga Pemerintah, Swasta dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ;
2. melaksanakan Pengembangan instrumen dan memotivasi peran
dunia usaha, masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
dalam pengelolaan sumber daya alam lingkungan hidup dan
pengendalian lingkungan hidupnya ;
3. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis lingkungan dengan
meningkatkan kepedulian, sikap moral dan etika peran masyarakat
perlindungan hak dan kearifan tradisional ;
4. melaksanakan kerjasama dengan Pemerintah, Swasta dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dalam pengelolaan sumber daya alam
lingkungan hidup ;
5. melaksanakan pembinaan, penyuluhan dan pengembangan sistem
informasi lingkungan hidup melalui institusi Pusat Informasi
Lingkungan Hidup (PIL) ; dan
6. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

11

Bagian Kelima
Bidang Penataan Hukum dan Analisis
Dampak Lingkungan Hidup
Pasal 26
Kepala Bidang Hukum dan Analisis Dampak Lingkungan Hidup
mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis
dan mengoordinasikan kegiatan di bidang hukum dan penyelesaian
sengketa lingkungan, bidang analisis mengenai dampak lingkungan
hidup (AMDAL) dan bidang sarana teknologi pengendalian dampak
lingkungan dalam rangka pelestarian lingkungan hidup.
Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26,
Kepala Bidang Hukum dan Analisis Dampak Lingkungan Hidup
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana dan pelaksanaan program kegiatan di bidang
penaatan hukum dan AMDAL;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penaatan
hukum dan AMDAL;
3. pelaksanaan
koordinasi
implementasi
program/perencanaan
kebijaksanaan pada kegiatan di bidang penaatan hukum dan AMDAL;
4. pelaksanaan monitoring, pengawasan, evaluasi dan pembinaan
kegiatan laboratorium lingkungan, serta pengembangan dan
pengkajian teknologi pengendalian dampak lingkungan;
5. pelaksanaan koordinasi pengembangan dan pembinaan perangkat
manajemen lingkungan ; dan
6. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaksanaan tugas.
Pasal 28
Kepala Bidang Hukum dan Analisis Dampak Lingkungan Hidup,
membawahkan :
1. Kepala Sub Bidang Hukum dan Laboratorium Lingkungan ;
2. Kepala Sub Bidang Amdal dan Perangkat Manajemen Lingkungan;
Paragraf 1
Sub Bidang Hukum dan Laboratorium Lingkungan
Pasal 29
Kepala Sub Bidang Hukum dan Laboratorium Lingkungan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan program dan kebijakan
teknis pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan hukum dan
laboratorium lingkungan dalam rangka pelestarian lingkungan hidup.
Pasal 30
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29,
Kepala Sub Bidang Hukum dan Laboratorium Lingkungan,
menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan bahan rencana program kegiatan di bidang hukum dan
laboratorium lingkungan;
2. penyiapan data serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan hukum dan laboratorium lingkungan;

12

3. melakukan penyelenggaraan pemeriksaan atas kualitas sumber daya


alam dan lingkungan yang diduga tercemar oleh suatu kegiatan/usaha
yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup sekitarnya;
4. pelaksanaan analisis, evaluasi, konsultasi dengan instansi, terkait
dalam penyusunan peraturan daerah dalam rangka pelestarian
lingkungan hidup dan laboratorium lingkungan.
5. penyelenggaraan kegiatan penyidikan, pemeriksaan, pembuktian
sengketa lingkungan, penuntutan atas pelanggaran hukum lingkungan
hidup;
6. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya
penelitian, penuntunan penegakan hukum dan laboratorium
lingkungan bagi kegiatan usaha yang menimbulkan pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang membahayakan bagi kesehatan manusia
dan lingkungan sekitarnya serta yang dapat menimbulkan kerusakan
sumber daya alam dan lingkungan hidup;
7. pelaksanaan penaatan dan penegakan hukum sumber daya alam dan
lingkungan hidup pada badan usaha/pribadi yang melakukan usaha
yang dapat menimbulkan kerusakan, pencemaran lingkungan; dan
8. pelaksanaan pengawasan, monitoring, pengendalian dan evaluasi
serta pelaporan pelaksanaan tugas.
Paragraf 2
Sub Bidang Amdal dan Perangkat Manajemen Lingkungan
Pasal 31
Kepala Sub Bidang Amdal dan Perangkat Manajemen Lingkungan
mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan program dan kebijakan
teknis pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan AMDAL dan
perangkat manajemen lingkungan dalam rangka pelestarian lingkungan
hidup.
Pasal 32
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31,
Kepala Sub Bidang Amdal dan Perangkat Manajemen Lingkungan,
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana dan pelaksanaan program kegiatan di bidang
AMDAL dan perangkat manajemen lingkungan;
2. inventarisasi dan pendataan yang terkait dengan kebijaksanaan
dibidang AMDAL dan perangkat manajemen lingkungan;
3. melakukan pembinaan, koordinasi dan bimbingan teknis dalam
rangka pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL dan audit lingkungan.
4. melakukan
pemantauan,
evaluasi
dan
pembinaan
bagi
kegiatan/usaha wajib AMDAL, UKL, UPL perusahaan swasta maupun
pemerintah;
5. pelaksanaan pengkajian, penilaian, analisa atas usulan AMDAL, UKLUPL atas usaha/kegiatan yang dibuat pemrakarsa untuk pemberian
izin kelayakan lingkungan;
6. pelaksanaan penetapan sistem manajemen lingkungan dan
melakukan monitoring dan evaluasi serta pengembangan standar
baku mutu lingkungan; dan
7. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.

13

Bagian Keenam
Bidang Pemulihan Kerusakan Lingkungan
Pasal 33
Kepala Bidang Pemulihan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas
penyiapan perumusan kebijakan teknis, mengoordinasikan, kegiatan di
bidang pemulihan kerusakan air, hutan, lahan dan pesisir pantai dan laut
serta pemulihan kerusakan keanekaragaman hayati.
Pasal 34
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33,
Kepala Bidang Pemulihan Kerusakan Lingkungan, menyelenggarakan
fungsi :
1.penyusunan bahan dan perumusan kerangka kebijakan teknis di
bidang pemulihan kerusakan lingkungan ;
2.penyusunan rencana program kegiatan serta pelaksanaan kegiatan di
bidang pemulihan kerusakan air, hutan dan tanah, pemulihan
kerusakan keanekaragaman hayati serta pemulihan kerusakan laut ;
3.pelaksanaan koordinasi rencana dan pembinaan program kegiatan di
bidang pemulihan kerusakan lingkungan ;
4.pelaksanaan pengendalian pemantauan, pengawasan program
kegiatan dan atau temuan dibidang pemulihan kerusakan air, hutan,
tanah, keanekaragaman hayati ;
5.penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dibidang pemulihan
kerusakan lingkungan dalam rangka pelestarian lingkungan hidup; dan
6.pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Pasal 35
Kepala Bidang Pemulihan Kerusakan Lingkungan, membawahkan :
1. Kepala Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Air, Hutan, Tanah dan
Pesisir Laut;
2. Kepala Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Keanekaragaman Hayati.
Paragraf 1
Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Air, Hutan,
Tanah dan Pesisir Laut
Pasal 36
Kepala Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Air, Hutan, Tanah dan Pesisir
Laut mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program
kegiatan dan petunjuk teknis, pengumpulan data kerusakan, dalam
rangka pelestarian lingkungan hidup, melakukan pemantauan dan
evaluasi serta penyusunan laporan.
Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36,
Kepala Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Air, Hutan, Tanah dan Pesisir
Laut menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan bahan rencana, program kegiatan tentang pemulihan
kerusakan air, hutan, tanah dan pesisir pantai dan laut ;

14

2. pengumpulan data dan bahan-bahan tentang kerusakan yang terjadi


berhubungan dengan sumber daya air, hutan, lahan dan pesisir
pantai dan laut beserta ekosistemnya ;
3. penyiapan serta analisis data kerusakan sumberdaya air, hutan,
tanah, lahan dan pesisir pantai dan laut beserta ekosistemnya ;
4. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis tentang upaya
penanggulangan, pencegahan, pengendalian, pengawasan dan
pemulihan kerusakan air, hutan, lahan dan pesisir pantai dan laut
beserta ekosistemnya ;
5. penyelenggaraan, pelaksanaan pemantauan, pengawasan terhadap
kemungkinan terjadinya kebakaran dan kerusakan hutan,
pencemaran air dan tanah dan pesisir pantai dan laut serta
ekosistemnya dan menganalisa cara penanggulangannya, serta
mengoordinasikan dengan unit terkait; dan
6. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Paragraf 2
Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Keanekaragaman Hayati
Pasal 38
Kepala Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Keanekaragaman Hayati
mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan,
menyiapkan rancangan dan petunjuk teknis pemulihan, pengumpulan
data dan analisis serta evaluasi dan pelaporan.
Pasal 39
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38,
Kepala Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Keanekaragaman Hayati
menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan bahan rencana, program kegiatan di bidang pemulihan
kerusakan keanekaragaman hayati ;
2. pengumpulan data, jenis dan bahan-bahan tentang kerusakan
keanekaragaman hayati ;
3. penyiapan serta analisis data kerusakan hayati ;
4. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis tentang upaya
pemulihan kerusakan keanekaragaman hayati ;
5. pelaksanaan pengawasan pengendalian dan pemantauan terhadap
kemungkinan terjadinya kerusakan keanekaragaman hayati dan cara
pemulihannya dalam rangka pelestarian lingkungan hidup ;
6. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait terhadap kegiatan
pengendalian, pemulihan kerusakan keanekaragaman hayati ; dan
7. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Bagian Ketujuh
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Pasal 40
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas
penyiapan perumusan kebijakan teknis, mengoordinasikan kegiatan di
bidang pencemaran air sungai danau dan tanah, pencemaran laut,
pencemaran udara dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3) dalam rangka pelestarian lingkungan serta melakukan
evaluasi dan penyusunan laporan.

15

Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40,
Kepala Bidang Pencemaran Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang
pengendalian pencemaran air sungai, danau dan tanah, pencemaran
laut, pencemaran udara serta pengelolaan pemantauan bahan
berbahaya dan beracun ;
2. pelaksanaan pemantauan, pengendalian, pengawasan dan audit
terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang dapat
mencemari air, sungai, danau, tanah, pesisir dan lautan, udara serta
pengelolaan limbah industri bahan berbahaya dan beracun ;
3. pelaksanaan koordinasi perencanaan, pelaksanaan hasil, kegiatan
pencegahan, pengendalian, pengawasan dan audit lingkungan atas
pencemaran kerusakan lingkungan meliputi air, sungai, danau, tanah,
pesisir dan lautan, udara dan pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun dalam rangka pelestarian lingkungan hidup ;
4. pelaksanaan koordinasi pengembangan industri dalam upaya
pencegahan, pengendalian dan pengawasan pencemaran dan
kerusakan lingkungan meliputi air, sungai, danau, tanah, pesisir dan
lautan, udara serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
dalam rangka pelestarian lingkungan hidup ;
5. pelaksanaan koordinasi untuk melakukan pembinaan bimbingan
teknis, pemantauan, pengawasan serta evaluasi pelaksanaan
kebijaksanaan pengendalian pencemaran lingkungan hidup serta cara
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun ; dan
6. pembinaan, monitoring, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas.
Pasal 42
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, membawahkan :
1. Kepala Sub Bidang Pencemaran Air, Sungai, Laut, Danau, Tanah dan
Udara ;
2. Kepala Sub Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Paragraf 1
Sub Bidang Pencemaran Air, Sungai, Laut,
Danau, Tanah dan Udara
Pasal 43
Kepala Sub Bidang Pencemaran Air, Sungai, Laut, Danau, Tanah dan
Udara mempunyai tugas menyiapkan bahan, menyusun program
kegiatan,
menyiapkan
bahan
pengendalian,
penanggulangan,
pengawasan, pencegahan pengembangan instrumen penyusunan
petunjuk teknis pengendalian di bidang pencemaran air sungai, danau,
tanah, laut dan udara dalam rangka pelestarian lingkungan hidup.
Pasal 44
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43,
Kepala Sub Bidang Pencemaran Air, Sungai, Laut, Danau, Tanah dan
Udara, menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan penyusunan rencana program kegiatan pencemaran air
sungai, tanah, laut dan udara ;

16

2. pengoordinasian pengelolaan air sungai, danau, tanah, laut serta


udara dan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengendalian
pencemaran;
3. menetapkan kelas air pada sumber air lintas Kabupaten/Kota ;
4. pengoordinasian pemantauan kualitas air pada sumber air lintas
Kabupaten/Kota dan pemantauan kualitas air, laut dan udara ;
5. pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran air pada
sumber air lintas Kabupaten/Kota ;
6. penetapan pengendalian pencemaran air pada sumber air lintas
Kabupaten/Kota;
7. Penetapan baku mutu air atau penambahan parameter dari kriteria
baku mutu air skala Nasional;
8. pengaturan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air lintas Kabupaten/Kota;
9. penetapan baku mutu air limbah untuk berbagai kegiatan;
10. penetapan peruntukan sungai dan penetapan status mutu air sungai
lintas Kabupaten/Kota;
11. penetapan daya tampung beban pencemaran air sungai lintas
Kabupaten/Kota;
12. penyiapan bahan koordinasi pengendalian pencemaran air sungai,
tanah, laut dan udara;
13. pengukuran tingkat kebisingan dan emisi ;
14. penetapan status mutu udara ambient daerah;
15. pembinaan dan pengawasan baku mutu emisi udara sumber bergerak
dan tidak bergerak ;
16. pendataan terhadap tingkat kerusakan laut, hutan mangrove, trumbu
karang dan padang lamun serta pemantauan terhadap kelestarian
pantai;
17. penetapan baku mutu udara ambient daerah lebih ketat atau sama
dengan baku mutu udara ambient nasional;
18. koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara skala
Provinsi, pemantauan kualitas air sungai, dan air laut; dan
19. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Paragraf 2
Sub Bidang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
Pasal 45
Kepala Sub Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
mempunyai tugas penyiapan bahan, menyusun program kegiatan dan
petunjuk teknis, melaksanakan kegiatan teknis pengendalian,
pencegahan, penanggulangan, pengawasan serta pengembangan
instrumen pengelolaan limbah industri, pabrik, domestik, pertambangan,
sampah rumah tangga dan pencegahan dini limbah bahan berbahaya
dan beracun dalam rangka pelestarian lingkungan hidup serta
melakukan evaluasi dan penyusunan pelaporan.
Pasal 46
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45,
Kepala Sub Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
menyelenggarakan fungsi :
1. melakukan penyiapan/penyusun bahan rencana program kegiatan
pengelolaan (B3) dan pengelolaan limbah (B3) pada kegiatan domestik
dan kegiatan usaha sektoral ;

17

2. melaksanakan program pengelolaan (B3) dan limbah (B3) ;


3. penyiapan petunjuk teknis pengelolaan (B3) dan limbah (B3) ;
4. melaksanakan pengendalian, pemantauan kualitas limbah (B3) dan
penanggulangan/ pencegahan dari pencemaran limbah (B3) ;
5. penyiapan bahan pengembangan instrumen pengelolaan limbah
domestik/ rumah tangga, limbah dari proses-proses suatu kegiatan
usaha seluruh bidang, usaha sektoral ;
6. melakukan pembinaan/fasilitator pengajuan permohonan izin
pengelolaan limbah (B3) ke Menteri Lingkungan Hidup ; dan
7. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 47
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Badan Lingkungan Hidup sesuai bidang keahlian dan
kebutuhan.
Pasal 48
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal
47, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan
yang berlaku.
BAB VI
UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN
Pasal 49
(1) UPTB mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis
operasional Badan Lingkungan Hidup.
(2) UPTB dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Kepala Badan
BAB VII
TATA KERJA
Pasal 50
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretaris, Kepala
Bidang, Kepala UPTB, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Sub Bidang

18

serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip


koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta
horizontal baik dalam lingkungan Badan Lingkungan Hidup maupun
instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing - masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi
petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masingmasing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Uraian tugas masing-masing pejabat dan pelaksana pada Badan
Lingkungan Hidup ditetapkan oleh Kepala Badan dengan Peraturan
Kepala Badan.
Pasal 52
Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Keputusan Gubernur
Kalimantan Tengah Nomor 105 Tahun 2001 tentang Organisasi dan
Tatakerja Badan Pengelola dan Pelestarian Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 53
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah.
Ditetapkan di Palangka Raya
pada tanggal 1 Juli 2008
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Cap/ttd
AGUSTIN TERAS NARANG
Diundangkan di Palangka Raya
pada tanggal 1 Juli 2008
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH,
Cap/ttd
THAMPUNAH SINSENG
BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2008 NOMOR 39

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH


NOMOR 39 TAHUN 2008
TANGGAL 1 JULI 2008
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KEPALA BADAN

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN
PENYUSUNAN
PROGRAM

BIDANG PENINGKATAN
KAPASITAS AKSES
INFORMASI DAN MITRA
LINGKUNGAN

BIDANG
PENAATAN HUKUM DAN ANALISIS
DAMPAK LINGKUNGAN

SUB BAGIAN
KEUANGAN

BIDANG
PENGENDALIAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN

SUB BAGIAN UMUM,


PERELENGKAPAN
DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG
PEMULIHAN KERUSAKAN
LINGKUNGAN

SUB BIDANG
KELEMBAGAAN DAN SUMBER
DAYA MANUSIA

SUB BIDANG
HUKUM DAN LABORATORIUM
LINGKUNGAN

SUB BIDANG
PENCEMARAN, AIR, SUNGAI,
LAUT, TANAH DAN UDARA

SUB BIDANG PEMULIHAN


KERUSAKAN AIR, HUTAN,
TANAH & PESISIR LAUT

SUB BIDANG
AKSES INFORMASI DAN MITRA
LINGKUNGAN

SUB BIDANG
AMDAL DAN PERANGKAT
MANAJEMEN LINGKUNGAN

SUB BIDANG
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA & BERACUN

SUB BIDANG
PEMULIHAN KERUSAKAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI

UPTB

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,


Cap/ttd
AGUSTIN TERAS NARANG

Anda mungkin juga menyukai