Menstra Bab 12
Menstra Bab 12
Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan sekelompok asumsi penting yang di pegang
oleh anggota-anggota organisasi. Setiap organisasi meiliki budayanya sendiri.
Budaya suatu organisasi hampir sama dengan kepribadian seseorang. Dimana
budaya tersebut mengandung arti dan memiliki tindakan yang terarah. Budaya
disini sama dengan kepribadian yang mempengaruhi perilaku individu, sehingga
setiap individu memiliki keyakinan dan nilai yang dapta mempengaruhi pendapat
dan tindakan dalam perusahaan itu. Seorang oanggota organisasi dapat dengan
mudah mengetahui keyakinan dan nilai dari organisasi tanpa berbagi secara
pribadi. Jika anggota dalam organisasi memandang keyakinan dan nilai sebagai
suatu pabduan untuk sebuah perilaku yang pantas dalam organisasi dan tetap
dipatuhi maka keyakinan dan nilai tersebut memiliki banyak arti secara pribadi.
Secara fundamental anggota akan berkomitmen terhadap keyakinan dan nilai
ketika dia menyerap dua hal dala dirinya yaitu hingga memegang erat sebagai
keyakinan dan nilai pribadi. Dalam hal ini perilaku yang timbul akan menjadi
penghargaan intrisik bagi anggotaya untuk mendapat kepuasan pribadi dan
tindakannya dalam organisasi karena tindakan tersebut sasuai dengan
kepercayaan dan nilai yang dimiliki.
1.1 Peran Pimpinan Dalam Budaya Organisasi
Beberapa aspek dari apa yang seoarang pimpinan lakukan atau harus
dilakukan dapat menunjukkan bahwa dia meiliki pengaruh pada budaya
organisasi, baik yang akan diterapkaannya maupun yang untuk ditunjukkan dari
contoh standar dan sifat dari menjadi apa yang seharusnya. Bagaimana pemimpin
berperilaku dan menekankan aspek-aspek tersebut, hal itu dilakukan untuk menjai
seorang pemimpin dalam sebuah organisasi. Pemimpin yang memiliki peran dalam
organisasi yang memimpin dala waktu yang panjang, mereka pasti memiliki kaitan
yang kuat dalam organisasi tersebut.
1.2 Membangun Waktu dan Organisasi.
Pemimpin yang memimpin dalam waktu yang lama dapat memperkuat
budaya yang sekarang, atau sebaliknya mereka dapat diperdaya oleh budaya
tersebut. Pemimpin seharusnya dapat berrpengaruh dalam organisasi tersebut
agar dapat menjadi elemen kunci dalam mempertahankan kesuksesan yang
berkelanjutan. Adapun pemimpin yang memiliki jabatan lama namun bermasalah,
pemimpin tersebut adalah pemimpin yang sukses namun dia mempertahankan
budaya yang tidak etis atau buruk. Dalam lingkungan organisasi, ketika budaya
mejadi sangat kuat, maka pada umumnya peran manajernya sangat berarti dalam
menjalankan organisasi tersebut. Banyak pemimpin dalam beberapa tahun ini
dalam sebuah organisasi yang menduduki jabatan atas perusahaan memiliki
hubungan yang rumit dengan budaya yang ada dalam organisasi tersebut.
Dalam situasi yang lain, seorang pemimpin lain yang bukan merupakan
anggota yang bukan dididik dari budaya dan kelompok dalam organisasi tersebut
akan mengalami suatu tugas yang lebih menantang. Hal itu terjadi karena mereka
harus memperoleh kepercayaan dari kelompok tersebut yang terkadang melawan
perubahan. Pemimpin yang bukan berasal dari dalam organisasi tersebut biasanya
diangkat oleh dewan direksi yang menginginkan sebuah perubahan srrategi,
perusahaan dan budaya. Hal ini merupakan tantangan yang penting bagi
pemimpin baru tersebut. Beberapa pemimpin dapat melakukannya namun ada
juga pemimpin lain yang menemukan kekuatannya dari budaya organisasi yang
lebih kuat dari pada kekuatan mereka untuk merubahnya.
Pemimpin datang untuk menerapkan budaya yang meningkatkan peluang
utuk berhasil dengan cara para pemimpin tersebut harus membawa latar belakang
yang serupa sehingga dapat membantu kredibiltas secara cepat menurunkan
resistensi secara lebih mudah atau hanya memiliki dasar yang lebih baik dalam
memahami situasi. Standar etis adalah standar yang dimiliki seseorang dalam
membedakan hal yang benar dan yang salah. Para pemimpin menggunakan
setiap sarana yang tersedia untuk merekasebagia seorang pemimpi orgnisasi
dalam memenuhi budaya organisasi dan hubungan mereka dengannya. Sistem
penghargaan, penugasan para manajer baru yang berasal dari luar perusahaan,
merupakan komposisi dari dewan direksi perusahaan, hubungan pelaporan dan
struktur organisasi merupakan sarana kunci seorang pemimpin untuk berusaha
membentuk budaya organisasi dalam arah yang perlu untuk dituju.
Bany
ak
sedik
it
Lakukan pengelolaan
disekitar budaya (3)
secara potensial cukup sesuai dengan budaya mereka saat ini. Perusahaan dalam
situasi seperti ini harus berfokus pada dua ide besar:
a. Ambil keuntungan dan situasi untuk memperkuat dan menegaskan budaya saat
ini
b. Gubakan stabilitas yang relative ada saat ini untuk menghilangkan hambatan
organisasi dalam mencapai budaya yang diinginkan.