Tajul Anshor FH
I11110024
Stase Pulmonologi
Kepaniteraan Klinik
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
2014
Pendahuluan
DEPKES 1995angka kematian nomor satu dari
seluruh golongan penyakit infeksi.
WHO (2000) setiap tahun terjadi 583.000 kasus
tuberkulosis baru dan kematian mencapai
140.000.
Secara kasar diperkirakan setiap 100.000
penduduk Indonesia terdapat 130 penduduk
baru dengan BTA positif.
Kriteria Negara TB tanpa masalah bila hanya
terdapat 1 kasus BTA (+) per 1 juta penduduk
Pendahuluan
Kasus TB di Indonesia , mulai dari 4 besar
(1999), 3 besar (2001), dan diprediksi akan
menjd Penyumbang TB tertinggi di dunia
(prdiksi WHO 2009)
Tahun 1992-93 Global Tuberculosis
Program (GTB) WHO menyatakan TB sbg
Global Emergency, lalui IUALTD
meneganalkan DOTS
WHO menyarankan Penerapan DOTS di
Indonesia
Tuberkulosis
TB Paru : TB yang menyerang
jaringan parenkim paru, tidak
termasuk pleura (selaput paru) dan
kelenjar pada hilus
TB Ekstra paru : TB yang menyerang
organ tubuh lain selain paru (pleura,
mening, pericard, kelenjar limfe,
rulang, persendian, kulit, usus
saluran urin, alat kelamin)
TB Paru BTA +
Minimal 2 dari 3 spesiman dahak SPS
hasilnya BTA (+)
1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA
(+) positif dan foto toraks dada
menunjukkan gambaran TB
1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA
(+) dan biakan kuman TB (+)
Diagnosis TB
Gejala Klinis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Bakteriologi
Pemeriksaan Radiologi dan
Penunjang lainnya
Gejala Klinis TB
Respiratori (Batuk > 2 minggu, batuk
darah, sesak napas, nyeri dada)
Sistemik (Demam, malaise, keringat
malam, anoreksia dan BB menurun)
TB Ekstra Paru: sesuai dengan
organnya
OAT
Lini 1 (HRZES)
Lini 2 (Kanamisin, Kapreomisin,
Amikasin, Kuinolon, Sikloserin,
Etionamid/protionamid, Para-amino
salisilat (PAS)
H
@300
mg
R
@450
mg
Z
@500
mg
E
@250
mg
Jumlah
hari/kali
menelan
obat
Intensif
2 bulan
56
Lanjutan
4 bulan
48
Definisi DOTS
adalah Pengawasa Langsung Jangka Pendek,
terhadap pasien TB
Directly- direct attention mendiagnosis
kasus melalui pemeriksaan mikroskop
Observed diawasi pengobatannya
Treatment pengobatan teratur dlm
pengelolaan, distribusi dan penyediaan obat
Short-coursepengobatan yang ampuh
secara klinis (dlm waktu secepat mungkin)
Strategi DOTS
dots
stop
Turberkulosis
Tujuan DOTS
5 Komponen Strategi
DOTS
Komitmen Politik Pemerintah
Penemuan Kasus dan Diagnosa
Pengawasan Pengobatan
Standard
Penyediaan Obat
Pencatatan dan Pelaporan
Alur DOTS
Kasus
Terdiagno
sis
Penyuluh
an dan
Pencegah
an Kasus
Baru
5
Kompon
en
DOTS
PMO
Rawat
Inap/
Jalan
Terapi TB
Rusia
DOTS tdk begitu diterima. Prof Alexander Rabhun
(ilmuan, guru besar, ka. Dep. Penanggulangan TB
Rusia), menerapkan:
Setiap pasien dengan tuberkulosis aktif harus
dirawat di RS dalam wakktu 6-8 bulan.
Diterapi dengan obat-obat yang telah ada .
Dilakukan pengawasan menelan (termasuk injeksi
streptomisin) yang dilakukan oleh perawat.
Memasukkan seluruh catatan pengobatan pasien
ke dalam rekam medik.
Indonesia
Di Indonesia DOTS belum dilaksanakan
secara menyeluruh.
(strategi DOTS yang dilakukan di
Puskesmas Sibela Kotamadya
Surakarta sejak bulan Januari 2000
didapatkan angka konversi 100% dan
drop out 0%)
DOTS
DOTS Plus
DOTS Plus merupakan sistem
strategi penanggulangan
tuberculosis yang resisten terhadap
berbagai macam obat/MDR (Multi
Drug Resistant).
Kesimpulan
Directly Observed Treatment,
Short-course (DOTS) merupakan
pengawasan langsung
pengobatan jangka pendek dan
merupakan strategi yang
direkomendasikan WHO dalam
mendeteksi dan menyembuhkan
tuberkulosis.
Saran
Perhatian khusus Pemerintah DOTS
menyeluruh
Pean Pelatihan penanggulangan TB
dan Motivasi kerjanya
Dokter perlu mendukung implementasi
DOTS sbg program penanggulangan TB
di daerahnya masing-masing
me Edukasi kpd masy ttg TB (misal:
melalui media masa / penjelasan lgsg)
Mean materi tuberkulosis dan
penanggulangannya kepada para
Terima kasih