Lap Awal Pembekuan Darah
Lap Awal Pembekuan Darah
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Koagulasi darah atau pembekuan darah adalah transformasi darah dari
gel
yang
kemudian
menjadi
massayang
memadat
dengan
meninggalkan cairan jernih yang disebut serum darah. Kumpulan ini terjadi dari
filament-filamen fibria yang mengikat sel darah merah. Sel darah merah platelef
(Syaifudin, 2009).
Pembekuan darah merupakan cara tubuh menghentikan pendarahan atau
keluarnya darah jika terjadi luka. Proses pembekuan darah melibatkan kepingkeping dara atau trombosit. Trombosit mengandung enzim yang dinamakan
trombokinasi. Ketika terjadi luka, darah keluar dan trombosit pecah sehingga
trombokinase keluar keluar dari trombosit. Dengan adanya ion Ca +2 dan vitamin K
dalam darah. Trombokinasi mengatalisis perubahan protrombin menjadi trombin.
Trombin adalah enzim yang mengatalisis perubahan protein plasma fibrinogen
menjadi benang-benang fibrin. Selanjutnya benang-benang fibrin akan menutup
luka dan perdarahan berhenti (Riandari, 2007).
Pada tingkat gen penyakit yang terkenal dengan nama hemofilia. Hemofilia
ada 2 jenis yaitu hemofilia A yang meyangkut anak keturunan dari ratu Victoria
yang memrintah Inggris Raya disebagian besar abad ke-19 dan hemofilia B yang
disebut juga penyakit Christmas dalam penyakit in, kelainan terjadi pada gen
penyandi factor chrismas atau factor IX. Baik hemofilia A dan hemofilia B samasama menunjukkan ketidakmampuan darah untuk menggumpal. Penyakit
afibrinogenemia juga merupakan genetic otosom, yang dicirikan oleh tidak
adanya fibrinogen di dalam darah. Oleh karena penderita tidak mampu
mensintesis fibrinogen sendiri, tiap saat ia terancam oleh bahaya pendarahan yang
dapat membawa kematian (Riandari, 2007).
Universitas Sriwijaya
gel
yang
kemudian
menjadimassayang
memadat
dengan
meninggalkan cairan jernih yang disebut serum darah. Kumpulan ini terjadi dari
filament-filamen fibria yang mengikat sel darah merah. Sel darah merah platelef
(Pearce, 2008).
Pembekuan darah merupakan proses yang majemuk dan berbagai faktor
diperlukan untuk melaksanakan itu. Thrombin adalah alat dalam mengubah
fibrinogen menjadi benang fibrin. Thrombin tidaka ada dalam darah normal yang
masih dalam pembuluh, yang ada adalah zat pendahulunya yaitu protombin, yang
kemudian diubah menjadi zat aktif trombin oleh kerja trombokinase.
Trombokinasi atau tromboplastin adalah zat penggerak yang dilepaskan ke darah
di tempat yang luka. Diduga terutama tromboplastin terbentuk karena terjadinya
kerusakan pada trombosit yang selama ada garam kalsium dalam darah, akan
mengubah protombin menjadi thrombin sehingga terjadi penggumpalan darah
(Handayani, 2008).
1.2.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah adalah untuk menentukan dan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
gel
yang
kemudian
menjadimassayang
memadat
dengan
meninggalkan cairan jernih yang disebut serum darah. Kumpulan ini terjadi dari
filament-filamen fibria yang mengikat sel darah merah. Sel darah merah platelef
(Syaifudin, 2009).
Darah yang sudah mengalami pembekuan apabila ditumpahkan, darah
cepat menjadi lekat dan segera mengendap sebagai zat kental berwarna merah.
Jeli atau gumpalan itu mengerut dan keluarlah cairan bening berwarna kuning
jerami. Cairan ini disebut serum. Bila darah yang tumpah diperiksa dengan
mikroskop, akan kelihatan benang-benang fibrin yang tak dapat larut. Benangbenang ini terbentuk dari fibrinogen dalam plasma oleh kerja trombin. Benangbenang ini menjerat sel darah dan bersama-sama dengannya membentuk
gumpalan. Bila darah yang tumpah dikumpulkan dalam tabung reaksi, gumpalan
itu akan terapung-apung didalam serum (Pearce, 2000).
Proses yang mengawali pembentukan bekuan fibrin sebagai respons
terhadap cedera jaringan dilaksanakan oleh lintasan ekstrinsik. Lintasan intrinsic
pengaktifannya berhubungan dengan suatu permukaan yang bermuatan negative.
Lintasan intrinsic dan ekstrinsik menyatu dalam sebuah lintasan terkahir yang
sama yang melibatkan pengaktifan protrombin menjadi thrombin dan pemecahan
fibrinogen yang dikatalis thrombin untuk membentuk fibrin. Pada pristiwa diatas
melibatkan macam jenis protein yaitu Zimogen protease yang bergantung pada
serin
dan
diaktifkan
pada
proses
koagulasi,
Kofaktor,
Fibrinogen,
Universitas Sriwijaya
bahkan sampai berhenti. Menurut jenisnya trombus dibagi menjadi 2 macam yaitu
trombus putih yang tersusun platelet dan fibrin dan trombus merah yang tersusun
oleh fibrin dan sel-sel darah merah (Handayani, 2008).
Pembekudarahatautrombositmerupakanbendabendayangmati,bentuk
danukurannyabermacammacam, adayangbolotdanadayanglonjong,serta
warananya putih. Trombosit bukanlah berupa sel melainkan berbentuk keping
kepingyangmerupakanbagianecildariselbesar.Trombositdibuatpadasum
sum tulang, paruparu, dan limpa dengan ukuran 24 mikron dan umur
peredarannyasekitar10hari,jumlahtrombositpadaorangdewasa200.000hingga
300.000keping/mm3(Syaifudin,2009).
Perdarahanadalahkeluarnyadarahdan'pembuluhdarahjumlahnyadapat
bermacammacam, mulai dari sedikit sampai dapat menyebabkan kematian.
Perdarahan dapat berupa perdarahan sirurgis maupun non sirurgis. Perdarahan
tersebut dapat terjadi secara normal maupun abnormal. Perdarahan merupakan
masalah yang memerlukan penanganan khusus, sebab perdarahan yang
berlangsunglamadantidaksegeraditanganiakanmenyebabkansyok,sinkopdan
bila lebih lanjut lagi dapat menyebabkan kematiaan. Luka robekan pada
pembuluihdarahbesardileher,tangandanpahadanperdarahandariaortaatau
venacavadapatmenyebabkankematian.Olehkarenaituperlupenanggulangan
perdarahanyangtepatsesuaidenganpenyebabnya(Setiadinata,2003).
Antikoagulen adalah zat yang mencegah penggumpalan darah didalam
pembuluh darah. Antikoagulan menghambat pembekuan dan penting dalam
mempertahankan cairan darah. Suatu antikoagulan dapat dipertimbangkan sebagai
suatu faktor yang mencegah pembekuan darah. Faktor yang membantu dalam
mencegah pembekuan meliputi lapisan endotel halus pembuluh darah, aliran
darah cepat melalui suatu area, protein muatan negatif pada permukaan edotel dan
substansi antikoagulen dalam darah. Antikoagulan termasuk faktor penentu
kekentalan darah seseorang (Tambayong, 2008).
Dalam proses pengambilan sampel darah, pembekuan darah dapt dicegah
dngan beberapa cara. Cara yang pertama, dengan mencegah terjadinya luka kasar,
misalnya denganmenggunakan jarum yang tajam, pipa atau gelas licin. Cara yang
kedua dengan menambahkan zat kimia seperti natrium sitrat dan natrium oksalat
Universitas Sriwijaya
Penurunan
jumlah
trombosit
ataupun
perubahan
sifatnya
akan
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
arloji berlapis paraffin, gunting dan jarum pentul/blood lanset steril. Sedangkan
bahan yang dibutuhkan adalah alkohol 70%, darah kelinci dan manusia, serta
kapas.
3.3.
Cara Kerja
Pembekuan darah pada kelinci: Dibersihkan bulu ditempat pengambilan
Universitas Sriwijaya