Anda di halaman 1dari 4

Penerapan Osmosis pada Kesehatan

Oleh :
NI MADE AYU LARASHATI
P07134013019

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
DENPASAR
2014

Penerapan Osmosis pada Kesehatan


A. Pembahasan
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui membran semipermeabel menuju
larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada
proses osmosis, molekul molekul pelarut berimigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih
pekat hingga dicapai keadaan kesetimbangan laju perpindahan pelarut diantara kedua medium
itu. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Tekanan yang diterapkan untuk
menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih
pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan .
Penerapan tekanan osmosis pada kesehatan :
1. Mengontrol Bentuk Sel
Larutan larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik.
Larutan larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain
disebut hipotonik. Sementara itu, larutan larutan yang mempunyai tekanan osmosis
lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah.
Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis., baik ke
dalam ataupun keluar sel darah. Dengan demikian, sel sel darah tidak mengalami
kerusakan.
2. Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi
menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil kecil seperti urea
melalui membrane semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang.
Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap
berada di dalam darah.
3. Pengawetan Makanan

Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur


digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab
makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
4. Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah.hal ini karena garam
yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam
tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
5. Cairan Infus
Jika seseorang membutuhkan nutrisi dari injeksi cairan infus, maka tekanan osmotik
cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah (isotonik/isoosmotik).
Jika tekanan dalam sel darah merah > tekanan cairan infus (hipertonik), maka air
dalam sel darah merah akan keluar, sehingga sel akan mengkerut.
Jika tekanan dalam sel darah merah < tekanan cairan infus (hipotonik), maka sel
darah merah akan menyerap air sehingga dinding sel akan mengembang dan pecah.
6. Tekanan Osmosis dalam Membran Sel Darah Merah
Selain pada sel tanaman, tekanan osmosis memainkan peranan penting pada tubuh
makhluk hidup manusia dan hewan, misalnya, pada membrane sel darah merah. Apakah
yang terjadi apabila sel darah merah dimasukkan kedalam larutan hipertonik (lebih pekat)
? disini akan terjadi yang namanya krenasi. Air yang berada didalam sel darah merah
akan ditarik keluar dari sel sehingga sel akan mengkerut dan rusak. Sebaliknya, jika
meletakkna sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer)
maka sel darah merah akan mengembang dan akhirnya pecah. Mengapa ? air disekitar sel
darah merah akan ditarik masuk kedalam sel. Proses ini disebut hemolisis.
7. Proses Reverse Osmosis System
Proses Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan yang tinggi
(sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan
sangat rendah. Dengan menggunakan air bertekanan tinggi di sisi air baku, sehingga
dapat menciptakan proses yang berlawanan (reverse) dari proses alamiah osmosis.
Dengan tetap menggunakan membran semi-permeabel maka hanya akan mengijinkan
molekul air yang melaluinya dan membuang bermacam macam kontaminan yang
terlarut. Proses spesifik yang terjadi dinamakan ion eksklusi, dimana sejumlah ion pada
permukaan membran sebagai sebuah pembatas mengijinkan molekul molekul air untuk
melaluinya seiring melepas substansi substansi lain.

Reverse Osmosis mampu menghilangkan banyak jenis kontaminan kesehatan dan


aestatik. Didesain dengan efektif sehingga mampu menghilangkan rasa, warna dan bau
yang tidak sedap, dan rasa asin atau soda yang disebabkan oleh klorida atau sulfat.
Reverse Osmosis juga efektif untuk menghilangkan kontaminan kesehatan seperti
arsenic, asbestos, atrazine (hebrisda/pestisida), florida, timah, merkuri, nitrat, dan radium.
Dengan menggunakan pre-filter karbon yang sesuai (yang biasanya termasuk di banyak
sistem reverse osmosis), maka akan mampu menghilangkan kontaminan seperti benzene,
trikloretilen, trihalometana, dan radon. Beberapa sistem reverse osmosis juga mampu
menghilangkan kontaminan biologi sepertin Crystosporidium. Peringatan dari Water
Quality Association (WQA), bahwa membran reverse osmosis secara umum mampu
menghilangkan semua mikro-organisme dan kontaminan kesehatan, dengan perancangan
sistem reverse osmosis yang dapat mencegah kegagalan perlindungan pada sistem air
minum.
B. Kesimpulan
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui membran
semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai
kesetimbangan laju pelarut.
Penerapan tekanan osmosis pada kesehatan seperti : mengontrol betuk sel, mesin
cuci darah, pengawetan makanan, membasmi lintah, cairan infus, tekanan osmosis dalam
membrane sel darah merah dan proses reverse osmosis sistem.
C. Daftar Pustaka
Sandra.2013.Reverse Osmosis.Online. http://www.scribd.com/doc/135000773/ReverseOsmosis. Diakses pada tanggal 16 Januari 2014.
Irfiantoro,Yuda.2011. Manfaat Osmosis.Online. http://www.scribd.com/doc/73367526/
manfaat -osmosis. Diakses pada tanggal 16 Januari 2014.
Fatmah.2011.Osmosis.Online. http://www.scribd.com/doc/187677443/Osmosis. Diakses
pada tanggal 16 Januari 2014.

Anda mungkin juga menyukai