DISUSUN OLEH :
AYU OCTAVIA TANJUNG P
(AK1273003)
I. PENDAHULUAN
I.1Teori
Prinsip spektroskopi didasarkan adanya interaksi dari energy radiasi
elektromagnetik dengan zat kimia. Dengan mengetahui interaksi yang terjadi,
dikembangkan tekhnik-teknik analisa kimia yang memanfaatkan sifat-sifat dari
interaksi tersebut. Hasil interaksi tersebut bisa menimbulkan satu atau lebh
peristiwa seperti, pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, penyerapan,
fluorosensi, fosforiensi, dan ionisasi. Dalam analisa kimia absorbs merupakan
dasar dari cara spektoskopi karena proses absorbs tersebut bersifat unik/ spesifik
untuk setiap jenis zat kimia atau segolongan zat kimia. Disamping itu ada
kenyataan bahwa banyaknya absorbs berbanding lurus dengan banyaknya zat
kimia.
Instrument yang digunakan disebut spectrometer atau spektrofotometer
yang telah dibuat dalam berbagai merek, model, jenis dengan tingkat kepekaan
maupun reprodusibilitas yang semakin tinggi dan canggih. Spektrofotometri
sendiri merupakan metode penentuan konsentrasi suatu larutan berwarna/tidak
berwarna, berdasarkan pengukuran penyerapan sinar dengan panajang gelombang
terbatas yang hampir bersifat
ini
bertujuan
prinsip
untuk
analisa
menjelaskan,
kandungan
pati
melakukan,
dengan
dan
metode
II. METODOLOGI
II.1
II.2
x 100%
atau Gram
ml larutan
= % massa x ml pelarut/100%
= 1 % x 100 ml/100%
= 1 gram
= gram/BM x 1000/v
0,01
= gram/ 40 x 1000/250
Gram
= 0,1
= 36,5 g
HCl
= 0,01M
BJ
= 1,18
% massa
= 0,37%
V1xM1
= V2x M2
V1x 11,9 M
= 250 ml x 0,01 M
V1
= 0,2 ml
36,5
= 11,9 M
-
: M1
= 96%
M2
= 70%
V2
= 100 ml
Ditanya V1?
Jawab:
V1 x M1
= V2 x M2
V1 x 96%
= 70% x 100 ml
V1
-
= 72,92 ml
= 126 g
Volume pelarut
= 100 ml
Ditanya Molaritas?
Jawab:
M
= gram/BM/2 x 1000/100
= 0,1/126/2 x 10
= 0,01 Mol/L
: V1 = 25 ml ; M1 = 0,01 M
VNaOH1 = 2,6 ml ; VNaOH 2 = 2,8 ml ; dan VnaOH3 = 2,6 ml
Ditanya M2?
Jawab:
V1 x M1
= V2 x M2
= 2,6 ml x M2
M2
V1 x M1
= V2 x M2
= 2,8 ml x M2
M2
-
= 0.096 mol/ml
= 0.089 mol/ml
: V1 = 25 ml ; M1 = 0,01 M
VNaOH1 = 1,9 ml ; VNaOH 2 = 1,8 ml ; dan VnaOH3 = 1,9 ml
Ditanya M2?
Jawab:
V1 x M1
= V2 x M2
= 1,9 ml x M2
M2
= 0,131 mol/ml
V1 x M1
= V2 x M2
= 1,8 ml x M2
M2
= 0,138 mol/ml
IV. KESIMPULAN
Pada praktikum kali pembuatan larutan dan standarisasi larutan, yang
dibuat adalah larutan NaOH 0,1M, HCl 0,01M, larutan As. Oksalat, As.
Klorida, alcohol 70%, larutan amilum, dan indicator PP, pada standarisasi
larutan NaOH 0,1M diketahui hasil perhitungan normalitasnya adalah 0,096
mol/ml dan 0,089 mol/ml, sedangkan pada larutan HCl 0,01M
normalitasnya adalah 0,131 mol/ml dan 0,138 mol/ml.
DAFTAR PUSTAKA
Andrian, 2003, Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
Anonim, 2007. Pembuatan Larutan dan Standarisasinya. PT. Cahaya Bangsa.
Bandung
Anonim. 2008. http://id.wikipedi.org/wiki/Larutan. Diunduh tanggal 10 Desember
2010, pukul 18.22 WIB.
Harjadi, W, 2000, Ilmu Kimia analitik Dasar, Gramedia, Jakarta.
Wahyudi, 2000, Jurnal Kimia dan Larutan No.5 Volume 2. Universitas Jendral
Sudirman. Purwokerto.