BAB I
1.Pendahuluan.
a. Latar Belakang.
Pembentukan suatu kepribadian seorang
anak agar menjadi seorang muslim-muslimat sejati
yang pertama kali dapat dilakukan dengan; membina
fitrah anak-anak dengan saran dawah yang Islamiyah.
Yang kedua kalinya dapat dilakukan dengan
cara; memberi dawah dikalangan remaja, sehingga
menghasilkan remaja yang memiliki pribadi muslimmuslimat sejati pada masa yang akan mendatang.
Dalam firman Allah yang memiliki arti:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah, tetapkanlah atas fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perobahan pada fitrah Allah; itulah agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(A.s ArRum:30).
Fitrah Allah yang dimaksudkan adalah
ciptaan Allah. Semua manusia yang diciptakan oleh
Allah memiliki naluri beragama tauhid (agama Islam).
Kalau ada manusia yang tak beragama tauhid, maka
hal itu tidaklah wajar, sebab hal itu dapat dipengaruhi
oleh lingkungan. Seperti Sabda Rasul yang punya arti,
sebagai berikut;
Tidak ada seorangpun yang dilahirkan melainkan
menurut fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, menjadikannya Nasrani dan
yang menjadikannya Majusi, sebagaimana halnya
binatang yang dilahirkan dengan sempurna. Adakah
kamu lihat binatang itu bercacat? (tidak berhidung dan
tidak bertelinga) (hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
B. Permasalahan.
manusia?
BAB II
2. Pembahasan.
1. Fitrah manusia adalah suatu kesediaan
untuk menerima Islam. Manusia diciptakan oleh Allah
dengan dibekali persediaan yang sempurna untuk
menerime Islam. Kesediaan harus dididik dan
dibimbing, dengan didikan dan bimbingan ini akan
membuat manusia mendapatkan suatu petunjuk.
2. Dawah secara umum memiliki arti
usaha-usaha yang dilakukan supaya menarik perhatian
manusia agar ia menganut, menyetujui dan
melaksanakan suatu ideologi, pendapat dan ajaran
tertentu.
Sedangkan dawah Islamiyah ialah
mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan
yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk
kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di duniadan di
akhirat.
3. Jadi, membina fitrah dengan dawah
Islamiyah itudapat kita laksanakan dengan cara,
misalnya: pengajaran, pendidikan, pembinaan,
bimbingan, menyuguhkan rangsangan-rangsangan
yang kita pandang dapat membawa pengaruh positif
bagi perkembangan watak, kepribadian dan pembinaan
fitrah secara wajar dan dengan cara-cara lainnya sejak
anak lahir dari kandungan ibu sampai ia menjadi
dewasa.
4. Maksuddari hadits tersebut ialah:
dewasa,
tua,
tua,
tua,
q. Cenderung kurang dekat dengan orang
tua ketika telah mampu mandirik,
r. Kurang bersabar merawatorang tua yang
telah lanjut usia,
s. Lebih senang memilih sendiri jodohnya,
t. Menyadari pengorbanan orang tua setelah
berumur empat puluh tahun.
6. Pilar-pilar aqidah, antara lain:
a. Percaya kepada Allah SWT,
b. Percaya kepada malaikat,
c. Percaya kepada kitab,
d. Percaya kepada rasul,
e. Percaya kepada hari kiamat.
BAB III
3. Penutup.
a. Kesimpulan dari karya ini adalah sebagai
seorang hamba Allah yang taat beragama kita wajib
mencari ilmu yang kemudian hari kita persembahkan
untuk anak bangsa yang akan menjadi penerus kita
kelak nanti, agar kelak dapat menjadi penerus bangsa
yang menjadi muslim-muslimat sejati.
b. Kelebihan dari buku yang dijadikan bahan
karya ilmiah ini adalah dapat dijadikan sebagai buku
yang dapat mengajarkan orang tua dalam mendidik
dan membimbing anaknya menjadi insan yang shalihshalihah apalagi diperkuat dengan Firman-firman Allah
dan Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Muslim yang menjadikannya hadits
shaheh.
c. Daftar pustaka:
Membentuk pribadi muslim oleh Drs. Anwar
Masyaari.