Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada proses pembuatan produk industri kimia yang siap untuk
diperdagangkan dan pada pengolahan produk setengah jadi, seringkali bahanbahan padat harus dicampurkan dengan sejumlah kecil cairan. Di sini dapat
terbentuk bahan padat yang lembab atau campuran yang sangat viskos seperti
pasta atau adonan. Seringkali cairan harus juga ditambahkan ke dalam pasta,
adonan atau massa yang plastis tersebut. Contoh:
1) Mencampur serbuk dengan cairan untuk membuat butiran-butiran (granulat).
2) Mencampur pasta pada industri farmasi dan kosmetik dengan bahan-bahan
aktif.
3) Mencampur masa sintetik yang plastis dengan bahan-bahan penolong
(misalnya bahan pelunak, stabilisator, bahan pewarna).
Dalam kimia, suatu pencampuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan
menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi
(obyek tidak menempel satu sama lain). Sementara tidak ada perubahan fisik
dalam suatu pencampuran, properti kimia suatu pencampuran, seperti titik
lelehnya, dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran dapat dipisahkan
menjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat bersifat homogen
atau heterogen. Pencampuran atau mixing adalah operasi yang menebabkan
tersebarknya secara acak suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan
tersebut terpisah dalam dua fasa atau lebih. Proses pencampuran bisa dilakukan
dalam sebuah tangki berpengaduk.
Dalam proses Plastic Injection Molding, Mixing (pencampuran)
merupakan langkah pertama kesiapan bahan baku untuk molding. Kualitas bahan
baku sangat penting hingga kesalahan dalam pemilihan bahan baku ini tidak dapat
diperbaiki dalam proses selanjutnya. Pencampuran menetapkan karakteristik dan
keseragaman yang dibutuhkan dan dengan demikian tingkat keseragaman
diharapkan dalam kondisi yang optimal dalam cetakan berikutnya dan kegiatan
sintering. Tujuan pencampuran adalah untuk melapisi partikel dengan pengikat,
untuk memutus aglomerat, dan untuk mencapai distribusi seragam pengikat dan
ukuran partikel seluruh bahan baku. Untuk termoplastik pencampuran dilakukan
4
pada temperatur yang lebih tinggi atau menengah karena disini gaya gunting yang
terjadi cukup dominan.
2.1.
Pencampuran Solid-Liquid
Bila zat padat disuspensikan dalam tangki yang diaduk, ada beberapa cara
untuk mendefinisikan kondisi suspensi itu. Proses yang berbeda akan memerlukan
derajat suspensi yang berlainan pula, dan karena itu kita perlu menggunakan
definisi yang tepat dan korelasi yang semestinya didalam merancang atau dalam
penerapan ke skala besar.
1) Mendekati suspensi penuh
yaitu suspensi dimana masih terdapat sebagian kecil kelompok-kelompok zat
padat yang terkumpul didasar tangki agak kepinggir atau ditempat lain.
2) Partikel bergerak penuh
yaitu seluru partikel berada dalam suspensi atau bergerak disepanjang dasar
tangki.
Pencampuran Liquid-Liquid
Pencampuran zat cair-cair (miscible) dalam tangki merupakan proses
yang berlangsung cepat dalam daerah turbulen. Impeller akan menghasilkan arus
kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat bercampur baik disekitar impeller
karena adanya keterbulenan yang hebat. Pada waktu arus itu melambat karena
membawa ikut zat cair lain dan mengalir disepanjang dinding, terjadi juga
pencampuran radial sedang pusaran-pusaran besar pecah menjadi kecil, tetapi
tidak banyak terjadi pencampuran pada arah aliran.
Pada percobaan kali ini digunakan alat Fluid Mixing Apparatus dengan
impellernya. Impeller inilah yang akan membangkitkan pola aliran di dalam
sistem, yang menyebabkan zat cair bersikulasi di dalam bejana untuk akhirnya
kembali ke impeller. Pengadukan zat cair bertujuan:
1) Untuk membuat suspensi partikel zat padat.
2) Untuk meramu zat cair yang mampu mampat, misalnya metil alkohol dan air.
3) Untuk menyebarkan gas di dalam zat cair dalam bentuk gelembung kecil.
4) Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain
sehingga membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran halus.
5) Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zzat cair dengan komponen atau
manter kalor.
2.5.
2.5.1.
Vessel
Vessel biasanya berbentuk tanki silinder vertikal dimana didalamnya akan
diisikan fluida dengan kedalaman sama dengan diameter tanki, namun pada
beberapa sistem pengontakkan gas atau cairan, dengan kedalaman cairan
sekitar tiga kali diameter tanki, maka akan digunakan banyak impeller.
Diameter vessel berkisar antara 0,1 meter untuk unit yang kecil hingga 10
meter atau lebih untuk unit atau instalasi industri besar.
untuk
kapasitas
yang
besar
dan
juga
lebih
mudah
Baffle
Baffle adalah salah satu komponen yang paling penting dalam proses
15 25
Disolving padatan
10 12
3 10
1,5 2,5
Pengontakkan
1,5 2,0
1,0 2,0
1,0 1,6
Pencucian
1,0 1,5
0,9 1,3
2.5.3.
0,7 1,0
0,8 1,2
(Sumber : Sucitro, 2014)
Impeller
Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran
2)
3)
4)
10
11
12
d = open impeller
Jenis impeller pun beragam, seperti: The marine type propeller, Flatblade turbine, The disk flat blade turbine, The curved-blade turbine, The
pitched-blade turbine, dan The shrouded turbine. Beberapa tipe impeller lain,
yaitu Anchor, Helical ribbon dan Helical screw. Penggunaan tipe impeller
diatas tergantung pada geometri vessel tanki dan viskositas cairan.
Tabel 2.2. Pemilihan Jenis Impeller Berdasarkan Pemakaian
Penggunaan
Jenis Impeller
Turbine
Paddle
2
3
Pencampuran
Propeller
1
Dispersi
Sistem Padatan
Reaksi
Dispersi gas
Pengubah Panas
Kristalisasi
1
1
(Sumber: Sucitro, 2014)
Keterangan :
1 = banyak digunakan
2 = kadang-kadang digunakan
3 = jarang digunakan
13
Jet Mixer
Pencampuran dalam sebuah vessel dilakukan untuk viskositas rendah
dengan menggunakan jet nozzle yang dimasukkan dalam vessel dimana cairan
dengan viskositas tinggi dialirkan ke dalam jet nozzle. Pompa digunakan
untuk mengeluarkan sebagian liquid dari vessel dan dikembalikan melalui
nozzle ke vessel. Transfer momentum dari jet viskositas tinggi menuju liquid
dalam vessel menyebabkan aksi pencampuran sirkulasi dalam tanki.
2.5.5.
dalam jumlah yang besar. Sebuah unit tetap diletakkan dalam sebuah pipa dan
pencampur dimasukkan oleh sistem pemompaan. Untuk kasus pencampuran
liquid kental secara laminar, pencampuran dilakukan dengan mekanisme
slicing dan folding. Proses pencampuran ini dilakukan dengan mekanisme
slicing dan folding. Proses pencampuran ini memberikan peningkatan dalam
produk campuran sebagai jumlah dari elemen pencampuran yang diulang
meningkat. Dalam kasus pelarutan liquid-liquid dan gas-liquid seperti
mekanisme diatas tidak berpengaruh dan biasanya operasi terjadi secara
turbulen.
2.5.6.
dari solid yang dilarutkan dan emulsi. In-line dynamic mixer ini adalah salah
satu bentuk mixer yang dapat digunakan. Alat ini terdiri dari sebuah rotor
dimana spin pada kecepatan tinggi di dalam sebuah casing dan umpan
14
Mills
Beberapa kegiatan kimia termasuk pelarutan solid dan pengemulsian
tidak dapat dilakukan di dalam vessel yang dicampur secara mekanik karena
tidak mungkin dapat menurunkan tegangan tinggi untuk memecah partikel
agregat dalam memperoleh kualitas pelarutan atau menciptakan emulsi yang
stabil.Mills dapat digunakan dalam operasi pelarutan dimana pelarutan
partikel dilakukan dengan crushing atau shearing.
2.5.8.
digunakan dalam sebuah vessel. Alat pencampur ini terdiri dari rotor
kecepatan tinggi di dalam vessel dimana fluida dimasukkan ke aksi shearing
intensif.
2.5.9.
Valve Homogenizers
Unit ini mempunyai bagian pemompaan untuk menyuplai material yang
akan dilarutkan melalui sebuah orifice kecil. Tekanan tinggi akan diturunkan
mendekati tekanan fluida melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan
shear force tinggi dimana emulsi dan suspensi koloid akan dihasilakan secara
kontinyu.
2.5.10. Ultrasonic Homogenizers
Material yang akan diproses dipompakan pada tekanan tinggi (diatas 150
bar) melalui orifice yang di desain secara khusus untuk menghasilkan aliran
dengan kecepatan tinggi melalui sebuah blade yang digoyangkan atau
digetarkan pada frekuensi ultrasonik.
2.5.11. Extruder
Pelarutan dalam industri plastik biasanya dilakukan dengan extruder.
Feed yang biasanya mengandung polimer utama dalam bentuk granular atau
bubuk, bersama-sama dengan aditif seperti stabilizer, plasticizer, pigmen
pewarna dan lain-lain. Selama proses dalam extruder, polimer dilelehkan dan
15
aditif dicampur, kemudian hasil extruder dikeluarkan pada tekanan tinggi dan
laju dikontrol.
2.6.
impeller, karakteristik fluida, dan ukuran serta perbandingan tangki, sekat, dan
agitator. Kecepatan fluida dalam setiap titik dalam tangki mempunyai tiga
komponen, dan pola aliran keseluruhan di dalam tangki itu bergantung pada
variasi dari ketiga komponen itu dari satu lokasi ke lokasi lain. Komponen
kecepatan yang pertama ialah komponen radial yang bekerja pada arah tegak lurus
terhadap poros impeller. Komponen kedua adalah komponen longitudinal, yang
bekerja pada arah paralel dengan poros. Komponen ketiga ialah komponen
tangensial, atau rotasional, yang bekerja pada arah singgung terhadap lintasan
lingkar di sekeliling poros.
Dalam keadaan biasa, di mana poros itu vertikal, komponen radial dan
tangensial berada dalam satu bidang horisontal, dan komponen longitudinalnya
vertikal. Komponen radial dan komponen longitudinal sangat aktif dalam
memberikan aliran yang diperlukan untuk melakukan pencampuran. Bila poros itu
vertikal dan terletak persis di pusat tangki, komponen tangensial biasanya kurang
menguntungkan. Arus tangensial itu mengikuti suatu lintasan berbentuk lingkaran
di sekitar poros, dan menimbulkan vortex pada permukaan zat cair, dan karena
adanya sirkulasi aliran laminar, cenderung membentuk stratifikasi pada berbagai
lapisan tanpa adanya aliran longitudinal antara lapisan-lapisan itu. Jika di dalam
sistem itu terdapat pula partikel zat padat, arus sirkulasi itu cenderung
melemparkan partikel-partikel itu, dengan gaya sentrifugal, ke arah luar, dan dari
situ bergerak ke bawah, dan sesampai di dasar tangki, lalu ke pusat. Karena itu,
bukannya
pencampuran
yang
berlangung
di
sini,
tetapi
sebaliknya
16
maupun yang radial. Jadi, jika putaran zat cair itu cukup kuat, pola aliran di
dalam tangki itu dapat dikatakan tetap, bagaimanapun bentuk rancangan impeller.
Pada kecepatan impeller yang tinggi vortex yang terbentuk mungkin sedemikian
dalamnya, sehingga mencapai impeller; dan gas dari atas permukaan zat cair akan
tersedot ke dalam zat cair itu. Makanya hal demikian tidaklah dikehendaki.
Aliran tingkat (circulatory flow) dan arus putar (swirling) dapat dicegah
dengan menggunakan salah satu dari tiga cara di bawah ini:
1) Dalam tangki-tangki kecil impeller dipasang di luar sumbu tangki.
2) Porosnya digeser sedikit dari garis pusat tangki, lalu dimiringkan dalam suatu
bidang yang tegak lurus terhadap pergeseran itu.
3) Dalam tangki-tangki yang lebih besar, agitatornya dipasang di sisi tangki,
dengan porosnya pada bidang horizontal, tetapi membuat sudut dengan jarijari tangki.
Parameter yang mempengaruhi klasifikasi agitator:
1) Parameter Proses
1) pH rendah.
2) Kelarutan zat terlarut.
3) Konduktivitas thermal fluida dan zat terlarut jika terjadi perpindahan
panas.
4) Densitas Fluida.
5) Ukuran partikel Solid.
2) Parameter Mekanik
1) Diameter impeller.
2) Letak agitator terhadap vessel.
3) Rotasi impeller per menit.
4) Bentuk impeller.
5) Volume vessel.
6) Bentuk vessel.