Anda di halaman 1dari 18

Geomorfologi dan Pengindraan Jauh

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Geomorfologi dan Pengindraan Jauh

Oleh :
Dhika Dewantara

(270110140090)

Dinda Dwi Putri

(270110140087)

Mochamad Andika Pratama (270110140010)


Muhammad Nur Arizal

(270110140050)

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul, GEOMORFOLOGI DAN PENGINDERAAN JAUH .
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen yang telah membimbing
penyusun, serta semua pihak yang telah membantu penyusun dalam penyelesaian karya tulis
ilmiah ini.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang pengertian dan penjelasan mengenai
geomorfologi dan penginderaan jauh.
Diharapkan makalah ini dapat membantu mahasiswa mengetahui sedikit banyaknya
tentang geomorfologi dan penginderaan jauh.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu penyusun harapkan
untuk kesempurnaan karya tulis ini.

Jatinangor, Agustus 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
2

Halaman kulit
Kata Pengantar...................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................3
BAB 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................................5
1.4. Keutamaan Penelitian.................................................................................5
1.5. Manfaat Penelitian......................................................................................5
BAB 2. Tinjauan Pustaka...................................................................................6
2.1. Geomorfologi..............................................................................................6
2.1.1. Definisi Geomorfologi..........................................................................6
2.1.2. Prinsip Dasar Dalam Kajian Geomorfologi..........................................6
2.1.3. Tenaga Pembentuk Permukaan Bumi...................................................8
2.1.4. Relief Bumi...........................................................................................9
2.1.5. Manfaat Geomorfologi.........................................................................11
2.2. Penginderaan Jauh......................................................................................12
2.2.1. Definisi Pengindraan Jauh....................................................................12
2.2.2. Komponen- Komponen Penginderaan Jauh.........................................12
2.2.3. Manfaat Penginderaan Jauh..................................................................16
BAB 3. Penutup.................................................................................................18
3.1. Kesimpulan.................................................................................................18
1.3. Saran...........................................................................................................18
Daftar Pustaka....................................................................................................19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Relief Orde Kedua (Peg. Himalaya )...............................................10


Gambar 2. Relief Orde Ketiga (Gullies )...........................................................11
Gambar 3. Relief Orde Ketiga ( Kipas Alluvial )..............................................11
Gambar 4. Proses Gelombang di Atmosfer.......................................................14
Gambar 5. Diagram Sistem Penginderaan Jauh................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, baik struktur, komposisi,
ataupun sejarah dari bumi itu sendiri. Didalam ilmu geologi, kita akan mempelajari
beberapa cabang ilmu tentang kebumian dan salah satu diantaranya ialah
geomorfologi dan penginderaan jauh.
Sebagai mahasiswa baru, kita dituntut untuk mengetahui sedikit banyaknya
tentang apa yang dimaksud geomorfologi dan penginderaan jauh.
Oleh karena itu, tujuan dari penyusun membuat karya ilmiah ini adalah untuk
menambah pengetahuan mengenai geomorfologi dan penginderaan jauh bagi
penyusun, serta juga dapat membantu mahasiswa baru fakultas geologi yang lain dan
melengkapi tugas yang telah diberikan oleh dosen.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan geomorfologi dan penginderaan jauh?
b. Apa hubungan geomorfologi dan penginderaan jauh dengan perkuliahan geologi
c. Apa manfaat mempelajari geomorfolgi dan penginderaan jauh dalam kehidupan
sehari- hari

1.3. Tujuan Penelitian


a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan geomorfologi dan penginderaan jauh
5

b. Untuk mengetahui hubungan mempelajari geomorfologi dan penginderaan jauh


dengan perkuliahan geologi
c. Unuk mengetahui manfaat mempelajari geomorfologi dan penginderaan jauh bagi
kehidupan sehari- hari

1.4. Keutamaan Penelitian


Megetahui sedikit banyaknya ilmu pengetahuan tentang geomorfologi dan
penginderaan jauh serta melengkapi tugas mata perkuliahan bagi mahasiswa

1.5. Manfaat Penelitian


a. Menambah ilmu pengetahuan bagi penyusun
b. Menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa
c. Menambah wawasan masyarakat yang membaca

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Geomorfologi
2.1.1. Definisi Geomorfologi
Geomorfologi berasal dari bahasa yunani, yaitu:
Geos (bumi), morphos (bentuk), dan logos (ilmu). Dapat ditarik kesimpulan bahwa
geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk- bentuk permukaan bumi.
Para ahli geomorfologi tidak hanya mempelajari atau meneliti bentuk- bentuk permukaan
bumi atau bentang alam saja tapi mereka juga mempelajari bagaimana suatu bentang alam
tersebut terbentuk, mempelajari sejarah bentang alam itu, dan memprediksi perubahan yang
mungkin terjadi dimasa mendatang.

2.1.2. Prinsip Dasar Dalam Kajian Geomorfologi


1) Gaya dan proses pembentukan bentang alam sepanjang masa adalah sama. Perbedaannya
terletak pada kekuatannya.
2) Gaya dan proses geomorfologi yang berbeda menghasilkan bentang alam yang berbeda juga
3) Iklim sangat mempengaruhi pembentukan bentang alam
4) Tingkat perkembangan pembentukan bentang lahan akan menghasilkan bentang alam yang
berbeda juga
5) Siklus geomorfik yang komplek pada bentuk lahan yang ada sering dijumpai pada siklus
geomorfik yang tunggal
6) Mahluk hidup yang berpengaruh terhadap pembentukan dan perubahan bentang alam.

2.1.3. Tenaga Pembentuk Permukaan Bumi


A. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen
menyebabkan kulit bumi menjadi tidak merata.
1.Diatropisme
Diatropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi yang menyebabkan
pergeseran dan perubahan di permukaan bumi. Diatropisme dapat menghasilkan lipatan dan
patahan.
1. Lipatan
Lipatan disebabkan oleh proses diatropisme yang lemah pada litosfer namun terjadi
terus menerus dan menyebabkan terbentuknya antiklin dan sinklin
2. Patahan
Patahan disebabkan oleh proses diatropisme yang bergerak dengan cepat dan
mengenai struktur batuan yang kurang elastis. Menyebabkan batuan patah dan mengalami
pemerosotan dan menyebabkan lembah (slenkataugraben) atau terangkat dan membentuk
puncak patahan (horst)
3. Vulkanisme
Vulkanisme merupakan hasil dari naiknya bahan panas dari dalam perut bumi
yang sedang aktif. Materi yang dikeluarkan terdiri dari magma dan bahan yang
mudah menguap seperti gas atau cairan . Jika bahan tersebut mencapai permukaan
disebut letusan atau erupsi, dan magma yang sudah mengalir sampai dipermukaan
disebut dengan lava.

B. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan merubah bentuk
permukaan bumi yang dihasilkan oleh tenaga endogen. Secara umum tenaga eksogen dapat
dihasilkan oleh tiga sumber, yaitu:

Atmosfer : Perubahan suhu dan kikisan angin


Air
: Erosi air, siraman hujan, dll
Organisme: Jasa drenik, aktivitas tumbuhan , hewan atau pun manusia

2.1.4. Relief bumi


Mencakup pengertian yang sangat luas, baik yang terdapat pada benua-benua ataupun
yang terdapat didasar lautan. Berdasarkan atas pengertian yang luas tersebut, maka relief
bumi dapat dikelompokkan atas 3 golongan besar, yaitu:
1. Relief Orde Pertama
Terdiri atas Paparan Benua (Continental Platforms) dan Cekungan Lautan (Ocean
Basin). Bentuk-bentuk dari orde pertama ini mencakup dimensi yang sangat luas dimuka
bumi.
Relief order pertama diketahui sangat erat hubungannya dengan proses kejadian bumi, dengan
demikian teori-teori tentang geologi, astronomi, fisika dan matematika, seperti Planetesimal
Hypothesis, Liquid Earth Theories maupun Continental Drift Theory menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam pembentukan relief orde pertama

2. Relief Orde Kedua


Relief orde Kedua biasa disebut juga sebagai bentuk bentuk yang membangun
(Constructional forms), hal ini disebabkan relief orde kedua dibentuk oleh gaya endogen
sebagai gaya yang bersifat membangun (Constructional Forces). Kawasan benua-benua dan
Cekungan-cekungan laut merupakan tempat keberadaan atau terbentuknya satuan-satuan dari
relief dari orde kedua, seperti dataran, plateau, dan pegunungan.
Gaya endogen yang berasal dari dalam bumi dapat mengakibatkan terjadinya perubahanperubahan diatas muka bumi. Adapun gaya endogen dapat berupa:
1. Epirogenesa (berasal dari bahasa Latin: epiros = benua dan genesis =
pembentukan), proses epirogenesa yang terjadi pada daerah yang sangat luas maka
akan terbentuk suatu benua, dan pembentukan benua dikenal sebagai continent
buiding forces.
9

2. Orogenesa (berasal dari bahasa latin: Oros = gunung, dan genesis = pembentukan
proses orogenesa yang terjadi pada daerah yang luas akan membentuk suatu
pegunungan dan dikenal sebagai mountain building forces.

Gambar 1. Citra pegunungan Himalaya yang terdapat di Nepal yang masuk kedalam
relief orde kedua.

10

3. Relief Orde Ketiga


Relief orde ketiga dikenal juga sebagai bentuk bentuk yang bersifat menghancurkan
(Destructional forms), hal ini disebabkan karena relief ini dibentuk oleh proses proses
eksogen. Bentuk bentangalam yang berasal dari proses-proses eksogenik banyak dijumpai
pada relief orde ketiga dan jumlahnya tak terhitung banyaknya dimana bentuk bentuk bentang
alam ini memperindah dan menghiasi bentuk-bentuk bentang alam konstruksional dari relief
orde kedua. Proses eksogenik akan meninggalkan bentuk-bentuk lahan hasil erosi dan juga
bentuk- bentuk pengendapan (depesitional forms), seperti delta atau tanggul. Relief orde
ketiga dapat dikelompokkan berdasarkan atas energi yang merusak atau agen yang bersifat
membangun. Ada 4 (empat) agent yang utama, yaitu sungai (streams), gletser (glaciers),
gelombang (waves) dan angin (winds), sedangkan pelapukan merupakan pemeran utama bagi
keempat agen tersebut.

Gambar 2 dan 3 Relief order 3 yang dihasilkan oleh aktivitas sungai (fluvial): Gullies (kiri) dan Kipas
Aluvial (kanan)

2.1.5. Manfaat Geomorfologi


Selain bermanfaat dalam bidang pertambangan ataupun perminyakan geomorfologi
juga dapat bermanfaat dalam bidang pembangunan gedung, berikut contoh manfaat
geomorfologi :

Survei dan pemetaan


Survei geologis dan tanah
Survei hidrologis
Survei vegetasi
Proyek proyek pembangunan
Eksplorasi minyak dan materian permukaan
11

2.2 Pengindraan Jauh


2.2.1. Definisi Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah sebuah teknologi dimana kita dapat mengambil gambar permukaan
bumi menggunakan satelit yang mengorbit di atmosfer bumi. Sehingga kita mendapatkan
berbagai informasi dari gejala dipermukaan bumi.
Amerika serikat pada tahun 1972 mengorbitkan satelit mereka yang bernama ERTS-1
yang berfungsi untuk memetakan potensi sumber daya alam dan memantau kondisi
lingkungan. Karena dianggap berpotensi besar dalam membantu pemetaan, beberapa Negara
besar mulai mengorbitkan satelit mereka sendiri, SPOT milik Perancis, IRS oleh India, dan
masih banyak lainnya.

2.2.2. Komponen- komponen penginderaan jauh


Secara garis besar komponen pengindraan jauh dapat diuraikan sebagai berikut
1. Sumber tenaga
Gambaran permukaan bumi yang kita dapat merupakan hasil interaksi antara sumber
tenaga dengan objek. Sumber tenaga utama yang digunakan dalam penginderaan jauh
merupakan sinar matahari, namun jika penginderaan jauh dilakukan saat malam hari
kita dapat menggunakan tenaga buatan yang disebut tenaga pulsar
Proses penginderaan jauh yang menggunakan tenaga matahari disebut sistem pasif
sedangkan yang menggunakan tenaga buatan disebut sistem aktif
Faktor yang mempengaruhi interaksi antara sumber tenaga dengan objek adalah sebagai
berikut:

Waktu penyinaran

Jumlah energi yang diterima objek saat siang hari lebih besar daripada saat sore hari yang
menyebabkan makin cerah warna objek itu
12

Bentuk permukaan bumi

Permukaan bumi yang lebih halus dan memiliki warna cerah di permukaannya akan
memantulkan sumber tenaga lebih banyak dibanding yang mempunyai permukaan kasar dan
memiliki warna gelap

Keadaan cuaca

Kondisi cuaca saat pemotretan akan sangat berpengaruh pada hasilnya. Jika saat pemotretan
keadaan cuaca mendung atau berkabut hasil foto akan tampak tidak jelas.
2. Atmosfer
Tidak semua gelombang elektromagnetik dapat tembus kepermukaan bumi, ada yang tidak
tembus melewati atmosfer. Gelombang elektromagnetik yang tidak tembus terhalang oleh O2,
CO2, nitrogen, hydrogen dan helium
3. Interaksi antara tenaga dan objek
Interaksi antara tenaga dan objek dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

Absorption
: Proses dimana diserapi tenaga oleh objek
Transmission : Proses dimana tenaga diteruskan oleh objek
Reflection
: Proses dimana tenaga dipantulkan oleh objek

4. Sensor dan alat pengindera


Penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh menggunakan sensor dalam proses itu
dibutuhkan tenaga pendukung untuk mengirimkan data objek dipermukaan bumike sensor.
Data tersebut dikumpulkan dan di kirim melalui tiga cara yaitu :

Distribusi daya : menggunakan gravitometer yang berguna untuk mengumpulkan data

tentang gaya tarik bumi


Distribusi gelombang bunyi

gelombang suara dalam air


Distribusi gelombang elektromagnetik : menggunkan kamera yang berguna untuk

: menggunakan sonar yang mengumpulkan data

mengumpulkan data yang berkaitan dengan pantulan sinar

13

Gambar 4. Proses yang berlangsung di atmosfir selama gelombang menjalar ke permukaan bumi

Penginderaan jauh menggunakan sensor, tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap
bagian spektrum elektromagnetik. Dalam penginderaan jauh kita menggunakan dua macam
sensor , yaitu :

Sensor fotografi
Proses perekaman ini berlangsung secara kimiawi, tenaga elektromagnetik yang
diterima akan direkam pada elmusi film yang selanjutnya akan di proses menjadi foto

Sensor elektrik
Proses perekaman ini menggunakan tenaga elektrik, alat penerima dan perekamnya
berupa pita magnetik. Sinyal elektrik yang direkamkan diproses menjadi data visual
maupun data digital yang siap diolah

Dalam proses perekaman dibutuhkan sebuah kendaraan yang membara sensor sensor tersebut.
Dalam penginderaan jauh kendaraan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

Pesawat terbang rendah sampai menengah yang mengudara pada ketinggian 1.000-

9.000 meter diatas permukaan tanah


Pesawat terbang tinggi yang mengudara pada ketinggian lebih dari 18.000 meter

diatas permukaan tanah


Satelit mengudara pada ketinggian 400-900 Km diatas permukaan tanah

5. Perolehan data
14

Data yang diperoleh dari penginderaan jauh dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Data manual, yang didapatkan dengan menginterpretasi citra yang dibantu oleh alat

bernama stereoskop. Streoskop membantu kita melihat objek secara tiga dimensi
Data digital, diperoleh menggunakan software khusus penginderaan jauh yang berada
di computer

6. Pengguna data
Pengguna data dapat berupa perseorangan, kelompok, ataupun lembaga yang memanfaatkan
hasil penginderaan jauh

Gambar 5. Diagram sistem penginderaan jauh pada umumnya

2.2.3. Manfaat Penginderaan Jauh


Bidang Kelautan

Pengamatan sifat fisis air laut.

Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut.

Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.

Bidang hidrologi

15

Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai.

Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.

Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir.

Bidang geologi

Menentukan struktur geologi dan macamnya.

Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu vulkanik.

Pemantauan distribusi sumber daya alam.

Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.

Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.

Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan


aplikasisistem informasi geografi (SIG).

Bidang meteorologi dan klimatologi (NOAA)

Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah
bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.

Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.

Permodelan meteorologi dan data klimatologi.

Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan
kandungan air di udara.

Bidang oseanografi

Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut.

16

Pengamatan pasang srut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah).

Mencari distribusi suhu permukaan.

Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Geomorfologi dan penginderaan jauh merupakan ilmu yang sangat erat
hubungannya dengan perkuliahan geologi dan sangat bermanfaat bagi
pengetahuan mahasiswa
Geomorfologi adalah ilmu yamg mempelajari tentang bumi, baik struktur,
komposisi, maupun sejarah dari terbentuknya bumi sampai keadaan seperti
sekarang
Penginderaan jauh adalah ilmu yang mempelajari bentuk bumi dengan
menggunakan teknologi seperti satelit yang akan mengorbit bumi dari
atmosfer bumi
Mempelajari geomorfologi dan penginderaan jauh akan menghasilkan
banyak manfaat dalam berbagai aspek kehidupan

2. Saran
Disarankan kepada seluruh mahasiswa agar lebih mempelajari dan
memahami tentang ilmu yang berkaitan dengan bumi seperti geomorfologi
dan penginderaan jauh, karena sangat penting untuk dipelajari dan sangat
bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan seperti pencegahan terhadap
terjadinya suatu bencana.

17

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh
http://inizaka.blogspot.com/2013/07/geomorfologi-pengertian-hakekatdan.html

18

Anda mungkin juga menyukai