Anda di halaman 1dari 3

4.3.

Analisis Hubungan Pangsa Pengeluaran Pangan Terhadap Tingkat Konsumsi


Pangan
Berdasarkan hasil praktikum ketahanan pangan dalam menganalisis pangsa

pengeluaran terhadap tingkat konsumsi pangan didapatkan hasil sebagai berikut:


Analisis Data
Tabel 1. Rata-rata pengeuaran penduduk menurut kelompok pengeluaran makanan/non
makanan
Makanan (y) Non Makanan (y11) Pengeluaran (x1)
72,12
27,88
973,11
66,81
33,19
1367,92
66,02
33,98
1803,97
63,78
36,22
2547,52
61,94
38,06
3849,13
57,84
42,16
6087,17
50,76
49,24
8598,41
30,50
69,50
17896,04
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2013.

Model R
1

Model Summaryb
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

,993a ,987

,984

1,63955

1,539

a. Predictors: (Constant), Pengeluaran


b. Dependent Variable: Makanan
ANOVAa
Sum of Squares Df Mean Square F

Model
1

Regression 1178,646

1178,646

Residual

16,129

2,688

Total

1194,774

Sig.

438,461

,000b

a. Dependent Variable: Makanan


b. Predictors: (Constant), Pengeluaran
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Model
1

(Constant)

Coefficients

Std. Error

71,026

,825

Beta

Sig.

86,047

,000

Pengeluaran -,002

,000

-,993

-20,939

,000

a. Dependent Variable: Makanan


Interpretasi hasil analisisis:
Model matematika: y11= 71,026 0,002x1
Pangsa pengeluaran pangan sangat berpengaruh terhadap makanan (sig 0,000 < 0,01)
Berdasarkan data tersebut, Kabupaten Boyolali adalah Kabupaten yang rata-rata
penduduknya telah mencapai ketahanan pangannya sendiri dibuktikan dengan pangsa
pengeluarannya yang berpengaruh terhadap makanan.
1. Pemerintah Kabupaten Boyolali (2012), menyatakan bahwa Kabupaten Boyolali
sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategi Daerah Kabupaten Boyolali adalah
Terwujudnya Masyarakat Boyolali yang Sejahtera Lahir Batin, Mandiri, Dan
Berdaya Saing Berbasis Pada Pertanian, Industri dan Pariwisata.
2. Deaton dan Muellbauer (2010) yang meyatakan bahwa Pangsa pengeluaran pangan
merupakan salah satu indikator ketahanan pangan, makin besar pangsa pengeluaran
untuk pangan berarti ketahanan pangan semakin berkurang. Makin tinggi
kesejahteraan masyarakat suatu negara pangsa pengeluaran pangan penduduknya
semakin kecil, demikian sebaliknya
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R
1

R SquareAdjusted R Square

,993a ,987

,984

Estimate

Durbin-Watson

1,63955

1,539

a. Predictors: (Constant), Pengeluaran


b. Dependent Variable: NonMakanan
ANOVAa
Sum of Squares df Mean Square F

Model
1

Regression 1178,646

1178,646

Residual

16,129

2,688

Total

1194,774

a. Dependent Variable: NonMakanan


b. Predictors: (Constant), Pengeluaran
Coefficientsa

Sig.

438,461 ,000b

Model
1

(Constant)

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Std. Error

28,974

,825

Pengeluaran ,002

,000

Beta

,993

Sig.

35,101

,000

20,939

,000

a. Dependent Variable: NonMakanan


Interpretasi hasil analisisis:
Model matematika: y11= 28,974 + 0,002x1
Pangsa pengeluaran pangan sangat berpengaruh terhadap konsumsi energi (sig 0,000 < 0,01)
Berdasarkan data tersebut, Kabupaten Boyolali adalah Kabupaten yang rata-rata
penduduknya telah mencapai ketahanan pangannya sendiri dibuktikan dengan pangsa
pengeluarannya yang berpenggaruh terhadap konsumsi energi. Prosentase pengeluaran
berpengaruh terhadap variable dependent non makanan sebesar 98,7% ditunjukkan nilai R
lebih kecil di banding dengaan Rsquare. Menurut Santoso (2010) bahwa Adjusted R Square
adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, untuk regresi dengan lebih dari dua variabel
bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi, nilai ini selalu lebih kecil dari R
Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif. Banyaknya kesalahan dalam prediksi non
makanan sebesar 1,63955 paada standart error sehinggga sebagai pedoman jika sstandart
error of estimate kurang dari standart deviasi Y maka model regresi semakin baik. Menurut
Arsyad (2013) menyatakan bahwa standart error of estimate adalah suaatu ukuran banyaknya
kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, L. 2013 Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.
BPFE UGM. Yogyakarta.
BPS. 2012. Jawa Tengah Dalam Angka 2005. BPS Provinsi Jawa Tengah
Saronto, M. 2010. Rekonseptualisasi Perencanaan
Pembangunan: Suatu Pemikiran. http://www.bappenas.go.id/ Diakses
pada tanggal 8 November 2015
Deaton, A dan J. Muellbauer. 2010. An Almost Ideal Demand System. American.

Anda mungkin juga menyukai