Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kecamatan Kanigoro


4.1 Letak Geografis
Kecamatan Kanigoro merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Blitar
yang berada di Provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu Kecamatan dari 22
Kecamatan yang membagi habis wilayah Kabupaten Blitar, berada di sebelah
Selatan Khatulistiwa. Luas wilayah Kecamatan Kanigoro 3,5 persen dari luas
Kabupaten Blitar atau seluas 55,55 Km2.
Keberadaannya terletak di tengah-tengah wilayah Blitar, Berdasarkan PP
No 3 Tahun 2010 terhitung sejak tanggal 5 Januari 2010, Kecamatan Kanigoro
ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Blitar, yang sebelumnya berada di
wilayah Kota Blitar.
Batas-batas wilayah Kecamatan Kanigoro, yaitu:

Sebelah utara
Sebelah timur
Sebelah selatan
Sebelah barat

: Kec. Garum Kab. Blitar


: Kec. Sutojayani dan Kec.Talun Kab. Blitar
: Kec. Kademangan dan Kec. Sutojayan Kab. Blitar
: Kota Blitar.

Kecamatan

Kanigoro

merupakan

daerah

dataran

rendah

dengan

ketinggiaan wilayah +183 meter diatas permukaan air laut. Luas wilayah
Kecamatan Kanigoro seluas 55,55 Km2 yang habis terbagi menjadi 12
desa/kelurahan. 12 Desa tersebut yaitu:
1. Desa Minggirsari

7. Desa Gaprang

2. Desa Gogodeso

8. Desa Jatinom

3. Desa Karangsono

9. Desa Kuningan

4. Desa Satreyan

10. Desa Papungan

5. Desa Kanigoro

11. Desa Banggle

6. Desa Tlogo
12. Desa Sawentar
Dari 12 desa tersebut yang mempunyai luas wilayah diatas 3 Km2 ada 7
desa, termasuk Desa Sawentar yang mempunyai luas wilayah 19,4 Km2
merupakan desa terluas di Kecamatan Kanigoro. Kelurahan Kanigoro yang
berjarak 8 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Blitar selama ini telah
digunakan sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Kanigoro, dimana tempat
Kantor Kecamatan berada dengan segala aktifitasnya. Keberadaan masing-masing
pusat pemerintahan desa dengan pusat pemerintahan kecamatan tidak lebih dari 9
Km.
4.2 Iklim
Kecamatan Kanigoro berada di sebelah Selatan garis Khatulistiwa. maka
sama dengan wilayah lain di Indonesia yang mempunyai perubahan musim
sebanyak 2 jenis musim setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Bulan Oktober sampai dengan bulan April adalah musim penghujan dan
musim kemarau biasanya pada bulan Mei sampai dengan bulan September.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan geografi
dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan
beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Data yang terekam pada
stasiun pengamat yang aktif di Kecamatan Kanigoro menyimpulkan bahwa ratarata curah hujan selama tahun 2013 sebanyak 18,26 mm/hr, tahun 2014 sebanyak
14,32 mm/hr. Menurunnya curah hujan di tahun 2014 mempengaruhi peningkatan
produksi pertanian, karena sektor pertanian sangat tergantung oleh kondisi alam.
4.3 Kependudukan

Kecamatan Kanigoro berada di Blitar Bagian Utara mempunyai struktur


tanah yang subur, tidak kurang dari 79 ribu jiwa atau 6,5 persen penduduk
Kabupaten Blitar telah berdomisili/menetap dan beraktifitas. Penyebaran
penduduk sangat dipengaruhi oleh kondisi/struktur tanah dan potensi daerah
karena merupakan pertimbangan untuk menetap dan melangsungkan aktifitas
kegiatan ekonominya. Komposisi penyebaran penduduk di masing-masing
wilayah desa memperlihatkan bahwa Desa Sawentar merupakan wilayah yang
berpenduduk paling banyak diantara 12 desa/kelurahan yang ada yaitu sebanyak
12.871 jiwa terdiri dari 6.555 jiwa penduduk laki-laki, dan 6.316 jiwa penduduk
perempuan. Data jumlah penduduk Kecamatan Kanigoro dapat dilihat pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1 Jumlah penduduk Kecamatan Kanigoro Tahun 2014
Penduduk
Jumlah
Laki-laki Perempuan
1
Minggirsari
1.966
1.853
3.819
2
Gogodeso
2.690
2.761
5.451
3
Karangsono
3.007
2.983
5.990
4
Satreyan
4.491
4.548
9.039
5
Kanigoro
2.825
2.715
5.540
6
Tlogo
3.634
3.475
7.109
7
Gaprang
2.731
2.758
5.489
8
Jatinom
2.630
2.621
5.251
9
Kuningan
1.614
1.588
3.202
10 Papungan
3.159
3.058
6.217
11 Banggle
4.565
4.535
9.100
12 Sawentar
6.555
6.316
12.871
Jumlah
39.867
39.211
79.078
Sumber : Kecamatan Kanigoro Dalam Angka 2015
No Desa/Kelurahan

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, sementara luas wilayah


yang tetap mengakibatkan terus naiknya angka kepadatan penduduk. Kenaikan
angka kepadatan penduduk ini apabila tidak diperhatikan akan dapat
menimbulkan masalah-masalah baru antara lain timbulnya kawasan kumuh.
Kepadatan penduduk Kecamatan Kanigoro meningkat dari tahun sebelumnya,
pada tahun 2014 mencapai 1.424 Jiwa/Km2.
4.4 Pertanian

Tanah atau lahan menurut penggunaanya dapat dibedakan menjadi 2


bagian besar, yaitu tanah sawah dan tanah bukan sawah. Penggunaan tanah sawah
menurut jenis pengairannya terdiri dari sawah dengan pengairan teknis, sawah
dengan pengairan setengah teknis dan sawah dengan pengairan sederhana.
Sedangkan tanah non sawah terdiri dari pekarangan dan halaman, tegalan/kebun/
huma, padang rumput, tambak, kolam/ tebat dan hutan.
Menurut Dinas Pertanian setempat luas daratan wilayah Kecamatan
Kanigoro seluas 5.555 Ha, apabila di lihat dari penggunaan lahannya tampak
bahwa 51,74 persen atau seluas 1.725 Ha merupakan lahan sawah, dan 48,26
persen atau seluas 3.830 Ha merupakan lahan bukan sawah yaitu lahan untuk
rumah dan pekarangan, tegal/kebun, kolam/tebat/empang, dan lainnya.
Sistem pengairan dari tahun ke tahun sangat mengandalkan pengairan
dengan irigasi setengah teknis dan irigasi teknis yang dapat dinilai bermutu tinggi
jika dibandingkan dengan sistem pengairan yang bersifat lebih sederhana dan
tradisional. Dalam beberapa tahun terakhir kemampuan pengairan kedua jenis
irigasi tersebut telah dapat melayani kebutuhan lebih dari 97,16 persen luas lahan
sawah di Kecamatan Kanigoro.
Komoditas pertanian dari semua sub-sektor yang dapat dihasilkan sangat
beragam mulai dari padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, dan berbagai
jenis komoditas sub-sektor tanaman perkebunan seperti tebu, kelapa, dan kakao.
Demikian juga untuk sub-sektor perikanan dan peternakan yang masing-masing
memiliki komoditas utama yang potensial dan bernilai ekonomi.
Selama periode dua tahun terakhir luas panen beberapa komoditas
unggulan tanaman bahan makanan menurun. Salah satu komoditi pertanian
tanaman pangan unggulan antara lain padi. Luas panen tanaman jagung pada
tahun 2014 meningkat sedangkan luas panen padi menurun.

Tabel 4.2 Komoditas pertanian unggulan Kecamatan Kanigoro 2014


No.
1.
2.
3.
4.

Komoditas

Luas Tanam
Luas Panen
Produksi
(Ha)
(Ha)
(Ton)
Padi
2.134
2.026
13.073,78
Jagung
2.374
2.195
13.611,20
Kacang tanah 16
15
17,21
Ubi kayu
24
24
549,90
Sumber : Kecamatan Kanigoro Dalam Angka 2014
Tabel 4.3 Luas Tanam Sayuran Kecamatan Kanigoro 2014
No
Jenis sayuran
Luas Tanam (Ha)
1.
Sawi
0,6
2.
Kacang panjang
2,88
3.
Cabe besar
19,77
4.
Tomat
13,55
5.
Terong
1,3
6.
Mentimun
0,45
7.
Labu siyam
0,25
8.
Cabe rawit
26,95
Sumber : Kecamatan Kanigoro Dalam Angka 2014

Tabel 4.4 Jumlah pohon tanaman buah-buahan Kecamatan Kanigoro 2014


No
Jenis Buah-buahan
Jumlah (Pohon)
1
Alpukat
983
2
Belimbing
29.000
3
Duku/langsat
3.286
4
Durian
6.697
5
Jeruk
188
6
Petai
368
7
Sukun
121
8
Kenitu
50
9
Jambu biji
264
10 Jambu air
245
11 Mangga
7.454
12 Manggis
3.385
13 Pepaya
2.807
14 Pisang
15.900
15 Rambutan
29.334
16 Salak
1.932
17 Sawo
263
18 Sirsak
374
19 Melinjo
404
Sumber : Kecamatan Kanigoro Dalam Angka 2014
4.5 Perkebunan

Perkebunan dapat digolongkan kedalam 2 kategori yaitu perkebunan


rakyat dan perkebunan besar. perkebunan besar terdiri dari perkebunan milik
pemerintah dan perkebunan swasta. Jenis tanaman perkebunan dibedakan menjadi
tanaman semusim dan tanaman tahunan, tanaman perkebunan semusim terdiri dari
tanaman tebu dan tembakau.
Kanigoro

tidak

mempunyai

lahan

khusus

perkebunan,

komoditi

perkebunan biasanya ditanam di sebagian lahan sawah, tegal/kebun. Produksinya


meningkat selama 1 tahun terakhir dikarenakan bertambahnya jumlah petani dan
pengetahuan para petani yang terus diperbaiki tentang cara bertani yang baik.
Kecamatan Kanigoro termasuk penghasil tebu ke 2 terkecil di Blitar setelah
Kecamatan Sanankulon. Produksinya hanya 0,26 persen dari produk tebu di
Kabupaten Blitar yang mencapai 544,58 ribu ton tebu batangan.
4.6 Perikanan
Komoditi perikanan di Kecamatan Kanigoto terbagi menjadi ikan
konsumsi dan ikan hias. Ikan hias menjadi salah satu komoditi subsektor
perikanan yang dijadikan sebagai produk unggulan di Kabupaten Blitar,
khususnya ikan Koi. Ikan Koi yang dalam bahasa latinnya disebut Cyprinus
carpio yang berasal dari Blitar telah cukup punya nama dan mendapat tempat
tersendiri bagi pengemar ikan hias di pasar lokal, nasional maupun luar negeri.
Melihat kondisi potensi yang ada dengan trend produksi yang terus meningkat
dari tahun ke tahun beberapa petani ikan di Kecamatan Kanigoro beralih
menggeluti bisnis ikan jenis Koi.
Meningkatnya permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri dari para
penggemar jenis ikan koi asal Blitar, semakin memberikan prospek yang cukup
baik untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang demikian pula untuk
usaha ikan hias jenis lain seperti Black Molly maupun Sedaker juga memiliki
potensi ke depan yang cukup menjanjikan. Pada tahun 2014, jumlah pemilik
kolam yang mengusahakan budidaya ikan hias di kolam pekarangan sebanyak 11
orang, yang mempunyai total luas baku kolam seluas 1,50 Ha, dan yang
mengusahakan ikan kosumsi sebanyak 305 orang dengan luas baku kolam 17,20
Ha.
4.7 Peternakan

Blitar terkenal sebagai daerah sentra penghasil telur, sangat prospektif


untuk kegiatan investasi di bidang peternakan ayam. Permintaan akan kebutuhan
telur oleh masyarakat yang terus meningkat dari waktu ke waktu, hal ini akan
semakin memberikan peluang kesempatan bagi peningkatan pengembangan usaha
karena cukup memberikan harapan.
Peternakan ayam merupakan potensi utama sektor peternakan, sangat
berpengaruh pada sektor peternakan di Kecamatan Kanigoro terutama ayam
petelur. Populasi ayam ras petelur pada tahun 2014 mencapai 1,06 juta ekor,
mengalami peningkatan 17,56 persen, dari tahun sebelumnya, karena itu tidak
mempengaruhi produksi telur di Kanigoro saat itu. Kondisi tersebut membuat
produksi telur menurun di tahun 2014 produksinya mencapai 8.877 ton menurun
dari tahun sebelumnya.
Tabel 4.5 Jumlah ternak besar Kecamatan Kanigoro 2014
No
1
2
3
4
5

Jenis Ternak
Jumlah (Ekor)
Sapi potong
7.249
Sapi perah
1.620
Kambing
4.089
Domba
238
Kelinci
495
Sumber : Kecamatan Kanigoro Dalam Angka 2014

Tabel 4.5 Jumlah ternak unggas Kecamatan Kanigoro 2014


No
1
2
3
4

Jenis Unggas
Jumlah (Ekor)
Ayam buras
100.800
Ayam pedaging
536.400
Ayam ras petelur
1.057.100
Itik
22.025
Sumber : Kecamatan Kanigoro Dalam Angka 2014

Anda mungkin juga menyukai