Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian dengan judul Study Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu tentang


Pijat Bayi di Suco Tapo/Memo Subdistrito Maliana, Distrito Bobonaro Timor Leste
telah dilakukan dengan penyajian hasil penelitian sebagai berikut:
A. Karakteristik Responden
1. Umur Responden
Tabel 4.1

<20
20-35
>35
Total

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Suco


Tapo/Memo Subdistrito Maliana, Distrito Bobonaro Timor Leste
Umur
Frekuensi
Persentase (%)
3
6,3
38
79,2
7
14,6
48
100,0

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur responden paling banyak adalah


antara 20-35 tahun yaitu sejumlah 38 responden (79,2%) dan paling sedikit
<20 tahun yaitu sejumlah 3 responden (6,3%).
2. Pendidikan Responden
Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Suco


Tapo/Memo Subdistrito Maliana, Distrito Bobonaro Timor Leste
Pendidikan

SD
SMP
SMA
Total

Frekuensi
19
13
16
48

Persentase (%)
39,6
27,1
33,3
100,0

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pendidikan responden paling banyak


adalah SD yaitu sejumlah 19 responden (39,6%) dan paling sedikit adalah
SMP yaitu sejumlah 13 responden (27,1%).
B. Univariat
1. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Definisi Pijat Bayi
Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu tentang Definisi Pijat Bayi di Suco Tapo/Memo
Subdistrito Maliana, Distrito Bobonaro Timor Leste
Definisi

Kurang
Cukup
Baik
Total
Tabel 4.3 menunjukkan

Frekuensi
Persentase (%)
18
37,5
13
27,1
17
35,4
48
100,0
bahwa responden yang mempunyai

pengetahuan tentang definisi pijat bayi kategori kurang sejumlah 18


responden (37,5%), kategori baik sejumlah 17 responden (35,4%) dan
kategori cukup sejumlah 13 responden (27,1%).
2. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi
Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi di Suco Tapo/Memo
Subdistrito Maliana, Distrito Bobonaro Timor Leste
Manfaat

Kurang
Cukup
Baik
Total
Tabel 4.4 menunjukkan

Frekuensi
Persentase (%)
21
43,8
13
27,1
14
29,2
48
100,0
bahwa responden yang mempunyai

pengetahuan tentang manfaat pijat bayi kategori kurang sejumlah 21


responden (43,8%), kategori baik sejumlah 14 responden (29,2%) dan
kategori cukup sejumlah 13 responden (27,1%).

3. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Dampak Pijat Bayi


Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu tentang Dampak Pijat Bayi di Suco Tapo/Memo
Subdistrito Maliana, Distrito Bobonaro Timor Leste

Dampak
Kurang
Cukup
Baik
Total
Tabel 4.5 menunjukkan

Frekuensi
Persentase (%)
22
45,8
10
20,8
16
33,3
48
100,0
bahwa responden yang mempunyai

pengetahuan tentang dampak pijat bayi kategori kurang sejumlah 22


responden (45,8%), kategori baik sejumlah 16 responden (20,8%) dan
kategori cukup sejumlah 16 responden (33,3%).
4. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Pijat Bayi
Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Ibu tentang Cara Pijat Bayi di Suco Tapo/Memo
Subdistrito Maliana, Distrito Bobonaro Timor Leste
Cara

Kurang
Cukup
Baik
Total
Tabel 4.6 menunjukkan

Frekuensi
Persentase (%)
19
39,6
11
22,9
18
37,5
48
100,0
bahwa responden yang mempunyai

pengetahuan tentang cara pijat bayi kategori kurang sejumlah 19 responden


(39,6%), kategori baik sejumlah 18 responden (37,5%) dan kategori cukup
sejumlah 11 responden (22,9%).

BAB V
PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Ibu tentang Definisi Pijat Bayi


Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden paling banyak mempunyai
pengetahuan tentang definisi pijat bayi kategori kurang yaitu sejumlah 18
responden (37,5%). Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan
yang dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan
sejak berabad-abad tahun silam secara turun temurun oleh dukun bayi (Roesli,
2001 dalam Prasetyono,2009).
Di Suco tapo/Memo Subdistrito Maliana, informasi yang menyangkut
kesehatan ibu, bayi, dan balita selalu diberikan salah satunya tentang pijat bayi
dalam merawat bayi. Tenaga kesehatan di sana selalu memberikan informasi
tentang pijat bayi mulai dari pengertian sampai dengan manfaatnya. Apalagi
akses yang mudah untuk mendapatkan informasi dari media elektronik ataupun
media cetak. Informasi ini disampaikan kepada ibu yang memiliki bayi. Dengan
demikian diharapkan semua ibu yang memiliki bayi di dapat mengerti tentang
pentingnya pijat bayi. Dapat dilihat perbedaan tentang proses pemahaman
responden yang pendidikan rendah dengan responden yang berpendidikan tinggi.
Responden yang pendidikan rendah lebih lambat dibandingkan dengan responden
yang berpendidikan tinggi.
Pengetahuan tentang definisi pijat bayi yang kurang disebabkan terutama
karena jawaban soal nomor 4 lebih banyak dibandingkan jawaban benar, hal ini

dikarenakan masih banyak anggapan yang salah bahwa pijat bayi dimulai pada
bayi berusia diatas 7 bulan. Padahal menurut Maharani (2009) waktu dan lama
pemijatan pada dasarnya memijat dapat dilakukan kapan pun. Jadwal memijat
bayi dapat disesuaikan dengan aktivitas ibu. Pastikan ibu jangan sampai merasa
terbebani dengan rutinitas memijatini karena bayi sangat peka terhadap hal-hal
yang membuat dirinya tidak nyaman. Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi
dilahirkan, sesuai keinginan orangtua. Dengan waktu pemijatan lebih awal, bayi
dapat lebih cepat mendapatkan manfaatnya.

B. Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi


Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan
tentang manfaat pijat bayi kategori kurang sejumlah 21 responden (43,8%),
kategori baik sejumlah 14 responden (29,2%) dan kategori cukup sejumlah 13
responden (27,1%). Kurangnya pengetahuan responden tentang manfaat pijat
bayi karena kebanyakan responden menjawab salah pada pertanyaan nomor 8
dan 9 yaitu sebanyak 66,7% dan 64,6% responden menjawab salah di nomor itu.
Manfaat pijat bayi meningkatkan berat badan, meningkatkan daya tahan
tubuh, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat
bayi tidur lebih lelap (Roesli, 2010). Menurut Riameilani (2006) pijatan
bermanfaat untuk membantu sistem kekebalan tubuh bayi, membantu melatih
relaksasi, membuat tidur lebih lelap, serta membantu pengaturan sistem
pencernaan dan pernapasan.

Pijat bayi dapat memberikan manfaat yang positif pada bayi yang dipijat.
Diantaranya meliputi: Meningkatkan berat badan, meningkatkan pertumbuhan,
meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat
bayi tidur lebih lelap, membina

ikatan kasih sayang orang tua dan anak

(bonding), meningkatkan produksi ASI, memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
jantung, pernafasan, pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh, mendidik bayi agar
lebih tenang dalam menghadapi stress.

C. Pengetahuan Ibu tentang Cara Pijat Bayi


Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan
tentang cara pijat bayi kategori kurang sejumlah 19 responden (39,6%), kategori
baik sejumlah 18 responden (37,5%) dan kategori cukup sejumlah 11 responden
(22,9%). Pada cara pijat bayi pada umur 0 sampai 30 hari menurut (Roesli,
2008;h. 25), dibagi menjadi tiga bagian yang meliputi: Rangsangan taktil atau
raba (massage), Rangsangan kinestetik (bersepeda), serta rangsangan taktil atau
raba (massage). Rangsangan taktil atau raba (massage) meliputi bagian kepala,
bahu, punggung, kaki, dan lengan. Sedangkan Rangsangan kinestetik (bersepeda)
meliputi bagian lengan dan kaki. Pada pelaksanaan pijat bayi, sebagian besar
responden melakukan pijat bayi kurang prosedural. Hal ini dikarenakan
responden tidak terampil pada cara kerja bagian kinestetik, tetapi terampil dalam
persiapan pijat bayi dan dalam rangsangan taktil atau raba.

D. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti hanya melakukan penelitian deskriptif sederhana (satu variabel)
sehingga tidak dapat digeneralisasikan dengan variable lain.
2. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari 20
pertanyaan tentang pijat bayi yang diisi sendiri oleh responden sehingga
kemungkinan responden menjawab salah sangat besar karena tidak diawasi
satu per satu.

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengetahuan tentang definisi pijat bayi kategori kurang sejumlah 18
responden (37,5%), kategori baik sejumlah 17 responden (35,4%) dan
kategori cukup sejumlah 13 responden (27,1%).
2. Pengetahuan tentang manfaat pijat bayi kategori kurang sejumlah 21
responden (43,8%), kategori baik sejumlah 14 responden (29,2%) dan
kategori cukup sejumlah 13 responden (27,1%).
3. Pengetahuan tentang dampak pijat bayi kategori kurang sejumlah 22
responden (45,8%), kategori baik sejumlah 16 responden (20,8%) dan
kategori cukup sejumlah 16 responden (33,3%).
4. Pengetahuan tentang cara pijat bayi kategori kurang sejumlah 19 responden
(39,6%), kategori baik sejumlah 18 responden (37,5%) dan kategori cukup
sejumlah 11 responden (22,9%).

B. Saran
1. Bagi Responden
Bagi ibu yang memiliki bayi diharapkan untuk selalu meningkatkan
pengetahuannya tentang pijat bayi baik dengan tenaga kesehatan maupun
dengan cara mencari informasi dengan cara melihat serta mendengarkan

media elektronik serta membaca majalah-majalah yang berhubungan dengan


pengetahuan d tentang pijat bayi secara mandiri.
2. Bagi Ilmu Keperawatan Anak
Bagi tenaga kesehatan khususnya di Suco Tapo/Memo Sub Distrito Maliana
diharapkan tetap memberikan konseling dan pendidikan kesehatan tentang
pijat bayi kepada setiap ibu yang memiliki bayi sehingga dengan adanya
pengetahuan yang baik mengenai informasi pijat bayi pada ibu
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
penelitian yang terkait dengan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
faktor-faktor yang lain seperti pendidikan, sosial budaya, sosial ekonomi,
aktifitas dan pelayanan kesehatan selain factor pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai