Anda di halaman 1dari 20

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

BAB IV
ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS
1.

Tujuan Percobaan
1.

Praktikan dapat menggambar suatu rangkaian listrik baik secara seri, paralel
maupun campuran.

2.

Praktikan dapat membuat suatu rangkaian listrik baik secara seri, paralel
maupun campuran.

3.

Praktikan dapat mengukur tegangan dan arus listrik pada rangkaian seri,
paralel maupun campuran.

4.

Praktikan dapat menghitung besaran hambatan listrik pada suatu rangkaian


listrik baik secara seri, paralel maupun campuran.

2.

Spesifikasi Alat

Gambar 1. Rangkaian Electrical Circuit Apparatus

Modul MCB 3 Fase + 1 Fase

Modul MC + Kontak Blok

Modul Termorelay

Modul Timer Analog

Modul Lampu Tanda


LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016
Kelompok 13

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Modul Tombol Tekan NO/NC seporos

Kerangka Trainer

Kabel Penghubung

Papan Tulis, Transparan, OHP

Generator

Inventor Speed Driver

Smart Relay

Saklar Pengaman Motor

Saklar Emergency

Magnetik Kontaktor
a. Percobaan 1

Gambar 2. Rangkaian Electrical Circuit Apparatus


Alat dan Bahan Yang Digunakan

Modul MCB 3 Fase + 1 Fase

Modul Lampu Tanda

Modul Tombol Tekan NO/NC seporos

Kabel Penghubung

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

b. Percobaan 2

Gambar 3. Rangkaian Electrical Circuit Apparatus


Alat dan Bahan Yang Digunakan

Modul MCB 3 Fase + 1 Fase

Modul Lampu Tanda

Modul Tombol Tekan NO/NC seporos

Kabel Penghubung

AVO meter

c. Percobaan 3

Gambar 4. Rangkaian Electrical Circuit Apparatus

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Alat dan Bahan Yang Digunakan

3.

Modul MCB 3 Fase + 1 Fase

Kabel Penghubung

AVO meter

Modul Hambatan Listrik

Cara Pengambilan Data


a. Percobaan 1
Prosedur Pengambilan Data
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Gambarkanlah terlebih dahulu rangkaian kontrol dari rangkaian yang telah
ditentukan.
3. Laporkan pada asisten terlebih dahulu sebelum merangkai.
4. Hubungkan kabel pada modul MCB 3 Fase + 1 Fase, Modul Lampu Tanda
dan Modul Tombol Tekan NO/NC seporos ini sesuai dengan rangkaian
yang telah Anda gambar.
5. Laporkan kembali pada asisten sebelum menyalakan Modul MCB 3 Fase +
1 Fase.
6. Nyalakan Modul MCB 3 Fase + 1 Fase.
7. Tekan Modul Tombol Tekan NO/NC, kemudian catat hasilnya pada tabel
kebenaran.
8. Matikan Modul MCB 3 Fase + 1 Fase.
9. Kembalikan peralatan dan bahan pada tempat semula.
b. Percobaan 2
Prosedur Pengambilan Data
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Gambarkanlah terlebih dahulu rangkaian kontrol dari rangkaian yang telah
ditentukan.
3. Laporkan pada asisten terlebih dahulu sebelum merangkai.
4. Hubungkan kabel pada modul MCB 3 Fase + 1 Fase, Modul Lampu Tanda ,
Modul Tombol Tekan NO/NC seporos dan Modul Tombol Tekan NO/NC
seporos ini sesuai dengan rangkaian yang telah Anda gambar.

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

5. Laporkan kembali pada asisten sebelum menyalakan Modul MCB 3 Fase +


1 Fase.
6. Nyalakan Modul MCB 3 Fase + 1 Fase.
7. Ukur tegangan dan arus listrik pada rangkaian menggunakan AVO meter.
8. Matikan Modul MCB 3 Fase + 1 Fase.
9. Kembalikan peralatan dan bahan pada tempat semula.
c. Percobaan 3
Prosedur Pengambilan Data
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Gambarkanlah terlebih dahulu rangkaian kontrol dari rangkaian yang telah
ditentukan.
3. Laporkan pada asisten terlebih dahulu sebelum merangkai.
4. Hubungkan kabel pada modul MCB 3 Fase + 1 Fase, Modul Hambatan
Listrik dan Modul Tombol Tekan NO/NC seporos ini sesuai dengan
rangkaian yang telah Anda gambar.
5. Laporkan kembali pada asisten sebelum menyalakan Modul MCB 3 Fase +
1 Fase.
6. Nyalakan Modul MCB 3 Fase + 1 Fase.
7. Ukur tegangan dan arus listrik pada rangkaian menggunakan AVO meter.
8. Matikan Modul MCB 3 Fase + 1 Fase.
9. Kembalikan peralatan dan bahan pada tempat semula.
4.

Contoh Perhitungan
Menghitung Nilai Hambatan Listrik

R = Hambatan Listrik ()
V = Tegangan Listrik (volt)
I = Arus Listrik (ampere)

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Jembatan Wheatstone
Gambar variasi rangkaian jembatan Wheatstone.

Gambar 6. Rangkaian hambatan listrik jembatan Wheatstone


a. Nilai (R1 x R3) = (R2 x R4)
Jika nilai (R1 x R3) = (R2 x R4), maka R5 hilang. Sehingga bentuk
rangkaian menjadi seperti di bawah ini :

Gambar 7. Rangkaian hambatan listrik jembatan Wheatstone dengan R5 hilang


Menghitung nilai Hambatan total :
1
4
2
3
1

b. Nilai (R1 x R3) (R2 x R4)


Jika nilai (R1 x R3) (R2 x R4) maka untuk perhitungannya diasumsikan
ada hambatan tambahan yaitu Ra, Rb dan Rc. Sehingga rangkaiannya menjadi
seperti di bawah ini :

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Gambar 8. Rangkaian hambatan listrik jembatan Wheatstone dengan Hambatan


Penggantinya
Keterangan :
R1, R2, dan R5 masing-masing diganti dengan Ra, Rb, dan Rc. Sehingga
susunan menjadi tampak seperti gambar di bawah ini.

Gambar 9. Rangkaian hambatan listrik jembatan Wheatstone dengan Hambatan


Penggantinya
a. Menghitung nilai Hambatan pengganti
1
2
1

2
5
1
5

2
5
2
5

2
5

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

b.

Menghitung nilai Hambatan total


3
4
1

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

1. Hasil Pengujian
a. Percobaan Pertama
Data Pengukuran
Rangkaian

S1
0
1
0
0
2
1
1
0
1
0
1
0
0
5
1
1
0
1
Sumber : Dokumentasi Pribadi

S2
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1

S3
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1

Output
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1

b. Percobaan kedua
Rangkaian
V (Volt)
I (Ampere)
1a
R (Ohm)
P ( Watt)
V (Volt)
I (Ampere)
3c
R (Ohm)
P ( Watt)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Data Pengukuran
R1
R2
199
8.97
0.05
0.05
3980
179.4
9.95
0.44
187
190.2
0.05
0.08
3740
2377.5
9.35
15.21

R3
5.77
0.05
115.4
0.28
26.4
0.15
176
3.98

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Rumus

Mencari Hambatan
R=

V
I

Mencari Daya
P=VxI

Mencari Hambataan Total


o Seri
Rt = R1 + R2 +
o Pararel
1
1
1
=
+
+
Rt R1 R2

Keterangan :
R = Hambatan (Ohm)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
P = Daya (Watt)

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Analisa dan Pembahasan


1. Percobaan Pertama
Percobaan ini dilakukan untuk menguji fungsi logika Benar dan Salah
menggunakan tombol. Percobaan pertama ini menggunakan berbagai macam variasi
rangkaian, seperti seri, pararel, dan campuran
a. Percobaan Pertama Rangkaian 2

Gambar 4. Percobaan Pertama Rangkaian 2


Sumber : Dokumen Pribadi
Hasil Percobaan
Rangkaia
n

No.
1
2

Nyala Lampu
Tidak Nyala
(0)
Nyala (1)

Not-Pushed
(0)

Pushed (1)

Nyala (1)

Pushed (1)

Pushed (1)

Not-Pushed
(0)

Nyala (1)

Pushed (1)

Not-Pushed
(0)

Pushed (1)

Nyala (1)

Pushed (1)

Pushed (1)

Nyala (1)

Pushed (1)

Pushed (1)

Nyala (1)

7
8

Pushed (1)

III
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)

Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)

3
2

I
Not-Pushed
(0)

Saklar
II
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)

Not-Pushed
(0)
Pushed (1)

Pushed (1)

Nyala (1)

Dari Percobaan pertama dengan Rangkaian 2 didapatkan data sebagai berikut


Pada langkah pertama, semua saklar tidak ditekan, hasilnya lampu tidak menyala.
Pada langkah kedua, hanya saklar pertama yang ditekan, hasilnya lampu menyala.

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Pada langkah ketiga, hanya saklar ketiga yang ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah keempat, hanya saklar ketiga yang ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah kelima, saklar pertama dan kedua ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah keenam, saklar pertama dan ketiga ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah ketujuh, saklar kedua dan ketiga ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah kedelapan, semua saklar ditekan, hasilnya lampu menyala.
Percobaan ini dilakukan mengguakan konsep logika 1 dan 0. Penerapan

percobaan ini biasanya digunakan ke alat-alat elektronik yang menggunakan software


visual basic atau semacamnya. Contohnya pada traffic light dan lampu hias di jalan.
b. Percobaan Pertama rankaian 5

Gambar 4. Rangkaian 5 percobaan pertama


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hasil Percobaan
Rangkaia
n
5

No.
1
2

I
Not-Pushed
(0)
Pushed (1)

Saklar
II
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)

III
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)

Nyala Lampu
Tidak Nyala
(0)
Tidak Nyala
(0)

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS


Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)

Pushed (1)

Not-Pushed
(0)

Tidak Nyala
(0))

Not-Pushed
(0)

Pushed (1)

Nyala (1)

Pushed (1)

Pushed (1)

Not-Pushed
(0)

Tidak Nyala
(0)

Pushed (1)

Not-Pushed
(0)

Pushed (1)

Nyala (1)

Pushed (1)

Pushed (1)

Pushed (1)

Pushed (1)

3
4

7
8

Not-Pushed
(0)
Pushed (1)

Tidak Nyala
(0)
Nyala (1)

Dari Percobaan pertama dengan Rangkaian 2 didapatkan data sebagai berikut

Pada langkah pertama, semua saklar tidak ditekan, hasilnya lampu tidak menyala.
Pada langkah kedua, hanya saklar pertama yang ditekan, hasilnya lampu tidak

menyala.
Pada langkah ketiga, hanya saklar ketiga yang ditekan, hasilnya lampu tidak menyala.
Pada langkah keempat, hanya saklar ketiga yang ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah kelima, saklar pertama dan kedua ditekan, hasilnya lampu tidak

menyala.
Pada langkah keenam, saklar pertama dan ketiga ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah ketujuh, saklar kedua dan ketiga ditekan, hasilnya lampu tidak

menyala.
Pada langkah kedelapan, semua saklar ditekan, hasilnya lampu menyala.
Percobaan ini dilakukan mengguakan konsep logika 1 dan 0. Penerapan

percobaan ini biasanya digunakan ke alat-alat elektronik yang menggunakan software


visual basic atau semacamnya. Contohnya pada traffic light dan lampu hias di jalan.

2. Percobaan kedua
Percobaan ini dilakukan untuk mencari hambatan, hambatan total, dan daya
dari suatu rangkaian yang ada. Hambatan yang digunakan adalah berupa lampu yang
memiliki variasi daya. Dari percobaan didapat kan nilai Voltase dan Arus dari
rangkaian tersebut, kemudian nilai hambatan, hambatan total, dan daya dapat dicari
menggunakan rumus yang ada. Pada percobaan ini, besar hambatan total akan
dibandingkan dengan variasi rangkaian yang lain.

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS


Variasi Rangkaian
1.

Gambar 4. Percobaan 2 Rangkaian pertama


Sumber : Dokumentasi Pribadi
2.

Gambar 4. Percobaan 2 Rangkaian Kedua


Sumber : Dokumentasi Pribadi

3.

Gambar 4. Percobaan 2 Rangkaian 3


Sumber : Dokumentasi Pribadi
4.

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Gambar 4. Percobaan 2 Rangkaian 4


Sumber : Dokumentasi Pribadi
a. Percobaan 2 Variasi A
o Kelompok 13 Rangkaian 1
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
V (Volt)
I (Ampere)
1a
R (Ohm)
P ( Watt)
Hambatan Total
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Perhitungan

Mencari Hambatan
V
R=
I
199
R=
0.05
R = 3980 Ohm

Mencari Daya
P=VxI
P = 199 x 0.05
P = 9.95 Watt
Mencari Hambatan Total
Rt = R 1 + R2 + R 3
Rt = 3980 + 179.4 + 115.4
Rt = 4274.8 Ohm

R1
199
0.05
3980
9.95

R2
8.97
0.05
179.4
0.44
4274.8

R3
5.77
0.05
115.4
0.28

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS


o Kelompok 1 Rangkaian 2
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
221.3
I (Ampere)
19.66
2a
R (Ohm)
11.256
P ( Watt)
4350.768
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

R2
215.9
20.2
10.688
4361.18

R3
215.9
19.85
10.876
4285.615
3.649

o Kelompok 8 Rangkaian 3
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
142.8
I (Ampere)
2.18
3a
R (Ohm)
65.5
P ( Watt)
311.3
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

R2
142.3
1.99
71.5
283.17

R3
142.1
2.57
55.1
365.197
89.284

o Kelompok 7 Rangkaian 4
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
206.5
I (Ampere)
0.01
4a
R (Ohm)
20650
P ( Watt)
2.05
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

R2
8.76
0.01
876
0.08

R3
215.2
0.01
215.2
2.152
10761.499

Dari percobaan diatas, didapatkan didapatkan urutan hambatan total paling besar
sampai paling kecil adalah 10761.499 Ohm menggunakan rangkaian empat, 4274.8 Ohm
menggunakan rangkaian satu, 89.284 Ohm menggunakan rangkaian tiga, dan 3.649 Ohm
menggunakan rangkaian dua. seharusnya rangkaian seri memiliki pengaruh paling besar
dalam memberikan hambatan total yang besar daripada parallel. Tetapi pada percobaan ini,
terjadi penyimpangan yaitu, rangkaian campuran memiliki hambatan total lebih besar
daripada rangkaian seri, hal ini disebabkan karena penyusunan kabel dirangkaian campuran
memiliki jalur kabel yang lebih panjang sehingga mengakibatkan hambatan total lebih besar

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS


karena arus harus melewati jalur yang lebih panjang. Rangkaian Seri biasa digunakan di alatalat elektronik seperti kipas angin dan setrika, sedangkan rangkaian parallel digunakan pada
instalasi listrik di rumah-rumah dan intalasi listrik dari PLN ke rumah-rumah.

b. Percobaan 2 Variasi C
o Kelompok 13
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
187
I (Ampere)
0.05
3c
R (Ohm)
3740
P ( Watt)
9.35
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Perhitungan

Mencari Hambatan
V
R=
I
187
R=
0.05
R = 3740 Ohm

Mencari Daya
P=VxI
P = 187 x 0.05
P = 9.35 Watt

Mencari Hambatan Total


1
1
1
+
=
R tp
R1 R2
1
1
1
+
=
R tp
3740 2377.5
Rtp = 1453.51 Ohm

(
(

Rt = Rtp + R3
Rt = 1453.51 + 176
Rt = 1629.51 Ohm
o Kelompok 7 Rangkaian 1
Tabel Hasil Percobaan

R2
190.2
0.08
2377.5
15.21

R3
26.4
0.15
176
3.96
1629.51

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS


Rangkaian
R1
V (Volt)
195
I (Ampere)
0.04
1c
R (Ohm)
4875
P ( Watt)
7.8
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

R2
16.14
0.04
403.5
0.64

R3
3.286
0.04
82.15
0.13
534.4

o Kelompok 9 Rangkaian 2
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
215
I (Ampere)
0.05
2c
R (Ohm)
4300
P ( Watt)
10.75
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

R2
215
0.15
143.33
32.25

R3
215
0.41
524.39
88.15
109.69

o Kelompok 15 Rangkaian 4
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
205
I (Ampere)
0.05
4c
R (Ohm)
4100
P ( Watt)
10.25
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

R2
15.44
0.05
308.8
0.772

R3
220
0.41
536.585
90.2
478.364

Dari percobaan diatas, didapatkan didapatkan urutan hambatan total paling besar
sampai paling kecil adalah 1629.51 Ohm menggunakan rangkaian tiga, 534.4 Ohm
menggunakan rangkaian satu, 478.364 Ohm menggunakan rangkaian empat, dan 109.69
Ohm menggunakan rangkaian dua. Seharusnya rangkaian seri memiliki pengaruh paling
besar dalam memberikan hambatan total yang besar daripada parallel. Tetapi pada percobaan
ini, terjadi penyimpangan yaitu, rangkaian campuran memiliki hambatan total lebih besar
daripada rangkaian seri, hal ini disebabkan karena penyusunan kabel dirangkaian campuran
memiliki jalur kabel yang lebih panjang sehingga mengakibatkan hambatan total lebih besar
karena arus harus melewati jalur yang lebih panjang. Rangkaian Seri biasa digunakan di alat-

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS


alat elektronik seperti kipas angin dan setrika, sedangkan rangkaian parallel digunakan pada
instalasi listrik di rumah-rumah dan intalasi listrik dari PLN ke rumah-rumah.

3.6 Kesimpulan dan Saran


3.6.1 Kesimpulan
1. Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana input dari suatu komponen berasal dari
output komponen lainnya yang berada sederet dari komponen tersebut. Rangkaian ini
punya kelebihan dimana biaya untuk membuatnya relative murah dengan sedikit
menggunakan kabel penghubung, tetapi memiliki kelemahan yang cukup fatal jika
salah satu komponen rusak maka komponen itu memutus arus yang mengalir.
2. Rangkaian paralel merupakan rangkaian listrik yang disusun dengan tidak sebaris,
dimana input untuk setiap komponen semuanya berasal dari sumber yang sama.
Kelebihan rangkaian paralel adalah apabila ada komponen yang rusak komponen
tersebut tidak menggangu komponen yang lainnya sehingga rangkainan tersebut akan
tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Namun harganya yang relatif lebih mahal
dibanding rangkaian seri menjadi kekurangan rangkaian paralel.
3. Pada percobaan 1 variasi rangkaian akan mempengaruhi output lampu tersebut. Saat
tombol tidak ditekan, maka listrik tidak bisa mengalir, sedangkan saat ditekan listrik
akan mengalir.
4. Pada percobaan 2 didapatkan nilai hambatan, daya, dan hambatan total. Nilai hambatan
total dari rangkaian pararel lebih kecil daripada rangkaian seri.
3.6.2 Saran
1. Saran untuk asisten saat membuat janjian asistensi bisa via sms jadi tidak harus selalu
ketemu langsung.
2. Untuk laboratorium sebaiknya alat alat yang rusak diperbaiki sehingga untuk
praktikum semester depan dapat digunakan dan menambah wawasan praktikan
mengenai macam macam alat fenomena dasar mesin.
3. Untuk laboratorium Fenomena Dasar Mesin yang notabene cukup luas, bisa lebih
memperhatikan kebersihan, kerapian alat-alat dan juga menambah kipas angin atau
setidaknya memperbanyak ventilasi agar didalam lab tidak panas

ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS

Anda mungkin juga menyukai