Anda di halaman 1dari 4

Hidrolisis

a. Pengertian hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+)
dan anion hidroksida (OH) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digunakan untuk
memecah polimer tertentu,
terutama
yang
dibuat
melalui polimerisasi
tumbuh
bertahap (step-growth
polimerization).
Kata
"hidrolisis"
berasal
dari bahasa
Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan".
b. Proses Hidrolisasi
Pada reaksi (1) :
- di dalam air terjadi onisasi garam sbb : NH4Cl > NH+ + Cl- dan air sb : H2O
OH- + H+
- Ion-ion
NH+ dan OH- dapat bereaksi sbb : NH+ + OH- NH4OH ; sedangkan
Cl- + H+ HCl ( karena HCl asam kuat yang akan terurai menjadi H+ dan ClPada reaksi (2) :
-Seperti halnya pada reaksi (1) ; terbentuk HCN , tetapi tidak terbentuk NaOH ( basa
kuat )
Pada reaksi (3 ) :
K+ + OH>
KOH dan NO3- + H+ HNO3 (keduanya basa dan asam kuat )
c. Macam-macam hidrolisis
Hidrolisis sebagian yaitu yang bereaksi dengan air hanya kation atau anion dari garam
dan terjadi pada garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat ( mis : NH 4Br , FeSO4,

dsb ) atau garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah ( mis, Na 2S, KNO2 , dsb )
Hidrolisis total yaitu apabila yang bereaksi dengan air adalah kation dan anion dari garam
tersebut terjadi pada senyawa garam yang berasal dar basa lemah dan asam lemah ; mis
NH4F, dsb, Apabila garam barasal dari basa kuat dan asam kuat ( mis KCl, Na2SO4, dsb )
, kation dan
anionnya tidak beraksi dengan air, dan disebut TIDAK TERHIDROLISIS ( Contoh : K+ +
OH>
KOH dan NO3- + H )

Kekuatan Ion
a. Pengertian kekuatan ion
Yaitu elektrolit yang mempunyai ion bermuatan lebih dari satu mempunyai pengaruh yang
lebih besar terhadap koefisien aktifitas dibandingkan elektrolit yang hanya mempunyai ion
bermuatan satu.
b. Rumus-rumus kekuatan ion
G. N. Lewis
dimana zi adalah muatan ion -ion pada zat elektrolit. Pada pengenceran tak terhingga,
distribusi ion pada larutan elektrolit dapat dianggap sangat acak. Pada konsentrasi yang
lebih tinggi, gaya tarik dan gaya tolak menjadi penting karena letak ion -ion yang
berdekatan. Karena adanya gaya tarik antar ion dan antara ion dengan lingkungan atmosfer
ionik, koefisien aktifitas elektrolit mengalami penurunan. Pengaruh ini terjadi lebih besar
pada ion - ion bermuatan tinggi dan pada pelarut dengan konstanta dielektrik lebih rendah
dimana interaksi elektrostatik menjadi lebih kuat.

Debley dan Hackel


dimana mpelarut adalah massa pelarut, V adalah volume dan r adalah permitivitas relatif.
Jika + dan - disubstitusi dengan persamaan (29), maka
..........................
(32)
Bila berlaku +z+ = --z-, maka
.................................
(33)
Teori Debye dan Hackel berlaku pada larutan dengan kekuatan ionik rendah. Pada larutan
dengan kekuatan ion tinggi, koefisien aktifitas elektrolit biasanya naik dengan
bertambahnya kekuatan ion.

Hidrolisis garam Hidrolisis garam terjadi apabila garam berinteraksi


dengan air, dimana ion hidrogen tetap berada dalam larutan secara
berlebih sehingga larutan dari garam tersebut bersifat basa atau asam.
Garam asam kuat-basa kuat Jika garam yang bersifat asam dan
basa kuat dilarutkan di dalam air, maka larutannya akan bersifat netral
karena kation dan anionnya tidak bereaksi dengan ion hidrogen maupun
ion hidroksida yang berasal dari air, sehingga kesetimbangan air tidak
terganggu. Jadi, garam ini tidak termasuk garam hidrolisis.
Garam asam lemah-basa kuat Apabila garam yang berasal dari
asam lemah dan basa kuat dilarutkan, maka larutan akan bersifat basa.
Hal ini terjadi karena anion bergabung dengan ion H- memebentuk asam
lemah yang terdisosiasi, sehingga ino OH- tertinggal dan tetap berupa
ion. Di dalam air, konsentrasi ion OH- akan melebihi konsentrasi ion H+
sehingga larutan bersifat basa. kesetimbangannya adalah sebagai
berikut: A+ + H2O HA + OH- Sehingga tetapan hidrolisisnya dapat
dihitung dengan rumus:
Garam asam kuat-basa lemah Apabila garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah dilarutkan, maka larutan akan bersifat asam.
Hal ini terjadi karena kation M+ dari garam bereaksi dengan ion
hidroksida yang dihasilkan dari disosiasi air membentuk basa lemah MOH
dan meninggalkan ion H+ Kesetimbangannya alah sebagai berikut: M+ +
H2O MOH + H+ Sedangkan tetapan hidrolisisnya adalah sebagai
berikut:
Garam asam lemah-basa lemah Sifat larutan yang dihasilkan
tergantung dari tetapan asam dan basanya. Apabila Ka > Kb, maka
larutan bersifat asam, bila Ka < Kb, maka larutan bersifat basa, dan bila
Ka = Kb maka larutan bersifat netral.
b.
Tetapan dan Derajat Hidrolisis
Dengan menuliskan reaksi ini sebagai kesetimbangan, hidrolisis garam
dapat diungkapkan dengan cara kuantitatif A- + H2O HA + OH- Bila h
adalah derajat hidrolisis yang menyatakan rasio garam yang terhidrolisis
saat kesetimbangan. Tetapan kesetimbangan hidrolisis Kh adalah: Kh =
[HA][OH-]/[A-] = (csh)2/cs(1 h) = csh2/(1 h) Kh disebut tetapan
hidrolisis, dan cs adalah konsentrasi awal garam. A- adalah basa konjugat
dari asam lemah HA dan Kh berhubungan dengan konstanta disosiasi
basanya. Akibatnya, hubungan berikut akan berlaku bila konstanta
disosiasi asam HA adalah Ka: jadi, KaKh = Kw (9.39) Bila h 1, Ka
csh; h (Kh/cs). Maka konsentrasi [OH-] dan [H+] diberikan oleh
ungkapan: [OH-] = csh (csKw/Ka) (9.40) [H+] = Kw/[OH-]
(KwKa/cs) (9.41) Karena terlibat asam lemah, Ka/cs < 1, [H+] <
a.

Kw = 10-7 (9.42) Jadi, garam dari asam lemah bersifat basa. Dengan
cara yang sama, [H+] garam asam lemah dan basa kuta dinyatakan
dengan: [H+] = csh (csKw/Kb) (9.43) Karena melibatkan basa
lemah, cs/Kb > 1, [H+] > Kw = 10-7 (9.44) Jadi, garamnya bersifat
asam.

Anda mungkin juga menyukai