Anda di halaman 1dari 16

PERBANDINGAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN


KURIKULUM 2013

Karya Ilmiah
Disusun dalam rangka mengikuti Ujian Praktik
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII

Oleh
Nama

: Yulius Harmawan Setya Pratama

Kelas

: XII IPA 8

No. Absen

: 28

SMA Negeri 3 Semarang


2014

HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah yang berjudul PERBANDINGAN KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM 2013 ini telah disetujui untuk Ujian Praktik
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII pada
hari

tanggal

Guru Mata Pelajaran Bahasa


Indonesia

Soleh Amin S.Pd, M.Pd.


NIP : 196802151998021002

ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO
1. Kekuatan sesungguhnya tidaklah menghantam dengan keras tetapi tepat di titiknya.
2. Hargailah kegagalan, keberhasilan tidak akan berarti tanpa kegagalan.
3. Tidak ada rasa manis tanpa rasa pahit.
4. Jangan rendah diri, tetap rendah hati. Saling melayani dan mengasihi.

PERSEMBAHAN
1. Kepada orang tua yang penulis cintai.
2. Kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang penulis hormati.
3. Kepada teman serta sahabat yang penulis sayangi.
4. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.

iii
iii
iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul PERBANDINGAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM 2013.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun
demikian penulis berusaha menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Penulis menyadari tanpa kerja sama antara berbagai pihak yang membantu dengan
penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis
demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada
1. Bapak Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3
Semarang.
2. Ibu Dra. Siti Rahayu, M.Pd, selaku wali kelas XII IPA 8.
3. Bapak Soleh Amin, S.Pd, M.Pd, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII.
4. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi
kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Semarang,

Oktober 2014

Penulis

iv
iv
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan .......................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peran Kurikulum dalam Pendidikan ............................................................. 3
2.2 Perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Kurikulum 2013 .................................................................. 4
2.3 Keunggulan dan Kekurangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 ...................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .......................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha untuk melakukan proses pembelajaran bagi peserta didik
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan di dalam sebuah negara. Menurut Ki
Hajar Dewantara, pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan tidak terlepas dari kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Kurikulum merupakan sebuah metode yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Setiap negara memiliki kurikulumnya sendiri sendiri. Banyak
kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia, tapi karena tidak cocok dan tuntutan
zaman serta faktor lainnya, kurikulum di Indonesia berulang kali mengalami perubahan.
Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini adalah Kurikulum 2013, yang
menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan).
Perbandingan antara KTSP dan Kurikulum 2013 penting untuk dipahami agar dapat
mengetahui keunggulan dan kekurangan dari setiap kurikulum tersebut. Dan dapat
menutup kekurangan dari sebuah sistem kurikulum dengan keunggulan dari sistem
kurikulum lain, sehingga nantinya kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat
sesuai dengan cita cita Negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa masalah, di antaranya :
1.2.1 Bagaimana peran kurikulum dalam pendidikan?
1.2.2 Apa perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013?
1.2.3 Apakah keunggulan dan kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Kurikulum 2013 ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui tentang peran kurikulum dalam pendidikan.
1.3.2 Memahami tentang perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Kurikulum 2013
1.3.3 Mengerti tentang keunggulan dan kekurangan antara Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Kurikulum 2013.

1.4 Metode Penulisan


Pengumpulan data pada karya ilmiah ini menggunakan metode studi pustaka dilakukan
dengan

mengambil

beberapa

data

dan

informasi

yang

berkaitan

dengan

PERBANDINGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN


KURIKULUM 2013 dari berbagai sumber.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari lima subbab yaitu latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN yang terdiri dari tiga subbab yaitu peran kurikulum dalam
pendidikan, perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Kurikulum 2013, keunggulan dan kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 .
BAB III PENUTUP yang terdiri dari dua subbab yaitu simpulan dan saran.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Kurikulum dalam Pendidikan
Kurikulum dalam pendidikan formal memiliki peranan yang sangat strategis dan
menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Oemar Hamalik, terdapat tiga peran
kurikulum, yaitu peranan konservatif, peranan kreatif, dan peranan kritis dan evaluatif.
2.1.1 Peranan konservatif
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mentransmisikan nilai nilai warisan budaya masa lalu yang
dianggap masih relevan dengan masa kini. Peranan konservatif ini pada
hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau.

2.1.2 Peranan kreatif


Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek aspek lainnya senantiasa terjadi
setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi da.

2.1.3 Peranan kritis dan evaluatif


Perkembangan yang terjadi belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya,
melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya
serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum
harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Nilai-nilai sosial
yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan
diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.

Ketiga peranan kurikulum tersebut harus berjalan secara seimbang dan harmonis
agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Menyelaraskan ketiga peranan kurikulum
tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan.
Dengan demikian, setiap pihak yang terkait idealnya dapat memahami apa yang menjadi
tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan sesuai dengan bidang tugasnya

2.2 Perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013


KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan atau sekolah. Penyusunan kurikulum yang dipercayakan pada setiap tingkat
satuan pendidikan ini hampir sama dengan prinsip implementasi KBK (Kurikulum 2004)
yang disebut pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (KBS).
Sedangkan Kurikulum 2013 merupakan kurikulum perubahan dari struktur KTSP.
Perubahan ini dilakukan karena banyaknya masalah dan salah satu upaya untuk
memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.
Berikut ini merupakan perbedaan yang lebih rinci antara KTSP dan Kurikulum 2013.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melalui
Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu
ditentukan SKL (Standar Kompetensi
Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun
2006.

Lebih menekankan pada aspek pengetahuan.

Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas


I III.
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
jumlah mata pelajaran lebih banyak
dibanding Kurikulum 2013.
Standar proses dalam pembelajaran terdiri
dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Kurikulum 2013
SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
ditentukan terlebih dahulu, melalui
Permendikbud No 54 Tahun 2013.
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi,
yang berbentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013.
Aspek kompetensi lulusan ada
keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
kelas I VI.
Jumlah jam pelajaran lebih banyak dan
jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP.
Proses
pembelajaran
dilakukan
dengan pendekatan ilmiah (scientific
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari mengamati,
menanya, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan


Kurikulum 2013
Penilaiannya lebih dominan pada aspek Standar
penilaian
menggunakan
pengetahuan.
penilaian otentik, yaitu mengukur
semua
kompetensi
sikap,
keterampilan,
dan
pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
Penjurusan mulai kelas XI.
Peminatan (Penjurusan) mulai kelas X
untuk jenjang SMA / MA.
BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa. BK
lebih
menekankan
mengembangkan potensi siswa
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib.
Pramuka menjadi ekstrakurikuler
wajib.
TIK sebagai mata pelajaran.
TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran.

2.3 Keunggulan dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


dan Kurikulum 2013
Dalam penerapan segala sesuatu pasti memiliki kekurangan dan keunggulan. Begitu
juga dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan serta Kurikulum 2013 memiliki
kekurangan dan keunggulan. Berikut ini adalah kekurangan dan keunggulan dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan serta Kurikulum 2013.
2.3.1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2.3.1.1 Keunggulan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2.3.1.1.1

Mendorong

terwujudnya

otonomi

sekolah

dalam

menyelenggarakan pendidikan.
2.3.1.1.2

Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen


sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.

2.3.1.1.3

Memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan


dan

mengembangkan

mata

pelajaran

tertentu

yang

akseptabel bagi kebutuhan siswa.


2.3.1.1.4 Mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat.
2.3.1.1.5 Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan
pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di
sekolah yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat
sekitar.
2.3.1.1.6 Pengembangan kurikulum dilaksanakan secara desentralisasi
sehingga

pemerintah

dan

masyarakat

bersama-sama

menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam


kurikulum.
2.3.1.1.7 Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerja
sama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang
membentuk kompetensi peserta didik.

2.3.1.2 Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


2.3.1.2.1 Kurangnya sumber daya manusia yang diharapkan mampu
menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang
ada.
2.3.1.2.2 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .
2.3.1.2.3 Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
komprehensif baik konsepnya, penyusunannya, maupun
prakteknya di lapangan.
2.3.1.2.4 Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam
pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.
Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai
syarat sertifikasi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi.
2.3.2 Kurikulum 2013
2.3.2.1 Keunggulan Kurikulum 2013
2.3.2.1.1 Membuat siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif.
2.3.2.1.2 Memberikan ruang yang lebih untuk peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar.
2.3.2.1.3 Menggunakan metode pembelajaran yang bersifat analitikal.
2.3.2.1.4 Pendidikan karakter terintegrasi dalam setiap program studi.
2.3.2.1.5 Penilaian didapat dari semua aspek, bukan hanya nilai ulangan
tetapi juga kesopanan, religi, praktik, sikap dan lain lain.

2.3.2.2 Kekurangan Kurikulum 2013


2.3.2.2.1 Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
karena

penekanan

pengembangan

kurikulum

hanya

didasarkan pada orientasi pragmatis.


2.3.2.2.2 Kurikulum 2013 tidak didasarkan pada aspek evaluasi dari
pelaksanaan sistem KTSP, sehingga dapat membingungkan
guru dan pemangku pendidikan.
2.3.2.2.3 Tidak adanya keseimbangan antara orientasi dari proses
pembelajaran dengan hasil dalam Kurikulum 2013, karena
kebijakan tentang Ujian Nasional masih diberlakukan.
2.3.2.2.4 Guru sebagai elemen penting tidak dilibatkan secara langsung
dalam proses pengembangan Kurikulum 2013.
2.3.2.2.5 Guru kurang memahami tentang pelaksanaan kurikulum
2013, guru menganggap bahwa dalam Kurikulum 2013 ini
guru tidak perlu mengajar.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Simpulan yang penulis dapat dari karya ilmiah ini yaitu:
3.1.1 Kurikulum dalam pendidikan memiliki tiga peran penting yaitu peran konservatif,
kreatif, kritis dan evaluatif.
3.1.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 memiliki beberapa
perbedaan antara lain terletak pada penentuan standar kompetensi lulusan,
penekanan aspek, jumlah jam pelajaran, standar penilaian, pengadaan
ekstrakurikuler wajib, dan lain lain.
3.1.3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 memiliki
keunggulan dan kekurangan tersendiri. Keunggulan KTSP terletak pada otonomi
sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan sedangkan Kurikulum 2013
membuat siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif, serta pendidikan karakter yang
terintegrasi dalam setiap program studi. Kekurangan KTSP terletak adalah
kurangnya sarana dan prasarana dalam penerapannya serta kurangnya sumber
daya manusia yang dapat menerapkan KTSP, sedangkan kekurangan Kurikulum
2013 adalah guru tidak terlibat langsung dalam proses pengembangan Kurikulum
2013, bertentangan dengan UU No. 20 Tahun 2003, tidak didasarkan pada aspek
evaluasi sistem KTSP, anggapan guru yang salah serta tidak adanya
keseimbangan antara orientasi dari proses pembelajaran dengan hasil dalam
Kurikulum 2013.

3.2 Saran
3.2.1 Kepada pemerintah
3.2.1.1 Sebaiknya pemerintah mengajak semua pihak yang terkait dalam proses
pendidikan untuk membahas pembuatan kurikulum baru, sehingga
nantinya dihasilkan kurikulum yang lebih baik.
3.2.1.2 Hendaknya pemerintah melakukan sosialisasi kepada semua pihak yang
terkait dalam proses pendidikan sebelum menerapkan kurikulum baru,
agar masyarakat lebih memahami kurikulum tersebut.
3.2.2 Kepada pihak yang terkait dalam proses pendidikan
3.2.2.1 Seharusnya pihak yang terkait dalam proses pendidikan memahami
kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah, sehingga dapat ikut
menyukseskan dan dapat mencapai tujuan dari kurikulum tersebut.
3.2.2.2 Sebaiknya pihak pihak yang terkait dalam proses pendidikan dapat
bekerja sama dalam pelaksanaan sebuah kurikulum, agar kurikulum
tersebut dapat diterapkan secara baik.

DAFTAR PUSTAKA
Karsidi. 2007. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD dan MI. Solo: Tiga Serangkai.
Sinaga, Ilham Mahesa. 2012. Dampak Kurikulum Baru pada Pelaksanaan UN. Tersedia dari
http://www.beritakaget.com/berita/3576/dampak-kurikulum-baru-pada-pelaksanaan-un.html
(diakses pada tanggal 17 Oktober 2014).
Sinaga, Ilham Mahesa. 2012. Uji Publik Kurikulum 2013. Tersedia dari
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4 (dikutip pada tanggal
17 Oktober 2014).
Anonim. 2012. Struktur Baru Kurikulum 2013. Tersedia dari http://www.diknaspadang.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=13&artid=1057 (diakses pada
tanggal 17 Oktober 2014).
Ferdika,
Deksa.
2012.
Makalah
Kurikulum
2013.
Tersedia
dari
http://ferdikakinestetik.blogspot.com/2012/12/makalah-kurikulum-2013.html (diakses 18
Oktober 2014).
Anonim.
2013.
Bincang
Edukasi,
Kurikulum
2013.
Tersedia
dari
http://www.bincangedukasi.com/kurikulum-2013.html (diakses pada tanggal 16 Oktober
2014).
Kemendikbud. 2013. Kompetensi Dasar untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wibisono, Kunto. 2013. Keunggulan dan Kekurangan Pendidikan pada Kurikulum 2013.
Tersedia dari http://www.beritahu.me/2013/09/keunggulan-dan-kekurangan-pendidikan-html
(diakses tanggal 19 Oktober 2014).
Molle, Julian Erick. 2014. Kelemahan dan Keunggulan Kurikulum 2013. Tersedia dari
http://www.gubuginformasi.com/2014/04/kelemahan-dan-keunggulan-kurikulum-2013.html
(diakses tanggal 19 Oktober 2014).

Anda mungkin juga menyukai