Anda di halaman 1dari 8

Denikrisna's Blog

a future pharmacist

Obat yg mempengaruhi sistem syarafpusat


JAN 5
Posted by denikrisna
sekarang kita beralih ke raja syaraf (konotasinya kok ?) yaitu sistem syaraf pusat.

Sistem syaraf pusat (Central Nervous System)

seperti yg udah disebutin di posting sebelumnya kalo sistem syaraf pusat terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang.
Nah secara morfologis ternyata sinaps di SSP g jauh beda ama yg ada di sistem saraf
perifer. Bahkan neurotransmitternya lebih banyak. wow

Neurotransmitter di SSP

di sini keren nih ada lebih banyak neurotransmitternya. dibagi jadi 2 kelompok besar:
Neurotransmitter inhibitori : apabila produksi neurotransmitter ini tinggi, maka
aktifitas saraf akan menurun. Contoh: GABA
Neurotransmitter exitatory / stimulatory : apabila produksi naik maka aktivitas saraf
jg naik. Contoh: NE, ACh, Dopamin, Glutamat, Glisin, Histamin, dll

Obat pada SSP


1. Obat sedatif-hipnotik dan Ansiolitik
hah apaan itu?
obat sedatif hipnotik : obat bikin ngantuk dan tidur
obat ansiolitik : obat anticemas
Penggolongan:
1. Golongan barbiturat

kerja:
1. meningkatkan respon GABA .
seperti yg udah disinggung sedikit di atas kalo GABA termasuk neurotransmitter
inhibitori. sehingga ia akan menghambat pada SSP (berlawanan dengan ACh)
2. membuka kanal ion Cl- meski tanpa GABA
dengan terbukanya kanal klorida di SSP maka Cl- akan masuk ke sel syaraf. akibatnya
potensial listrik akan trusun dan terjadi hiperpolarisasi. inilah yg menyebabkan efek
sedatif dan anestesi

efeknya:
1. menghasilkan efek sedasi, hipnotik, bahkan koma dan kematian (jika dosisnya
ngawur)
2. menekan pernapasan : menghambat respon terhadap hipoksia dan CO2
3. induksi sistem enzim P-45o di hati (kayak di praktikum farkol P2, barbiturat akan
menyebabkan metabolisme akan lebih cepat sehingga bioavailabilitas turun)
contoh:
Thiopental, pentobarbital, secobarbital, amobarbital, fenobarbital
2. Golongan Benzodiazepin (benzodiazepam)
kerja:

GABA sendiri akan menyebabkan pembukaan reseptor post sinaptik yaitu pada
reseptor GABA-A. Pembukaan tersebut akan menyebabkan ion Cl- masuk ke sel dan
terjadi hiperpolarisasi. Tapi saat dikasih obat seperti benzodiazepin maka afinitas GABA
ke reseptornya meningkat. Pembukaan kanal ion akan lebih sering dan ion Cl- akan
lebih sering masuk ke sel. akibatnya ngantuk -____mekanisme lengkapnya bisa diliat di sini
(http://pharmacologycorner.com/animation-benzodiazepines-diazepam-lorazepamalprazolam/)
Contoh:
Diazepam dan lorazepam : terapi status epilepticus
Klordiazepoksida : terapi kasus alkohol withdrawal
Alprazolam : ansiolitik

2. Obat Anti depressan

Adakah yg pernah mengalami depresi?


Pada saat bencana, pengungsi dikasih obat ini.
Tahukah anda pada saat depresi kadar serotonin, norepinefrin dan dopamin menurun?
(saya jg baru tau waktu kuliah XD)
Obat antidepressan
kalo depresi kadar serotonin, NE dan dopamin turun berarti obatnya? yang menaikkan
kadar ketiga neurotransmitter tersebut
dibagi menjadi 4 kelompok:
1. Serotonin Spesific reuptak inhibitor (SSRIs)

gambar di atas adalah proses mekanisme serotonin. Saat kadar serotonin berlebihan
maka terdapat suatu sistem reuptake dimana kelebihan serotonin tadi akan kembali
masuk ke vesikel.
Obat golongan SSRIs menghambat proses kembalinya serotonin ke vesikel. sehingga
kadar serotonin akan meningkat
contohnya : Fluoretin
2. Heterosiklik
mengeblok reuptake serotonin dan norepinefrin, dan sebagai antagonis reseptor
muskarinik. sehingga kadar serotonin dan NE tinggi.
Contohnya : desipramin, imipramin
3. MAO inhibitor

pada saat serotonin ada di luar vesikel, ada kemungkinan dia akan dihajar oleh MAO
(mono amin oksidase) sehingga akan terdegradasi. Karenanya dipakai obat inhibitor
MAO sehingga serotonin, NE dan dopamin tidak terblok
Contohnya: isokarboksamid
4. Lain-lain
Mirtazapiin: antagonis reseptor alfa 2 presinaptik pusat. sehingga menebabkan sekresi
serotonin dan NE meningkat

3. Obat antipsikotik (neuroleptik)


obat ini digunakan untuk gangguan jiwa schizophrenia. Pada penderia schizophrenia /
gangguan kejiwaan, kadar dopamin dan serotonin meningkat.
Apabila kadar dopamin tinggi maka disebut gejala positif. Penderita cenderung
ekstrovert
Apabila kadar serotoninnya yang tinggi maka disebut gejala negatif. Pendreita
cenderung berdiam diri
Obat
karena dopamin dan serotonin tinggi, maka obatnya yg menurunkan kedua senyawa
tersebut. ada 2 golongan:
1. Typical neuroleptik
Untuk mengobati gejala positif dengan menurunkan dopamin
Mekanisme: mengeblok reseptor dopamin, kolinergik muskarinik, alfa adrenergik dan
H-1 histaminergik
Contoh: Klorpromasin, Haloperidol (potensi besar namun efek samping paling besar
yaitu dapat menyebabkan parkinson), Acetofenasin
Efek samping: Menghasilkan efek ekstrapiramidal (mempengaruhi aktivitas motorik)
seperti parkinsonisme, akathisia, tardive dyskinesia
2. Atypical, 5-HT DA Antagonist
Untuk mengobati gejala postifi dan negatif karena menghambat reseptor dopamin dan
serotonin

Mekanisme : antagonis serotonin-dopamin, mengeblok reseptor kolinergik muskarinik,


alfa-1 adrenergik dan H-1 histaminergik
Contoh: clozapine, quetiapine
Efek samping : Agranulositosis

4. Obat Parkinson
Parkinson merupakan kelainan yang ditandai oleh hipokinesia, tremor dan rigiditas
muskular
Penyebab: penurunan / kehilangan syaraf yang mengandung dopamin. sel syarafnya
adalah sel syaraf dopaminergik (DA) yg terdapat di bangsal ganglia
Akibatnya: Neuron asetilkolin tidak terkontrol
Kondisi penderita : Kadar dopamin rendah sedangkan asetilkolin tinggi
Obat
Terapi bagi penderita parkinson adalah menaikkan level dopamin. dapat dilakukan
dengan:
1. Terapi pengganti dopamin (terapi utama)
contoh:
1) levodopa : prekursor metabolik dopamin
2) karbidopa: inhibitor dekarboksilase dopamin -> menurunkanmetabolisme levodopa > kadar levodopa meningkat
3) tolkapon : inhibitor COMT (Catechol-O-Methyl-transferase) sehingga levodopa bisa
hidup lebih lama (waktu paro lebih panjang) dan kadarnya dalam darah meningkat
2. Agonis reseptor dopamin
agonis reseptor dopamin akan menstimulasi reseptor dopamin tanpa tergantung pada
asupan levodopa untuk membentuk dopamin
obatnya:
bromokriptin
pergolid

pramipexole
3. Terapi antikolinergik
untuk menurunkan aktivitas kolinergik pada basal ganglia
Contoh: triheksifenidil, benzotropin

About these ads

About denikrisna
An ordinary boy. a future pharmacist
View all posts by denikrisna
Posted on Januari 5, 2011, in Bakul, Farmakologi. Bookmark the permalink. 2 Komentar.

Meninggalkan komentar

Comments 2
ulhia | Desember 13, 2011 pukul 10:54 am
tenkyu om penjelasannya
kalo uji aktivitas antidepressan tau buku atau
metodenya yg muat secara detail ga? makasih yoo om
astrie mifta | Mei 14, 2012 pukul 1:36 pm
hmm berguna sekali. saya share om

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. The Mystique Theme.
Ikuti

Follow Denikrisna's Blog


Buat situs dengan WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai