Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019 menjelaskan bahwa sasaran pembangunan di bidang pendidikan antara lain
adalah meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan, tersedianya kurikulum yang andal,
dan tersedianya sistem penilaian pendidikan yang komprehensif. Sejalan dengan kebijakan
DIREKTORAT
JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
tersebut, terutama dalam memenuhi ketersediaan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Badan Penelitian dan
2015
1
Pengembangan (Pusat Penilaian Pendidikan dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan) menyusun
Panduan Penilaian, salah satu di antaranya adalah Panduan Penilaian untuk SMA. Panduan ini
diharapkan dapat memfasilitasi guru-guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian secara
akuntabel dan komprehensif meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta
mengolah dan membuat laporan hasil belajar siswa secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Kami menyadari bahwa panduan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, panduan ini selalu
terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak, terutama guru-guru sebagai pelaksana
pendidikan dan pengawas yang membina guru-guru secara langsung.
Peranserta semua pihak dalam penyusunan, pembahasan, dan kontribusi untuk penyempurnaan
panduan ini sangat kami hargai dan kami sampaikan terimakasih.
DAFTAR ISI
LAMPIRAN:
1. Format Rapor
2. Petunjuk Pengisian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Kurikulum
2013 yang diimplementasikan secara bertahap dan terbatas; untuk SMA, kurikulum ini mulamula dilaksanakan di kelas X pada 1.270 SMA yang tersebar di 295 kabupaten/kota pada 34
provinsi. Kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran berbasis aktivitas, yang diharapkan akan
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi. Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan
penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan,dan keterampilan, yang dilakukan
menggunakan berbagai cara, antara lain observasi, penilaian proyek, dan portofolio.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
1. Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya penilaian atas pembelajaran (assessment of
learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan
penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).
Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian siswa terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan guru
menggunakan informasi kondisi siswa untuk memperbaiki pembelajaran.Sedangkan
penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan siswa melihat capaian dan kemajuan
belajarnya untuk menentukan target belajar.
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada
Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian
siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang siswa, baik
yang formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasilsiswa lainnya namun
dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator diukur,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum dikuasai
siswa, serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.
5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial bagi
siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi
siswa yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan
balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Pada kenyataannya penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013 belum telaksana sebagaimana
diharapkan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan di sekolah-
Ruang lingkup Panduan Penilaian untuk SMA ini meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, pengolahan hasil penilaian, pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian,
format rapor dan petunjuk pengisiannya.
D. Sasaran Pengguna
Panduan Penilaian untuk SMA ini diperuntukkan terutama bagi:
1. para guru SMA sebagai rambu-rambu dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian,
mengolah hasil penilaian, memanfaatkan dan menindaklanjuti hasil penilaian, serta
membuat laporan hasil belajar siswa (rapor).
2. kepala sekolah dan pengawas SMA sebagai salah satu bahan untuk menyusun dan
melaksanakan program pembinaan melalui supervisi akademik.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2015.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun
2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
BAB II
PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
A Penilaian Sikap
1
Pengertian
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku siswa sebagai hasil
pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki
karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga
teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan
untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti siswa sesuai butir-butir
sikap dalam KD pada KI-1 dan KI-2.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara
koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4. Sedangkan untuk mata
pelajaran lain, KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 dirumuskan secara umum dan
terakumulasi menjadi satu KD pada KI-1 dan satu KD pada KI-2.
Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh guru mata
pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dengan menggunakan observasi
dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Penanaman sikap
diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain itu, dapat
dilakukan penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment)
dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan
sebagai salah satu data untuk konfirmasi hasil penilaian sikap oleh guru. Hasil penilaian
sikap selama periode satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan
perilaku siswa.
Melalui pembiasaan dan pembudayaan sikap spiritual dan sikap sosial diharapkan siswa
memiliki keseimbangan dalam hubungannya dengan Tuhan (ketakwaan) dan hubungannya
dengan sesama serta lingkungan (budi pekerti luhur dan peduli lingkungan).
kurang baik yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat dalam jurnal guru
mata pelajaran. Sedangkan perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dan informasi
lain yang valid dan relevandi luar kelas, selain dicatat guru mata pelajaran, juga menjadi
catatan guru BK dan wali kelas. Penilaian diri dan penilaian antarteman dilakukan sebagai
penunjang dan hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter siswa.
Rangkuman hasil penilaian sikap oleh guru mata pelajaran dan guru BK selama satu
semester dikumpulkan kepada walikelas, kemudian wali kelas menggabungkan dan
merangkum dalam bentuk deskripsi yang akan diisikan ke dalam rapor setiap siswa di
kelasnya. Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
Utama
Penilaian
Sikap
Penunjan
g
Observasi oleh
guru mata
pelajaran
selama satu
semester
Observasi oleh
wali kelas dan
guru BK
selama satu
semester
Penilaian diri
dan Penilaian
antarteman
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap dengan
teknik observasi:
1. Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama
periode satu semester.
2. Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh siswa yang mengikuti mata
pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua siswa yang menjadi
tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk 1 (satu)
kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK diserahkan kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut.
4. Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas
pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran
yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat
mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu jika butirbutir sikap tersebut muncul/ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya.
5. Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan
dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul lebih dari
satu kali atau tidak muncul sama sekali.
6. perilaku siswa yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik) tidak perlu
dicatat dan dianggap siswa tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan
yang diharapkan.
Nama Sekolah
Tahun pelajaran
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
No
Wakt
u
5/8/2
0
1
4
Na
m
a
Adi
Kejadian/Peril
aku
Butir
s
i
k
a
p
Meninggalkan
laboratori
um tanpa
membersi
hkan meja
dan alat
bahan
yang
sudah
dipakai
Tang g
u
n
g
j
a
w
a
b
Pos/
neg
Tindak
lanjut
Dipanggil
untuk
membersihka
n meja
dan alat
bahan
yang
sudah
dipakai.
Dilakukan
pembina
No
Wakt
u
Na
m
a
Kejadian/Peril
aku
Butir
s
i
k
a
p
Pos/
neg
Tindak
lanjut
an.
2
12/8/
2
0
1
4
Mei
12/8/
2
0
1
4
Melapor
kepada
guru
bahwa dia
memecah
kan gelas
kimia
tanpa
sengaja
ketika
sedang
melakuka
n
praktikum
Jujur
Diberi
apresiasi/
pujian
atas
kejujura
nnya.
Diingatkan
agar
lain kali
lebih
berhatihati
Rud
y
Membantu
membersi
h-kan
gelas
kimia
yang
dipecahka
n oleh
temannya
Goto
n
g
r
o
y
o
n
g
Diberi
apresias
i/ pujian
3/9/2
0
1
4
Ber
Menyajikan
hasil
diskusi
kelompok
dan
menjawab
sanggaha
n
kelompok
lain
dengan
tegas
menggun
akan
argument
asi yang
logis dan
relevan
Perca
y
a
d
ir
i
Diberi
apresias
i/ pujian
14/10
/
2
0
Luci
a
n
Tidak
mengump
ulkan
tugas
Disip
li
n
Ditanya apa
alasann
ya tidak
mengu
t
y
n
a
d
u
s
No
Wakt
u
Na
m
a
1
4
dst
Kejadian/Peril
aku
Butir
s
i
k
a
p
Pos/
neg
kimia
Tindak
lanjut
mpulka
n tugas
...
Tabel 2.1: Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Jika seorang siswa menunjukkan perilaku yang kurang baik, guru harus segera
menindaklanjutinya dengan melakukan pendekatan dan pembinaan, sehingga secara
bertahap siswa tersebut dapat menyadari dan memperbaiki sendiri perilakunya menjadi
lebih baik.
Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 berturut-turut menyajikan contoh jurnal penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial yang dibuat oleh wali kelas dan/atau guru BK. Satu jurnal
digunakan untuk satu kelas.
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Tahun pelajaran
: SMA Cipete
: X/Semester I
: 2014/2015
Pos/
n
e
g
N
o
Waktu
Nama
12/7/2
01
4
Adi
Tidak mengikuti
sholat Jum at
yang
dilaksanakan di
sekolah
Ketak
wa
an
Bagas
Mengganggu teman
yang sedang
berdoa sebelum
makan siang di
kantin
Tolera
nsi
ber
ag
am
a
Budi
m
an
Ketak
wa
an
Berna
du
s
Mengingatkan teman
untuk sholat
dzuhur di
musholla sekolah
Tolera
nsi
ber
ag
27/8/2
01
4
Kejadian/perilaku
Butir
sik
ap
N
o
Waktu
Nama
Kejadian/perilaku
Butir
sik
ap
Pos/
n
e
g
am
a
3
15/9/2
01
4
Meity
Mengajak temannya
berdoa sebelum
bertanding basket
di lapangan
sekolah
Ketak
wa
an
17/12/
20
14
Berna
du
s
Ketak
wa
an
20/12/
20
14
Adi
Membantu teman
memper-siapkan
perayaan
keagamaan yang
berbeda dengan
agamanya di
sekolah.
Tolera
nsi
ber
ag
am
a
dst
Tabel 2.2 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual yang dibuat guru BK atau wali kelas
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Tahun pelajaran
N
o
: SMA Cipete
: X/Semester I
: 2014/2015
Pos/
n
e
g
Waktu
Nama
16/7/2
01
4
Betty
menolong seorang
lanjut usia
menyeberang
jalan di depan
sekolah
Santun
17/8/2
01
4
Budi
m
an
menjadi pemimpin
upacara HUT RI
di sekolah
Percay
a
dir
i
Rudy
Terlambat mengikuti
upacara
Disipli
n
Adi
mengakui pekerjaan
Jujur
8/9/20
Kejadian/perilaku
Butir
sik
ap
14
rumah-nya
dikerjakan oleh
kakak-nya
19/9/2
01
4
Chepp
y
lupa tidak
menyerahkan
surat izin tidak
masuk sekolah
dari orang tuanya
Tangg
un
g
ja
wa
b
Lucia
na
memungut sampah
yang berserakan
di halaman
sekolah.
Kebers
iha
n
12/10/
20
14
15/11/
20
14
Betty
Keped
uli
an
dst
Tabel 2.3 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial yang dibuat guru BK atau wali kelas
b. Penilaian diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan penilaian dengan cara meminta siswa
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Hasil
penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaiandiri dapat
memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian siswa, antara lain:
dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri;
dapat mendorong, membiasakan, dan melatih siswa untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang
dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa
lugas yang dapat dipahami siswa, dan menggunakan format sederhana yang mudah
diisi siswa. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan
sikap siswa dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan siswa
Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar cek (checklist) atau skala
penilaian (rating scale).
: ...............................................
Kelas/Semester
: ..................../..........................
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya!
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
...
Pernyataan
Saya menyontek pada saat mengerjakan ulangan.
Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas.
Saya melaporkan kepada guru ketika menemukan
barangyang tertinggaldi kelas.
Saya berani mengakui kesalahan saya.
Saya melakukan tugas-tugas dengan baik.
Saya berani menerima risiko atas tindakan yang saya
lakukan.
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan.
Saya belajar dengan sungguh-sungguh.
...
Ya
Tidak
Pernyataan pada format di atas hanya contoh. Pernyataan tersebut ada yang bersifat
positif (No.3 s.d.10) dan ada yang bersifat negatif (No.1, 2). Pada waktu membuat
rekapitulasi, guru perlu memilahnya dengan bijaksana. Guru hendaknya berkreasi
menyusun sendiri pernyataan atau pertanyaan yang lebih sesuai untuk format penilaian
diri siswanya.
Penilaian diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap, tetapi juga dapat digunakan
untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
: ...............................................
Kelas/Semester
: ..................../..........................
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya! Keterangan angka pada setiap kolom
sebagai berikut: 4 artinya selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 = tidak pernah.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!
No
Pernyataan
Skor
4
c. Penilaian antarsiswa/antarteman
Penilaian antarsiswa/antarteman merupakan penilaian dengan cara meminta siswa
untuk saling menilai perilaku temannya.Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian
antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarteman.
Kriteria instrumen penilaian antarteman:
A
E
B
D
C
Gambar 2.2 Diagram
penilaian antarteman
: 1. 2. .
: .
: .
No
Pernyataan/Indikatoryang diamati
1
2
3
4
5
6
7
8
Teman 1
Teman 2
Pernyataan-pernyataan untuk Indikator yang diamati pada format di atas hanya contoh.
Pernyataan tersebut ada yang bersifat positif (nomor 1, 2, 3, 6, 8) dan ada yang bersifat
negatif (nomor 4, 5, dan 7).
Guru hendaknya dapat berkreasi membuat sendiri pernyataanatau pertanyaan yang lebih
sesuai untuk indikator yang diamati dengan memperhatikan kriteria instrumen penilaian
antarteman.
Lembar penilaian diri dan penilaian antarteman yang telah diisi dikumpulkan kepada
guru, selanjutnya dipilah dan dibuat rekapitulasinya untuk ditindaklanjuti. Guru dapat
menganalisis jurnal atau data/informasi hasil observasi penilaian sikap yang
dilakukannya dengan data/informasi hasil penilaian diri dan penilaian antarteman
(triangulasi) sebagai bahan pembinaan. Hasil analisis dinyatakan dalam deskripsi sikap
spiritual dan sikap sosial yang perlu segera ditindaklanjuti. Kepada siswa yang
menunjukkan banyak perilaku positif diberi apresiasi/pujian dan siswa yang
menunjukkan banyak perilaku negatif diberi motivasi sehingga selanjutnya siswa
tersebut dapat membiasakan diri berperilaku baik (positif).
B Penilaian Pengetahuan
1
Tes tertulis
Penilaian
Pengetahuan
Tes lisan
Tugas Penugasan
yang dilakukan secara individu atau kelompok di sekolah dan/atau di luar sekolah
Teknik lain,
misalnya:
portofolio,
Gambar 2.3 Skema penilaian pengetahuan
Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur
atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut
adanya respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari
kemampuan yang dimilikinya.
Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benarsalah, menjodohkan, dan uraian.Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti
langkah-langkah berikut:
1)Menetapkan tujuan tes, apakah tujuan tes untuk seleksi, penempatan, diagnostik,
formatif, atau sumatif.
2)Menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang digunakan sebagai acuan
menulis soal. Di dalam kisi-kisi tertuang rambu-rambu tentang kriteria soal yang
akan ditulis, meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan
nomor soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarahkarena sesuai
dengan tujuan tes dan proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih
tepat.
3) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
4) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Untuk
soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci
jawaban karena jawabannya sudah pasti dan dapat diskor dengan objektif.Untuk
soal uraian disediakan pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban dan
rubrik dengan rentang skornya.
5) Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan.
Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah pilihan ganda (PG) dan uraian.
Contoh Kisi-Kisi
Nama Sekolah
Kelas/Semester
: X /Semester 2
Tahun pelajaran
: 2014/2015
Mata Pelajaran
: Kimia
No.
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
Sifat
larutan
No
Soal
1
...
30
Bentuk
Soal
PG
PG
PG
No.
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
3.5 Membandingkan
ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan
logam serta sifat
zatnya
Ikatan
Kimia
No
Soal
31
32
33
Bentuk
Soal
Uraian
Uraian
Uraian
Substansi/Materi
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).
Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK: Urgensi,
Keberlanjutan, Relevansi, dan Keterpakaian).
Pilihan jawaban homogen dan logis.
Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.
Konstruksi
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.
Gambar/grafik/tabel/diagram dan sebagainya jelas dan berfungsi.
Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban benar
atau semua jawaban salah.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan
besar kecilnya angka atau kronologis kejadian.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
Menggunakan bahasa yang komunikatif.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali
merupakan satu kesatuan pengertian.
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Contoh butir soal pilihan ganda mata pelajaran kimia berdasarkan contoh kisikisi di atas
Rumusan butir soal:
Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!
Larut
a
n
N
o
Pengamatan pada
Elektroda
Lampu
(1)
padam
(2)
sedikit gelembung
padam
(3)
sedikit gelembung
redup
(4)
banyak gelembung
redup
(5)
banyak gelembung
menyala
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit
berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor .
A.
B.
C.
D.
E.
Kunci: E
Substansi/Materi
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk uraian)
Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai
Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK)
Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan tingkat
kelas
Konstruksi
Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal
Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah
yang menuntut jawaban terurai
Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi
Ada pedoman penskoran
Bahasa
Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif
Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian
Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
Bahan
C2H5OH
CH3COOH
CCl4
H2O
CH4
Kesimpulan
tidak dibelokkan
V
V
V
V
Polar
Tidak Polar
Polar
Polar
Tidak Polar
Tunjukkan data pengamatan yang kurang tepat dan beri 5 alasan terhadap jawabanmu
yang berkaitan dengan kepolaran!
Pedoman penskoran
Jawaban
Data nomor 2 dan nomor 3
Alasan:
1. Kepolaran senyawa dipengaruhi oleh keelektronegatifan dan
bentuk molekul
2.
3.
4.
5.
Skor
2
8
1
1
1
1
1
1
1
1
10
b. Tes lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal pada waktu pembelajaran. Jawaban
siswa dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan menumbuhkan sikap
siswa untuk berani berpendapat.
Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan:
Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan
dapat juga digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).
Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada
kompetensi dasar yang dinilai
Indikator
1.
Pertanyaan
1.
2.
Penugasan
ditujukan
untuk
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
Contoh penugasan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: XII /1
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Kompetensi Dasar:
3.1. Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola
besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
Indikator:
Menganalisis taktik danstrategi (pola menyerangdan bertahan) permainan sepakbola.
Rincian tugas:
1.
2.
3.
pertandingan tersebut.
Buatlah laporan hasil pengamatanmu dengan tampilan yang menarik dan menggunakan
bahasa Indonesia yang benar sehingga mudah dipahami. Laporan meliputipendahuluan
(tujuan penyusunan laporan, nama pertandingan, tempat, waktu dan tim yang bertanding)
dan pelaksanaan (hasil pengamatan taktik dan strategi permainan).
Contoh rubrik penilaian laporan tugas PJOK
Kriteria
Pendahulua
n
Pelaksanaa
n
Kesimpulan
Skor
Indikator
Taktik
dan
strategi
pertahanan
penyerangan diulas dengan lengkap
dan
Taktik
atau
strategi
pertahanan
penyerangan diulas dengan lengkap
dan
atau
Taktik
dan
strategi
pertahanan
penyerangan diulas tidak lengkap
dan
Terkait
Kriteria
Skor
Indikator
saran
untuk
perbaikan
penugasan
berikutnya tetapi kurangfeasible
Tampilan
laporan
Keterbacaa
n
No
Nama
Pendahulua
Pelaksanaan
Kesimpulan
Tampilan
Keterbacaan
Skor untuk
Juml
s
k
o
r
Nilai
Adi
14
70
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Keterangan:
Pada contoh di atas nilai tugas Adi = (14 : 20) x 100 = 70.
d. Observasi
Observasi bukan hanya dilakukan untuk menilai sikap, namun penilaian terhadap
pengetahuan siswa dapat juga dilakukan melalui observasi selama proses pembelajaran,
misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok.Teknik ini adalah cerminan dari
penilaian autentik.
Contoh format observasi terhadap diskusikelompok
Pernyataan/Indikator
Nam
Gagasan
Auli
a
Budi
Adi
Keben
ar
an
ko
ns
ep
Y
....
Ketepatan
istilah
...
yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.
Skema penilaian keterampilan
Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan saling mendukung proses pembelajaran
Praktik/ Kinerja
Kegiatan penyelidikan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil proyek dalam kurun waktu tertentu.
Penilaian Keterampilan
Proyek
Rekaman hasil
pembelajaran dan penilaian yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan siswa
Portofoliooo
Teknik lain:
Mis: Tertulis
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa
keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Penilaian kinerja yang menekankan
pada hasil (produk) biasa disebut penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja
yang menekankan pada proses dan produk dapat disebut penilaian praktik. Aspek
yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah proses pengerjaannya atau kualitas
produknya atau kedua-duanya. Sebagai contoh: (1) keterampilan menggunakan alat
dan atau bahan serta prosedur kerja dalam menghasilkan suatu produk; (2) kualitas
produk yang dihasilkan berdasarkan kriteria teknis dan estetik.
Contoh penilaian kinerja yang menekankan pada proses adalah berpidato,
membaca karya sastra, memanipulasi peralatan laboratorium sesuai keperluan, dan
memainkan alat musik. Contoh penilaian proses yang melibatkan aktivitas fisik
adalahmelempar/menendang bola, bermain tenis, berenang, koreografi, dan menari.
Contoh penilaian kinerja yang menekankan pada produk misalnyamenyusun
karangan, melukis, dan menyulam. Contoh penilaian kinerja yang menekankan
pada proses dan produk misalnya pembuatan makanan tradisional.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penilaian kinerja adalah:
1) mengidentifikasi semua langkah-langkah penting yang akan mempengaruhi
hasil akhir (output).
2) menuliskan dan mengurutkan semua aspek kemampuan spesifik yang penting
dan diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir
(output) yang terbaik.
: XI /2
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Kompetensi Dasar : 4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang
menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan teknologi
terkait sistem pencernaan, serta melakukan uji zat
makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan
makanan serta mengaitkannya dengan kebutuhan energi
bagi setiap individu melalui berbagai bentuk media
informasi.
Indikator
Skor
Indikator
Persiapan
(Skor maks =
3)
Kriteria
Pelaksanaan
(Skor maks =
7)
Skor
3
Hasil
(Skor maks =
6)
(Skor maks =
3)
Simpulan tepat
Laporan
Indikator
Kriteria
Skor
Indikator
1
...
Nama
Persia
pa
n
Pelaksan
aan
Hasil
Lap
o
r
a
n
Adi
...
...
...
...
...
Juml
sk
or
Nilai
14
74
...
...
Keterangan:
Pada contoh di atas nilai praktik Adi = (14 : 19) x 100 = 73,68 dibulatkan
menjadi 74.
Dalam penilaian kinerja dapat juga dibuat pembobotan pada aspek yang dinilai,
misalnya persiapan 20%, Pelaksanaan dan Hasil 50%, serta Pelaporan 30%.
a
Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yangharus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan,
inovasi
dan
kreativitas,kemampuan
penyelidikan
dan
Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya dengan KD atau mata
pelajaran.
: Sosiologi
Kelas/Semester
:X/1
Kompetensi Dasar
: 4.4
Indikator
No
1
Skor
maks
6
Pelaksanaan
12
Pelaporan hasil
a.
b.
c.
d.
12
30
Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.Ada beberapa tipe portofolio yaitu
portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Guru dapat
memilih tipe portofolio yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar
dan/atau konteks mata pelajaran.
Pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru
bersama siswa.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa
dapat
menilai
perkembangan
kemampuan
siswa
dan
terus
melakukan
Dalam kurikulum 2013, portofolio digunakan sebagai salah satu bahan penilaian.
Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian yang lain dipertimbangkan
untuk pengisian rapor/laporan penilaian kompetensi siswa. Portofolio merupakan
bagian dari penilaian autentik, yang langsung dapat menyentuh sikap,
pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya siswasecara bertahap dan
pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilihbersama oleh
guru dan siswa. Karya-karya terpilih yang menurut guru dan siswaadalah karyakarya terbaik disimpan dalam buku besar/album/stofmap sebagai dokumen
portofolio. Guru dan siswa harus sama-sama memahami alasan mengapa karyakaryatersebut disimpan di dalam koleksi portofolio.Setiap karya pada dokumen
portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi siswa, guru, dan orang lain
yang mengamati.Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari guru,orangtua
siswa,atau pengamat pendidikan yang memiliki keterkaitan dengan karya-karya
yang dikoleksi.
Karya siswa yang dapat disimpan sebagi dokumen portofolio antara lain: karangan,
puisi, gambar/lukisan,surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dsb.
Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga yang mendorong siswa
mencapai hasil belajar yang lebih baik. Guru dapat memanfaatkan portofolio untuk
mendorong siswamencapai sukses dan membangun kebanggaan diri. Secara tidak
langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya siswauntuk mencapai tujuan
individualnya. Di samping ituguru pun akan merasa lebih mantap dalam
mengambil keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang
telah dicapai dan dikumpulkan siswanya.
Agar penilaian portofolio menjadi efektif, gurudan siswa perlu menentukan halhal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio sebagai berikut:
catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan siswa perlu diberi
tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar siswa.
BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN DAN
PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN
A. Pelaksanaan Penilaian
1. Perumusan Indikator
Dalam pelaksanaan penilaian, guru lebih dahulu merumuskan indikator pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi
Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) pada setiap mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk Kompetensi Dasar pada
KI-3 dan KI-4 sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut dan
perilaku yang dapat diobservasi sebagai pemenuhan kompetensi dasar pada KI-1 dan KI2. untuk pegetahuan dan pengetahuan.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi/materi, konstruksi, dan
bahasa. Persyaratan substansi merepresentasikan kompetensi yang dinilai; persyaratan
konstruksi memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan, dan persyaratan bahasa adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Indikator untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
mengandung kata kerja operasional. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu
dalam penyusunan butir soal atau tugas. Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan
dan keterampilan merupakan ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan
ketercapaian suatu kompetensi dasar tertentu dan menjadi acuan dalam penilaian
kompetensi dasar mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi
satu atau lebih indikator pencapaian pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan untuk
mengukur pencapaian kompetensi sikap digunakan indikator penilaian sikap yang dapat
diamati.
a. Sikap Spiritual
Penilaian sikap spiritual dilakukan dalam rangka mengetahui perkembangan sikap
siswa dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir
nilai sikap yang tersurat. Sementara itu, indikator untuk penilaian sikap spiritual
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran lain tidak selalu dapat diturunkan secara
menyebutkan sumber);
mengungkapkan perasaan apa adanya;
menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan;
membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
(2) disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
Indikator disiplin antara lain:
datang tepat waktu;
patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah;
(3) tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa. Indikator tanggung jawab antara lain:
melaksanakan tugas individu dengan baik;
menerima resiko dari tindakan yang dilakukan;
tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
mengembalikan barang yang dipinjam;
mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
menepati janji;
tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita sendiri;
(4) toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar
belakang, pandangan, dan keyakinan. Indikator toleransi antara lain:
tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat;
menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya;
dapat menerima kekurangan orang lain;
dapat mememaafkan kesalahan orang lain;
mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki
(5) gotong royong, yaitu bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas.
Indikator gotong royong antara lain:
terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah;
kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan;
bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan;
aktif dalam kerja kelompok;
memusatkan perhatian pada tujuan kelompok;
tidak mendahulukan kepentingan pribadi;
mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama;
(6) Santun atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa
maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang
dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat
dan waktu yang lain. Indikator santun atau sopan antara lain:
menghormati orang yang lebih tua;
tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur;
tidak meludah di sembarang tempat;
tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;
mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
bersikap 3S (salam, senyum, sapa);
meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan
barang milik orang lain;
(7) percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Indikator percaya diri antara lain:
berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
mampu membuat keputusan dengan cepat
tidak mudah putus asa
tidak canggung dalam bertindak
berani presentasi di depan kelas
berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan
Indikator untuk setiap butir sikap dapat dikembangkan sesuai kebutuhan satuan
pendidikan. Indikator-indikator tersebut dapat berlaku untuk semua mata pelajaran.
c. Pengetahuan
Indikator pada kompetensi pengetahuan diturunkan dari KD pada KI-3 dengan
menggunakan kata kerja operasional. Beberapa kata kerja operasional yang dapat
digunakan antara lain:
penafsiran,
mengoperasikan,
mempraktikkan,
merancang
menganalisis:
menilai,
membandingkan,
menghitung,
membedakan,
mengelompokkan,
membuat
diagram,
menentukan,
menginventarisasi,
Kompetensi Dasar
3.2
Indikator
d. Keterampilan
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: mengidentifikasi,
menghitung, merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan,
menceritakan kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan, mendeskripsikan, dan
menyajikan.
Berikut ini contoh perumusan indikator dari mata pelajaran Matematika kelas XI
Umum.
No.
1
Kompetensi Dasar
4.1
2. Pelaksanaan Penilaian
Indikator
1.
2.
merupakan kegiatan
2) Penilaian proyek
Penilaian proyek dilakukan untuk
proyek.
e)memonitor pengerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik pada
setiap tahapan pengerjaan proyek.
f) membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian.
g) memetakan kemampuan siswa terhadap pencapaian kompetensi minimal.
h) memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa.
i) mendokumentasikan hasil penilaian.
3) Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan untuk melihat perkembangan pencapaian
kompetensi dan capaian akhir serta dapat digunakan untuk mendeskripsikan
capaian keterampilan dalam satu semester. Beberapa
melaksanakan penilaian portofolio:
langkah dalam
j)
pada
setiap
bahan
informasi
siswa;
memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai umpan
balik.
diasumsikan BAIK.
Rekap hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh wali kelas
sebagai deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil belajar sikap.
Rambu-rambu deskripsi pencapaian sikap:
1
2
dan sikap yang belum tercapai yang memerlukan pembunaan dan pembimbingan.
Substansi sikap spiritual adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan
Berikut cotoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.
Gilang:
Selalu bersyukur dan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan serta
memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai
berkembang
Catatan:
Kriteria penilaian sikap dibuat oleh sekolah disesuaikan dengan peraturan dan karakteristik
sekolah sebagai rujukan untuk menentukan nilai akhir deskripsi sikap siswa minimal
BAIK pada rapor.
2. Nilai Pengetahuan
Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian ulangan harian (UH), ulangan
tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS) untuk mengetahui pencapaian
kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Laporan hasil belajar baik yang dilakukan melalui
UH, UTS maupun UAS adalah kompetensi setiap KD.
Ulangan harian dapat dilakukan melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dll
sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Ulangan harian dapat dilakukan lebih dari
satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi yang luas dan komplek) sehingga ulangan
harian tidak perlu menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu
ulangan harian untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup
oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, ulangan harian dapat dilakukan
setelah pembelajaran lebih dari satu KD.
Berikut pengolahan nilai kompetensi KD pada KI-3.
Penilaian aspek pengetahuan yang dilakukan oleh Guru dengan berbagai teknik penilaian
dalam satu semester, kemudian hasil penilaian tersebut direkap dan didokumentasikan pada
tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan
penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut adalah reratanya. Untuk
menghasilkan nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut yaitu dengan
cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Setelah
itu diklasifikasikan dalam bentuk predikat dengan menggunakan tabel ketuntasan belajar
dan selanjutnya hasil akhir kompetensi pengetahuan diperjelas dengan deskripsi singkat
kompetensi yang menonjol berdasarkan histori pencapaian KD selama satu semester.
Contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Matematika kelas X
semester I.
Contoh pengolahan nilai pengetahuan pada mata pelajaran Matematika kelas X semester I.
Keterangan:
1. Penetapan batas ketuntasan = 70
2. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan
pada KD 3.1
75 68 70
71
3
71 65 84 89 83
78
5
Nilai kompetensi keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk),
proyek, dan portofolio. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika
penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian yang
dilakukan dengan teknik berbeda (kinerja dan proyek) maka hasil akhir penilaian KD
tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata
pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester. Selanjutnya,
penulisan capaian kompetensi keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0
100 dan diklasifikasikan dengan predikat (A-D) serta dilengkapi deskripsi singkat capaian
kompetensi. Sementara karya siswa terbaik sebagai hasil dari penilaian kinerja dan proyek
dari setiap KD pada KI-4 dikumpulkan dalam bentuk portofolio. Kumpulan sampel karya
tersebut merupakan SEBAGIAN bahan untuk mendeskripsikan capaian keterampilan
siswa yang ditulis di rapor. Portofolio tersebut tidak dinilai lagi dengan angka. Portofolio
diberikan kepada siswa dan orang tua siswa pada akhir semester.
Contoh pengolahan nilai kompetensi keterampilan.
Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Seni Tari kelas X yang
dilakukan melalui praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali, KD
4.4 melalui produk sekali, dan Proyek 1 kali, kemudian untuk KD 4.3 dan 4.4 melalui
proyek secara bersamaan.
Prakti
k
KD
4.1
4.2
4.3
4.4
87
66
Produk
Proyek
Portofo
lio
75
92
82
75
Rerata
Skor
A
k
hi
r
87
75
92
78,50
83,12
5
Keterangan:
1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum,
sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan teknik
yang berbeda.
2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan skor akhir pada setiap
KD.
NA
3. Nilai keterampilan
92 75 87 78,50
83,125
4
83 (pembulatan).
KD 4.7
Nama
Yenny
dst
1
85
2
88
3
98
Nilai
optimum
98
KD 4.8
Menyusun teks
KD 4.9
Nilai
No
Nama
1
Yenny
dst
70
Nilai
optimum
Menyunting
1
82
Optim
um
74
73
74
2
80
Rerat
a
ni
la
i
O
pt
i
m
u
m
86
keterampilan
3
86
86
Nilai
Rapor
BAB IV
PEMANFAATAN DAN TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN
A Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah tuntas atau belum tuntas. Bagi siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar maka dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta ddik
yang sudah mencapai
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa yang memiliki minat tertentu diberikan
pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu
teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai
ketuntasan.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri siswa belajar mengenai sesuatu yang diminati.
c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema besar
sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
d. Pemadatan
kurikulum,
yaitu
pemberian
pembelajaran
hanya
untuk
perkembangan
siswa.
Dokumen
tersebut
dianalisis
untuk
mengetahui
perkembangan capaian kompetensi siswa dan digunakan untuk menentukan tindakan yang
perlu dilakukan pada siswa (program remedial atau program pengayaan).
Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi siswa pada kompetensi sikap (sikap
spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah
karena karakternya berbeda. Laporan kompetensi sikap berupa deskripsi. Deskripsi sikap
spiritual dan sikap sosial setiap mata pelajaran menjadi lampiran sikap spiritual dan sikap
sosial dalam rapor. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan
dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 100) dan dilengkapi kulafikasi predikat (A D) serta
dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan capaian kompetensi yang
menonjol. Contoh format laporan hasil belajar (rapor) terlampir.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
3
4
satuan pendidikan.
Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah ketuntasan belajar. Apabila
ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai
akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
Catatan:
Penetapan kriteria BAIK pada nilai sikap menjadi kewenangan satuan pendidikan.
Ketuntasan belajar sekurang-kurangnya 60. Satuan pendidikan dapat menetapkan
ketuntasan belajar lebih dari 60 sesuai dengan kondisi siswa dan sumber daya pendidikan
di satuan pendidikan tersebut.
Seorang siswa naik kelas atau tidak didasarkan pada hasil rapat pleno dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan
peraturan lainnya yang berlaku di sekolah tersebut.
Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntaan belajar untuk
pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60.
BAB V
PENUTUP
Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah tercapainya
efektivitas pembelajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran oleh siswa secara optimal
sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran
tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi siswa.
Melalui panduanini diharapkan para guru dapat melaksanakan penilaian dan melaporkan
pencapaian kompetensi siswa, baik dalam ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.
Semoga, para guru diberi kemudahan dalam memahami panduan ini dan dapat menerapkannya
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian. Pada akhirnya, semua siswa dapat
menguasai kompetensi secara bermakna, luas dan mendalam serta dapat menerapkannya pada
berbagai konteks kehidupan sesuai dengan semangat Kurikulum 2013. Dengan demikian, upaya
peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Ana Ratna Wulan (2013). Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kurikulum 2013. Bahan Paparan:
Disajikan dalam workshop pembahasan dan finalisasi naskah pendukung pembelajaran,
Direktorat Pembinaan SMA.
Bernie, T and Charles, F (2009), 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. John Wiley
& Sons.
Binkley, Marilyn et al. 2012. Defining Twenty-First Century Skills. Dalam Grifin, P., Care, E., &
McGaw, B (eds), Assessment and Teaching of 21st Century Skills (pp.17-66). London:
Springer.
http//www.p21.org: Partnership for 21st century learning.
Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004).Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum
Berbasis Kompetensi SMA.Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA/MA dan SMK/MAK (2013).Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Nizam (2015). Penilaian Kelas pada K-13 Jenjang SMA. Paparan disampaikan pada Workshop
Tim Pengembang Pelaksanaan Kurikulum Direktorat Pembinaan SMA.
Pedoman Pengembangan Portofolio untuk Penilaian(2004). Departemen Pendidikan Nasional:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah
Umum.
Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil Belajar (2013). Hand out 2.3.1 Pelatihan Instruktur
Nasional Implementasi Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2014 tentang
Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentangKegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 2Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
CONTO
RAPOR SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)
Nama Siswa:
NISN:
RAPOR SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)
Nama Sekolah
_________________________________
NPSN
_________________________________
NIS/NSS/NDS
_________________________________
Alamat Sekolah
_________________________________
___________________________________
Kode Pos ___________Telp.____________
Kelurahan
___________________________________
Kecamatan
___________________________________
Kota/Kabupaten
___________________________________
Provinsi
___________________________________
Website
___________________________________
: ___________________________________
10
: ....................................................
Nomor Induk
: ....................................................
: ....................................................
Jenis Kelamin
: ....................................................
Agama
: ....................................................
: ....................................................
Anak ke
: ....................................................
Alamat Siswa
: ....................................................
: ....................................................
Sekolah Asal
: ....................................................
12.
Di kelas
: ....................................................
Pada tanggal
: ....................................................
: ....................................................
a. Ayah
: ....................................................
b. Ibu
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
a. Ayah
: ....................................................
b. Ibu
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
...................., ............20....
Pas Foto
3x4
Kepala Sekolah,
NIP
Nama Sekolah
: ................................
Kelas
: ................................
Alamat
: ................................
Semester
: 1 (Satu)
Nama
: ................................
Tahun Pelajaran
: ................................
Nomor Induk/NISN
: ................................
A.
Sikap
1. Sikap Spiritual
Deskripsi:
2. Sikap Sosial
Deskripsi:
Mata Pelajaran
Kelompok A
Pendidikan
1
Agama dan Budi
Pekerti
2
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan
Pengetahuan
Angka Pred
Deskripsi
Keterampilan
Angka Pred
Deskripsi
No
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Matematika
Sejarah Indonesia
Bahasa Inggris
Pengetahuan
Angka Pred
Deskripsi
Keterampilan
Angka Pred
Deskripsi
Kelompok B
1
2
3
Seni Budaya
Pendidikan
Jasmani, Olah
Raga, dan
Kesehatan
Prakarya
Kelompok C
...
...
C. Ekstra Kurikuler
No.
Kegiatan Ekstrakurikuler
1.
Pendidikan Kepramukaan
2.
...............................
3.
...............................
Keterangan
D. Prestasi
No
1.
2.
3.
Jenis Prestasi
Keterangan
E. Ketidakhadiran
Sakit
...... hari
Izin
...... hari
Tanpa
:
Keterangan
...... hari
Mengetahui:
Orang Tua/Wali,
Wali Kelas,
.......................................
.......................................
NIP.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
.......................................
NIP.
KELUAR
Tanggal
Kelas yang
Ditinggalkan
NIP
Orang Tua/Wali,
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
KELUAR
Tanggal
Kelas yang
Ditinggalkan
NO.
MASUK
Nama Siswa
_________________
_______, _________
Nomor Induk
_________________
Kepala Sekolah,
Nama Sekolah
_________________
Tanggal
Di Kelas
Tahun Pelajaran
_________________
_________________
_________________
Nama Siswa
_________________
Nomor Induk
_________________
Nama Sekolah
_________________
Tanggal
Di Kelas
Tahun Pelajaran
Nama Siswa
NIP
_______,__________
Kepala Sekolah,
_________________
_________________
_________________
NIP
_________________
__________, _____
NO.
MASUK
Nomor Induk
_________________
Nama Sekolah
_________________
Tanggal
Di Kelas
Tahun Pelajaran
Kepala Sekolah,
_________________
_________________
_________________
NIP.
Nama Siswa
Nama Sekolah
Nomor Induk
No.
Prestasi yang
Pernah Dicapai
Kurikuler
Keterangan
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Ekstra Kurikuler
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Catatan
Lainnya
Khusus
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
PETUNJUK PENGISIAN
Rapor merupakan ringkasan hasil penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang
dilakukan siswa dalam kurun waktu tertentu. Rapor dipergunakan selama siswa yang
bersangkutan mengikuti seluruh program pembelajaran di Sekolah Menengah Atas tersebut.
Berikut ini petunjuk untuk mengisi rapor:
1. Identitas Sekolah diisi dengan data yang sesuai dengan keberadaan Sekolah Menengah Atas;
2. Keterangan tentang diri Siswa diisi lengkap;
3. Rapor harus dilengkapi dengan pas foto berwarna (3 x 4) dan pengisiannya dilakukan oleh
Wali Kelas;
4. Deskripsi sikap spiritual diambil dari hasil observasi terutama pada mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi pekerti, dan didukung oleh penilaian guru mata pelajaran
lainnya;
5. Deskripsi sikap sosial diambil dari hasil observasi terutama pada mata pelajaran PPKn dan
didukung oleh penilaian guru mata pelajaran lainnya;
6. Deskripsi pada kompetensi sikap ditulis dengan kalimat positif (memotivasi) untuk butirbutir nilai sikap yang sangat baik dan/ atau kurang baik;
7. Capaian siswa dalam kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan ditulis dalam
bentuk angka pada skala 0- 100 dan kualifikasi (D-A) serta deskripsi singkat yang tertunggi
dan perlu peningkatan untuk masing-masing mata pelajaran;
8. Deskripsi pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan ditulis dengan
kalimat positif meliputi capaian tertinggi dan terendah yang diperoleh siswa;
9. Laporan Ekstrakurikuler diisi dengan nama dan nilai berdasarkan kegiatan ekstrakurikuler
yang diikuti oleh siswa;
10. Saransaran wali kelas diisi dengan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian siswa;
11. Prestasi diisi dengan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang akademik dan non
akademik pada kegiatan yang berkaitan dengan sekolah;
12. Ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran siswa karena sakit, izin, atau
tanpa keterangan selama satu semester.
13. Tanggapan orang tua/wali adalah tanggapan atas pencapaian hasil belajar siswa.
14. Keterangan pindah keluar sekolah diisi dengan alasan kepindahan. Sedangkan pindah masuk
diisi dengan sekolah asal.
15. Predikat capaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan berdasarkan tabel sbb:
Skala
Predikat
86
100
Sangat baik
(A)
70 85
Baik (B)
56 69
Cukup (C)
55
Kurang (D)