TELENURSING tRI cAHYO
TELENURSING tRI cAHYO
TELENURSING
Disusun Oleh :
TRI CAHYO SEPDIANTO
NPM : 0606155751
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Hail ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi dimana tuntutan
masyarakat akan profesi keperawatan untuk berbenah diri. Tuntutan yang paling
mendasar dan paling menantang adalah menyangkut layanan keperawatan yang
professional, bermutu dan dapat dijangkau oleh masyarakat.
Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan perkembangan
tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan asuhan keperawatan
dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam dunia maya (cybernet), dimana
semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet di Indonesia, dan semakin
banyaknya website di bidang kesehatan (Martono, http://www.inna-ppni.or.id/
index.php?name=News&file=article&sid=71, diperoleh tanggal 15 Maret 2008).
Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet diikuti pula perkembangan.
dalam dunia kesehatan dan keperawatan. Telemedicine, telehealth dan telenursing
menjadi alternative dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan.
Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang tinggi karena
beberapa factor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan, peningkatan angka
penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta peningkatan cakupan kesehatan
jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil. Telenursing dapat membantu
menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan
menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit.
Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan menggunakan media
teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat untuk
mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan kesehatan
juga semakin pendek. Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan kontak via internet
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat besar
dan wilayah yang tersebar merupakan potensi dalam menerapkan telenursing dalam
rangka meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat untuk
menunjang tercapainya visi Indonesia sehat 2010.
Dengan uraian di atas penulis akan menyajikan dalam makalah ini tentang telenursing
dan aplikasinya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan uraian tentang penerapan telenursing
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan definisi telenursing
b. Menjelaskan manfaat telenursing
c. Menjelaskan aplikasi telenursing
d. Menjelaskan riset tentang telenursing
e. Menganalisa aplikasi dari telenursing
C. Sistematika Penulisan
Metode penulisan dilakukan dengan menggunakan studi literature yang diambil dari
buku atau internet yang berkaitan dengan konsep telenursing. Pada makalah ini
penulis mencoba menjelaskan aplikasi telenursing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Definisi
Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan
menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan
kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil (http://findarticles. com/ p/
articles/mi_m0FSW/is_4_18/ai_n18610226, diperoleh tanggal 15 Maret 2008)
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai
bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan
non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring
(http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing, diperoleh tanggal 15 Maret 2008).
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik
(wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat
juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau
optic antara manusia dan atau computer (http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm,
diperoleh tanggal 15 Maret 2008).
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi
dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi
satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara
dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari
telemedicine atau telehealth (http://www.inna-ppni.or.id/ index.php?name =News
&file=article&sid=71, diperoleh tanggal 15 Maret 2008)
B.
Manfaat
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat
darurat, rumah sakit dan nursing home)
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di
rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan
Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing
dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam
aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor
parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan
melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat
setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah,
sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi
tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa
dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam
perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong
perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara
D.
Penelitian dari Susan Kay Bohnenkamp, RN, MS, CCM dengan judul Traditional Versus
Telenursing Outpatient Management of Patients With Cancer With New Ostomi.
Hasil : Telenursing meningkatkan kepuasan pada pasien. Pasien percaya bahwa
telenursing membuat perawatan lebih accessible, dia suka dengan telemedicine dari
pada face to face, tetapi menganggap face to face adalah yang terbaik
(http://ons.metapress.com/content/f662854712557057/, diperoleh tanggal 15 Maret
2008).
Penelitian dari Anthony F. Jerant, MD dengan judul A Randomized Trial of
Telenursing to Reduce Hospitalization for Heart Failure: Patient-Centered Outcomes
and Nursing Indicators.
Hasil : Penelitian ini membandingkan 3 perawatan modalitas untuk menurunkan
kekambuhan CHF selama 180 hari follow up. Subyek menerima kunjungan dasar
selama 60 hari dan mendapat satu dari 3 terapi modalitas : (a) video-based home
telecare; (b) telephone calls; and (c) usual care Kekambuhan pada CHF menurun
lebih dari 80% dengan telenursing dibandingan dengan perawatan biasa. Dari
penelitian ini juga menurunkan kunjungan emergensi pada CHF. Pada perawatan diri
kedua group tidak ada perbedaan secara signifikan tentang kepatuhan, pengobatan,
status kesehatan dan kepuasan. Telenursing dapat menurunkan hospitalisasi pada CHF
dan meningkatkan frekuensi komunikasi dengan pasien.
(http://www.haworthpress.com/store/toc/J027v22n01_TOC.pdf?
sid=F92MP1MXXT1X8JN4VFE1BXJ22VPX12U5&, diperoleh tanggal 15 Maret
2008).
Penelitian dari L. Schlachta-Fairchild dengan judul Findings Of The 2004
Nternational Telenursing Survey.
Hasil : Mayoritas perawat yang melakukan tidak tersertifikasi dalam telemedicine,
telenursing, atau nursing informatics dan percaya bahwa sertifikasi pada telenursing
adalah penting dan interes untuk dilakukan sertifikasi dan merupakan indikasi
telenursing seharusnya merupakan bagian dasar dari pendidikan keperawatan dan
pengalaman klinik (http://www.mrc.co.za/conference/satelemedicine/Castelli.pdf,
diperoleh tanggal 15 Maret 2008).
BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. Pembahasan
Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum
dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan.
Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan,
dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1.
Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2.
Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi
dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
3.
Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan
dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus
didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
4.
Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan
bisa berjalan dengan baik.
B. Kesimpulan
1. Telenursing adalah bagian integral dari telehealth
2. Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan
professional
3. Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien serta
partisipasi aktif keluarga
4. Telenursing efektif digunakan dalam seting perawatan pasien yang mengalami
penyakit kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungan
DAFTAR PUSTAKA