SEJARAH DAN SUMBER DAYA WISATA DAN ALAM YANG ADA DI KOTA
SEMARANG
Pada waktu itu sedang terjadi tanam paksa (cultur Stelsel) diseluruh kawasan Hindia
Belanda.Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstradt. Luas kawasan ini
sekitar 31 hektar. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini
terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota sendiri oleh
karena itu mendapat julukan Little Netherland.Kawasan Kota Lama Semarang ini
merupakan saksi bisu sejarahIndonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad dan
lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Ditempat ini ada sekitar 101 bangunan
kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.
Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno
yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta
wilayah konservasi.
%. Menurut laporan Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah. Tahun
Anggaran 1993/1994 dan Neraca Sumberdaya Alam Spasial Metropolitan Semarang Tahun
1998, jenis sumberdaya mineral yang terdapat di wilayah Kotamadya Semarang hanya
termasuk Bahan Galian Golongan C (Nir Strategis dan Nir Vital). Dari hasil pendataan bahan
galian golongan C ini, termasuk pada tingkat keyakinan perolehan cadangan tereka antara 20
30 %, yaitu berada pada klasifikasi cadangan tereka dan dari 32 penggolongan sumberdaya
mineral bahan galian golongan C ini Kotamadya Semarang memiliki 8 jenis bahan galian
golongan C, antara lain : Andesit, Basalt, Batugamping, Pasir dan Batu (Sirtu), Tanah liat
(Lempung), Tras dan Tanah.Urug Andesit Terdapat pada lahan seluas lebih kurang 12 Ha,
dengan volume cadangan tereka sebesar 1.208.639,19 Ton, pada tahun 1998 telah
dieksploitasi sebesar lebih kurang 119.658,40 Ton. Lokasi bahan gallian ini berada di
Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati.Basalt Terdapat pada lahan seluas lebih kurang
302,00 Ha, dengan volume cadangan tereka sebesar 105.300.000,00 Ton, sampai dengan saat
sekarang material ini belum dieksplitasi. Lokasi bahan galian ini berada di Kelurahan
Gunungpati, Kelurahan Plalangan, Kecamatan Gunungpati.Tanah Liat (Lempung) Terdapat
pada lahan seluas 122,00 Ha, dengan volume cadangan tereka sebesar 95.332.076,73 Ton dan
sampai dengan tahun 1998 telah dieksploitasi sebesar 163.967,67 Ton. Lokasi bahan galian
ini tersebar di beberapa tempat antara lain : Kecamatan Mijen di sekitar Kelurahan Mijen,
Jatisari, Karangmalang, Polaman dan Purwosari; Kecamatan Ngaliyan di sekitar Kelurahan
Wates dan Kalipancur; Kecamatan Gunungpati di sekitar Kelurahan Gunungpati. Cepoko,
Sadeng, Pongangan, Sukorejo dan Sekaran; kemudian disekitar Kelurahan Tinjornoyo,
Kecamatan Banyumanik dan KecamatanTembalang di sekitar Kelurahan Bulusan,
Sendangmulyo dan Meteseh; di Kecamatan Pedurungan di sekitar Kelurahan Plamongansari,
Pedurungan Lor dan Penggaron Kidul.Pasir dan Batu (Sirtu)
Terdapat pada lahan seluas lebih kurang 259,00 Ha, dengan volume cadangan tereka sebesar
4.159.751,21 Ton dan pada tahun 1998 telah dieksploitasi sebesar lebih kurang 8.936,29 Ton.
Lokasi bahan galian ini tersebar di beberapa tepmat antara lain : Kecamatan Mijen di sekitar
Kelurahan Cangkiran, Purwosari dan Karangmatang; Kecamatan Banyumanik di sekitar
Kelurahan Tinjornoyo, Kelurahan Pudakpayung dan Kelurahan Jabungan: Kecamatan
Gunungpati di sekitar Kalialang yang termasuk dalam Kelurahan Sukorejo: Kecamatan
Gajahmungkur di sekitar desa Keradenan Baru.
Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat 6,931205o
7,115734o LS dan 110,269152o 110,500304o BT, dengan luas 373,7 km2. Berdasarkan
pada bentuk topografi dan kemiringan lerengnya, morfologi daerah Semarang dapat dibagi
menjadi lima satuan morfologi, yaitu : Dataran Dataran Bergelombang; merupakan daerah
dataran aluvial pantai dan sungai, setempat di bagian barat daya merupakan punggungan
lereng perbukitan, bentuk lereng umumnya datar hingga sangat landai dengan kemiringan
lereng medan antara 0 8%, ketinggian tempat di bagian utara antara 0 50 m dpl dan di
bagian selatan ketinggiannya antara 225 300 m dpl. Penyebarannya terdapat di Mangkang,
Genuk, Gayamsari, Pedurungan, Mijen, Ngaliyan, Gunungpati, Banyumanik dan Tembalang.
Pebukitan Berelief Halus; Satuan morfologi ini umumnya merupakan punggungan, kaki bukit
dan lembah sungai, mempunyai bentuk permukaan bergelombang halus dengan kemiringan
lereng medan 8 15%, ketinggian tempat antara 50 250 m dpl. Penyebarannya terdapat di
Ngaliyan, Mijen, sekitar Banyumanik, dan Gunungpati. Pebukitan Berelief Sedang; satuan
morfologi ini merupakan kaki dan punggungan perbukitan, mempunyai bentuk permukaan
bergelombang landai berkemiringan lereng 15 25%, dan ketinggian wilayah 50 450 m
dpl. Penyebarannya antara lain terdapat di sekitar Ngaliyan, sebelah utara dan timur
Gunungpati, Banyumanik, Tembalang, dan di bagian selatan Gajahmungkur.Pebukitan
Berelief Kasar; satuan morfologi ini merupakan lereng dan puncak perbukitan dengan lereng
yang agak terjal, mempunyai kemiringan lereng antara 25 40%, ketinggian tempat antara 75
450 m dpl. Penyebarannya terdapat di Candisari, utara Gajahmungkur, Siwarok, dan
Watukongkong,Perbukitan Berelief Sangat Kasar Curam; satuan morfologi ini merupakan
lereng dan perbukitan dengan lereng yang terjal, mempunyai kemiringan lereng > 40%,
ketinggian tempat antara 50 325 m dpl. Penyebarannya terdapat di Tambakaji dan Bringin,
sebelah timur Tembalang, sebelah timur G. Gombel, sebagian tebing Kali Garang, tebing Kali
Kripik, dan tebing Kali Kreo.Potensi Geologi di Gunungpati Menurut uraian di atas, Gunung
pati terletak pada tiga jenis morfologi, yaitu dataran bergelombang, perbukitan berelief halus,
dan perbukitan berelief sedang. Dengan banyaknya morfologi pada daerah ini menyebabkan
banyaknya potensi geologi di dalamnya. Di Gunungpati pun banyak terdapat pertambangan
galian C. Salah satunya yaitu andesit yang berlokasi di Gunung Turun Kelurahan
Mangunsari, kecamatan Gunungpati.Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan
komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi
tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerahdaerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia. Nama andesit berasal dari
nama Pegunungan Andes Selain itu terdapat juga basalt, yaitu batuan beku ekstrusif yang
berwarna gelap, berbutir kristal halus; berkomposisi plagioklas, piroksin dan magnetit,
dengan atau tanpa olivine, dan mengandung SiO2 kurang dari 53 % berat. Berlokasi di
Kelurahan Plalangan, Kecamatan Gunungpati dengan luas sekitar 302,00 Ha dengan volume
yang diperkirakan mencapai 105.300.000,00 ton. Namun hingga kini material ini belum
tereksplitasi.Tanah liat atau yang di kenal juga sebagai lempung juga terdapat di daerah
sekitar Kelurahan Gunungpati. Terdapat pada lahan seluas 122,00 Ha, dengan volume
cadangan diperkirakan sebesar 95.332.076,73 Ton dan sampai dengan tahun 1998 telah
dieksploitasi sebesar 163.967,67 Ton. Tanah lempung tersebut biasanya digunakan untuk
reklamasi pantai di Semarang Utara di daerah sekitar Tanah Mas dan Pelabuhan.Potensi yang
terakhir adalah batu pasir. Terdapat pada lahan seluas lebih kurang 259,00 Ha, dengan
volume cadangan tereka sebesar 4.159.751,21 Ton dan pada tahun 1998 telah dieksploitasi
sebesar lebih kurang 8.936,29 Ton. Terletak di kecamatan Gunungpati di sekitar Kalialang.
Batu pasir merupakan batuan sedimen dari Formasi Damar, terdiri atas batu pasir kompak
dan batu pasir agak kompak. Batu pasir kompak: mengandung sisipan tufa, breksi dan batu
lempung, berwarna abu-abu dan abu-abu kehitaman, lapuk ringan sampai lapuk sempurna,
kompak, tersusun oleh tufa, berukuran pasir sedang sampai pasir kasar, setempat-setempat
bersifat konglomeratan, berlapis dengan tebal antara 15 sampai 150 cm, kelulusan rendah
sampai sedang. Batu pasir agak kompak : mengandung sisipan breksi, konglomerat dan tufa,
berwarna abu-abu kecoklatan sampai coklat keabuan, lapuk ringan sampai lapuk sedang,
agak kompak, susunan mineral terdiri atas feldspar, gelas volkanik dan mineral mafik,
berukuran pasir halus sampai pasir kasar, sebagian bersifat konglomeratan, struktur
perlapisan kurang baik, kelulusan sedang sampai tinggi. Daya dukung yang diijinkan adalah
sedang sampai tinggi, mudah digali dengan peralatan non mekanik. Kedalaman muka air
tanah bebas sedang sampai dalam
Saran
1. Membangkitkan semangat masyarakat untuk melestarikan Kota Lama sebagai
aset budaya yang memiliki nilai seni yang tinggi.
2. Walaupun dana pembangunan dan kegiatan pelestarian dari pemerintah dan
pihak lain namun dana itu dapat tersalurkan dengan baik.
3. Melestarikan sumber daya alam dari segi penambangan jangan sampai terjadi
penambangan liar dan kebaran hutan.
4. Mencegah para penambang untuk menambang secara berlebihan karena akan terjadi
kerusakan alam dan merugikan masyarakat diserkitar situ.
5