BAB IV
ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS
1.
Tujuan Percobaan
1.
Praktikan dapat menggambar suatu rangkaian listrik baik secara seri, paralel
maupun campuran.
2.
Praktikan dapat membuat suatu rangkaian listrik baik secara seri, paralel
maupun campuran.
3.
Praktikan dapat mengukur tegangan dan arus listrik pada rangkaian seri,
paralel maupun campuran.
4.
2.
Spesifikasi Alat
Modul Termorelay
Kerangka Trainer
Kabel Penghubung
Generator
Smart Relay
Saklar Emergency
Magnetik Kontaktor
a. Percobaan 1
Kabel Penghubung
b. Percobaan 2
Kabel Penghubung
AVO meter
c. Percobaan 3
3.
Kabel Penghubung
AVO meter
Contoh Perhitungan
Menghitung Nilai Hambatan Listrik
R = Hambatan Listrik ()
V = Tegangan Listrik (volt)
I = Arus Listrik (ampere)
Jembatan Wheatstone
Gambar variasi rangkaian jembatan Wheatstone.
2
5
1
5
2
5
2
5
2
5
b.
1. Hasil Pengujian
a. Percobaan Pertama
Data Pengukuran
Rangkaian
S1
0
1
0
0
2
1
1
0
1
0
1
0
0
5
1
1
0
1
Sumber : Dokumentasi Pribadi
S2
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
S3
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
Output
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
b. Percobaan kedua
Rangkaian
V (Volt)
I (Ampere)
1a
R (Ohm)
P ( Watt)
V (Volt)
I (Ampere)
3c
R (Ohm)
P ( Watt)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Data Pengukuran
R1
R2
199
8.97
0.05
0.05
3980
179.4
9.95
0.44
187
190.2
0.05
0.08
3740
2377.5
9.35
15.21
R3
5.77
0.05
115.4
0.28
26.4
0.15
176
3.98
Rumus
Mencari Hambatan
R=
V
I
Mencari Daya
P=VxI
Keterangan :
R = Hambatan (Ohm)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
P = Daya (Watt)
No.
1
2
Nyala Lampu
Tidak Nyala
(0)
Nyala (1)
Not-Pushed
(0)
Pushed (1)
Nyala (1)
Pushed (1)
Pushed (1)
Not-Pushed
(0)
Nyala (1)
Pushed (1)
Not-Pushed
(0)
Pushed (1)
Nyala (1)
Pushed (1)
Pushed (1)
Nyala (1)
Pushed (1)
Pushed (1)
Nyala (1)
7
8
Pushed (1)
III
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
3
2
I
Not-Pushed
(0)
Saklar
II
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
Pushed (1)
Pushed (1)
Nyala (1)
Pada langkah ketiga, hanya saklar ketiga yang ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah keempat, hanya saklar ketiga yang ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah kelima, saklar pertama dan kedua ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah keenam, saklar pertama dan ketiga ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah ketujuh, saklar kedua dan ketiga ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah kedelapan, semua saklar ditekan, hasilnya lampu menyala.
Percobaan ini dilakukan mengguakan konsep logika 1 dan 0. Penerapan
Hasil Percobaan
Rangkaia
n
5
No.
1
2
I
Not-Pushed
(0)
Pushed (1)
Saklar
II
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
III
Not-Pushed
(0)
Not-Pushed
(0)
Nyala Lampu
Tidak Nyala
(0)
Tidak Nyala
(0)
Pushed (1)
Not-Pushed
(0)
Tidak Nyala
(0))
Not-Pushed
(0)
Pushed (1)
Nyala (1)
Pushed (1)
Pushed (1)
Not-Pushed
(0)
Tidak Nyala
(0)
Pushed (1)
Not-Pushed
(0)
Pushed (1)
Nyala (1)
Pushed (1)
Pushed (1)
Pushed (1)
Pushed (1)
3
4
7
8
Not-Pushed
(0)
Pushed (1)
Tidak Nyala
(0)
Nyala (1)
Pada langkah pertama, semua saklar tidak ditekan, hasilnya lampu tidak menyala.
Pada langkah kedua, hanya saklar pertama yang ditekan, hasilnya lampu tidak
menyala.
Pada langkah ketiga, hanya saklar ketiga yang ditekan, hasilnya lampu tidak menyala.
Pada langkah keempat, hanya saklar ketiga yang ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah kelima, saklar pertama dan kedua ditekan, hasilnya lampu tidak
menyala.
Pada langkah keenam, saklar pertama dan ketiga ditekan, hasilnya lampu menyala.
Pada langkah ketujuh, saklar kedua dan ketiga ditekan, hasilnya lampu tidak
menyala.
Pada langkah kedelapan, semua saklar ditekan, hasilnya lampu menyala.
Percobaan ini dilakukan mengguakan konsep logika 1 dan 0. Penerapan
2. Percobaan kedua
Percobaan ini dilakukan untuk mencari hambatan, hambatan total, dan daya
dari suatu rangkaian yang ada. Hambatan yang digunakan adalah berupa lampu yang
memiliki variasi daya. Dari percobaan didapat kan nilai Voltase dan Arus dari
rangkaian tersebut, kemudian nilai hambatan, hambatan total, dan daya dapat dicari
menggunakan rumus yang ada. Pada percobaan ini, besar hambatan total akan
dibandingkan dengan variasi rangkaian yang lain.
3.
Perhitungan
Mencari Hambatan
V
R=
I
199
R=
0.05
R = 3980 Ohm
Mencari Daya
P=VxI
P = 199 x 0.05
P = 9.95 Watt
Mencari Hambatan Total
Rt = R 1 + R2 + R 3
Rt = 3980 + 179.4 + 115.4
Rt = 4274.8 Ohm
R1
199
0.05
3980
9.95
R2
8.97
0.05
179.4
0.44
4274.8
R3
5.77
0.05
115.4
0.28
R2
215.9
20.2
10.688
4361.18
R3
215.9
19.85
10.876
4285.615
3.649
o Kelompok 8 Rangkaian 3
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
142.8
I (Ampere)
2.18
3a
R (Ohm)
65.5
P ( Watt)
311.3
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
R2
142.3
1.99
71.5
283.17
R3
142.1
2.57
55.1
365.197
89.284
o Kelompok 7 Rangkaian 4
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
206.5
I (Ampere)
0.01
4a
R (Ohm)
20650
P ( Watt)
2.05
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
R2
8.76
0.01
876
0.08
R3
215.2
0.01
215.2
2.152
10761.499
Dari percobaan diatas, didapatkan didapatkan urutan hambatan total paling besar
sampai paling kecil adalah 10761.499 Ohm menggunakan rangkaian empat, 4274.8 Ohm
menggunakan rangkaian satu, 89.284 Ohm menggunakan rangkaian tiga, dan 3.649 Ohm
menggunakan rangkaian dua. seharusnya rangkaian seri memiliki pengaruh paling besar
dalam memberikan hambatan total yang besar daripada parallel. Tetapi pada percobaan ini,
terjadi penyimpangan yaitu, rangkaian campuran memiliki hambatan total lebih besar
daripada rangkaian seri, hal ini disebabkan karena penyusunan kabel dirangkaian campuran
memiliki jalur kabel yang lebih panjang sehingga mengakibatkan hambatan total lebih besar
b. Percobaan 2 Variasi C
o Kelompok 13
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
187
I (Ampere)
0.05
3c
R (Ohm)
3740
P ( Watt)
9.35
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Perhitungan
Mencari Hambatan
V
R=
I
187
R=
0.05
R = 3740 Ohm
Mencari Daya
P=VxI
P = 187 x 0.05
P = 9.35 Watt
(
(
Rt = Rtp + R3
Rt = 1453.51 + 176
Rt = 1629.51 Ohm
o Kelompok 7 Rangkaian 1
Tabel Hasil Percobaan
R2
190.2
0.08
2377.5
15.21
R3
26.4
0.15
176
3.96
1629.51
R2
16.14
0.04
403.5
0.64
R3
3.286
0.04
82.15
0.13
534.4
o Kelompok 9 Rangkaian 2
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
215
I (Ampere)
0.05
2c
R (Ohm)
4300
P ( Watt)
10.75
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
R2
215
0.15
143.33
32.25
R3
215
0.41
524.39
88.15
109.69
o Kelompok 15 Rangkaian 4
Tabel Hasil Percobaan
Rangkaian
R1
V (Volt)
205
I (Ampere)
0.05
4c
R (Ohm)
4100
P ( Watt)
10.25
Hambatan Total (Ohm)
Sumber : Dokumentasi Pribadi
R2
15.44
0.05
308.8
0.772
R3
220
0.41
536.585
90.2
478.364
Dari percobaan diatas, didapatkan didapatkan urutan hambatan total paling besar
sampai paling kecil adalah 1629.51 Ohm menggunakan rangkaian tiga, 534.4 Ohm
menggunakan rangkaian satu, 478.364 Ohm menggunakan rangkaian empat, dan 109.69
Ohm menggunakan rangkaian dua. Seharusnya rangkaian seri memiliki pengaruh paling
besar dalam memberikan hambatan total yang besar daripada parallel. Tetapi pada percobaan
ini, terjadi penyimpangan yaitu, rangkaian campuran memiliki hambatan total lebih besar
daripada rangkaian seri, hal ini disebabkan karena penyusunan kabel dirangkaian campuran
memiliki jalur kabel yang lebih panjang sehingga mengakibatkan hambatan total lebih besar
karena arus harus melewati jalur yang lebih panjang. Rangkaian Seri biasa digunakan di alat-