1. Thrill : getaran dinding thorax didaerah perikardial yang terjadi karena adanya aliran
turbulensi , ditemukan pada penyempitan katup , dilatasi segmen arteri
2. Gallop : bunyi kembar dari bunyi jantung yang terdengar berurutan seperti derap kaki
kuda , ditemukan pada bundle branche blok , dekompensasi cor dengan hipertrofi
ventrikel sinistra
3. Mur-mur : bunyi aliran darah dalam struktur vascular digolongkan menurut 7 sifat :
intensitas, kualitas , frekuensi, konfigurasi , waktu dan penyebaran
Step 2
1. Mengapa bisa nyeri menjalar ?
2. Apa hubungan antara rokok dengan penyakit yang diderita ?
Step 3
1. Karena akson sel saraf nosiseptor masuk ke medula spinalis lalu ke cornu dorsalis ke
substansi grisea , ujung akson aferen mengantarkan sinyal nyeri ke sel sel pusat di otak
yang mengatur persepsi nyeri , semua neuron spinal yang menerima masukan dari
visera dan struktur muskoloskeletal juga mendapatkan masukan dari kulit
( horrison , 2000)
2. Rokok => akumulasi toksin dipembuluh darah => ateroskolorosis => hipertensi =>
lumen menyempit => penyumbatan dipembuluh darah
Penyumbatan arteri coronaria => aliran darah tidak kuat => iskemi miokard =>
penurunan perfusi jantung => penurunan intake oksigen akumulasi hasil metabolisme
senyawa kimia => pernapasan aerob => asam laktat efek samping => Ph sel menurun
=> merangsang reseptor nyeri
Aterosklerosis
Ruptur plak
Pembentukan trombus
terdapat cedera perifer atau rangsang nyeri. Sebagai contoh, stroke yang merusak jalurjalur asendens dapat menimbulkan sensasi nyeri yang abnormal dan menetap.
Dengan melihat penjelasan di atas, proses terjadinya nyeri dada yaitu karena terjadinya
iskemia jaringan pada jantung yang akan mengubah jalur transportasi energi yang
tadinya aerob menjadi anaerob yang akan menghasilkan banyak asam laktat. Sifat asam
laktat ini yang kemudian merangsang nosiseptor-nosiseptor yang ada pada jantung yang
akan menimbulkan sensasi nyeri.
( swartz , 1995 )
Step 7
1. Fisiologi dari otot jantung
Ach ( acetilcolin )dibebaskan dari akson neuron motorik => masuk kereseptor
asetilkolin => timbul potensial aksi => menjalar seluruh membran otot => ke tubulus T
=> ion kalsium keluar => berikatan dengan tropinin menggeser ikatan tropomiosin =>
miosin binding site terbuka => miosin berikatan dengan aktin => miosin menarik
filamen aktin dibantu ATP => terjadi kontraksi => tidak ada ion kalsium tropomiosin
menggeser untuk menutup miosin binding site => kontraksi berhenti
2.
Gelombang P
Menggambarkan aktivitas depolarisasi atrium kanan dan kiri ( dari kanan ke kiri dan ke
bawah )
Karakteristik EKG :
Arah gelombang P normal :
Selalu positif di II dan selalu negatif di aVR.
Tinggi : kurang dari 3 mm (2,5 mm)
Durasi ( lebar ): kurang dari 3 mm (0,10 detik)
Kepentingan :
Menandakan adanya aktivitas atrium
Menunjukkan arah aktivitas atrium
Menunjukkan tanda-tanda hipertrofi atrium
Gelombang Q
2.
Gambar R
Adalah defleksi positif pertama kompleks QRS
Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel
Nilai normal
2.
3.
Dan lain-lain
Gelombang S
adalah defleksi negatif sesudah gelombang R
Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel
Nilai normal
Kepentingan
INTERVAL
PR
Interval PR < 0,12 detik : terdapat pada keadaan hantaran dipercepat (sindrom W.P.W)
2.
3.
INTERVAL
menggambarkan lamanya aktivitas depolarisasi ventrikel
QRS
Abnormal :
- BBB
- Hiperkalemia
- Konduksi ventrikel aberans
- Preeksitasi ventrikel
- Aritmia ventrikel
Gelombang T
Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel
Arah normal :
Positif di sandapan II
Amplitudo normal :
< 10 mm di sandapan dada
< 5 mm di sandapan ekstremitas
Minimum 1 mm
Abnormal :
1.
2.
Interval QT
Jarak antara permulaan gelombang Q sampai dengan akhir gelombang T
Menggambarkan lamanya aktivitas depolarisasi dan repolarisasi ventrikel.
Nilai interval QT dipengaruhi oleh frekuensi jantung, dan batas-batas normalnya dapat
dilihat dalam tabel/kurva.
Interval QT c (corrected QT interval) adalah nilai interval QT yang telah dikoreksi/
disesuaikan dengan interval QT pada frekuensi jantung 60 kali per menit, dan nilainya
dapat ditentukan dengan sebuah NOMOGRAM.
Abnormal :
- Memanjang : kuinidin, hipokalsemia
- Memendek : digitalis, hiperkalsemia
Gelombang U
Asal usulnya tidak diketahui dan paling jelas
terlihat di sandapan dada V1 - V4
Normal :
-
kurang dari 2 mm
SEGMEN
(RS
2.
SEGMENT)