Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elok Dwi Setyaningrum

NIM : 140810301248
BAB. 16
LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET,
DAN BALANCED SCORECARD
Lean Manufacturing
Lean manufacturing memiliki dua tujuan utama yaitu meniadakan buangan dan
menciptakan nilai bagi pelanggan. Penciptaan nilai tersebut ditandai dengan adanya lean
thinking fokus pada nilai pelanggan, arus nilai, arus produksi, demand pull, dan
kesempurnaan. Nilai diwujudkan melalui pengiriman produk yang benar dalam jumlah yang
benar dengan kualitas yang benar (tanpa cacat) secara tepat waktu saat pelanggan
membutuhkannya dan dengan biaya serendah mungkin. Arus nilai berasal dari semua
aktivitas, baik aktivitas yang bernilai tambah maupun aktivitas tidak bernilai tambah, yang
dibutuhkan untuk membawa sekelompok produk atau jasa dari titik awalnya hingga menjadi
barang jadi di tangan pelanggan. Analisis arus kas memungkinkan identifikasi buangan dan
peniadaanyya.
Lean manufacturing mengurangi waktu tunggu dan perpindahan secara dramatis dan
memungkinkan produksi bath kecil (volume rendah) berbagai produk yang berbeda
(variabilitas tinggi). Berbagai faktor utama untuk mewujudkan semua hasil ini adalah
penurunan waktu penyetelan dan produksi selular. Sistem demand pull membantu
meniadakan buangan karena produksi dilakukan hanya jika dibutuhkan dan hanya dalam
jumlah yang diminta pelanggan.
Lean Accounting
Lean accounting adalah suatu pendekatan yang didesain untuk mendukung dan
mendorong lean manufacturing. Untuk menghindari berbagai hambatan dan tanda yang salah,
berbagai perubahan dalam perhitungan biaya produk dan pendekatan pengendalian
operasional akan dibutuhkan ketika akan berpindah ke sistem lean accounting yang berbasis
arus nilai. Perhitungan biaya rata-rata, pelaporan biaya arus nilai, dan penggunaan antensif
berbagai ukuran nonkeuangan untuk pengendalian operasional adalah ciri pendekatan lean
accounting. Biaya produk rata-rata adalah total biaya arus nilai periode terkait dibagi dengan
unit yang dikirimkan pada periode tersebut. Laporan perhitungan biaya arus nilai melaporkan
berbagai pendapatan dan biaya sesungguhnya setiap minggu.
Dasar-Dasar Manajemen Biaya Siklus Hidup Dan Perhitungan Biaya Target
Manajemen biaya siklus hidup berfokus pada pengelolaan berbagai rantai nilai
sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat diciptakan. Tujuannya yaitu penurunan
biaya dan penciptaan nilai. Tiga metode penurunan biaya yang biasa digunakan adalah
rekayasa terbalik, analisis nilai, dan perbaikan proses. Analisis nilai tidak hanya membantu
mengurangi biaya, tetapi juga mempertimbangkan cara nilai dapat diciptakan untuk
pelanggan secara eksplisit.
Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah sistem manajemen strategi yang menerjemahkan visi dan
strategi organisasi ke dalam tujuan ukuran operasional. Tujuan dan ukuran dikembangkan
dalam empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses,
dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Balanced scorecard cocok dengan akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan


aktivitas karena berfokus pada proses dan membutuhkan penggunaan informasi berdasarkan
aktivitas untuk mengimplementasikan tujuan dan ukurannya.
BAB 18.
MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Peran Akuntan Manajemen Dalam Lingkungan Internasional
Akuntan manajemen menyediakan keahlian bisnis dan keuangan. Tugas akuntan
manajemen di perusahaan internasional menjadi lebih menantang karena ambiguitas dan
perusahaan terus menerus merupakan sifat bisnis global. Akuntan manajemen harus tetap
mengikuti perkembangan berbagai bidang bisnis, mulai dari sistem informasi, pemasaran,
manajemen, politik, dan ekonomi. Selain itu akuntan manajemen harus memahami standar
akuntansi keuangan dari berbagai negara tempat perusahaan beroperasi.
Tingkat Keterlibatan Perusahaan Dalam Perdagangan Internasional
Perusahaan yang terlibat dalam bisnis Internasional dapat membangun kegiatan
dalam tiga cara utama yaitu: perusahaan dapat menjalankan kegiatan impor dan ekspor,
perusahaan dapat membeli anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, serta perusahaan
dapat berpartisipasi dalam join venture.
Cara yang Dapat Ditempuh oleh Akuntan Manajemen dalam Mengelola Resiko Nilai
Tukar Mata Uang Asing
Akuntan manajemen harus memperhatikan potensi keterlibatan perusahaan terhadap
risiko transaksi, risiko ekonomi, dan risiko translasi. Mereka dapat melakukan lindung nilai
untuk melindungi perusahaan terhadap ketiga risiko tersebut.
Alasan Perusahaan Multinasional Memilih Melakukan Desentralisasi
MNC memilih melakukan desentralisasi karena alasan-alasan yang hampir sama
dengan alasan perusahaan nasional memilih desentralisasi. Ada banyak alasan MNC memilih
desentralisasi yaitu karena manajer lokal menghasilkan keputusan lebih baik melalui
pemanfaatan informasi lokal. Bagi perusahaan besar seperti perusahaan yang terdiversifikasi,
desentralisasi diperlukan karena seorang manajer pusat mustahil memahami seluruh produk
dan pasar.
Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Evaluasi Kinerja Pada Perusahaan
Multinasional
Faktor-faktor lingkungan adalah faktor sosial, ekonomi, politik, hukum, dan budaya
yang berbeda di suatu negara lainnya serta diluar kontrol manajer. Namun, faktor-faktor
tersebut mempengaruhi laba dan ROI. Oleh karena itu, evaluasi terhadap manajer divisi
seharusnya dipisahkan dari evaluasi terhadap anak perusahaan.
Peran Penetapan Harga Transfer Pada Perusahaan Multinasional
Ketika satu divisi dari suatu perusahaan memproduksi sebuah produk yang
digunakan dalam proses produksi divisi lain, muncullah masalah penetapan harga transfer.
Harga transfer merupakan pendapatan bagi divisi penjual dan biaya bagi divisi pembeli. Sama
halnya dengan perusahaan domestik, MNC dapat menggunakan harga transfer dalam evaluasi
kinerja. MNC dengan anak perusahaan di negara dengan pajak tinggi dan negara dengan

pajak rendah dapat memanfaatkan penetapan harga transfer untuk menggeser biaya ke negara
berpajak tinggi dan menggeser pendapatan ke negara berpajak rendah.
Masalah-Masalah Etika yang Mempengaruhi Perusahaan-perusahaan yang
Beroperasi di Lingkungan Internasional
MNC menghadapi masalah etika yang tidak dihadapi perusahaan domestik. Setiap
negara mempunyai kebiasaan dan peraturan berbeda dengan negara induk. MNC harus
menetapkan apakah kebiasaan tertentu hanya merupakan suatu cara berbisnis yang berbeda
atau pelanggaran atas kode etik berbisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai