Etiologi Abortus
Etiologi Abortus
ABORTUS
Dr. iqbal
Definisi
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Faktor
Genetik 5%
Faktor Anatomik 12%
Faktor Endokrin 17%
Faktor Infeksi 5%
Faktor Immunologi 50%
Faktor-faktor lain 10%
ETIOLOGI
Genetik
Sebagian besar abortus spontan disebabkan
oleh kelainan kariotip embrio.
Sekitar 50% kejadian abortus pada trimester
pertama merupakan kelainan sitogenetik.
Dapat berupa aneuploidi ataupun trisomi
autosom karena nondisjunction meiosis atau
poliploidi dari fertilitas abnormal.
Anatomik
Defek anatomi uterus diketahui sebagai
penyebab komplikasi obstetrik, seperti abortus
berulang, prematuritas, serta malpresentasi
janin.
Insiden kelainan bentuk uterus berkisar 1/200
sampai 1/600 wanita.
Dapat berupa septum uterus (40-80%), uterus
bikornis atau uterus didelfis atau unikornis (1030%).
C. ETIOLOGI
Hormonal/ Endokrin
Infeksi
Beberapa jenis organisme yang diduga
berdampak pada kejadian abortus antara lain:
1. Bakteri (L.Monositogens, C.Trakomatis, dll)
2. Virus (Sitomegalovirus, Rubella, HSV, HIV)
3. Parasit (T.gondii dan P.Falciparum)
4. Spiroketa: Treponema pallidum
Adanya organisme tersebut menyebabkan
adanya metabolik toksik dan menyebabkan
infeksi kronis pada janin.
Imunologi
Pada dasarnya ada 2 mekanisme dasar
terjadinya reaksi imunologi pada abortus,yaitu:
Konsepsi alogenetik tidak diterima secara
normal oleh ibu .
Reaksi imunitas ibu terhadap konsepsi.
Lingkungan
Diperkirakan 1-10% malformasi janin akibat
dari paparan obat, bahan kimia, atau radiasi
dan umunya berakhir dengan abortus.
Misalnya paparan terhadap buangan gas
anestesi dan tembakau.
Adanya gangguan pada sistem sirkulasi dari
fetoplasenta dapat terjadi gangguan
pertumbuhan janin yang berakibat terjadinya
abortus.