Anda di halaman 1dari 3

Peristiwa

langka
bus
Pahala Kencana tujuan JakartaMadura yang pindah dalam
sekejap ke hutan jati wilayah
Blora, Jawa Tengah ternyata
bukan pertama kali terjadi.
Adalah Briptu Soewignyo yang
sehari-hari berdinas di Sentra
Pelayanan Masyarakat Polsek
Todanan, Blora, Jawa Tengah,
menyatakan tak heran lagi
adanya peristiwa ganjil yang
terjadi
di
kawasan
Hutan
Bonggan tersebut.
Rimba yang kerap disalahgunakan sekelompok orang yang
bertujuan ingin kaya mendadak itu, beberapakali mencuatkan
fenomena ganjil berbau mistis. Selama sembilan tahun terakhir,
setidaknya telah empat kali ada kejadian ganjil.
"Yang paling heboh ya, bus Pahala Kencana dan dua truk tronton
tiba-tiba ada di tengah hutan Bonggan kemarin," kata Briptu
Soewignyo kepada Tribunnews, Minggu (24/6/2012).
Polisi yang telah menjadi kakek dari dua cucu ini mengungkapkan,
kejadian aneh pertama terjadi sekitar sembilan tahun lalu. Grup
kesenian ketoprak yang disewa warga untuk menghibur masyarakat
dalam hajatan, malah tersesat di kawasan hutan.

"Ya warga di sini heboh, karena ditunggu-tunggu ketopraknya


enggak datang. Tahu-tahu besoknya ramai, karena grup ketoprak
itu ada di tengah hutan. Bingung juga karena mereka merasa main
ketoprak di rumah yang punya hajatan," kisah Briptu Soewignyo.
Tiga tahun lalu, giliran penduduk setempat. Ketika mengendarai
motor malam hari dekat kawasan hutan, juga tersesat di belantara.
"Dia enggak bisa pulang selama dua hari dua malam. Setelah
diikhitiarkan, baru ketemu. Ternyata dia di tengah hutan. Ngakunya
ya lagi naik motor saja di jalan," tutur Soewignyo.
Polisi yang 18 bulan lagi pensiun ini pun mengalami sendiri
pengalaman unik seperti itu. Menurut cerita Soewignyo, saat ia mau
pulang dari Mapolsek Todanan, hujan deras mengguyur wilayah
Blora.
Sebelum menerobos guyuran hujan, ia mengenakan jas hujan dan
helm. Setelah menempuh perjalanan beberapa kilometer menuju
rumahnya di Kenduruan, Blora, ia melintas di kawasan hutan.
"Lampu utama motor saya tiba-tiba rusak, mau copot kacanya. Terus
saya betuli sejenak, selanjutnya sambil jalan saya pegangi. Tapi,
saya enfgak sampai-sampai rumah. Ternyata saya semalam suntuk
ada di tengah hutan," ujar Briptu Soewignyo lalu tertawa.
"Itu pengalaman yang terlupakan, karena aneh. Saya merasa naik
motor di jalan, ternyata ada orang yang melihat saya mengatakan,
saya ada di tengah makam. Mereka mengira saya penjahat, karena
malam kan enggak bisa melhat saya dengan jelas. Apalagi saya
pakai mantel dan helm," jelasnya.
Paginya, Soewignyo baru menyadari berada di tengah makam,
setelah ditegur orang.
"Sejak peristiwa itu, kalau saya melintas dekat kawasan itu, ya
nyanyi-nyanyi saja sekerasnya. Dibilang takut berani tidak, takut
pun tidak. Cuma ya repot, kalau kejadian yang saya alami terulang,"
kata ayah empat anak ini lalu tertawa lagi.
Kendati demikian, Briptu Soewignyo mengimbau agar masyarakat
mengambil hikmahnya, bukannya terjebak klenik.
"Mari jadikan pelajaran peristiwa apapun, termasuk yang aneh tapi
nyata seperti itu. Jangan sampai pikiran kosong, atau melamun saat
di jalanan atau saat melakukan apa saja. Lebih penting lagi, jangan
lupa salat. Saya yakin kalau iman kita kuat, Insya Allah tak akan

mengalami hal-hal seperti itu. Itulah pelajaran yang saya petik,"


tutur Briptu Soewignyo.
Kejadian aneh bin ajaib menimpa sebuah bus Pahala Kencana tujuan
Jakarta-Madura dan truk beton Jaya Mix. Seperti masuk sebuah
mesin waktu, kedua kendaraan besar tersebut secara tiba-tiba
berada di sebuah hutan jati gelap gulita di kawasan Blora, Jawa
Tengah dalam waktu sekejap.
Awalnya bus Pahala Kencana dan truk beton melintas di jalur
pantura tepatnya di jalur Juwana-Rembang,Kamis(22/6/2012) dini
hari. Karena situasi macet sang sopir mencoba mencari jalur
alternatif. Akan tetapi sesampainya di jalur Jaken, atau Kabupaten
Pati wilayah paling selatan, sopir merasa sudah berada di jalur
pantura, namun justru mengarah ke Kabupaten Blora.
Ketika melintas, memang lajur yang dilalui adalah jalan desa,
mendadak mereka masuk ke hutan Gadogan di desa Kedungbacin,
Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Wilayah ini dikenal sebagai perbukitan hutan jati. Anehnya, saat
mau mendahului truk beton yang berada di depannya, kernet
mencoba menahan sopir, agar truk naik dulu ke jalan yang
menanjak, setelah truk bisa naik, bus mencoba naik, namun ban
belakang selip dan mundur, kemudian terdengar suara benturan,
kernet seketika turun dan mencoba mengecek, setelah dicek
dengan sopir, mesin seketika mati, saat sopir mengecek body bus,
seketika kaget, karena dia melihat pohon jati dan setelah memutar
dia berada di tengah-tengah hutan, dia mulai tersadar jam 02.30
WIB dini hari dan kernet mencoba membangunkan penumpang yang
berjumlah 33 orang.

Anda mungkin juga menyukai