Anda di halaman 1dari 3

Senyawa Morfolino

Delmopinol adalah senyawa morfolino etanol yang berperan sebagai


surfaktan kationik serta mencegah perlekatan dan adhesi bakteri plak terhadap
permukaan gigi. (Yagiela, 2011)
Dalam 6 bulan penelitian, delmopinol (0,2%), ketika digunakan sebagai
obat kumur dua kali sehari selama 60 detik (sebagai suplemen untuk flora normal
dalam rongga mulut) dapat mengurangi plak, gingivitis, dan perdarahan
dibandingkan obat kumur placebo, namun menyebabkan staining gigi yang
signifikan dan anestesi rongga mulut sementara. (Yagiela, 2011)
Penelitian membuktikan bahwa klorheksidin lebih efektif daripada
delmopinol dalam mengurangi formasi plak dan gingivitis namun lebih
menyebabkan diskolorisasi gigi. (Yagiela, 2011)
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa penggunaan delmopinol 0,2%
dapat mengurangi plak pada 20% orang serta mengurangi inflamasi gingiva pada
8% orang ketika dibandingkan dengan placebo. Efek samping lokal yang terjadi
berupa perubahan warna ringan pada gigi dan lidah, efek anestesi lidah sementara,
gangguan pengecapan, serta nyeri dan erosi pada mukosa. Obat kumur 0,2%
delmopinol dapat ditolerir dan efektif dalam mencegah akumulasi dental plak.
(Yagiela, 2011)
Dalam penelitian yang lebih lanjut, ternyata komposisi yang terdapat
dalam delmopinol dapat mengurangi dan mencegah staining gigi. Dengan kata
lain, delmopinol dapat memutihkan gigi. (Attstrom, 2008)

Delmopinol juga dinilai efektif digunakan untuk menangani halitosis.


Komponen utama dari kondisi halitosis adalah adanya VSC (Volatile Sulphur
Compunds), termasuk hidrogen sulfida, metil mercaptan, dan dimetilsufida.
Penggunaan klorheksidin efektif dalam membunuh bakteri yang menghasilkan
VSC, terutama bakteri gram negatif anaerob. Efek penggunaan delmopinol
terhadap jumlah bakteri terutama bakteri gram negatif anaerob tidak diketahui
secara pasti, namun penggunaan delmopinol sangat efektif dalam menurunkan
tingkat VSC. (Attstrom, 2009)
Delmopinol memiliki efek antiplak yang lebih kuat dibandingkan efek
antigingivitisnya. Efek antiplak yang dihasilkan dari penggunaan delmopinol
termasuk sedang dan efek antigingivitis yang sedikit. Klorheksidin memiliki efek
antiplak dan antigingivitis yang lebih signifikan dibandingkan dengan delmopinol.
(Yagiela, 2011)
Pada infeksi subgingival, penggunaan delmopinol lebih disarankan
daripada penggunaan klorheksidin karena menyebabkan perubahan warna pada
gigi, gangguan pengecapan, dan stinging sensation yang menyebabkan
peningkatan rasa nyeri pada pasien. Delmopinol sangat efektif untuk mengobati
pasien dengan infeksi subgingiva, termasuk penyakit periodontal. Penemuan ini
tidak disangka karena senyawa ini diketahui memiliki sifat antimikrobial yang
lemah dan tidak disangka mampu menyembuhkan infeksi subgingiva, bahkan
mengembalikan keadaan gusi sehingga kedalaman poket menjadi normal.
(Persson, 2008)

Sumber:
Attstrom, Rolf Valter, 2008. Method of Preventing Oral Staining. Galiwanchik
Lloyd & Galiwanchik: Gainesville
Attstrom, Rolf Valter, 2009. Use of Morpholino Compounds for the Treatment of
Halitosis. Galiwanchik Lloyd & Galiwanchik: Gainesville
Persson, Gotta Rudger, 2008. Treatment of Subgingival Infection. Galiwanchik
Lloyd & Galiwanchik: Gainesville
Yagiela, John A., dkk., 2011. Pharmacology and Therapeutics for Dentistry.
Mosby Elsevier: St. Louis

Anda mungkin juga menyukai