Anda di halaman 1dari 16

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

MODUL
DIKLAT PENULISAN MAKALAH & TIPS PRESENTASI HANDAL
HIMPUNAN MAHASISWA MALANG ALUMNI BAHRUL ULUM (HIMMABA)
Minggu, 15 September 2013

A. Definisi Karya Ilmiah


Karya ilmiah disebut juga tulisan ilmiah atau karangan ilmiah, yaitu
laporan

tertulis

tentang

suatu

permasalahan

yang

diungkapkan

menggunakan metode ilmiah, dan mengikuti pedoman atau kovensi ilmiah


yang telah disepakati atau ditetapkan. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Mengungkapkan masalah dan pemecahannya secara ilmiah
2. Pengungkapan pendapat didukung oleh fakta
3. Bersifat objektif, tepat, lengkapn, dan benar
4. Pengembangannya secara sistematis dan logis
5. Bersifat netral dan tidak emosional
Sedangkan karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta
pribadi. Beberapa ciri karangan non-ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan fakta yang bersifat subjektif
2. Ulasan berupa terkaan dan harapan penulis
3. Mempengaruhi pembaca (persuatif)
4. Tidak didukung fakta dan meragukan
5. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
6. Bermotif mementingkan diri sendiri (egois)

B. Jenis-jenis Karya Ilmiah


Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

Jenis-jenis karya ilmiah sangat banyak sekali, misalnya laporan


penelitian, skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, makalah, jurnal
penelitian, laporan praktikum, buku, modul, diktat, dan lain sebagainya.
Karya tulis ilmiah dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama; laporan hasil
pengkajian atau penelitian. Biasanya kegiatan ini dilakukan secara cermat,
teliti dan terencana dengan ketat dalam bentuk tulisan laporan kegiatan
penelitian, baik secara kepustakaan (library research), eksperimen di
laboratorium, dan penelitian lapangan. Kedua; tinjauan, ulasan atau gagasan
ilmiah. Biasanya kegiatan ini lebih banyak diwujudkan dalam bentuk
makalah perkuliahan, essai, artikel, makalah seminar dan buku.
Mengingat banyaknya jenis karya ilmiah sebagaimana disebutkan diatas,
maka penulis memfokuskan pembahasan pada tiga istilah penting sebagai
bentuk karya ilmiah yang banyak dikenal dan dilakukan oleh mahasiswa,
khususnya bagi mahasiswa baru guna membantu mereka dalam
memperlancar penyelesaian berbagai tugas perkuliahan. Ketiga istilah
tersebut adalah artikel ilmiah, makalah, dan laporan penelitian.
1. Artikel ilmiah
Adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau
ditetapkan. Misalnya, artikel disarikan dari hasil penelitian lapangan,
hasil pemikiran, dan kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.
Dari segi sistematika dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu artikel hasil penelitian dan artikel non-penelitian.
2. Makalah

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

Adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah


atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan
disertai analisis yang logis dan objektif. Malakah ditulis untuk memnuhi
tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif
sendiri untuk disajikan dalm forum ilmiah. Dari segi sistematika dan
isinya, makalah dapat dkelompokkan menjadi dua macam, yaitu
makalah oajang yang terdiri lebih dari 20 halaman, dan makalah pendek
yang terdiri dari 20 halaman kebawah.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah
dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a. Makalah deduktif
Makalah yang oenulisannya didasarkan pada kajian teoritis (pustaka)
yang relevan dengan masalah yang dibahas.
b. Makalah induktif
Makalah yang disusun berdasarkna data empiris yang diperoleh dari
lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas.
c. Makalah campuran
Makalah

yang

penulisannya

didasarka

pada

kajian

teoritis

digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang


dibahas.
3. Laporan Penelitian
Adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasilhasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian. Misalnya, skrpisi,
tesis, dan disertasi. Secara umum, penelitian dikelompokkan menjadi
dua, yaitu penelitian kualitatif dan penelitan kuantitatif.

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

C. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah


Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berlaku dengan pengutipan dan
perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan dan penyebutan
sumber data atau informan. Kejujuran seorang penulis sangat dibutuhkan
dalam penulisan suatu karya ilmiah, agar terhindarkan dari pencurian karya
atau plagiasi. Oleh karena itu, dalam beberapa kegiatan temu ilmiah, LKTI,
dan pembuatan laopran tugas akhir, seperti skripsi, tesis dan disertasi,
setiap penulis wajib membuat pernyataan keaslian karya atau hasil tulisan
yang disusunnya.
Selain itu terdapat tujuh sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang
penulis, diantaranya:
1. Sikap ingin tahu/kritis
2. Sikap objektif
3. Sikap sukarela menghargai karya orang lain
4. Mempertahankan sikap berani kebenaran
5. Sikap menjangkau kedepan

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

D. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Dalam hal ini, titik fokus pembahasan isi dan sistematika penulisan
makalah panjang dan makalah pendek.
1. Makalah panjang

Bagian Awal

Bagian inti

Bagian Akhir

: Halaman sampul
Lembar pengesahan (dalam lomba)
Kata pengantar (dalam lomba)
Daftar isi
Daftar tabel dan gambar (jika ada)
: pendahuluan
Latar belakang penulisan makalah
Rumusan masalah atau topik bahasan
Tujuan penulisan makalah
Teks utama
Penutup
Kesimpulan dan saran
: daftar rujukan
Lampiran (jika ada)

2. Makalah pendek

Pendahuluan
:
bagian
pendahuluan
tidak
diberikan judul
- Diakhiri dengan rumusan singkat (1-2
kalimat) tentang hal-hal pokok yang
akan dibahas
Bagian Inti
: - judul, judul bagian dan isi
bagian inti sebuah artikel non penelitian
dan makalah pendek sangat bervariasi,
tergantung pada topik yang dibahas
- Hal yang perlu diperhatikan dalam
bagian ini adalaha pengorganisasian
isinya
Penutup
: - kesimpulan dan saran
Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

Selain isi dan sistematika penulisan diatas, terdapat beberapa teknik penulisan
yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Penulisan judul
Semua judul, baik bab, subbab, maupun sub-subbab, diawali dengan
huruf kapilan (tittle case), kecuali kata depan dan kata sambung.
Penulisannya dengan menggunakan cetak tebal (bold)
Adapun dalam pembuatan judul harus memperhatikan beberapa hal:
a. Judul harus mencerminkan isi
b. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase atau klausa (tidak
diakhiri dengan titik)
c. Judul harus menarik pembaca untuk mengetahui isinya
d. Judul makalah hendaknya singkat dan jelas (5-15 kata)
2. Penulisan Nomor
Penulisan nomor bab menggunakan pola urutan berikut:
Judul bab

: I, II, III, IV, V, VI, dst.

Subbab

: A, B, C, D, E, dst.

Sub-subbab

: 1, 2, 3, 4, 5, dst.
: a, b, c, d, e, dst.
: 1), 2), 3), 4), 5), dst.
: a), b), c), d), e), dst.
: (1), (2), (3), (4), (5), dst.
: (a), (b), (c), (d), (e), dst.

Penulisan nomor halaman mengguanakan pola urutan berikut:


a. Bagian awal

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

Halaman pengesahan sampai daftar gambar menggunakan angka


Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst) yang ditempatkan ditengah halaman
bawah.
b. Bagian utama dan akhir
Mulai dari pendahuluan (Bab 1) sampai halaman terakhir diletakkan
disebelah kanan atas, kecuali judul bab baru, nomor dtulis pada
halaman tengah halaman bagian bawah.

E. Penulisan Kutipan dan Referensi Pada Teks Utama


Terdapat beberapa cara dalam merujuk kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung. Adapun teknis penulisannya dijelaskan dalam contoh
berikut:
1. Cara merujuk kutipan langsung
a. Kutipan kurang dari 40 angka
Contoh 1:
Soebronto (1990: 123) menyimpulkan ada hubungan yang erat
antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar.
Contoh 2:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada hubungan yang erat
antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar (Soebronto,
1990: 123).
Contoh 3:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat kecenderungan
semakin banyak campur tangan pimpinan perusahaan semakin
rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan (Soewignyo,
1991: 101)
Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

Keterangan:
- Contoh 1

: nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.

- Contoh 2

: nama penulis disebut bersama dengan tahun

penerbitan dan nomor halaman


- Contoh 3

: jika ada tanda kutip didalam kutipan, digunakan

tanda kutip tunggal (. . . )


b. Kutipan 40 angka atau lebih, contoh:
Mappaturi (2007: 21) berpendapat sebagai berikut:
Peluang untuk menggapai mimpi menjadi arsitek yang shiddiq
rasanya harus dimulai pada pemilihan pekerjaan. Kesalahan
dalam memilih pekerjaan, kadang akan membuat kita semakin
jauh dari Allah swt. Oleh karenanya, momen terpenting dan
tepat untuk memulai menjadi arsitek yang shiddiq, bagi
mereka yang terlambat memulainya di bangku kuliah adalah di
pemilihan jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan yang tepat,
membuat kita semakin dekat kepada-Nya, sehingga semua
pekerjaan yang kita lakukan bernilai ibadah.

Keterangan:
Kutipan 40 kata atau lebih ditulis tanpa menggunakan tanda kutip
secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm atau tujuh
ketikan dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi
tunggal.
c. Kutipan yang sebagian dihilangkan
Contoh 1:
Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

Oleh karenanya, sebagian umat islam belum merasa puas sekedar


melakukan ibadah yang formal. . . lalu mereka menempuh jalan lain
dengan maksud untuk menyempurnakan pelaksanaan syariah yang
mencakup seluruh ketentuan ibadah dalam menuju kebenaran hakiki
(Khalil, 2007: 95)
Contoh 2:
Di era globalisasi ini, manusia telah berhasil mengembangkan segala
potensinya, baik eksternal maupun internal dirinya ... oleh karena itu
Qardhawi membuat sebuah kategori yang disebut dengan zakat
profesi (Sudirman, 2007: 63)

Keterangan:
Apabila kata-kata yang dibuang, maka diganti dengan 3 titik ( ... ) dan
jika kalimat yang dibuang, maka diganti dengan 4 titik ( .... ).
2. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
Kutipan ini merupakan kutipan yang dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri, ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Contoh 1:
Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih
baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Contoh 2:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun
keempat (Salimin, 1990: 13).

Keterangan:
- contoh 1

: nama penulis disebut terpadu dalam teks

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

- contoh 2

: nama penulis disebut dalam kurun dengan tahun

penerbitannya.

3. Cara Merujuk Kutipan Catatan Kaki


Contoh 1:
Wahidmurni, Manaemen Perubahan: Dari Teori ke data (Malang: UINMalang Press, 2007), hlm. 134
Contoh 2 (pemakaian ibid):
Wahidmurni, Manaemen Perubahan: Dari Teori ke data (Malang: UINMalang Press, 2007), hlm. 134
Ibid..
Ibid., hlm 76-79

Keterangan:
Ibid.. adalah jika kutipan berasal dari halaman dan sumber yang sama
Ibid., hlm 76-79 adalah jika berasal dari sumber yang sama, namun
halaman beda

Contoh 3
Wahidmurni, Manaemen Perubahan: Dari Teori ke data (Malang: UINMalang Press, 2007), hlm. 134
Saifullah, Hukum Lingkungan (Malang: UIN-Malang Press, 2007), hlm 34
Wahidmurni, Op. Cit., hlm 98
Keterangan:

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

Wahidmurni, Op. Cit., hlm 98 digunakan jika suatu sumber yang telah
disebutkan sebelumnya dengan lengkap tetapi pada halaman lain serta
telah diselingi oleh sumber lain.
Contoh 4 (pemakaian Loc. Cit)
Wahidmurni, Manaemen Perubahan: Dari Teori ke data (Malang: UINMalang Press, 2007), hlm. 134
Saifullah, Hukum Lingkungan (Malang: UIN-Malang Press, 2007), hlm 34
Wahidmurni, Loc. Cit.
Keterangan:
Wahidmurni, Loc. Cit. Digunakan jika suatu sumber yang telah disebutkan
sebelumnya dengan lengkap tetapi pada halaman yang sama serta telah
diselingi oleh sumber lain.

F. Penulisan Daftar Pustaka


Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan
penulisan daftar pustaka, diantaranya:
1. Disusun berurutan menurut urutan abad
2. Tidak perlu adanya nomor urut
3. Nama penulis dibalik dan dipisahkan dengan tanda koma (,)
4. Jika penulis terdiri dari tiga orang, yang dibalik hanya nama penulis
pertama, tetapi jika peulis lebih dari tiga orang, yang dibalik hanya nama
penulis pertama dan diberi dkk.
5. Antara nama penulis, judul tulisan, dan tempat dalam daftar pustakan
dipisahkan dengan tanda titik (.)

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

6. Judul laporan, tesis, dan karya tulis yang distentil, tidak diterbitkan atau
tidak disebarkan melalui penyalur biasa, harus ditulis dengan huruf tegak
dengan atau tanpa mengggunakan tanda kutip (.....)
7. Penulisan artikel harus tegak dengan tanda petik (....)
Contoh:
Hosen, Ibrahim. Fiqih Siyasah dalam Tradisi Pemikiran Islam Klasik
dalam Asep Gunawan (edt). Artikel Islam Kultural. Jakarta: Srigunting,
2004.
Beberapa cara menulis daftar pustaka dari berbagai sumber yang bebeda
dijelaskan dalam contoh-contoh berikut:
1. Buku
Contoh 1:
Mahpur, Muhammad dan Habib, Zainal. 2006. Psikologi Emansipatoris.
Malang: UIN-Malang Press.
Contoh 2:
Suprayogo, Imam. 2006. Memelihara Sangkar Ilmu: Refleksi Pemikiran
dan Pengembangan UIN Malang. Malang: UIN-Malang Press.
2. Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya)
Contoh (editor 1):
Rahardjo, Mudjia (Ed.). 2006. Quo Vadis Pendidikan Islam. Malang: UINMalang Press.
Contoh (editor 2):
Zainuddin, M. Dan Esha, M. Inam (Eds.). 2004. Horizon Baru
Pengembangan Pendidikan Islam. Malang: UIN-Malang Press.
3. Artikel dalam Jurnal

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

Ardani, Tristiadi Ardi. 2006. Analisis Sholat Berjamaah yang Diakhiri


Dzikir terhadap Kesehatan Mental. Psikoislamika. 3(1): 95-106.
4. Artikel dalam Majalah
Margiono, Ari. 30 Juli, 2007. Sektor Swasta dan Kemiskinan. Kompas,
Hlm. 6
5. Koran tanpa Penulis
Kompas. 2007, 30 Juli. Hak Cipta Buku Dibeli, hlm 12.
6. Skripsi, tesis, disertasi
Masykur. 2007. Aplikasi Pengukuran Kinerja Organisasi atau Perusahaan
dengan Konsep Balanced Scorecard. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Fakultas Ekonomi.
7. Internet
Janzen, H. 2004. Carbon Cyling in Earth Systems a Soil Science
Perspective. In agriculture, Ecosystems, dan Environment, (online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/siklus karbon, diakses 15 April 2007)
G. Langkah Membuat Kerangka Makalah
Langkah-langkah dalam penyusunan makalah, terlebih dahulu dimulai
oleh penulis dengan membuat kerangka makalah sebagai pijakan awal
dalam merumuskan gagasan dan ulasan yang hendak dicurahkan dalam
tulisan tersebut. Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan penulisan makalah
2. Merumuskan tema makalah yang ditulis berdaarkan topik rumusan
tujuan yang disusun
3. Mendaftar topik-topik bawahan (sub-topik) dari topik utama
4. Mencetak daftar topik bawahan

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

5. Menyusun topik-topik bawahan secara sistematis menggunakan pola


urut tertentu (waktu, proses, tempat, objek, sistematik, logis)
6. Mengulang-ulang menilai kerangka makalah yang telah dibuat dan
merevisinya sampai memperoleh suatu kerangka makalah yang dianggap
ideal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik pembahasan:
1. Topik harus bermanfaat, baim secara teoritis maupun praktis
2. Topik harus menarik dan dikuasai oleh penulis
3. Topik yang dibahas mudah dijangkau bahannya oleh penulis
4. Topik hendaknya tidak terlalu luas, untuk membatasi topik biasanya
dilakukan dengan merumuskan beberapa pertanyaan, kemudian
diseleksi.

Contoh kerangka makalah 1:


Topikk:

Dinamika Interkorelasi Konsep Diri, Zuhud dan Motivasi

Berprestasi Santri
Kerangka makalah:
A. Profil Alumni pesantren
1. Problem produktivitas alumni pesantren
2. Pandangan insider dan outsider terhadap problem
3. Nilai/norma menyebabkan lemahnya motivasi berprestasi santri
B. Domain potensial pesantren
1. Sub-kultur
2. Potensi keluarga, sekolah dan lingkungan
C. Dinamika psikologis santri
1. Konsep diri
Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

2. Zuhud
3. Motivasi berprestasi
Contoh kerangka makalah 2:
Topik: Perbedaan Tingkat Kecemasan Mahasiswi Penghafal al-Quran PraMestruasi dari Segi Kecenderungan Pola Berpikirnya.
Kerangka Makalah:
A. Menurut beberapa ulama, perempuan yang sedang dalam haid tidak
diperbolehkan membaca dan membawa al-Quran
B. Perspektif Biopsikologi mengatakan bahwa pra-menstruasi adalah masamasa dimana perempuan (pada umumnya) rentan mengalami masa
kecemasan yang disebabkan oleh faktor biologis dan psikologis
C. Mahasiswi penghafal al-Quran tentunya berpotensi untuk mengalami
kecemasan tersebut, namun disamping itu adala larangan membaca alQuran disebabkan oleh kondisi haid
D. Meskipun masih diperdebatkan bahwa laki-laki memiliki kecenderungan
untuk berpikir secara rasional dan tidak emosional dibandingkan dengan
perempuan
E. Oleh karena itu, diantara mahasiswi penghafal al-Quran juga memiliki
kecenderungan pola berpikir yang berbeda, sehingga kecemasan mereka
mampu

diketahui

tingkatannya

melalui

pengukuran

kecenderungam pola pikir mereka masing-masing.

Diklat Penulisan Makalah & Tips Presentasi - HIMMABA

perbedan

Anda mungkin juga menyukai