Anda di halaman 1dari 17

Anestesi Sistemik

Asri D. Rachmawati
Eko Priatno

Anestesia Umum
Induksi

keadaan ketidaksadaran,
hilangnya sensasi nyeri dan paralisis otot
skelet di seluruh tubuh dengan pemberian
zat anestetik
Anestesi umum:
- inhalasi
- intravena

Stadium Anestesi
Stadium

I: induksi, berakhir dengan hilangnya


kesadaran. Nyeri masih dapat dirasakan
Stadium II (REM): respons terhadap stimuli yang
kadang berbahaya seperti muntah, diperpendek
dengan barbiturat
Stadium III:pupil berkonstriksi. Kedalaman target
anestesia. Otot skelet relaksasi, napas regular,
pergerakan mata berhenti
Stadium IV (overdose): hipotension atau
kegagalan sirkulasi, dapat terjadi kematian

Anestesi Inhalasi
Derajat

anestesia yang dihasilkan


anestesi inhalasi dapat disesuaikan
menurut kebutuhan pasien dengan
menyesuaikan rasio anestetik-oksigen

Zat Anestetik Inhalasi


Halotan
Isofluran
Enfluran
Desfluran
Sevofluran
Nitrous

oxide

Halotan
Induksi

membutuhkan konsentrasi
inspirasi hingga 3%. Dosis maintenans 12% pada pasien yang bernapas spontan
dan 0,5-1% pada ventilasi terkontrol
Depresi pernapasan dan fungsi jantung
(bradikardia, hipotensi, penurunan curah
jantung) yang berhubungan dengan dosis.
Hati-hati pada penggunaan ventilasi
mekanik

Isofluran
Induksi

dengan konsentrasi 0,5%


Maintenans dengan konsentasi 1,0% 2,5% dalam campuran oksigen/70% N2O
Depresi bermakna pernapasan dan
tekanan darah.
Terapi: penghentian inhalasi dan
pemberian oksigen murni dengan ventilasi
terkontrol

Enfluran
Induksi

dengan 3-4% enfluran dalam O 2,


atau 1,5-3% dalam 65% N2O. Maintenans
1-3%.
Penurunan tekanan darah tergantung
dosis (inotropik negatif)
Peningkatan TIK

Desfluran
Induksi

dengan 6-10% desfluran dalam


O2, atau 5-8%dalam 65% N2O.
Maintenans dengan 5-7% desfluran
Penurunan tekanan darah tergantung
dosis

Sevofluran
Induksi

dengan 1,5-3% sevofluran dalam


O2, atau 0,7-2% dalam 65% N2O.
Maintenans dengan 0,4-2% sevofluran
Penurunan tekanan darah tergantung
dosis
Bereaksi dengan absorben CO 2
membentuk haloalkene, yang
dimetabolisme menjadi nefrotoksin
kerusakan ginjal

Nitrous Oxide
Berdifusi

ke rongga yang mengandung


udara sehingga berakumulasi
peningkatan volume tekanan pada ruang
tertutup (pneumotoraks, pneumokranium,
pneumo-peritoneum)
Hipoksemia. Dosis maksimum tidak boleh
lebih dari 70% kerusakan otak hipoksik
Penggunaan >6 jam sebabkan depresi
sumsum tulang

Anestesi Intravena
Derajat

anestesia yang dihasilkan oleh


injeksi anestetik tidak dapat diubah
dengan cepat, dibalikkan dengan
pemberian zat lain

Zat Anestesi Intravena


Ketamine
Tiopental

(barbiturat)
Metoheksital (Brevital)
Etomidat
Propofol (Diprivan)

Ketamin
Pemberian

IV harus dalam waktu 60 detik.


Pemberian cepat menyebabkan depresi
napas atau apnu
Stimulasi simpatetik peningkatan FN,
TD, CO.

Tiopental
Induksi

dengan 3-5 mg/kg.


Penurunan aktivitas otak
Sebabkan depresi jantung dan penurunan
tekanan darah
Pemberian dosis berulang sebabkan
masa tidak sadar yang lebih panjang

Etodimat
Induksi

dengan 0,2-0,4 mg/kg.


Efek depresi sistem kardiovaskular dan
respiratori lebih kecil

Propofol
Induksi

dengan 1,5-2,5 mg/kg


Penurunan tekanan darah
Overdosis pada orang tua

Anda mungkin juga menyukai