Anda di halaman 1dari 19

SEKSUALITAS DAN

REMAJA

Siti Rafingah
PROGRAM PASCA FKM UI

PERKEMBANGAN REMAJA
DAN TAHAPANNYA

Ibarat kepompong yang kelak


menjadi kupu kupu
Merupakan masa yang paling
kompleks perubahan besar baik
fisik maupun psikisnya

Masa Transisi dari kanak2

menuju dewasa

Definisi Remaja
Merupakan masa peralihan dari
kanak kanak menuju dewasa (10
24 tahun), dimana pada masa ini
terjadi perubahan pada fisik dan
psikis secara cepat

Definisi Kesehatan
Reproduksi
Suatu keadaan sejahtera secara
fisik, mental dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata
terbebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem
reproduksi, fungsi dan
prosesnya.

Kesehatan (Reproduksi)
Remaja
Yang dimaksud dengan remaja biasanya usia 14-24 tahun,
tetapi dalam hal kesehatan reproduksi dimulai sejak
menarkhe (pertama kali haid atau mimpi basah pertama
pada laki-laki)
Remaja juga merupakan usia peralihan antara masa anakanak dan dewasa, senang menantang risiko tanpa pemikiran
yang matang (kecelakaan hanya terjadi pada orang lain)
Dalam hal kehidupan reproduksi (hubungan seks dan
kehamilan), secara biologis siap tetapi secara psikologis
belum siap dan secara sosial (termasuk hukum) belum
diakui.

Kesehatan Seksual
Didefinisikan sesuai kerangka arti sehat, terdiri
dari komponen:
Kemampuan menikmati sexual relationship yang
saling
menghargai dan menyenangkan.
Terbebas dari kekerasan seksual (sexual abuse),
pemaksaan (coercion) ataupun
pelecehan (harassment)
Aman dari penularan IMS (infeksi menular
seksual) termasuk HIV & AIDS
Keberhasilan dalam memenuhi atau mencegah
kehamilan.

TAHAP PERKEMBANGAN
Tahapan pada orang muda (Feldman dan
Elliot, 2000)
1.Remaja awal (10-14 tahun): pubertas
mulai tertarik pada lawan jenisnya.
2.Remaja pertengahan (15-17 tahun):
keinginan untuk mandiri dan menjadi diri
sendiri.
3.Remaja akhir (18-20 tahun): penunda
masa dewasanya karena tuntutan sekolah
dan pekerjaan/karir.
4.Dewasa muda (21-24 tahun): persiapan

Seks
SEKS,adalah: perbedaan biologis, anatomis
antara perempuan dan laki-laki adanya
organ-organ reproduksi yang khusus dimiliki
oleh perempuan dan laki-laki.
Cth: perempuan memiliki payudara, vagina,
klitoris, saluran telur, indung telur. Laki-laki
memiliki penis, buah zakar, saluran sperma.
Selebihnya perempuan dan laki-laki memiliki
organ lain yang sama seperti hidung, mata,
telinga, tangan, kaki, jantung, dll

PERUBAHAN FISIK PADA MASA REMAJA


Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja adalah :
1

. Munculnya tanda-tanda seks primer; terjdi haid yang pertama

(menarche) pada remaja perempuan dan mimpi basah pada remaja


laki-laki.
2. Munculnya tanda-tanda seks sekunder, yaitu :
a. Pada remaja laki-laki; tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar
bertambah besar, suara bertambah besar, dada lebih besar, badan
berotot, tumbuh kumis diatas bibir, cambang dan rambut di sekitar
kemaluan dan ketiak.
b. Pada remaja perempuan; pinggul melebar, pertumbuhan rahim
dan vagina, tumbuh rambut di sekitar kemaluan dan ketiak,
payudara membesar

Konflik Psikologis
TIDAK MAU DIANGGAP ANAK,
PUNYA IDOLA
PEMBERANI , CENDERUNG
MENENTANG/ MEMBERONTAK
LEBIH INTROVERT
MEMISAHKAN DIRI DARI
ORANG TUA/KELUARGA

PENGAMBIL KEPUTUSAN
IMPULSIF DAN KURANG
PERHITUNGAN
KURANG PD, CENDERUNG
SERBA RAGU
LEBIH DEKAT DENGAN TEMAN
SEBAYANYAMEMBENTUK
KELOMPOK2 UNTUK BERSAING

SERING MELAMUN, MURUNG


SENANG MENCARI HAL YANG
TANPA PENYEBABNYA, KADANG BARU/ BERPETUALANG,
MERASA PUTUS ASA
CENDERUNG MELANGGAR
TATA SUSILA

Seksualitas
Terdiri dari banyak aspek antara lain:
Pemahaman mengenai organ reproduksi
dan seksual perempuan, dan laki-laki
Pemahaman tentang hasrat birahi/seksual
Identitas seksual
Orientasi seksual
Ekspresi seksual
Masalah seksual
Perlunya pendidikan seks
Hak kesehatan reproduksi (hak kespro)

Identitas, Orientasi, & Ekspresi


Seksual
Identitas Seksual: Identitas diri ttg
keperempuanan dan kelaki-lakian atau berkaitan
dengan rasa nyaman dari seseorang akan
tubuhnya
Orientasi (Ketertarikan) seksual : kombinasi
dari perilaku seksual, khayalan atau fantasi dan
emosi
suatu ketertarikan seksual, pada siapa seseorang
ingin mengekspresikan perasaan/hasrat
seksualnya. Beragam orientasi:
Hetero,homo,LGBT.

Birahi/hasrat seksual (adanya dorongan


seksual): sesuatu yang bersifat alami,
umumnya muncul pada masa pubertas,
dan selanjutnya pada masa subur
dipengaruhi oleh mulai berfungsinya
hormon-hormon tertentu dalam tubuh
manusia (Estrogen dan Progesteron pada
perempuan dan Testosteron pada laki-laki

Ekspresi Seksual: bagaimana


seseorang
mengekspresikan/menunjukkan
ketertarikannya pada orang yang disukai,
disayangi. Cara mengekspresikan hasrat,
bisa berdampak positif (memberi rasa
nyaman, semangat hidup dan
kebahagiaan) dan negatif (merasa
terhina, malu, tersakiti, trauma).

Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, seks


bebas penyebabnya antara lain
maraknya peredaran gambar dan VCD
porno, kurangnya pemahaman akan nilai
nilai agama, keliru dalam memaknai cinta,
minimnya pengetahuan remaja tentang
seksualitas serta belum adanya
pendidikan seks secara regulerformal di
sekolah- sekolah.

MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI


REMAJA

1. Perkosaan
2. Free sex
3. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD).
4. Aborsi.
5. Perkawinan dan kehamilan dini.
6. IMS (Infeksi Menular Seksual) atau PMS
(Penyakit Menular Seksual), dan HIV/AIDS

Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun


2009 Bagian Kedua-Kesehatan Remaja
Pasal 136
1.Upaya pemeliharaan kesehatan remaja harus
ditujukan untuk mempersiapkan menjadi orang
dewasa yang sehat dan produktif, baik sosial
maupun ekonomi
2.Upaya pemeliharaan kesehatan remaja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
termasuk untuk reproduksi remaja dilakukan
agar terbebas dari berbagai gangguan
kesehatan yang dapat menghambat
kemampuan menjalani kehidupan
reproduksi secara sehat

Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009


Bagian Kedua-Kesehatan Remaja Pasal 137
1.Pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja
dapat rnemperoleh edukasi, informasi, dan layanan
mengenai kesehatan remaja agar mampu hidup
sehat dan bertanggung jawab.
2.Ketentuan mengenai kewajiban Pemerintah
dalam menjamin agar remaja memperoleh edukasi,
informasi dan layanan mengenai kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan pertimbangan moral nilai agama
dan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai