Anda di halaman 1dari 56

Pengertian Hidroponik: Apa itu Hidroponik?

| Hidroponik berasal dari kata Yunani,


yaituhydro artinya "air" dan ponosartinya "mengerjakan".Pengertian hidroponik adalah
suatu teknik/metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Media-media tanamnya
dapat berupa kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata,
potongan kayu, atau busa. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah
tanah, tetapi cadangan makanan dan air yang terkandung dalam tanah yang diserap akar.
Berarti dapat disimpulkan bahwa suatu tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkan
diberikan cukup air dan garam-garam mineral.

Pengertian Hidroponik

Keberhasilan metode hidroponik tergantung dari kebersihan wadah, media, dan tanaman
yang digunakan. Oleh karena itu, semua media dan wadah yang akan digunakan harus
dibersihkan terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan dipanaskan atau dicuci
sehingga bebas dari hama dan penyakit. Setelah media dan wadah hidroponik dibersihkan,
barulah tanaman ditanam pada media tersebut, kemudian diberikan larutan nutrisi. Larutan
ini mengandung unsur makromolekul, mikromolekul, hormon, dan bahan mineral yang
dibutuhkan tanaman.
Keuntungan menggunakan teknik hidroponik adalah hasil tanaman berkualitas tinggi,
bebas hama penyakit, penanaman tidak harus mengikuti musim tanam, tidak memerlukan
tanah yang lebih luas, serta penggunaan air dan pupuk menjadi lebih hemat.

Jenis-jenis Hidroponik
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan
ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya
tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air
dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang
berarti kerja. (Wikipedia)
Taman hidroponik bisa jadi alternatif bercocok tanam di kota-kota. Baik itu untuk alasan
hobi maupun usaha dan budidaya.

Aspek-aspek penting menanam tanaman hidroponik:


1.

Air.
Tanaman hidroponik tergantung pada air, air menjadi aspek penting kualitas
tumbuhnya tanaman hidroponik.

Cahaya .
Sinar yang cukup diperlukan untuk bisa tumbuh dengan baik.

Oksigen.
Oksigen merupakan aspek penting penanaman tanaman secara hidroponik. Kadar
oksigen yang rendah dapat mengakibatkan menurunnya permeabilitas membrane sel
sehingga dinding sel sulit ditembus. Hal ini akan berakibat tanaman kekurangan air dan
layu.

Nutrisi.
Untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan nutrisi, larutan hara sebaiknya
diberikan secara teratur.

Kasih sayang . J

Hal hal yang haru diperhatikan dalam Pemilihan media

Dapat menopang tanaman dengan baik

Memiliki ukuran pori yang cukup

Tidak menyumbat sistem

Tidak berpengaruh ke larutan Nutrisi

Mudah didapat apabila mungkin dapat di Produksi sendiri.

Tanaman hidroponik cenderung bisa dilakukan di berbagai tempat, bahkan sesempit apapun
tempat itu, yang penting tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup juga kebutuhan
unsur haranya terpenuhi.
Keuntungan menanam tanaman dengan sistem hidroponik adalah :

Menjadi solusi bagi yang ingin bercocok tanam tapi minim lahan

Pemakaian Pupuk lebih hemat

Pemakaian air lebih sedikit.

Tenaga kerja yang diperlukan lebih sedikit.

Lingkungan kerja lebih Bersih

Dapat ditanam di lokasi yang tidak mungkin ditanami ,miskin hara , berbatuan , di
dalam ruangan (dengan tambahan lampu

Produksi tanaman persatuan luas lebih banyak

Harga jual Sayur hidroponik Organik lebih mahal

Tidak perlu mencangkok dan dapat menghilangkan stress.

Jenis-jenis Hidroponik
Sistem Hidroponik Irigasi Tetes.
Metode ini memanfaatkan kerikil, arang sekam padi, pasir, dan bahan lain yang sudah
disterilkan sebagai media tanamnya.

Model hidroponik ini biasa digunakan untuk sayuran buah

Media yang digunakan biasanya sekam bakar dan cocopeat

Air yang mengandung nutrisi akan menetes sedikit demi sedikit ke dalam media
tanam

Kelebihan : Hemat air, air yang diberikan merata setiap tanamannya dan mudah
dalam penyiraman

Kekurangan : Oksigen dalam area perakaran sedikit apabila media terlalu padat
Sistem Hidroponik Wick system.
Dalam metode ini, tanaman di tanam disebuah media yang pada bagian dasarnya
diletakkan larutan hara makro dan mikro, sehingga akar tanaman menyentuh dan
menyerap larutan yang penuh nutrisi itu.

Dikenal pula dengan sistem sumbu dan hidroponik yang paling sederhana

Media yang digunakan biasanya rockwool atau sekam bakar

Air yang mengandung nutrisi ditarik keatas dengan sumbu seperti prinsip daya
kapilaritas air
Kelebihannya : Mudah, murah dan disukai oleh pemula hidroponik
Kekurangannya : Harus sering mengucek nutrisi minimal 2-3 kali sehari agar nutrisi
mudah terserap dan oksigen tersirkulasi
Sistem Hidroponik Nutrient film tehnique.
Pada metode ini, tanaman di tanam diselokan panjang dan sempit yang bahannya bisa
terbuat dari plastik atau logam anti karat. Selokan itu dialiri oleh air yang penuh nutrisi
hara, sehingga disekitar akar tanaman muncul lapisan tipis (film) yang merupakan
makanan tanaman itu.

Model NFT sangat cocok digunakan untuk produksi sayuran

Model ini memiliki oksigen terlarut yang tinggi dan nutrisi diberikan secara terus
menerus. Otomatis tanaman menyerap hara lebih banyak dan mudah

Yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah kemiringan, tempat penyimpanan air dan
perawatan NFT

Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa tanah. Sesuai arti kata hydro yang
berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless
culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Kita tahu pada penanaman tanaman pada
umumnya, tanah selain menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman juga
sebagai penopang, pada tanaman hidroponik unsur hara (nutrisi) diperoleh dari larutan
nutrisi (AB Mix) dan penopangnya menggunakan media tanam (selain tanah) seperti
rockwool, cocopeat (olahan sabut kelapa), hidroton, kerikil, sabut kelapa, zat silikat,
pecahan batu karang atau batu bata, serbuk gergaji, busa dan lain sebagainya.
Prinsip budidaya tanaman secara hidroponik adalah memberikan/menyediakan nutrisi
yang diperlukan tanaman dalam bentuk larutan air dengan cara disiramkan, diteteskan,
dialirkan atau disemprotkan pada media pertumbuhan tanaman. Di mana pun
tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi
(unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari
tanahadalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi,
untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan
teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
Berikut adalah 6 sistem cara bercocok tanam Hidroponik

Sistem Sumbu atau Wick

Sistem Kultur Air

Sistem Pasang Surut

Sistem NFT

Sistem Fertigasi

Sistem Aeroponik

Hidroponik atau dalam bahasa inggris disebut Hydroponic. Seperti namanya, hydro artinya air, sistem
penanaman hidroponic memang mengandalkan air sebagai media utamanya. Akan tetapi, tentu saja bukan
hanya air yang dibutuhkan, unsure lain yang dapat digunakan biasanya berupa pasir, pecahan batu karang
dan batu bata, sabut kelapa, kerikil, busa, potongan kayu, batu apung, dan bahkan kawat kasa nilon. Arti
lain dari hidroponik adalah menanam tanpa tanah.
Menanam tanpa tanah masih menjadi hal asing bagi sebagian masyarakat.
Tanah memang tidak bisa lepas dengan mudah dari tanaman. Kekhawatiran
berkaitan dengan hasil tanam merupakan permasalahan utama yang
menghambat berkembangnya penanaman dengan sistem hidroponik. Menanam
hidroponic memang hanya cocok untuk tanaman seperti: paprika, tomat, melon,
bayam, dan selada.
Jenis-jenis metode penanaman Hidropnik:
1.
Hydroponic Kultur Agregat. Metode ini memanfaatkan kerikil, arang sekam padi, pasir, dan bahan
lain yang sudah disterilkan sebagai media tanamnya.
2.
Hydropinic Kultur Air. Dalam metode ini, tanaman di tanam disebuah media yang pada bagian
dasarnya diletakkan larutan hara makro dan mikro, sehingga akar tanaman menyentuh dan menyerap
larutan yang penuh nutrisi itu.
3.
Hydroponic Nutrient Film Technique. Pada metode ini, tanaman di tanam diselokan panjang dan
sempityang terbuat dari selempeng logam tipis dan anti karat. Selokan itu dialiri oleh air yang penuh nutrisi
hara, sehingga disekitar akar tanaman muncul lapisan tipis (film) yang merupakan makanan tanaman itu.
Aspek-aspek penting menanam tanaman hidroponik:
1.
Media tanam. Media tanam yang baik adalah yang mampu menjaga kelembaban, memiliki drainase
yang baik, dan menjaga ketersediaan unsur hara. Selain itu, media tanam harus terbebas dari zat beracun
yang berbahaya bagi tanaman.
2.
Air. Tanaman hidroponik tergantung pada air, air menjadi aspek penting kualitas tumbuhnya
tanaman hidroponik.
3.
Unsur hara. Untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan nutrisi, larutan hara sebaiknya
diberikan secara teratur.
4.
Oksigen. Oksigen merupakan aspek penting penanaman tanaman secara hidroponik. Kadar oksigen
yang rendah dapat mengakibatkan menurunnya permeabilitas membrane sel sehingga dinding sel sulit
ditembus. Hal ini akan berakibat tanaman kekurangan air dan layu.
Dan perlu diingat bahwa menanam tanaman hidroponik cenderung dapat dilakukan diberbagai tempat,
bahkan sesempit apapun tempatnya. Di teras rumah, halaman belakang dan samping rumah bahkan di
dalam ruangan asalkan terjangkau unsur terpenting seperti terkena penyinaran matahari yang cukup.

Keunggulan tanaman hidroponik juga lebih bersih dan rapi, karena anti debu/tanah dan juga tanpa pestisida
berbahaya lainya.

Hidroponik (hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos
yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman
tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles. Pemilihan jenis tanaman yang akan
dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai contoh jenis
tanaman yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata, yaitu:
a. Paprika
b. Tomat
c. Timun Jepang
d. Melon
e. Terong Jepang
f. Selada
Selain jenis tanaman di atas, banyak lagi yang dapat dibudidayakan dengan teknik
hidroponik apabila dilakukan hanya pada kegiatan hobi saja.
Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang
baru. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas
bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan
dipaparkan secara ringkas dan praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian
bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja.
Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan
menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian
sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya
teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan
pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila
nutrisi (hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah
untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut unsur hara (nutrisi), untuk
kemudian bisa diserap tanamanan. Dari pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik
bertanam dengan hidroponik, dimana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi
(hara) sebagaimana yang telah disampaikan dimuka.
Berikut ini adalah kelebihan bercocok tanam dengan menggunakan sistem hidroponik:
1. Dapat dilakukan pada ruang / tempat yang terbatas dan higienis
2. Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan pupuk bisa lebih hemat
3. Lebih terjamin dan bebas dari serangga dan hawa penyakit
4. Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam tanah biasa
5. Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan
6. Kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor
Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:
A. Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang
dihasilkan cukup optomal
B. Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut

berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke
dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm.
Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan
penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji
berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada
bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
C. Persiapan media tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air,
tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan
dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian
isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media
tanam yang sudah disiapkan.
D. Pembuatan green house
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa
dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap
persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
E. Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan
perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu
pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman
sistem konvensional.
F. Perawatan Tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan
pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma,
penyemprotan pupuk daun, dll.
PROSPEK USAHA TANAMAN HIDROPONIK
Bob Sadino adalah orang yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang
memperkenalkan sistim bercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik
mulai diperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 1990.
Saat ini, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal. Harga sayur
hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada harga sayur biasa di pasar
tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebas dari pemakaian pestisida, proses
tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebih segar, dan packaging yang lebih baik,
sehingga sayuran hidroponik yang dijual di beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian
dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan buahbuahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi permintaan utama
dalam daftar konsumsi mereka.Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya
permintaan sayuran jenis hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini
cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluang
ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan
Malaysia.

Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik) Hidroponik (latin; hydro = air;


ponos= kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkandengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya
yangmengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata,
serbuk
kayu,
dan
lain-lain
sebagai
pengganti
media
tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi
ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman
dengan sistim hidroponik ini antara lain:

Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat
merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, danmengurangi
CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.

Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga
tidak membutuhkan tempat yang luas.

Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya

Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari
sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah
yang dipakai

Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari
kotoran dan hama

Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkan
lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat

Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga

Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman

Tidak perlu banyak tenaga kerja

Lingkungan kerja lebih bersih

Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulatdan
cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah

Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu

Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuranseperti bak
choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkanstrowbery, dll.
Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarianyang sangat

memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhanmakhluk hidup,


tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usahapenghijauan.
Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama
menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan
larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan
larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah
teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah
tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisaberupa sabut kelapa, serat mineral,
pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, danlain-lain sebagai pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuat dari
plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan bahan
solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan daricahaya guna mencegah
pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.
Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa Aztec. Dalam
teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember plastik, baskom, bak
semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan.
Jika tidak dialirkan, makaketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar
tanaman berada di ataslarutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh
oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan dengan
pertumbuhantanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil,
kertaspembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari
cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk
menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.
Larutan bisadiganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun
dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.
Teknik Larutan Alir
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus
menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknikini lebih mudah
untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang
bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara
Teknik Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal
sebagai NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis
anti karat, dantanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut
dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipisyang
dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yangsangat tipis
lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan
terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batubata, dan

media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakanuntuk mencegah


adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan denganteknik mengairi media tersebut
dengan pipa dari air larutan bernutrisi yangditampung dalam tangki atau tong besar.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. UnsurpH berkisar
5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca, Mg, S, dalam jumlah
yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl dalam jumlah yang kecil. Larutan
hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garampupuk dalam air. Berbagai garam jenis
pupuk dapat digunakan untuk larutan hara,pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam
pupuk tersebut.
Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arangsekam, spons, batu
apung,
dll.
Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitastidak melebihi 2500
ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh mengandung terlalu banyak
unsur
logal
berat.
Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen
akanmenyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekuranganair.
Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak mengandungoksigen.
Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung udaraseperti pompa air
gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan nutrisisecara rutin, membersihkan
atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, danmemberikan lubang ventilasi pada
tempat penanaman.
Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob Sadino
yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistimbercocok tanam
sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di
supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di
beberapa supermarket terkenal. Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali
lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran
hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas
tinggi, lebihsegar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi
beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan
vegan/vegetariandalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan
sayuran danbuah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan
menjadipermintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik ini
sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti oleh para
pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar negara tetangga
yang permintaannya sangat tinggi, sepertiSingapura dan Malaysia.

Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanamanhidroponik secara
komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk
pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan larutan, dan
bibit tanaman. Pengembalianinvestasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun.
Suatu peluangusaha yang pantas untuk digeluti !
sumber: Rahasia Pemanasan Global, Solusi danPeluang Bisnis
Catatan: Di rumah, saya coba memanfaatkan air yang berasal dari kolam ikankoi yang
ditarik dengan menggunakan pompa air ke tanaman hydroponik yang sayarancang dengan
menggunakan talang air dan kemudian disalurkan kembali ke kolamair tersebut. Benih
sayuran yang telah disemai (dengan menggunakan pasir malang,dan hanya benih kangkung
dan bayam) selama 2 3 minggu, sudah bisa dipindahkan ke talang hydroponik, dan
dalam waktu 3 minggu sudah bisa dipanen. Sayasama sekali tidak menggunakan air nutrisi,
dan hanya semata-mata memanfaatkanair kolam ikan koi dengan tambahan pasir malang di
dalam talang air.
Cara membuatnya :

Talang air dipotong dengan ukuran 1 meter

Pralon untuk mengalirkan air dari kolam ke masing-masing talang


denganmenggunakan pompa air kolam yang dialirkan masuk dari sisi talang depan
atasdan keluar dari ujung bawah talang sisi lainnya

Gabus stereoform yang dipotong seukuran talang air dan dilubangi denganukuran
gelas mini plastik agar-agar jely.

Beli satu bungkus makanan snak agar-agar jely di supermarket, dan setelahdimakan
isinya, plastiknya bisa dimanfaatkan dengan menggunting sampai ke ujung(dibelah
satu sisi) sehingga bisa menjepit sayuran yang akan ditanam.

kapas saringan ikan digunting ukuran kecil utk membungkus bagian atas
akarsayuran

masukkan sayuran yang telah dibungkus kapas saringan ke gelas plastik agaragarjely dan letakkan di lubang-lubang gabus talang yang dialiri air kolam tsb

Untuk mencegah ulat dan serangga atau hama lainnya, bisa ditutup
denganmenggunakan jala halus.

HIDROPONIK

DAFTAR ISI

Sejarah hidroponik
Macam-macam hidroponik
Manfaat hidroponik
Bahan bahan hidroponik
Cara penanaman hidroponik
Media penananman
Formulasi kebutuhan nutrisi
Tambahan

SELAMAT MEMBACA
~SEMOGA BERMANFAAT~

HIDROPONIK
1. SEJARAH HIDROPONIK
Marco polo dalam pengembaraanya mencatat bahwa terdapat penduduk di negara Cina yang menanam
tanaman secara hidroponik. Pada 1699 wooward, seorang ilmuwan dari inggris telah melakukan
percobaan dengan menggunakan air sebagai media tanam menggantikan tanah garam mineral atau
unsur hara dikarutkan dalam air dengan dimasukkan sedikit tanah.Pada 1930-an, saintis amerika,
Gerice dari Universitas California telah berhasil menanam tomat dengan teknik hidroponik. Tomat
tersebut tumbuh mencapai ketinggian 7,5 meter. Perkembangan teknologi greenhouse atau rumah
plastik telha membantu perkembangan teknik hidroponik sehingga aktifitas pertanian dapat
dijalankan sepanjang tahun tanpa mengenal musim,Jadi semenjak zaman dulu tanaman menggunakan
media lain selain tanah, telah banyak dan berhasil dikembangkan. Saat ini cocok tanam secara
hidroponik dilakukan oleh petani
Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau
wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya, seperti pecahan genting, pasir kali,
kerikil, maupun gabus putih. Penemu dari metode hidroponik ini adalah DR. WF. Gericke. Beliau
adalah seorang agronomis dari Universitas California, USA. Saat itu beliau berhasil menanam tomat
setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam di dalam bak yang berisi mineral hasil uji cobanya.

2. PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik (hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang
artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah.
Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanam atau soilles.Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha
komersial harus diperhatikan. Sebagai contoh jenis tanaman yang mempunyai nilai jual di atas ratarata, yaitu:
Paprika
Tomat
Timun Jepang
Melon
Terong Jepang
Selada

3. MACAM-MACAM HIDROPONIK
Static solution culture / kultur air statis
Continuous-flow solution culture, contoh : NFT,DF
AeroponicsPassive sub-irrigation
Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation

Run to waste
Deep water culture
Bubbleponics
Bioponic

4. MANFAAT HIDROPONIK
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan selalu bersih sehingga peletakan tanaman dalam
ruangan akan lebih fleksibel. Sehingga untuk mendisign interior ruangan rumah akan bisa lebih
leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga,
untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa
larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya. Penggunaan tanaman buah-buahan seperti kedondong
bangkok misalnya, menurut Santosa akan bisa menghasilkan penampakan tanaman yang dapat berbuah
lebat sepanjang waktu. Kuncinya adalah dengan mengatur C/N ratio, yakni melalui pemangkasan pada
cabang, batang dan daun yang tumbuh berlebihan. Disamping, pemangkasan juga akan merangsang
pembungaan dan pembuahan.Selain itu, hidroponik juga alternatif pengganti tanah.

5. BAHAN-BAHAN UNTUK MENANAM HIDROPONIK


Pot yang ukuran besarnya disesuaikan dengan tanaman yang
akan dijadikan maskot, bisa berupa tanaman sayur seperti
terong dan sebagainya. Bisa juga tanaman tahunan seperti
kedondong, jambu ataupun juga bunga-bungaan. Pot yang
digunakan sebaiknya pot bertingkat, yang dilengkapi dengan
wadah penampung air dibagian dasarnya. Bahan pot dapat dari
tanah liat dan juga plastik, keduanya memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Pot dari tanah liat misalnya
memiliki keunggulan mampu menjaga stabilitas temperatur
media, akan tetapi cepat berlumut dan mudah rusak.
Sementara pot dari plastik lebih awet namun tidak bisa melewatkan air dari dinding potnya sehingga
stabilitas media tidak stabil. Kemudian sebagai media tanam diantaranya dapat digunakan pasir, batu
apung putih, batu zeolit, pecahan batu bata, batu kali dan kawat kasa nilon. Untuk menjaga sterilitas
bahan, sebaiknya semua bahan direbus dulu sebelum dijadikan media tanam. Sedangkan tanamannya,
diambil tanaman yang telah tumbuh di dalam polybag dan siap direplanting kedalam pot.

6. CARA PENANAMAN HIDROPONIK


Apabila semua bahan sudah siap, pertama-tama ambil kawat kasa
nilon letakkan didasar pot. Kemudian masukkan pecahan batu bata
selapis, di atasnya diberi batu apung dan batu zeolit hingga sepertiga
bagian dari pot yang digunakan. Setelah itu, ambil tanaman yang siap
dipindahkan dari polybag ke pot, caranya bersihkan akar tanaman

yang selama ini sudah tumbuh di polybag tersebut dengan cara melarutkan media tanamnya (tanah)
kedalam air. Setelah akar-akarnya kelihatan bersih, kemudian kita amati kembali akar tersebut.
Bila ditengarai ada akar yang rusak ataupun terlalu panjang (disesuaikan dengan besarnya tanaman
maskot dan pot) sebaiknya dipotong. Demikian juga untuk daunnya, apabila terlalu rimbun perlu untuk
dikurangi. Kemudian bibit ditanam dalam pot yang sudah terisi bahan sepertiga bagian dan lanjutkan
penambahan media tanam hingga dua pertiga bagian pot. Langkah selanjutnya isilah pot bertingkat
tersebut dengan nutrisi yang dibutuhkan (sesuai paparan dibawah). Sedang untuk pertama kalinya,
tanaman perlu pengerudungan dengan plastik transparan selama dua minggu, letakkan ditempat yang
teduh.

#Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup
optomal

#Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi
campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan
ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang
telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai
kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

#Persiapan media tanam


Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah
busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut,
sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot
plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.

#Pembuatan green house


bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house.

Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap persemaian ataupun
pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.

#Pupuk

Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara
larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam
bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem
konvensional.

#Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada
penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun,
dll.

7. MEDIA TANAM INERT HIDROPONIK


Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya
media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.
Arang sekam
Spons
Expanded clay
Rock wool
Coir
Perlite
Pumice
Vermiculite
Pasir
Kerikil

Serbuk kayu

8
.F
O
R
M
U
L
A
S
I

KEBUTUHAN NUTRISI
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bisa anda peroleh dengan cara memberi berbagai macam pupuk
khusushidroponik dengan formulasi tertentu yang banyak tersedia ditoko-toko pertanian. Dalam fase
awal pertumbuhan perlu perawatan secara rutin, misalnya dipagi hari tanaman perlu dikenakan sinar
matahari. Kemudian juga perlu pemupukan secara rutin dalam setiap dua hingga lima hari sekali.
Gunakan pupuk NPK sebanyak satu sendok makan untuk kemudian larutkan kedalam sepuluh liter air.
Masukkan larutan pupuk ini kedalam pot dasar sesuaikan dengan ketersediaan air dalam pot.
Sebagaimana dalam paparan dimuka, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bisa juga dilakukan dengan

pemberian pupuk tambahan. Yang pemenuhannya bisa melalui daun, misalnya disemprot dengan
Mamigro ataupun tambahan pupuk mikro dengan aplikasi seminggu sekali. Mengenai kebutuhan nutrisi
dalam teknik hidroponik, Soedarsono salah seorang civitas akademika dari IPB Bogor juga pernah
menentukan sebuah formula sebagai berikut : Kebutuhan unsur makro dapat dipenuhi dengan 6 gram
urea, 9 gram SP36, 5 gram 2K, 5 gram garam inggris (MgSO4) dan 7,5 gram kapur (kalsium
karbonat). Sedangkan unsur mikronya dapat dipenuhi dengan 2,86 gram asam boraks, 0,22 gram
asam sulfat, 2.03 gram mangan sulfat, 0.08 gram terusi, 0.02 asam molibdad dan 7.5 gram Fechelat.
Cara pengaplikasiannya seperti dalam penggunaan NPK, yakni semua unsur baik makro maupun mikro
dilarutkan kedalam 10 liter air. Salah satu bentuk budidaya hidroponik secara besar-besaran
dalam greenhouse.

TAMBAHAN
Selain jenis tanaman di atas, banyak lagi yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik apabila
dilakukan hanya pada kegiatan hobi saja.
Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun
demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara
melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan dipaparkan secara ringkas dan
praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro
yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas
teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau
dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa
munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan
pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.

Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (hara)
yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga
tanaman dan air yang ada merupakan pelarut unsur hara (nutrisi), untuk kemudian bisa diserap
tanamanan. Dari pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik,
dimana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi (hara) sebagaimana yang telah
disampaikan dimuka.
Hidroponik muncul sebagai alternatif pertanian pada lahan terbatas. Dengan sistem ini
memungkinkan sayuran ditanam di daerah yang kurang subur atau daerah sempit yang padat
penduduknya. Pengembangan hidroponik di Indonesia mempunyai prospek yang cerah, baik untuk
mengisi kebutuhan dalam negeri maupun merebut peluang ekspor. Bercocok tanam secara hidroponik
bisa bermula dari sebuah hobi. Dari hobi inilah diharapkan bisa berkembang menjadi semikomersial
dan akhirnya komersial. Hidroponik sangat mungkin dikembangkan di rumah-rumah dengan lahan
sempit maupun lahan yang luas untuk tujuan komersil.
Hidroponik akan terus berkembang di masa mendatang, tidak saja di negara maju, tetapi juga di
negara yang sedang berkembang. Dengan sistem ini memungkinkan sayuran ditanam di daerah yang
kurang subur atau daerah sempit yang padat penduduknya. Pengembangan hidroponik di Indonesia
mempunyai prospek yang cerah baik untuk menguji kebutuhan dalam negeri maupun merebut peluang
ekspor. Dengan sistem hidroponik tidak saja kuantitas produksi dapat ditingkatkan, tetapi kualitas
dan kontinuitas produksi dapat lebih terjamin

.
Saat ini hidroponik telah berkembang di seluruh bagian dunia meskipun dengan luasan yang masih
terbatas misalnya di Tucson Arizona seluas 4,45 ha; Phoenix Arizona seluas 6,07 ha; Abu Dhabi
seluas 8,09 ha dan Kepulauan Kenari seluas puluhan hektar. Hidroponik juga berkembang di Australia,

Selandia Baru, Afrika Selatan, Kepulauan Bahama, Kuwait, Brazil, Polandia, Rusia, Iran, Malaysia dan
Amerika Serikat.Hidroponik ternyata dapat membantu memecahkan beberapa masalah. Masalah
struktur tanah dan hara tanah di Kanada dan Kolumbia misalnya, dipecahkan dengan menggunakan
medium serbuk gergaji.
Masalah salinitas di Mexico dan Negara Timur Tengah dengan menggunakan pasir pantai yang
disterilkan, masalah sempitnya lahan di Singapura dengan tanaman bertingkat dan sebagainya.
Hidroponik juga dipakai untuk keperluan khusus misalnya penyediaan sayuran dan buah segar di Kapal
selam nuklir, kapal induk dan sebagainya. Pengembangan lebih lanjut telah dicoba di daerah
Antartika. Penerapan hidroponik skala komersial di Indonesia baru mulai tahun 1980 di Jakarta
untuk memproduksi sayuran dan buah bernilai ekonomi tinggi.
Saat ini ada beberapa perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang hidroponik, antara lain PT
Saung Mirwan dan Parung Farm (Bogor), PT. Joro, Putri Segar, Amazing Farm, PT Bandung Farmer
Internasional,
HMI
Fruits
&
Vegetables,dan
PT.
pecet
segar
dan
tentunya Hidrogroup Indonesia (Yogyakarta). Sedangkan perusahaan luar negeri yang bergerak di
bidang hidroponik antara lain Cropking (USA), Hydroasis online superstore (Los Angeles), dan Aero
Green (Singapura).

PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perkembangan Hidroponik

Sejarah hidroponik bisa dibilang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu,
seperti diketahui Babylon yang merupakan negara di Mesopotamia kuno, peninggalannya yang
tersisa sekarang adalah sebuah kota kecil antara sungai efrat dan sungai tigris sekitar 85 km sebelah
selatan kota Baghdad, Irak. Pada masa kekaisaran Babilonia di kota tersebut terdapat sebuah taman
yang dikenal dengan sebutan taman gantung atau hanging garden yang dibuat kira-kira tahun
600 SM. Taman gantung ini adalah merupakan hadiah dari Raja Nebukadnezar II untuk istri
tercintanya bernama Amytis, yang juga sebagai permaisuri. Taman gantung ini dibuat secara
bertingkat dan tidak semuanya menggunakan media tanah sebagai media tanam, luas dari taman ini
diperkirakan sekitar 16187.44 m. Taman gantung ini juga telah masuk sebagai salah satu dari 7
keajaiban dunia.
Seperti halnya Babylon, negeri Cina juga telah mencoba menerapkan cara bercocok tanam
tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam. Cina telah menerapkan teknik bercocok
tanam yang dikenal dengan taman terapung. Bahkan di Mesir, Cina dan India juga sudah
menerapkan cara bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, mereka
sudah menggunakan pupuk organik yang mereka gunakan sebagai supply bahan makan untuk

tanaman yang mereka tanam di dalam bedengan pasir yang terletak di tepi sungai. Cara bercocok
tanam seperti ini dikenal dengan istilah river bed cultivation.

Istilah hidroponik (hydroponic) lahir sekitar tahun 1936 yang dikemukakan oleh W.A
Satchell. Kemudian DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California. ini
melakukan percobaan dan penelitian dengan menanam tomat di dalam bak yang berisi mineral
sehingga tomat tersebut mapu bertahan hidup dan dapat tumbuh sampai ketinggian 300 cm juga
memiliki buah yang lebat. Sebelumnya beberapa ahli patologis tanaman juga melakukan percobaaan
dan penelitian untuk dapt melakukan bercocok tanam tanpa media tanah sebagai media tanam,
sehingga pada masa itu bermunculan istilah-istilah : nutri culture, water culture, gravel bed
culture, dan istilah solution cilture.
Penemuan besar ini telah menjadi trend di abad 20, karena bercocok tanam dengan cara
hidroponik dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk ibu rumah tangga sekalipun yang gemar
bertanam tanam hias.
Bisa juga kita lihat, pada kisaran tahun 1950 ketika Jepang dbombardir dengan bom atom oleh sekutu
yang membuat tanah di negara Jepang menjadi kering dan tandus. Negara Jepang juga menerapkan
system bercocok tanam dengan teknik Hidroponik. Irak, Bahrain dan negara-negara gurn pasir juga
telah menerapkan cara bercocok tanam dengan teknik hidroponik, karena tanah di negara-negara
tersebut hanya berupa gurun pasir yang tandus.

1.2 SEJARAH PERKEMBANGAN TANAMAN BAYAM (Amaranthus sp)


Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Kata
"amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah
Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan
selanjutnya. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk
negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu
lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia.

Tanaman bayam merupakan salah satu jenis sayuran komersial yang mudah diperoleh
disetiap pasar, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan.Harganyapun dapat terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.Tumbuhan bayam ini awalnya berasal dari negara Amerika beriklim
tropis, namun sekarang tersebar keseluruh dunia.Hampir semua orang mengenal dan menyukai
kelezatannya.Rasanya enak, lunak dan dapat memberikan rasa dingin dalam perut dan dapat
memperlancar pencernaan.Umumnya tanaman bayam dikonsumsi bagian daun dan batangnya.Ada
juga yang memanfaatkan biji atau akarnya sebagai tepung, obat, bahan kecantikan, dan lain-lain.Ciri
dari jenis bayam yang enak untuk dimakan ialah daunnya besar, bulat, dan empuk.Sedangkan bayam
yang berdaun besar, tipis diolah campur tepung untuk rempeyek.
Klassifikasi botani tanaman bayam adalah sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Ordo

: Caryophyllales

Family

: Amaranthaceae

Subfamily

: Amaranthoideae

Genus

: Amaranthus

Spesies

: Amaranthus sp

JENIS-JENIS TANAMAN BAYAM


Bayam yang dikenal oleh masyarakat indonesia ternyata punya aneka jenis, dan punya fungsi
yang berbeda dalam kuliner. Berikut ini bayam-bayam yang dibedakan menjadi empat jenis,yaitu :
Bayam Petik/ Bayam Kakap (A. hybridus)
Bayam petik banyak tumbuh secara liar di halaman, terutama di pedesaan. Tanamannya tegak dan
bisa besar hingga setinggi dua meter, tanaman ini hanya dipetik daunnya saja, dan terus dibiarkan
tumbuh. Daunnya pun jauh lebih tebal dan besar dari bayam yang banyak ditemui di pasar dan
biasanya hanya daun mudanya saja yang dipetik dan digunakan untuk lalapan, tumis bayam dan juga
untuk bahan keripik bayam.

Bayam Cabut (A. tricolor)


Disebut bayam cabut karena memang tanaman ini dipanen dengan cara dicabut seakarakarnya, dan dijual dalam bentuk demikian pula. Batangnya yang lunak juga bisa dimasak karena
tanaman ini jauh lebih kecil dari bayam petik, dan masa tanamnya paling lama 25 hari. Ada yang
berwarna hijau dan merah, yang pastinya sangat tinggi antioksidan.
Bayam Duri (A. spinosus )
Tanamannya mirip bayam petik namun nampak lebih kurus karena daunnya yang berbentuk
agak runcing dan tidak lebat. Di pangkal cabang-cabangnya juga terdapat duri-duri sehingga disebut
juga dengan bayam duri. Dilihat dari tanamannya, bayam yang satu ini memang bukan untuk
dimasak, tapi lebih untuk obat alternatif. Bayam duri ampuh untuk mengatasi demam, eksim, bisul,
TBC, sakit tenggorokan dan banyak lagi.
Bayam Itik (A. blitum)
Jenis bayam ini memiliki daun yang lebih kecil dan lebih halus sehingga disebut juga dengan
bayam kotok, karena memang cocok sekali untuk dimasak sebagai 'kotokan' (masakan sayur dengan
santan di Jawa). Ciri khasnya adalah lebar daun yang terlihat lebih kecil dari bayam cabut, dan pada
tanamannya pun daun-daun ini tidak bisa sangat besar sehingga nampak berbeda dengan tanaman
bayam lainnya

BAB II
ISI
2.1 PROSES PENYEMAIAN/PEMBIBITAN
Persemaian (Nursery) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih (atau bahan
lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan. Kegiatan di persemaian
merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan penanaman karena itu sangat penting dan
merupakan kunci pertama di dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman. Penanaman benih ke
lapangan dapat dilakukan secara langsung (direct planting) dan secara tidak langsung yang berarti
harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan
biasanya dilakukan apabila biji-biji (benih) tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya
melimpah. Meskipun ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut
seyogyanya disemaikan terlebih dulu.
maka hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap pembibitan antara lain :
1. Gunakan benih dengan viabilitas tinggi (daya kecambah mencapai 90%)
2. Berikan perlakuan pada benih (seed treatment)
3. Penyimpanan benih pada suhu 10C dan kelembaban 40%. Benih dapat bertahan hingga beberapa
tahun.

4. Penyimpanan benih pada suhu ruangan (misalnya laci meja). Benih akan bertahan selama 3 bulan
saja.
2.2 Alat dan Bahan
a. Alat :
- Polybag
4 buah
- Sekop kecil
1 buah
- Sarung tangan
2 pasang
b. Bahan :
- Benih/bibit bayam
- Media tanam (arang sekam padi)
- Pupuk kandang (kotoran kambing yang sudah kering)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

30 (15/polybag)
Secukupnya
Secukupnya

2.3 Langkah Kerja


Menyiapkan alat dan bahan.
Menyiapkan benih yang akan disemai.
Mencampur media arang sekam dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Memasukkan media tanam yang sudah tercampur kedalam polybag hingga terisi setengah bagian.
Menyiram media tanam dengan air hingga air menetes dari lubang polybag.
Menaburkan benih keatas media tanam hingga merata.
Menutupi benih yang sudah ditabur tadi dengan pasir halus (tipis saja).
Menyiram media 2-3 kali sehari agar tidak kering.
Mengamati perubahan yang terjadi pada benih (misalnya pertumbuhan benih mulai dari kecambah
hingga pindah tanam).

2. 4 PROSES PINDAH TANAM/PENANAMAN


Pemindahan/penanaman bibit berupa semai dari persemaian ke lapangan dapat dilakukan
setelah semai-semai dari persemaian tersebut sudah kuat (siap ditanam), misalnya untuk tanaman
bayam atau Amaranthus sp umur semai 7 - 14 hari. Pengadaan bibit/semai melalui persemaian yang

dimulai sejak penaburan benih merupakan cara yang lebih menjamin keberhasilan penanaman di
lapangan. Selain pengawasannya mudah, penggunaan benih-benih lebih dapat dihemat dan juga
kualitas semai yang akan ditanam di lapangan lebih terjamin bila dibandingkan dengan cara
menanam benih langsung di lapangan.
2.5 Alat dan Bahan
a. Alat :
- Sekop kecil
- Bambu
- Ember
- Benang nylon
- Gunting
- Handspreyer

1 buah
1 meter
1 buah
2 meter
1 buah
1 buah

b. Bahan :
- Media arang sekam padi
- Bibit bayam
- Air
- Ekstrak daun nimba

Secukupnya
Siap pindah tanam
Secukupnya
100 mL

2.6 Langkah Kerja


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menyiapkan alat dan bahan.


Membersihkan media yang akan digunakan untuk pindah tanam.
Menyiram tanaman hingga jenuh sebelum diangkat dari tempatnya.
Memilih bibit yang baik dan memisahkan bibit yang buruk.
Mengeluarkan bibit dari polybag dengan cara menggunting bagian samping polybag.
Membuat lubang pada media tanam baru dengan sekop kecil.
Menanam bibit beserta sedikit sekam yang masih menempel pada akar bibit kedalam lubang media
tanam.
8. Meratakan media tanam baru dengan sekop kecil. Kemudian memasang bilah bambu pada bibit
bayam agar tidak rebah.
9. Menyiram bibit sekali lagi hingga jenuh.
10. Menyemprotkan ekstrak daun nimba.

1.

2.

3.

4.

2.7 PROSES PERAWATAN/PEMELIHARAAN


Proses Perawatan/Pemeliharaan
Proses perawatan/pemeliharaan sangatlah penting dilakukan jika menginginkan tanaman
ataupun hasil panen yang baik. Apabila tanaman tidak dirawat, maka tanaman akan mudah terserang
hama penyakit dan mati. Berikut ini adalah beberapa macam proses perawatan/pemeliharaan
tanaman.
Penyiraman
Penyiraman adalah proses pemberian air untuk tanaman secara periodik. Proses penyiraman ini
dilakukan selama pertumbuhan tanaman. Waktu yang tepat untuk melakukan penyiraman adalah
pada pagi dan sore hari (pagi pukul 06.00 sd 09.00 dan sore pukul 15.00 sd 17.30).
Pembubunan
Proses penyiraman secara terus-menerus mengakibatkan media tanam menjadi terkikis oleh air. Hal
itu akan memicu munculnya/terlihatnya akar di permukaan tanah sehingga perlu dilakukan
pembubunan. Pembubunan adalah proses penimbunan media tanam baru keatas akar tanaman yang
mulai terlihat di permukaan tanah.
Pemupukan
Pemupukan adalah proses pemberian zat-zat yang dibutuhkan tanaman yang bertujuan agar tanaman
menjadi lebih subur. Pemupukan dapat dilakukan dengan pupuk organik ataupun kimiawi, tergantung
pada zat yang diperlukan oleh tanaman tersebut.
Penjarangan

Semakin lama, tanaman akan semakin tumbuh dan berkembang. Tanaman akan memerlukan tempat
yang lebih luas lagi. Dengan begitu, diperlukan proses penjarangan. Penjarangan adalah proses
pemindahan tanaman yang terlalu rapat dan pencabutan tanaman yang buruk/mati agar media tanam
menjadi agak luas.
5. Pemangkasan
Pemangkasan adalah proses pengurangan daun-daun yang terlalu rimbun dan mudah tidak efektif
untuk proses fotosintesis. Apabila dedaunan ini tidak dipangkas, maka daun ini hanya akan menjadi
beban bagi tanaman saja karena sudah tidak mampu menghasilkan zat makanan.
6. Pewiwilan
Proses mengurangi tunas air yang tumbuhnya keatas dan bukan kesamping dinamakan pewiwilan.
Jika proses ini tidak dilaksanakan, maka tunas air ini akan tumbuh menjadi batang baru dan bukan
batang induk.

7. Pemasangan Alas Karung Goni


Pemasangan alas karung goni adalah pemberian alas pada tanaman apabila lantai media tanam
terbuat dari tanah. Pemasangan alas bertujuan agar media tanam tidak ditumbuhi rumput/tanaman
liar.
8. Penaungan
Proses pemberian atap berupa paranet atau plastik UV agar tanaman terhindar dari sinar matahari
secara langsung ataupun terkena air hujan.
9. Pemasangan Benang Lanjaran
Arang sekam padi sebagai media tanam memiliki sifat ringan dan porus, hal ini membuat akar
tanaman tidak bisa dicengkeram dengan kuat dan menyebabkan tanaman mudah rebah. Agar tanaman
tidak rebah, diperlukan pemasangan benang lanjaran. Pemasangan benang lanjaran adalah proses
pemberian benang pada batang tanaman agar tanaman tidak rebah.
10. Pengajiran/Pelanjaran
Pengajiran untuk menghindari agar tanaman tomat tidak rebah dan memudahkan pemeliharaan. Ajir
dipasang pada saat tanaman berumur 1 bulan atau tanaman mencapai tinggi kira-kira 40 cm. Ajir
yang dapat digunakan misalnya bambu atau tali.
11. Pembersihan
Adalah proses membersihkan lingkungan sekitar tanaman dengan cara mencabuti rumput-rumput
yang ada ataupun dengan cara membersihkan dedaunan yang berjatuhan.
12. Penyulaman

Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak baik. Penyulaman
dilakukan bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik. Penggantian tanaman harus
dengan tanaman yang subur pertumbuhannya dan seumur dengan tanaman yang diganti.
13. Pemberian ZPT
Pemberian ZPT adalah proses pemberian zat rangsangan pada tumbuhan agar tanaman cepat tumbuh.
Selain itu, ZPT juga dapat merangsang pembuangan, memperkuat bunga agar tidak mudah rontok,
dan mempercepat pematangan buah.
14. Pemberantasan Hampen
Pemberantasan hampen atau hama penyakit adalah proses pengurangan dan menghilangkan hama
dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Pemberantasan hama dan penyakit
dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida organik pada daun tanaman atau
mematikannya langsung (jika hama itu seekor ulat)

BAB III
PENUTUP
3.1 PANEN
Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam),
tapi merupakan awal dari pekerjaan pascapanen, yaitu melakukaan persiapan untuk
penyimpanan dan pemasaran. Komoditas yang di panen tersebut selanjutnya akan
melalui jalur-jalur tataniaga, sampai berada di tangan konsumen. Panjang pendeknya
jalur tataniaga tersebut menentukan tindakan panen dan pascapanen yang bagaimana
yang sebaliknya dilakukan. Pada dasarnya yang dituju pada perlakuan panen adalah
mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat,
dengan kerusakan yang minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya yang
rendah.
3.2 PASCA PANEN
Pasca panen merupakan suatu kegiatan yang meliputi pembersihan, pengupasan, sortasi,
pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standarisasi mutu, dan transportasi hasil budidaya
pertanian.
Pengertian penanganan pasca panen :
1. Pengangkutan
Pengangkutan adalah proses setelah buah bayam dipanen. Setelah dipanen, bayam akan diangkut
menuju ke pengepul buah bayam dan setelah itu akan di sortir.
2. Sortasi yaitu pemisahan komoditas yang layak pasar (marketable) dengan yang

tidak layak pasar, terutama yang cacat dan terkena hama atau penyakit agar tidak
menular pada yang sehat.
3. Pencucian (washing) yaitu membersihkan kotoran yang menempel dan memberi kesegaran pada
tanaman bayam. Selain itu dengan pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama
penyakit yang terbawa. Pencucian disarankan menggunakan air yang bersih, penggunaan desinfektan
pada air pencuci sangat dianjurkan.
Grading
Grading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Tujuan dari tindakan grading ini
adalah untuk memberikan nilai lebih ( harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang
lebih baik. Standard yang digunakan untuk pemilahan (kriteria ) dari masing-masing
kualitas tergantung dari permintaan pasar.
5. Pengepakan/pengemasan/pembungkusan
Pengemasan adalah proses pemberian wadah/bungkus setelah tomat disortir dan dibersihkan. Proses
pengemasan harus semenarik mungkin agar konsumen tertarik dengan hasil panen
Pemasaran
Pemasaran adalah proses terakhir dalam pasca panen. Pemasaran dapat dilakukan di pasar-pasar
tradisional, swalayan, ataupun di lingkungan sekitar rumah.

Bab 2 pembahasan
PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitusuatu metode
bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan
mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat
mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun untuk
dikomersialkan.
Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain:

Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak
tanah.

Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak
membutuhkan tempat yang luas.

Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.

Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari.

Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran
dan hama.

Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang
banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.

Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga.

Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan
cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.

1.
2.

3.
4.

Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik adalah:


Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
Sayuran
: sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang
merah, bawang daun, selada, dan terong
Buah
: melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan paprika
Tanaman hias
: krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.

putih, bawang

Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:


Penanaman secara hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan
menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir,
pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Cara kedua adalah
mengunakan larutan, tanpa media keras untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan
bernutrisi. Cara ini dapat mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
Cara penanaman yang lebih canggih telah diterapkan oleh NASA, dikenal dengan nama
Aeroponik
1. Kultur Larutan Diam

Dengan cara ini, tanaman disemai pada media tertentu yang terapung diatas larutan nutrisi.
Larutan dapat dialirkan secara perlahan atau tidak dialirkan sama sekali. Ketinggian larutan dijaga
serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan
cukup memperoleh oksigen. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang
tembus pandang sebaiknya ditutup dengan bahan kedap cahaya untuk menghindari cahaya sehingga
dapat menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung udara yang
memasok oksigen dalam larutan, dapat digunakan pompa akuarium. Ketinggian larutan harus dijaga

dan apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu diisi kembali dengan air atau larutan
bernurtrisi yang baru.

2. Kultur Larutan Alir


Dengan cara ini, larutan nutrisi dialirkan dari tanki secara terus menerus melewati akar
tanaman. Kultur ini lebih mudah untuk pengaturan karena larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki
besar yang bisa dipakai untuk banyak tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam
penanaman hidroponik adalah teknik lapisan nutrisi (Nutrient Film Technique, NFT). Sistem ini
menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai
di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar
tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan
aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi
disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
3. Aeroponik
Dengan cara ini, akar tanaman tergantung diudara dalam ruangan yang disemprot larutan
nutrisi baik secara kontinyu maupun tidak kontinyu. Keuntungan dari sistem ini, akar mendapatkan
cukup oksigen. Sistem ini dikenalkan pertama kali tahun 1983 oleh Richard Spooner dan menjadi
salah satu cara yang sukses dalam penanaman kentang, tomat dan sayuran berdaun kecil. Selain itu,
penggunaan nutrisi juga lebih rendah, hampir seperempat dari kebutuhan hidroponik secara normal.
NASA menjadi tertarik dengan sistem ini karena penanganan sistem penyemprotan lebih mudah
dibandingkan penangan cairan pada ruangan tanpa gaya gravitasi seperti dalam pesawat angkasa luar.
Tanaman juga dapat dipindahkan ke media tanah atau media penanaman lainnya tanpa berpengaruh
pada kecepatan tumbuh karena penyesuaian dengan lingkungan baru. Namun demikian sistem ini
memerlukan investasi yang lebih tinggi dibandingkan sistem hidroponik biasa
4. Kultur Media Agregat

Kultur Larutan Alir


Penanaman dengan cara ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batu
bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk mencegah
adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan
pipa dari air larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.

Beberapa cara penanaman hidroponik dikembangkan dari kultur dasar untuk tujuan peningkatan
efisiensi. Ebb & Flow atau Flood & Drain Sub-irrigation menggunakan tanki larutan nutrisi yang
ditempatkan dibawah ketinggian tanaman yang ditanam, dimana larutan nutris dipompakan secara
berkala dan kemudian dialirkan kembali ke tanki. Pengaliran larutan nutrisi ini dapa secara mudah
dilakuakn dengan mekanisme automatik.
Penggunaan bahan yang dapat menampung air yang relatif cukup banyak tetapi memiliki cukup rongga
yang dapar ditempati udara seperti vermiculite, perlite, fibreglass atau pasir kasar, dikembangkan
juga untuk penanaman hidroponik. Larutan nutrisi diatur menggunakan timer dan jumlah larutan
nutris yang dialirkan dikontrol disesuaikan dengan beberapa faktor seperti temperatur, ukuran
tanaman dan bahan yang digunakan sebagai media tanaman. Cara ini digunakan secara luas dalam
penanaman sayuran seperti mentimumn dan tomat
Cara

penanaman

yang

dikenal

sebagai Deep

Water Culture menumbuhkan tanaman secara

mengambang diatas larutan nutris. Tanaman ditahan menggunakan jaring dengan akar tanaman
didalam air. Larutan nutrisi aliri gelebung udara yang memperkaya oksigen dalam larutan yang
berguna bagi akar untuk tumbuh. Pada masa awal pertumbuhan akar, larutan nutris dipompakan
melalui pembentuk gelembung untuk memperkaya kandungan oksigen didalam larutan yang terbukti
membantu pertumbughan akar dari tanaman. Metode ini dikenal sebagai metode Bubbleponic.

CARA-CARA PENANAMAN HIDROPONIK DENGAN SET


HIDROPONIK

1. Tuangkan 20 liter air ke dalam takung hidroponik (paras air kira-kira 1 inci dari atas takung)

2. Tutup takung dengan penutup polisterin

3. Potong Benang media dan gumpalkan (lihat gambar) dan masukkan ke dalam setiap bakul media dan
tarik untuk membuat sumbu(lihat gambar). Pastikan lubang bakul media tertutup sepenuhnya (lihat
gambar).

4. Rendam kesemua bakul media di dalam air paip (lihat gambar). Kemudian letakkan kelapan-lapan
bakul media pada lubang polisterin.

5. Semaikan tiga biji benih ke dalam tiap-tiap bakul media. Oleh kerana jangka masa matang adalah
berlainan, hanya satu jenis benih bagi setiap takung.

6. Masukkan air ke dalam bekas dengan kira-kira 20 cawan penyukat

7. Keluarkan semua baja dan baja cecair dan masukkan ke dalam satu bekas

8. Gaulkan kesemua baja dan air sehingga rata

9. Masukkan 2 cawan baja cecair tersebut ke dalam setiap takung hidroponik

10. Gaulkan bancuhan air baja hidroponik di dalam takung hidroponik

11. Tutup baki bancuhan baja hidroponik dan simpan di tempat yang tertutup untuk kegunaan
seterusnya.

Pada hari ke-7, cabutkan satu daripada benih yang telah bercambah dan biarkan dua tumbuhan bagi
setiap bakul.

PERAWATAN TANAMAN HIDROPONIK

Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan

cukup optomal
#

Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut

berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan
ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang
telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai
kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
#

Persiapan

media

tanam

Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak
mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa
gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik,
polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.

Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan

perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan
dalam

bentuk

larutan

yang

disiramkan

ke

media

tanam

Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem
konvensional.

KELEMAHAN HIDROPONIK
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia serta investasi awal
yang mahal.

GAMBAR HIDROPONIK

Bab 3 penutup
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa
menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan
lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu
bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Ada beberapa jenis tanaman
yang bias di tanam dengan sistem hidroponik antara lain jenis tanaman holtikultura,sayuran, buah,
dan tanaman hias. Yang bisa bermanfaat dan memiliki berbagai kelebihan.

SARAN
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat menyarankan
bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk tanaman di rumah. Seiring dengan
marak nya penggunaan pestisida pada tanaman, sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah
satu cara yang efisien untuk tidak menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida
banyak mengandung zat kimia yang akan mencemari tanah sekitar.
Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun tentang makalah
pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

TANAMAN HIDROPONIK
Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan
media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besarbesaran dengan tujuan komersial.
Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
- Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah,
menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu
menggunakan kendaraan atau mesin.
- Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak
membutuhkan tempat yang luas.
- Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
- Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan
mineral yang dipergunakan selalu tertampung di dalam wadah yang dipakai
- Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama
- Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak,
media tanaman bisa dibuat secara bertingkat

- Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
- Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
- Tidak perlu banyak tenaga kerja
- Lingkungan kerja lebih bersih
- Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing
nematod yang banyak terdapat dalam tanah
- Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
- Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak choy,
brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll. Tanaman demikian sering
menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman
apakah terdapat pembunuhan makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan
usaha penghijauan.

Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan
satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk
pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang
umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah
tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponik terbuat dari plastik, tapi
bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat
penampungan harus dijauhkan dari cahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang
telah diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.

Teknik Larutan Statis


Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa Aztec. Dalam teknik ini,
tanaman disemai pada media tertentu bisa berupa ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan
biasanya dialirkan secara pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, maka ketinggian larutan
dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman
akan cukup memperoleh oksigen. Terdapat lubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan
dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertas
pembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahaya sehingga dapat
menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa
menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila
larutan turun di bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru.

Teknik Larutan Alir


Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi
dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan
bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satu teknik yang
banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique)
atau dikenal sebagai NFT, teknik ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti
karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi
sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat
dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan
nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

Teknik Agregat Media


Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang
disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian
nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yang
ditampung dalam tangki atau tong besar.

Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan


- Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. Unsur pH berkisar 5,5 hingga 7,5.
Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K, Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur
Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garamgaram pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pilihan biasanya
atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.
- Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arang sekam, spons, batu apung, dll.
- Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitas tidak melebihi 2500 ppm dan nilai
EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidak boleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
- Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen akan menyebabkan dinding
sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekurangan air. Dengan demikian tanaman akan cepat layu
karena larutan tidak mengandung oksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung
udara seperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan nutrisi secara rutin,
membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, dan memberikan lubang ventilasi pada
tempat penanaman.

Prospek Usaha Tanaman Hidroponik


Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp. Bob Sadino yang dapat
dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistim bercocok tanam sayur hidroponik di
Indonesia. Sayuran hidroponik mulai diperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar
tahun 90-an. Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal. Harga sayur

hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada harga sayur biasa di pasar tradisional.
Namun, karena sayuran hidroponik terbebas dari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang
berhigenitas tinggi, lebih segar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijual di
beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam mengatasi
permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses
yang ramah lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenis hidroponik ini sehingga
peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang
besar, termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti
Singapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial
dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2 sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak
penampung air, pipa saluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya
sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti !
sumber: Rahasia Pemanasan Global, Solusi dan Peluang Bisnis
Catatan: Di rumah, saya coba memanfaatkan air yang berasal dari kolam ikan koi yang ditarik
dengan

menggunakan

pompa

air

ke

tanaman

hydroponik

yang

saya

rancang

dengan

menggunakan talang air dan kemudian disalurkan kembali ke kolam air tersebut. Benih sayuran
yang telah disemai (dengan menggunakan pasir malang, dan hanya benih kangkung dan bayam)
selama 2 3 minggu, sudah bisa dipindahkan ke talang hydroponik, dan dalam waktu 3 minggu
sudah bisa dipanen. Saya sama sekali tidak menggunakan air nutrisi, dan hanya semata-mata
memanfaatkan air kolam ikan koi dengan tambahan pasir malang di dalam talang air.
Cara membuatnya :
1. Talang air dipotong dengan ukuran 1 meter
2. Pralon untuk mengalirkan air dari kolam ke masing-masing talang dengan menggunakan
pompa air kolam yang dialirkan masuk dari sisi talang depan atas dan keluar dari ujung bawah
talang sisi lainnya
3. Gabus stereoform yang dipotong seukuran talang air dan dilubangi dengan ukuran gelas mini
plastik agar-agar jely.
4. Beli satu bungkus makanan snak agar-agar jely di supermarket, dan setelah dimakan isinya,
plastiknya bisa dimanfaatkan dengan menggunting sampai ke ujung (dibelah satu sisi) sehingga
bisa menjepit sayuran yang akan ditanam.
5. kapas saringan ikan digunting ukuran kecil utk membungkus bagian atas akar sayuran
6. masukkan sayuran yang telah dibungkus kapas saringan ke gelas plastik agar-agar jely dan
letakkan di lubang-lubang gabus talang yang dialiri air kolam tsb

7. Untuk mencegah ulat dan serangga atau hama lainnya, bisa ditutup dengan menggunakan
jala halus.
Gambar-gambar di bawah ini adalah praktek Hidroponik di rumah dengan memanfaatkan
sirkulasi air dari kolam ikan koi. Wadah yang dipergunakan cukup sederhana, dan hanya
menggunakan media pasir malang sebagai media tanam.

peralatan: wadah semai dgn pasir malang; pakai mangkok mini plastik bekas agar2, dan busa bekas
saringan ikan

cara membungkus akar dgn busa bekas saringan ikan dan ditempatkan di mangkok mini bekas agar2/jely
snack

saringan air dari kolam masuk ke wadah tanaman hidroponik yg lebih tinggi dari kolam

air setelah melalui akar tanaman masuk kembali ke dalam sirkulasi di bagian kotak filter

kangkung, bayam dan kacang merah cocok utk tanaman hidroponik

panen kacang panjang, bisa dipanen 3 minggu setelah ditanam

kacang panjang hidroponik yg telah siap utk dipanen, rasanya manis dan cocok utk lalapan

2.1 Pengertian Hidroponik


Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitu suatu metode
bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan
larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti
sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain
sebagai pengganti media tanah.Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah
sebagai hobi maupun untuk dikomersialkan. Beberapa kelebihan bertanam dengan
sistem hidroponik ini antara lain: Ramah lingkungan karena tidak menggunakan
pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah. Tanaman tidak merusak tanah
karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang
luas. Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan
pertumbuhannya. Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu
dilakukan setiap hari. Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar
karena terbebas dari kotoran dan hama. Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan
air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat
secara bertingkat. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat
terjaga. Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri,
kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah. Dapat ditanam kapan saja
karena tidak mengenal musim.
2.2 Beberapa Tanaman Yang Sering Ditanam Secara Hidroponik Adalah:
1. Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
2. Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang putih, bawang merah,
bawang daun, selada, dan terong.
3. Buah : melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan paprika
4. Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.
2.3 Cara Menanam Hidroponik Adalah Sebagai Berikut:
Penanaman secara hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara, yang pertama
dengan menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa berupa sabut
kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai
pengganti media tanah. Cara kedua adalah mengunakan larutan, tanpa media keras

untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan bernutrisi. Cara ini dapat
mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
2.4 Perawatan Tanaman Hidroponik
Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang
dihasilkan cukup optomal.
Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik.
Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata
dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman
dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi
tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan
kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
Persiapan Media Tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media
tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool
(serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik,
atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
Pemupupukan
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan
akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan
mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada
penanaman sistem konvensional.
2.5 Gambar Hidroponik
Gambar dibawah ini diambil saat pameran pendidikan memperingati hai jadi indramayu:

2.6 Kelebihan Dan Kelemahan Hidroponik


Kelebihan hidroponik adalah tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih
hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yng diperlukan lebih sedikit,
lingkungan kerja lebih bersih, hara dan pH lebih teliti, masalah hama dan penyakit
tanaman dapat dikurangi.
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia serta
investasi awal yang mahal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam
tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral
bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat
mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media
tanah. Ada beberapa jenis tanaman yang bias di tanam dengan sistem hidroponik
antara lain jenis tanaman holtikultura,sayuran, buah, dan tanaman hias. Yang bisa
bermanfaat dan memiliki berbagai kelebihan.
3.2 Saran
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat
menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk
tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman,
sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk tidak
menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak mengandung zat
kimia yang akan mencemari tanah sekitar.
Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun tentang makalah
pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang
berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless
culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang
memanfaatkanair dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Metode Dasar Hidroponik[sunting | sunting sumber]


Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti
kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan
menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari
bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara
hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk
bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik
apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi
dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk
kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan
hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Sejarah Hidroponik[sunting | sunting sumber]


Pada mulanya, kegiatan membudidayakan tanaman yang daratan tanpa tanah ditulis pada
buku Sylva Sylvarum oleh Francis Bacon dibuat pada tahun 1627, dicetak setahun setelah
kematiannya. Teknik budidaya pada air menjadi penelitian yang populer setelah itu. Pada tahun
1699, John Woodward menerbitkan percobaan budidaya air denganspearmint. Ia menemukan
bahwa tanaman dalam sumber-sumber air yang kurang murni tumbuh lebih baik dari tanaman
dengan air murni.

Pada tahun 1842 telah disusun daftar sembilan elemen diyakini penting untuk pertumbuhan
tanaman, dan penemuan dari ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm Knop, pada tahuntahun 1859-1865, memicu pengembangan teknik budidaya tanpa tanah [1]. Pertumbuhan tanaman
darat tanpa tanah dengan larutan yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi mineral
bagi tanaman. Dengan cepat menjadi standar penelitian dan teknik pembelajaran, dan masih
banyak digunakan saat ini. Sekarang,Solution culture dianggap sebagai jenis hidroponik tanpa
media tanam inert, yang merupakan media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.

Pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley mulai
mempromosikan secara terbuka tentang Solution culture yang digunakan untuk menghasilkan
tanaman pertanian [2][3]. Pada mulanya dia menyebutnya dengan istilah aquaculture (atau di
Indonesia disebut budidaya perairan), namun kemudian mengetahuiaquaculture telah diterapkan
pada budidaya hewan air. Gericke menciptakan sensasi dengan menumbuhkan tomat yang
menjalar setinggi duapuluh lima kaki, di halaman belakang rumahnya dengan larutan nutrien mineral
selain tanah. [4]. Berdasarkan Analogi dengan sebutan Yunani kuno pada budi daya perairan,
,[5] ilmu budidaya bumi, Gericke menciptakan istilah hidroponik pada tahun 1937
(meskipun ia menegaskan bahwa istilah ini disarankan oleh WA Setchell, dari University of
California) untuk budidaya tanaman pada air (dari Yunani Kuno , air , [5] dan , tenaga [5]).
[1]

Pada laporan Gericke, dia mengklaim bahwa hidroponik akan merevolusi pertanian tanaman dan
memicu sejumlah besar permintaan informasi lebih lanjut. Pengajuan Gericke ditolak oleh pihak
universitas tentang penggunaan greenhouse dikampusnya untuk eksperimen karena skeptisme
orang-orang administrasi kampus. dan ketika pihak Universitas berusaha memaksa dia untuk
membeberkan resep nutrisi pertama yang dikembangkan di rumah, ia meminta tempat untuk rumah
kaca dan saatnya untuk memperbaikinya menggunakan fasilitas penelitian yang sesuai. Sementara
akhirnya ia diberikan tempat untuk greenhouse, Pihak Universitas menugaskan Hoagland dan Arnon
untuk menyusun ulang formula Gericke, pada tahun 1940, setelah meninggalkan jabatan akademik
di iklim yang tidak menguntungkan secara politik, dia menerbitkan buku berjudul Complete Guide to
Soil less Gardening.

Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat
Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus
diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:

Paprika

Tomat

Timun Jepang

Melon

Terong Jepang

Selada

Awal Mula[sunting | sunting sumber]

Budidaya Tanpa Tanah[sunting | sunting sumber]


Pada awalnya Gericke mendefinisikan pertumbuhan tanaman hidroponik dengan
larutan nurtrien mineral. Hidroponik merupakan bagian dari budidaya tanpa tanah. Banyak budidaya
tanpa tanah namun dengan larutan untuk hidroponik.

Peneliti NASA memeriksa bawang dan selada hidroponik disebelah kirinya dan lobak di sebelah kanan

Tanaman yang tidak ditumbuhkan dengan cara pada umumnya, akan dapat untuk tumbuh
menggunakan sistem lingkungan yang dapat dikendalikan seperti hidroponik.
Tampaknya NASA juga memanfaatkan hidroponik pada program luar angkasanya. Ray Wheeler,
seorang ahli fisiologi tanaman di Laboratorium Space Center Space Life Science, Kennedy, percaya
bahwa hidroponik akan berkontribusi membuat kemajuan dalam perjalanan luar angkasa. Dia
menyebutnya sebagai sistem bioregenerative life support.[6]

Macam-macam hidroponik[sunting | sunting sumber]

Static solution culture (kultur air statis)

Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow
Technique)

Aeroponics

Passive sub-irrigation

Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation

Run to waste

Deep water culture

Bubbleponics

Bioponic

Static solution culture[sunting | sunting sumber]


Di Indonesia, Static solution culture lebih dikenal dengan istilah sistem sumbu (wick system)
ataupun teknik apung. Merupakan jenis paling sederhana dari semua jenis hidroponik.
Pada Static solution culture, tanaman diletakkan pada wadah berisi larutan nutrien, seperti gelas
(biasanya, dipakai didalam rumah), ember, toples, atau bak air. Cairan larutan biasanya
diberi blekutukan dengan mesin gelembung udara atau disebut aerator (aerator kecil bisa didapat di
toko ikan), tetapi bisa juga tanpa aerator. Namun jika tidak di beri aerator, akan membuat larutan
yang berada dibagian bawah menjadi tidak terserap lantaran posisi akar berada di atas larutan yang
tidak terserap (lantaran air tidak bersirkulasi), dan juga, akar-pun kurang mendapat asupan oksigen.
Penutup wadah air dilubangi dan diisi tanaman, disitu dapat diisi satu atau beberapa tanaman untuk
setiap wadah air. Ukuran wadah air bisa berbeda tergantung ukuran tanaman. Dalam skala rumah
tangga, hidroponik dapat dibuat dengan wadah tanaman atau toples dengan
diberi blekutukan dengan mesin aerator ataupun dengan pompa air yang biasa dipakai di aquarium.
Wadah bening dapat di bungkus dengan Aluminium foil, plastik, cat, atau material lain yang
menolak cahaya (membuat cahaya tidak bisa masuk) agar tidak tumbuh lumut.
Larutan nutrien dapat diganti sesuai jadwal atau sesuai prosedur. Setiap kali larutan berkurang
hingga di bawah tingkat tertentu, maka perlu menambahkan air atau larutan nutrisi segar sesuai
dengan kebutuhan tanaman yang dinyatakan dengan satuan TDS (Total Solid Dissolved) atau PPM
(Part per Million) yang diperlukan.

Untuk mencegah ketinggian larutan nutrien turun dibawah akar, dapat digunakan keran dengan
katup pelampung bola (yang biasa dipakai di tandon) untuk menjaga ketinggian larutan secara
otomatis. Dalam budidaya larutan rakit apung, tanaman ditempatkan dalam celah pada
lembaran gabus / stereofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi. Dengan teknik
apung, ketinggian larutan tidak akan turun di bawah akar.

Aeroponik[sunting | sunting sumber]


Aeroponik merupakan sistem yang akarnya secara berkala dibasahi dengan butiran-butiran
larutan nutrien yang halus (seperti kabut). Metode ini tidak memerlukan media dan memerlukan
tanaman yang tumbuh dengan akar yang menggantung di udara atau pertumbuhan ruang yang luas
yang secara berkala, akar dibasahi dengan kabut halus cari larutan nutrisi. Aerasi secara sempurna
merupakan kelebihan utama dari aeroponik.
Teknik aeroponik telah terbukti sukses secara komersial untuk perkecambahan biji, produksi benih
kentang, produksi tomat, dan tanaman daun. [7]. Karena penemu Richard Stoner mengkomersilkan
teknologi aeroponik pada tahun 1983, Aeroponik telah dilaksanakan sebagai alternatif untuk sistim
pengairan hidroponik secara intensif di seluruh dunia[8] . Kelebihan aeroponik yang lain yang
berbeda dari hidroponik adalah bahwa setiap jenis tanaman dapat tumbuh (dalam sistem aeroponik
yang benar), karena lingkungan mikro dari aeroponik benar-benar dapat dikontrol. Keunggulan
aeroponik adalah bahwa tanaman aeroponik yang di jeda pembasahannya akan dapat menerima
100% dari oksigen yang ada, dan karbon dioksida pada bagian akar, batang, dan daun [9], sehingga
mempercepat pertumbuhan biomassa dan mengurangi waktu perakaran.
Penelitian NASA menunjukan teknik aeroponik, bahwa tanaman dapat mengalami peningkatan
pertumbuhan sebesar 80% dalam massa berat kering (mineral penting) dibandingkan dengan
tanaman yang tumbuh pada hidroponik lain. Aeroponik menggunakan 65% air dari kebutuhan air
hidroponik. NASA juga menyimpulkan bahwa tanaman yang tumbuh dengan aeroponik,
membutuhkan nutrisi yang digunakan dibandingkan dengan hidroponik lain. Bercocok tanam
dengan Aeroponik menawarkan kemampuan petani untuk mengurangi penyebaran penyakit dan
patogen. Aeroponik juga banyak digunakan dalam penelitian laboratorium fisiologi tanaman dan
patologi tanaman. Teknik aeroponik mendapat perhatian khusus oleh NASA karena kabut lebih
mudah untuk ditangani daripada menangani cairan di tempat tanpa gravitasi.
Kelebihan lain dari aeroponik ini, kentang dapat dipanen tanpa merusak jaringan akar pada tanaman
sehingga sebuah tanaman dapat dipanen berkali-kali dan dapat memilih umbi kentang yang siap
panen.

Media tanam hidroponik[sunting | sunting sumber]


Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media
tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya
adalah:

Arang sekam

Spons

Expanded clay

Rock wool

Coir

Perlite

Pumice

Vermiculite

Pasir

Kerikil

Serbuk kayu

Keuntungan teknik hidroponik[sunting | sunting sumber]

Tidak membutuhkan tanah

Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal
disirkulasikan ke akuarium

Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien

Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan

Memberikan hasil yang lebih banyak

Mudah dalam memanen hasil

Steril dan bersih

Bebas dari tumbuhan pengganggu

Media tanam dapat dilakukan selama bertahun-tahun

Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma

Tanaman tumbuh lebih cepat

Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk merancang
interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila
tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang
dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.

Anda mungkin juga menyukai