Anda di halaman 1dari 36

BAB VIII

SERI DAN PARALEL


RESONANSI

Dalam suatu rangkaian, bila


pada suatu frekuensi tertentu
didapatkan reaktansi induktif
besarnya sama dengan
reaktansi kapasitif sehingga
resultan antara keduanya
sama dengan nol yang berarti
bahwa Impedansi rangkaian
sama dengan resistansinya,
maka kondisi seperti ini

Pengaruh resonansi terutama


digunakan dalam radio
penerima, yakni untuk
menaikkan sensitivitas dan
memberikan selektivitas
karena memungkinkan sinyal
frekuensi tunggal menjadi
sangat besar sehingga dapat
dipisahkan dari sinyal-sinyal
frekuensi lain yang banyak

Resonansi Seri
Besarnya impedansi tergantung pada
frekuensi yang dipergunakan. Hal
tersebut terjadi karena reaktansi
induktif (XL) berbanding langsung
dan reaktansi kapasitif (XC)
berbanding terbalik terhadap
frekuensinya.
Pada gambar di bawah ini
menunjukkan pengaruh perubahan
frekuensi pada reaktansi dan

Disaat frekuensi sama dengan f0


maka besar reaktansi adalah sama
dengan X = 0, sehingga Z = R, yang
menyebabkan arus menjadi
maksimum, jadi :

Karena rangkaian dalam kondisi


resonansi bersifat resistif, maka arus
yang mengalir akan sefase dengan
tegangan yang dipergunakan.

Resonansi paralel
Dalam rangkaian R-L-C paralel,
bila suatu saat arus yang
mengalir di L dan di C besarnya
sama, sehingga IL IC = 0, maka
arus resultan I = IR
Secara teoritis arus akan bolakbalik mengalir antara L dan C
tanpa harus dicatu dari sumber.

Jika tegangan pada kedua ujung


terminal tetap, tetapi
frekuensinya di ubah-ubah maka
arus yang mengalir akan
berubah pula sesuai dengan
perubahan frekuensinya.
Pada saat impedansi minimum
maka arus akan menjadi
maksimum. Frekuensi dimana
terjadi arus yang maksimum ini
dinamakan frekuensi resonansi

Untuk rangkaian ini, besarnya admitansi adalah :

1
1

Y = G + j C +
= G + j C
L
j L

C 1

L
2
tan 1
Y = G C
L

G
2

Pada saat resonansi, besarnya suseptansi adalah nol sehingga admitansinya


sama dengan konduktansi murni. Jadi :
1
0 C
0
0 L
Frekuensi resonansi
1
0 1 rad

atau f0
Hz
det
LC
2 LC

Jadi pada saat terjadi resonansi, arus


yang mengalir ke dalam rangkaian
adalah minimum.

I0

V
=G.V=
R

Tetapi karena dalam praktek sebuah


rangkaian induktif selalu mempunyai
resistansi yang meskipun kecil
namun cukup berpengaruh.

Penyebut CR
, disebut sebagai
Impedansi dinamik rangkaian
resonansi paralel. Impedansi ini
bersifat resistif. Dan karena arus
menjadi minimum disaatL CR
terjadi
resonansi, jadi merupakan
Impedansi maksimum rangkaian.
Suatu rangkaian dalam keadaan
resonansi sering disebut
tuning, sedang rangkaian
resonansinya disebut rangkaian

FAKTOR KWALITAS Q
Faktor Q rangkaian Seri
Bagaimana dapat terjadi, tegangan
pada salah satu element yang
terhubung seri menjadi lebih besar
dari pada tegangan sumber (seperti
yang terjadi dalam contoh soal di
atas). Hal tersebut dapat terjadi
karena L dan C adalah elementelement yang menyimpan energi dan
memungkinkan tegangan sesaat

Perhatikan diagram phasor


tegangan VL dan VC dalam
rangkaian RLC seri. Kedua
tegangan ini berbeda phasa
1800, sehingga memungkinkan
adanya tegangan yang tinggi di L
akan terhapus oleh tegangan
yang ada di C
Pada rangkaian ini faktor Q
didefinisikan sebagai
pembesaran tegang yang terjadi

Faktor Q rangkaian paralel


Pada rangkaian RLC paralel,
faktor Q didefinisikan sebagai
tingginya pembesaran arus
dalam elemen reaktif disaat
terjadinya resonansi.
Jadi pada saat resonansi V = V0
= I.R
Arus reaktansi IC = 0CV0 =
0CRI

BAND WIDTH
Karakteristik dan kurva response untuk
semua rangkaian resonansi mempunyai
bentuk umum yang sama.
Kita ingin menurunkan persamaan umum
dan sederhana yang menyangkut
rangkaian seri dan parallel, resonansi pada
frekuensi rendah dan tinggi, dengan
disipasi energi yang besar dan kecil. Untuk
menghilangkan pengaruh nilai parameter
yang lebih khusus,kita gunakan
perbandingan tanpa dimensi. Untuk
ilustrasi kita memilih rangkaian RLC seri

Anda mungkin juga menyukai