Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
I.1

Prinsip Percobaan
Berdasarkan bentuk pertumbuhan koloni dan karakteristik pada bakteri.

II.2

Tujuan Percobaan
Untuk mempelajari dan mengetahui bagaimana bentuk pertumbuhan, koloni dan

karakteristikpada bakteri.

BAB II
LANDASAN TEORI
II.1

Teori Dasar
Adanya pertumbuhan mikroorganisme dalam suatu media dapat ditunjukkan dengan adanya

perubahan pada permukaan atau seluruh bagian media tersebut. Dalam makanan misalnya, adanya
lapisan putih/ abu-abu pada permukaan roti, mulurnya kuah sop atau penggumpalan susu dan adanya
aroma asam manunjukkan telah terjadi kontaminasi oleh mikroorganisme.
Sayangnya pertumbuhan mikroorganisme tersebut tidak dapat dilihat jelas secara visual. Secara
umum, adanya kontaminasi hanya dapat terlihat sebagai bintik- bintik/ gumpalan/ lapisan yang
berwarna putih, abu-abu, kadang-kadang kuning atau merah. Keadaan seperti itu disebabkan oleh
pertumbuhan koloni yang bertumpuk, biasanya terdiri dari banyak jenis. Kelompok atau jenis
mikroorganismenya tidak dapat ditentukan dengan mudah, sehingga perlu dilakukan proses pemisahan
bertahap yang disebut: isolasi, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi berdasarkan sifat-sifat
biokimianya.
Reaksi identifikasi yang umum dilakukan untuk bakteri adalah: melihat gerakannya (motilitas),
adanya komponen sel yang khas (spora, kapsul), pewarnaan gram dan sifat biokimia seperti IMVIC
(reaksi pembentukkan indole, sifat asam dengan indikator metil merah, voges-proskauer, inositol dan
pertumbuhannya dalam media cimmons citrate) serta beberapa reaksi pembentukkan gula pada media
TSIA (Triple Sugar Iron Agar).

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
III.2
1.

Disiapkan bahan dan alat berikut:


NAMA BAHAN/ ALAT
Kaca objek + tutup
Kaca obyek tetes gantung
Kultur solate bakteri
Larutan fukhsin
Larutan asam sulfat 1%
Pewarna biru metilen
Air steril
Minyak imersi
Safranin
Karbol gentian violet
Lugol
Alkohol
Kertas saring

JUMLAH/ KELOMPOK
5 set
1 buah
2 jenis
5 ml
5 ml
5 ml
5 ml
5 ml
5 ml
5 ml
5 ml
5 ml
Secukupnya

KETERANGAN
Tidak perlu steril
Koloni putih

Tidak perlu steril

Pergerakan Bakteri

Disiapakan kultur bakteri hasil isolasi dari P-3. Pilih koloni yang dapat memberikan ciri pertumbuhan
yang terbaik, misalnya: koloni putih, kuning, abu-abu, atau yang lain.

2.

Siapakan juga 2 buah kaca obyek yang telah dibersih dan kering.

3.

Flambir sebuah kaca objek dan dibiarkan dingin, teteskan sedikit air steril dan oleskan dengan sedikit
cuplikan kultur satu jenis bakteri tersebut. Campurkan kultur dengan air sehingga menjadi suspensi
yang encer, kemudain ditutup dengan kaca penutup. Gerakan bakteri akan terlihat lebih jelas jika
digunakan kaca obyek tetes gantung.

4.

Preparat segar yang telah siap dilihat di bawah mikroskop, dan amati pergerakan bakterinya. Bakteri
akan bergerak dengan arah atas-bawah atau kiri-kanan secara teratur . Gerakan yang tidak terarah
bukan merupakan gerak bakteri.
Percobaan ini harus dilakukan dengan segera, karena bakteri akan cepat mati.

5.

Lakukan percobaan di atas untuk 1 jenis mikroorganisme yang lain.

6.

Catat pengamatannya dalam tabel untuk memudahkan dalam membandingkannya.


III.3

1.

Pemeriksaan Spora Bakteri

Siapkan kultur bakteri isolat putih, kemudian disuspensikan sedikit sapuan bakteri dan tambahkan 1
tetes larutan fuksin.

Campurkan homogen kemudian panaskan di atas penangas air yang bersuhu 80 0Cselama 10 menit.
Usahakan jangan sampai memdidih atau menjadi kering.
2.

Oleskan tadi digenangi dengan larutan asam sulfat 1% selama 2 detik, lalu dicuci dengan air
mengalir.

3.

Genangi olesan dengan pewarna biru- metilen selama 5 menit


Kelebihan pereaksiwarna dibuang, kemudian dibilas lagi dengan air mengalir, dan selanjutnya
dikeringkan dengan bantuan kertas saring. Usahakan olesan preparat tidak terhapus dengan tissu.

4.

Teteskan sedikit minyak imersi di atas preparat,lalu di lihat dibawah mikroskop dengan perbesaran
10xdan dilanjutkan 100x.

5.

Amati dan catat pengamatan mikroskop. Spora akan terlihat berwarna merah dengan dikelilingi sel
vegetatif yang berwarna biru.
III.4

1.

Pemeriksaan Kapsul Bakteri

Disiapkan biarkan isolasi bakteri jenis lain, pewarnaansafranin, minyak imersi. Sediakan pula 1
buah kaca obyek yang telah bersih dan kering.

2.

Letakan sedikit sapuan kultur bakteri dan suspensi dengan 1 tetes air steril. Campurkan suspensi
tersebut dengan larutan karbol gentian violet dengan bantuan ujung kaca obyek kedua dengan posisi
sebelah kanan dan membentuk sudut 45 odengan kaca obyek petama. Kaca obyek kedua ditarik ke
arah kiri sehingga suspensi bakteri tersapu merata dengan membentuk lapisan tipis di atas kaca
obyek.

3.

Preparat difiksasi sebanyak 3 kali di atas nyala api, kemudian ,digenangi dengan larutan.

4.

Safranin selama 5 menit. Pereaksi warna yang berlebih dibuang, dan dikeringkan dengan bantuan
kertas saring.

5.

Preparat dioleskan dengan sedikit minyak imersi, lalu diperiksa dibawah mikroskop dengan
perbesaran 10x dilanjutkan 100x.

6.

Gambarkan hasil pengamatannya dengan teliti. Sel baktri kan berwarna merah dan kapsul bakteri
akan terlihat sebagai bagian kosong (transpsran) di sekitar tumbuh bakteri.
III.5 Pewarnaan Gram untuk bakteri

1.

Disiapkan 2 buah kaca obyek, isolat biakan(koloni lain lagi), karbol gentian violet, pereaksi lugol,
alkohol 95%,pewarna safranin, minyak imersi.

2.

Sapukan sedikit biakan isolat bakteri di atas kaca obyek, ditambah 1 tetes air, kemudian
disuspensikan.

3.

Kaca obyek diletakan di atas bak pewarna, kemudian digenangi dengan karbol gentian violet selama
1 menit. Kelebihan zat warna dibuang, dan di bias denhan air mengalir.

4.

Olesan digenangin dengan lugol selama 2 menit, pereaksi berlebih dibuang, dan dibilas dengan air
mengalir.

5.

Olesan digenangi dengan alkohol tetes demi tetes selama 30 detik atau sampai semua zat warna
hilang, kemudian dibilas dengan air mengalir.

6.

Pewarnaan yang terakhir adalah dengan safranin selama 1 menit, kelebihan zat warna dibuang dan
dibilas dengan air yang mengalir, kemudian dikeringkan dengan kertas saring.

7.

Preparat dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x atau 100x.

8.

Hasil percobaan digambar dengan teliti. Sel bakteri yang berwarna biru menunjukan bakteri masuk
kelompok gram positif, sedangkan bakteri Gram negatif akan berwarna merah. Bagiamana dengan
isolat yang sudah di dapat, ada perbedaan kelompok Gram ada.
III.6

1.

Identifikasi Bakteri dengan Media TSIA


NO
1.

NAMA BAHAN/ALAT
Media TSIA (ada bagian

JUMLAH/KELOMPOK
2 tabung kecil@2ml

2.
3.
4.
5.

tegak & miring)


Larutan pepton
Larutan alfa-naftol
Media MR-VP
Larutan KOH 10%

2 tabung kecil@1ml
5 ml
4 tabung@1 ml
5 ml

KETERANGAN

Disiapkan 2 tabung reaksi kecil dan steril ,media TSIA, kultur bakteri isolat putih yang berbeda bentuk
atau selnya.

2.

Isikan median TSIA bersuhu 45oC setinggi 2 cmpada kedua tabung, kemudian diletakan di atas alas
sehingga posisinya rendah. Usahan media membentuk posisi tegak dengan bagian atas miring tetepi
tidak menyantuh kapas. Diamkan sekirat 30 menit hingga media menjadi padat.

3.

Inokolasikan satu jenis kultur bakteri pada satu tabung dan jenis bakteri kedua pada tabung yang
lain. Media tegak ditusukkan, sedangkan media yang miring digores.

4.

Inkubasikan kedua tabung pada suhu 35-37 oC selama 24-48 jam.

5.

Catat pengamantannya sebagai berikut:

a)

Bagian miring * berwarna kuning :laktosa/sakrosa(+)

b)

Bagian tegak

* warna hitam

: gas H2S (+)

*berwarna kuning

:glukosa (+)

*gelembung/media terangkai :gas (+)


*warna hitam

:gas H2S (+)

III.7 Uji biokomia IMVIC untuk Bakteri


1.

Disisapakan 8 buah tabung reaksi, suspensikan biakan 2 isolatbakteri (usahakan warnanya


berbeda), air pepton, media MR-VP, media Cimmoons citrat, pereaksi kovacks, indikataor metil merah,
larutan alfa-naftol, larutan KOH 10%.

2.

Tabung nomor 1 & 5 : isi dengan 0,5 ml air pepton


Tabung nomor 2 & 6 dan 3 & 7: isi dengan 0,5 ml media MR-VP
Tabung nomor 4 & 8 : isi dengan 0,5 ml media Cimmons citrat(warna hijau).

3.

Tabung 1-4 : diinukulasi dengan 1 ose bulat suspensi koloni-1 dan tabung 5-8 dengan suspensi
koloni-2.

4.

Semua tabung diinokulasi pada suhu 35-37 oC selama 24 jam.

5.

Tabung 1 & 5 : tambahkan 1 tetes pereaksi kovacks memalui dinding tabung secara hati-hati.adanya
cincin berwarna merah
Menjukan indol (+).

6.

Tabung 2 & 6 : tambahkan 1 tetes indikator metil merah (MM)

7.

Tabung 3 & 7: tambahkan 1 tetes pereaksi alfa-nafton/dalam KOH10% . bila tarbentuk endapan warna
merah bata berarti VP (+).

8.

Tabung 4 & 8: amati warnanya; terjadinya perubahan warna media menjadi biru menunjukan citrat (+).

9.

Bagaimanakan hasil uji IMVIC untuk pasangan untuk bakteri kedua.

BAB IV
HASIL PERCOBAAN
No.
1.

Pengamatan
Pergerakan Bakteri

Keterangan
Pergerakan bakteri tidak terlihat, kemungkinan dikarenakan
bakteri telah mati.

2.

Pemariksaan Spora Bakteri

Terlihat adanya spora .


~ Untuk MCA: terlihat spora berbentuk bulat kecil-kecil
~ Untuk MSA: terlihat spora berbentuk bulat pipih

3.

Pemerikasaan Kapsul Bakteri

Sel kapsul tidak terlihat,yang terlihat hanya warnanya merah


karena larutan yang ditambahkan kedalamnya.

4.

Pewarnaan Gram untuk Bakteri

Sel bakteri tersebut berwarna:


~ Untuk MSA: (merah) menunjukkan bahwa bahwa bakteri
tersebut memiliki pewarnaan gram (-)
~ Untuk MCA: (biru) menunjukkan bahwa bakteri tersebut
memiliki perwarnaan gram (+)

5.

Identifikasi Bakteri dengan Media

Pada percobaan ini dua-duanya menggunakan media miring

TSIA

~ Pada media 1: digores dengan isolate MSA dan terdapat

MCA

MSA

koloni yang banyak berlendir pada daerah yang digores dan


ditusuk dan media berwarna orange.
~ Pada media 2: digores dengan isolate MCA dan terdapat

6.

Uji Biokimia IMVIC untuk Bakteri

koloni yang sedikit berlendir dan media berwarna merah


~ Sebelum ditetesi pereaksi
~ Setelah ditetesi pereaksi

~Tabung 1 & 5 (air pepton)

konvacks

konvacs

- Pada tabung

-Pada tabung 1:terbentuk

1:diinokulasikan menggunakan

cincin yang berwarna kuning

media MSA dan diindikasikan

kehijauan (-)

terdapat serabut kapang.

-Pada tabung 5:terbentuk

- Pada tabung

cincin yang berwarna merah

5:diinokulasikan menggunakan

(+)

Tabung 1

Tabung 2

media MCA dan diindikaikan


lebih sedikit serabut
~ Tabung 2 & 6 (MR-VP)
Tabung 2

Tabung

dibandingkan MSA
~ Sebelum ditetesi indikator

~ Setelah ditetesi indikator

Metil Merah (MM)

Metil Merah (MM)

-Pada tabung 2:diinokulasikan

-Pada tabung 2:larutan

menggunakan media MSA,

berwarna kuning (-)

larutan menjadi berwarna

-Pada tabung 6:larutan

keruh >>> yang diindikasikan

berwarna merah (+)

hidupnya mikroorganisme
-Pada tabung 6:diinokulasikan
menggunakan media MCA,
larutan menjadi berwarna
~ Tabung 3 & 7 (MR-VP)
Tabung 3

Tabung 7

keruh >>
~ Sebelum ditetesi pereaksi

~ Setelah ditetesi pereaksi

KOH 10 %

alfa-naftol

-Pada tabung 3:diinokulasikan

-Pada tabung 3: larutan keruh

menggunakan media MSA,

kekuningan (-)

larutan menjadi berwarna

-Pada tabung 7: larutan keruh

keruh >>> yang diindikasikan

kekuningan (-)

hidupnya mikroorganisme
-Pada tabung 7: diinokulasi
menggunakan media MCA,
larutan menjadi berwarna
~ Tabung 4 & 8 (Cimmons

keruh >>
~ Pada tabung 4: diinokulasikan dengan media MSA berwarna

citrate)

biru, citrat (+)


~ Pada tabung 8: diinokulasikan menggunakan media MCA
berwarna hijau, citrat (-)

BAB V
PEMBAHASAN
Dalam mengidentifikasi bakteri, kita perlu mengamati pergerakan bakteri, pemeriksaan spora
bakteri, pemeriksaan kapsul bakteri, pewarnaan gram, identifikasi bakteri dengan media TSIA, dan uji
biokimia IMVIC untuk bakteri.
Pada pergerakan bakteri, yang diamati adalah bakteri dari media MSA dan MCA. Koloni yang
berada pada media MSA berwarna kuning dan berlendir, sedangkan koloni yang berada pada media
MCA berwarna kehitam-hitaman. Pada saat menggunakan kaca obyek harus dipanaskan terlebih
dahulu agar steril dan dibiarkan kering lalu teteskan air steril dan suspensikan koloni tersebut dengan
air steril itu. Pada saat diamati dibawah mikroskop ternyata tidak terlihat pergerakan bakteri,
kemungkinan itu dikarenakan bakteri tersebut cepat mati.Langkah ini dilakukan untuk MSA maupun
MCA.
Pada pemeriksaan spora bakteri, kita menyiapkan kultur bakteri isolate putih dari media MSA
dan MCA, baik MSA maupun MCA yang disuspensikan kemudian ditambahkan larutan fukhsin
kemudian mencampurkannya dan memanaskan diatas penangas air tidak sampai mendidih agar
bakteri tidak mati, setelah itu menambahkan juga larutan asam sulfat 1% selama 2 detik lalu dicuci
dengan aquadest kemudian kaca obyek digenangi dengan pewarna biru metilen lalu dibilas lagi
dengan aquadest dan keringkan dengan kertas saring, setelah itu meneteskan minyak imersi diatas
preparat kemudian dilihat dibawah mikroskop, dan terlihat adanya spora, untuk MCA terlihat spora
berbentuk bulat kecil-kecil sedangkan untuk MSA terlihat spora berbentuk bulat pipih.
Pada pemeriksaan kapsul bakteri, menggunakan isolate bakteri jenis lain, pewarna safranin dan
minyak imersi. Kultur bakteri yang telah disapukan pada kaca obyek kemudian disuspensikan dengan 1
tetes air steril. Suspense tersebut dicampur dengan larutan karbol gentian violet, lalu preparat difiksasi
3x diatas nyala api lalu digenangi dengan larutan safranin selama 5 menit, setelah itu mengoleskan
sedikit minyak imersi dan dilihat dibawah mikroskop, kita tidak melihat adanya kapsul bakteri yang
terlihat hanyalh warnanya yang berwarna merah akibat dari larutan yang ditambahkan kedalamnya.
Pada pewarnaan gram untuk bakteri digunakan media MSA dan MCA, koloni tersebut baik dari
MSA maupun MCA disuspensikan dengan 1 tetes air diatas kaca obyek, kaca obyek tersebut disimpan
diatas bak pewarna dan digenangi dengan karbol gentian violet selama 1 menit, lalu dibilas dengan air,
kemudian digenangi dengan alcohol tetes demi tetes selama 10 detik sampai semua warna
menghilang dan dibilas lagi dengan air mengalir, dan setelah itu pewarnaan yang terakhir yaitu dengan
safranin selama 1 menit, zat warna yang berlebih dibuang dan dikeringkan dengan kertas saring dan

mengamati dibawah mikroskop. Setelah diamati dibawah mikroskop, untuk MSA berwarna (merah)
yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut memiliki pewarnaan gram (-), sedangakan untuk MCA
berwarna (biru) yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut memiliki perwarnaan gram (+)
Dalam mengidentifikasi bakteri dengan menggunakan media TSIA, kita menggunakan media
miring dua-duanya, sebelum digores menggunakan MSA dan MCA media berwarna merah tapi setelah
digores dan didiamkan selama 3 hari dalam incubator, untuk MSA media menjadi berwarna kuning dan
terdapat koloni yang banyak mengandung lendir pada daerah yang digores dan ditusuk (+), sedangkan
pada MCA media masih tetap berwarna merah dan terdapat koloni yang sedikit berlendir jika
dibandingkan dengan MSA (-).
Pada uji biokimia IMVIC pada bakteri menggunakan 8 tabung reaksi dan suspensi biakan 2 isolat
bakteri yang warnanya berbeda. Pertama-tama tabung 1&5 diisi dengan 0,5 mL air pepton, 2&6 dan
3&7 diisi dengan 0,5 mL media MR-VP, 4&8 diisi dengan 0,5 mL media Cimmons citrate. Pada tabung
1-4 diinokulasikan dengan suspense koloni dari media MSA, tabung 5-8 diinokulasikan dengan
suspension koloni dari media MCA. Semua tabung tersebut diinkubasi pada suhu 35-37.
Setelah diinkubasi, tabung 1&5 (pepton) ditambahkan 1 tetes pereaksi konvacks melalui dinding
tabung, pada tabung 5 yaitu suspense koloni dari medi MCA terdapat cincin kuning kehijauanyang
menunjukan indol (-), sedangkan pada tabung 1 yaitu suspensi koloni dari media MSA terdapat cincin
berwarna merah yang menunjukan indol (+).
Pada tabung 2&6 (MR-VP) ditambahkan 1 tetes indicator Metil Merah (MM), pada tabung 2 yaitu
suspense koloni dari media MSA, adanya pembentukan larutan warna kuning sehingga MM (-), dan
pada tabung 6 yaitu suspensi koloni dari media MSA, adnya pembentukan larutan warna merahyang
menunjukan MM (+).
Pada tabung 3&7 (MR-VP) ditambahkan 1 tetes pereaksi KOH 10%. Dan ternyata pada tabung
tersebut tidak terbentuk endapan warna merah bata yang menunjukan VP (-).
Pada tabung 4&8 ( Cimons) setelah diamati ternyata pada tabung itu susupensi koloni dari
media MSA, warna berubah menjadi berwarna biru yang menunjukan citrate (+), sedangkan pada
tabung 8 yaitu suspense koloni dari media MCA, warna tidak berubah yaitu tetap berwarna hijau yang
menunjukan citrate (-).

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukuan dapat disimpulkan bahwa :

Pada pemeriksaan pergerakan bakteri, tidak terjadi pergerakan. Yang dikarenakan bakteri telah mati.

Pada pemeriksaan spora bakteri, pada MCA terdapat spora bakteri yang berbentuk bulat-bulat kecil.
Sedangkan pada MSA terdapat spora bakteri berbentuk bulat-bulat pipih yang memanjang.

Pada pemeriksaan kapsul bakteri tidak terlihat adanya kapsul bakteri yang terlihat hanyalah warna
pink karena reagen yang digunakan yaitu Metil Merah.

Pada pewarnaan gram untuk bakteri, untuk MSA sel berwarna merah yang menunjukan bakteri masuk
kelompok Gram negatif, sedangkan untuk MCA sel berwarna biru yang menunjukan bakteri masuk
kelompok Gram positif.

Pada idetifikasi bakteri dengan media TSIA pada MSA media berubah menjadi warna kuning yang
menunjukan bakteri positif mengandung laktosa atau sakarosa. Sedangkan MCA tidak mengandung
glukosa karena warnanya tetap merah.

DAFTAR PUSTAKA
tasyaariesta.wordpress.com/category/uncategorized/

Pelczar, M.J. and E.C.S Chan, Dasar-dasar Mikrobiologi, jilid 1 dan 2, terjemahan Ratna Siri
Hadioetomo dkk. , UI-Press, Jakarta, 2005

http://rizkaselaladora.blogspot.co.id/2010/11/laporan-identifikasi-bakteri.html

Anda mungkin juga menyukai