Karya Ilmiah
Disusun dalam rangka mengikuti Ujian Praktik
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII
Oleh
Nama
Kelas
: XII IPA 8
No. Absen
: 28
HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah yang berjudul PERBANDINGAN KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM 2013 ini telah disetujui untuk Ujian Praktik
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII pada
hari
tanggal
ii
MOTO
1. Kekuatan sesungguhnya tidaklah menghantam dengan keras tetapi tepat di titiknya.
2. Hargailah kegagalan, keberhasilan tidak akan berarti tanpa kegagalan.
3. Tidak ada rasa manis tanpa rasa pahit.
4. Jangan rendah diri, tetap rendah hati. Saling melayani dan mengasihi.
PERSEMBAHAN
1. Kepada orang tua yang penulis cintai.
2. Kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang penulis hormati.
3. Kepada teman serta sahabat yang penulis sayangi.
4. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
iii
iii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul PERBANDINGAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM 2013.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun
demikian penulis berusaha menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Penulis menyadari tanpa kerja sama antara berbagai pihak yang membantu dengan
penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis
demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada
1. Bapak Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3
Semarang.
2. Ibu Dra. Siti Rahayu, M.Pd, selaku wali kelas XII IPA 8.
3. Bapak Soleh Amin, S.Pd, M.Pd, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII.
4. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi
kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Semarang,
Oktober 2014
Penulis
iv
iv
iv
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
mengambil
beberapa
data
dan
informasi
yang
berkaitan
dengan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Kurikulum dalam Pendidikan
Kurikulum dalam pendidikan formal memiliki peranan yang sangat strategis dan
menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Oemar Hamalik, terdapat tiga peran
kurikulum, yaitu peranan konservatif, peranan kreatif, dan peranan kritis dan evaluatif.
2.1.1 Peranan konservatif
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mentransmisikan nilai nilai warisan budaya masa lalu yang
dianggap masih relevan dengan masa kini. Peranan konservatif ini pada
hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau.
Ketiga peranan kurikulum tersebut harus berjalan secara seimbang dan harmonis
agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Menyelaraskan ketiga peranan kurikulum
tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan.
Dengan demikian, setiap pihak yang terkait idealnya dapat memahami apa yang menjadi
tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan sesuai dengan bidang tugasnya
Kurikulum 2013
SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
ditentukan terlebih dahulu, melalui
Permendikbud No 54 Tahun 2013.
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi,
yang berbentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013.
Aspek kompetensi lulusan ada
keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
kelas I VI.
Jumlah jam pelajaran lebih banyak dan
jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP.
Proses
pembelajaran
dilakukan
dengan pendekatan ilmiah (scientific
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari mengamati,
menanya, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta.
Mendorong
terwujudnya
otonomi
sekolah
dalam
menyelenggarakan pendidikan.
2.3.1.1.2
2.3.1.1.3
mengembangkan
mata
pelajaran
tertentu
yang
pemerintah
dan
masyarakat
bersama-sama
penekanan
pengembangan
kurikulum
hanya
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Simpulan yang penulis dapat dari karya ilmiah ini yaitu:
3.1.1 Kurikulum dalam pendidikan memiliki tiga peran penting yaitu peran konservatif,
kreatif, kritis dan evaluatif.
3.1.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 memiliki beberapa
perbedaan antara lain terletak pada penentuan standar kompetensi lulusan,
penekanan aspek, jumlah jam pelajaran, standar penilaian, pengadaan
ekstrakurikuler wajib, dan lain lain.
3.1.3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 memiliki
keunggulan dan kekurangan tersendiri. Keunggulan KTSP terletak pada otonomi
sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan sedangkan Kurikulum 2013
membuat siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif, serta pendidikan karakter yang
terintegrasi dalam setiap program studi. Kekurangan KTSP terletak adalah
kurangnya sarana dan prasarana dalam penerapannya serta kurangnya sumber
daya manusia yang dapat menerapkan KTSP, sedangkan kekurangan Kurikulum
2013 adalah guru tidak terlibat langsung dalam proses pengembangan Kurikulum
2013, bertentangan dengan UU No. 20 Tahun 2003, tidak didasarkan pada aspek
evaluasi sistem KTSP, anggapan guru yang salah serta tidak adanya
keseimbangan antara orientasi dari proses pembelajaran dengan hasil dalam
Kurikulum 2013.
3.2 Saran
3.2.1 Kepada pemerintah
3.2.1.1 Sebaiknya pemerintah mengajak semua pihak yang terkait dalam proses
pendidikan untuk membahas pembuatan kurikulum baru, sehingga
nantinya dihasilkan kurikulum yang lebih baik.
3.2.1.2 Hendaknya pemerintah melakukan sosialisasi kepada semua pihak yang
terkait dalam proses pendidikan sebelum menerapkan kurikulum baru,
agar masyarakat lebih memahami kurikulum tersebut.
3.2.2 Kepada pihak yang terkait dalam proses pendidikan
3.2.2.1 Seharusnya pihak yang terkait dalam proses pendidikan memahami
kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah, sehingga dapat ikut
menyukseskan dan dapat mencapai tujuan dari kurikulum tersebut.
3.2.2.2 Sebaiknya pihak pihak yang terkait dalam proses pendidikan dapat
bekerja sama dalam pelaksanaan sebuah kurikulum, agar kurikulum
tersebut dapat diterapkan secara baik.
DAFTAR PUSTAKA
Karsidi. 2007. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD dan MI. Solo: Tiga Serangkai.
Sinaga, Ilham Mahesa. 2012. Dampak Kurikulum Baru pada Pelaksanaan UN. Tersedia dari
http://www.beritakaget.com/berita/3576/dampak-kurikulum-baru-pada-pelaksanaan-un.html
(diakses pada tanggal 17 Oktober 2014).
Sinaga, Ilham Mahesa. 2012. Uji Publik Kurikulum 2013. Tersedia dari
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4 (dikutip pada tanggal
17 Oktober 2014).
Anonim. 2012. Struktur Baru Kurikulum 2013. Tersedia dari http://www.diknaspadang.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=13&artid=1057 (diakses pada
tanggal 17 Oktober 2014).
Ferdika,
Deksa.
2012.
Makalah
Kurikulum
2013.
Tersedia
dari
http://ferdikakinestetik.blogspot.com/2012/12/makalah-kurikulum-2013.html (diakses 18
Oktober 2014).
Anonim.
2013.
Bincang
Edukasi,
Kurikulum
2013.
Tersedia
dari
http://www.bincangedukasi.com/kurikulum-2013.html (diakses pada tanggal 16 Oktober
2014).
Kemendikbud. 2013. Kompetensi Dasar untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wibisono, Kunto. 2013. Keunggulan dan Kekurangan Pendidikan pada Kurikulum 2013.
Tersedia dari http://www.beritahu.me/2013/09/keunggulan-dan-kekurangan-pendidikan-html
(diakses tanggal 19 Oktober 2014).
Molle, Julian Erick. 2014. Kelemahan dan Keunggulan Kurikulum 2013. Tersedia dari
http://www.gubuginformasi.com/2014/04/kelemahan-dan-keunggulan-kurikulum-2013.html
(diakses tanggal 19 Oktober 2014).