Anda di halaman 1dari 29

,.,.

Jakarta, Oktober 2006


Sekretaris Jenderal,

ru.

,
Dr. H. Sjafii Ahmad, MPH
NIP. 140086897

":".""

, itiCi:!, _",,,,,,._~~:~yji(~yu,~~
m~ll]bukaKan'ranm~t,_ hJdayali
sa~~~'~'):'Pen gembii1' g' i~~jDe~~
,m, .'
".,
.0,.. 1.;;-'"
1W,i"i;;:':,_,
.":'~ ifII!lI/J,!": wj",
'

~i_Keoerhasd<ln:

penul'sa"Qi:9Y,~U

.
I

clan peran, berbagal':pihak~Untuk\);it


-hi:,.."',.."."
":'
"~~."
T'
".''','','
','"
m:'dim
pEmgharga'anyang"
tinggi",kepada':
_',
','.,

'".",j'.

".':.,,

'n'

Pej~bat di-"li'~gkung~'nI91D~parter:D'~n:,.,,I,.~ ese,,,


11,'/,%'
J.:."~"-.'!'I,' ,"'iIi
m'asy, kan, d u kungan dan aral1ani--""',,<>,,
,,",*v/if!~:,:

!"~Eara
'-",,,,

parapejabatpengelola
Program Kesehatan:dip,
.MI.. '.>;;-',
,'~\
':: ".',' ',',
':'i'.'i'_"~':
',.'
masukkan dan saranii\,
,,'I;):
. "Semua pihak-pihak y'~ng tidak mungkil1,:~':;:I<~'p~t'killn
.,;<,

terbatas

ini.

.;.\';

Semoga buku ini dapat dimanfaatkan dalam pengenibanganDesa


di seluruh wilayah Indonesia.

Siaga

Jakarta,
Oktober 2006
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
Q1.

"-

DR. Bambang HartonG, SKM, MSc


NIP. 140058255

iii

"i'i'

a\,I,~llg~,.

.wbj'ttai-;f~i'I~/Ji'-Ucapar1:TeiT
,.,

%}},i
'''v
vii

..

KEPUTUSAN
iI!,::'Iif/tJ.-,:,

IhRA~I:"

W!i."

..~~;19':"'iiir:

'i3A'B '::'it Kar;Ji~P::;bASA


.Wl!

4
4
4
5
5

~'i,"'.'_'::";'i'"
.',':'-"i ',c',"'i,::.'.-, --C',A.
Peng~rttan:Desa_.;S!ag
K6I
,,,?'"
...~, "1"h~Jihi .-:';

B. T~ju~~,pe~~t~!,?gM~r;y;
CSasaranpet1gri1ba'ngan':,
esa.laga.....
'''''''-:-D . K rt' t en,a"",
5' :,.'i!"",$,~_/4fi.':'ii.~~.\')-'!ffi.:-:,w"
D.esC1,.".Laga<...:..:..::,
~.
':'

BAS III. pas

P'.",-. ---)"

KES'itHA~~~}'b'tsx%;~~;;;i~t
'.,C,',.'.
'.,c

'.
:':.
A. Pengertian.
Pos:"'.'Kesehatan' .Desa":

B.

Kegiatm

..P8s1<~'sd~~.

c. S~mberdaya

B. Pelaksanaan

,:...,

BAB V. PERAN

...n

JAJARAN

'..'nmm

":~I:'~;n.n..

8
9

Desa Siaga

KESEHATAN

DAN

PEMANGKU

KEPENTINGAN TERKAIT
A. Peran Pemangku Kepentingan Terkait
BAB VI.INDIKATOR
KEBERHASILAN
A. Indika.tor Masuka~
B. Indikator Proses
D. Indikator Dampak
BAS VII. PENUTUP

6
6
6
7

8
8

C. Indikator Keluaran

c..,.'.,,,",'_',_;

PENGEMBANGAN

C. Pemantauan & Evaluasi


D. Pendekatan Pengembangan

.",,-.:.

:~':.-~:~::...:~~'~.....'~';:'~i. .::,.. ..~};<~'..


.::::L ::<:'.......

Poskesdes

BAB IV. lANGKAH-LANGKAH


DESA SIAGA
A. Persiapan

,.,.......

.::'.
!!,';*,~;-:..~.:...;,.,:;.;::
,i:..:.:'.

,',:'ii~'"''':

14
16
:..n
n

18
18
18
19
19
20

Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan peribpaian Yisi Ind'6nesia


Sehat, disadari perlunya dikembangkan
Desa-desa Siaga
sebagai basis berkembangnya Desa-desa Sehat;
b. bahwa dalam rangka mengupayakan
keserasian
dan
keterpaduan
gerak antar-semua pemangku kepentingan,
khususnya yang terlibat dalam pembangunan masyarakat desa
maupun pengembangan Desa Siaga, perlu ditetapkan Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga melalui Keputusan
Menteri Kesehatan.
Mengingat

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah penyakit


Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3273);
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495);

vii

,4 tentang Perimbangan
,

. ntah Daerah (lembaran


Nomor 126, Tambahan
,

. omor 4438);
. e u
em ar

-.'. 6.
'IfI:

~~,

:~

viii

.-.i!f"~Wi,i!"
,.,eratMr
-,,-0, -o.n\i!.

,__
<
-:"'o:,:""""Uii':'-'-,,-

ahun 1991 teota


:r (lembaran Ne'
3437, Tamba
r"
-or 3447);
000 tent
opinsLSeb~'g~i

Kew:e'fla
. "<:,dan::d(
"w'....
~~ D~'~~\3};"i:: rinbrn','em~!-\1~i\i'
_ Hkdnaonesia
~:T<l~~~H':'~:qpO~~2jp~-1,jit~~-;
emb-a-'ran Negara
,y,',"-'
Republik Ihqom!sia"N'drc)(:>f:;395))'
,c_"
'e'
"'~'<'."
.'Ia'
'''.':~'i:-ji'\~'-:i7..1i<J(eputusan Merit~ri Kesehatan:~RI omor 574/Menkes/SK/VI/
w.;~N'2000Tah'Gn2000 tenta'ng Kebijaldin pe'mbangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat 201 0;
8~ Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 951/MenkeslSKNI
2000 Tahun 2000tentang Upaya Kesehatan Dasardi Puskesmas;
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor
9 Tahun 2001 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat;
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 004/Menkes/SK/V2003
Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi
Bidang Kesehatan;
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1202/Menkes/SK/V1II/
2003 Tahun 2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan
Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/
Kota Sehat;
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1547/Menkes/SK/X/
2003 Tahun 2003 tentang Standar pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten /Kota;
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 126 Tahun 2003
tentang Bentuk produk-produk
Hukum di Lingkungan
Pemerintahan Desa;

!iJIR'

1NW~NN,!~,
~(uO),,'

Wit'~'1!/A

,_,
. '''!Pi'~1
Merietapka
'iN!!.

;~!~fffi!i
'1.\'
~:\'
-,;iffj,

~ME~IUTUSKA
'.

'Wi
'.'Ni,'f/0

""

:~"'"

...

:"--"-~,o'rri:\
,.,

1.(-,

~'/.'I-\

. .

Kesatu

-KEPUTUSAN M~NTERI KESEHAf:AN REPUBLIK


INDONESIA TENTANG PED0i":'lAN' PElAKSANAAN
PENGEMBANGAN DESA SIAGM -

Kedua

Pedoman Pelaksanaan Pengembc;ul'gan Desa Siaga adalah


sebagaimana tercantum dalamLampiran Keputusan ini.

Ketiga

Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua


agar digunakan sebagai acuan bagi semua pemangku
kepentingan dalam rangka pengembangan Desa Siaga.

Keempat:

Kaordinator dalam rangka pengembangan Desa Siaga:


1. Bidang Penggerakan & Pemberdayaan Masyarakat
adalah Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan,
dq Pusat Promosi Kesehatan;
2. Bidang Pengembangan Pas Kesehatan Desa adalah
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan, dq Direktorat Kesehatan
Kamunitas;
3. Bidang
Pengembangan
Surveilans
Berbasis
Masyarakat adalah Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit & Penyehatan lingkungan, c/q Direktorat
Surveilans, Epidemialogi, Imunisasi dan Kesehatan
Matra;

IX

gaa'n dan
awatdaruratan
peral Pelayanan
_, edik Dasar;

;,~,,!!!,:(',,,'
".' anLingkungan
"

adalah

ridalian Penyakit &


irektorat Penye-hatan
_na-dimaksud dalam Diktum
njuk Teknis sesuai bidang
mbl'h:~an
terhadap
pelaksanaan
","asan
""""""",
edqm'~'n seb~~1jm~.'Q~;?d{r.naksud
dalam Diktum Kedua
ii.\dilaksanaka_n"o.leh:'Q(nas Kesehatan Provinsi, Dinas
,":,'"

""",-,',':'i;I'"",.'

Kesehatan,Kabupateri/Kota
-,,-,,,,,,,,,,"',-,
M-i!,''-,-

(if!

)~i

masyarakat.

;"Kettijuh

'i!/f-

1111dengo~~>'meri:gi,~~~t~~,~t<l,:~an
,if[;

Keputusan'ini

dan unit~unit

teknis

terkait

organisasi

profesi

clan

~!i~!

mul~(heri'aku

sejak tanggal ditetapkan.

'!tiI

PEDOMAN

'

PELf(KSA...A

PENGEMBANGAN

..

DESA SIAGA

xi

te a Iteta
'I~'i~,t~'~ebtjt~~"
."'~"~lidg1t(1rig~'n':.":
c'ff"p'

""'f!!.X

ese

ngk,aLJ.p~l:aya~an,

:iki :'Herct~t~k~eh~

""."""J.",
'iI.O.'''!!!t'''t!~..

, ,::.Sejak

iff
'-',

','

.'

,..','W,
I.WiW!I!.~

aicanangk

,o..,..}'!,'!...Ii,:

',"'I:

,~

~y~ng,;,~lcap.a.~t\~I1:.-:tet_ap~,.",ke':\i',~JlI<l

targetyang'ingin'dicapai
@

,",';'_

'-""','.-i"
"

padi- tahun.'

~"'_; ~ W!/i;~:'Ti:~ggi~ya~~~ke,ffiJ1,va~~,}~r~~m.(~",jm~~,f,
i ,menunjukkari!'-rnas,ih(Jendahnya

~ua1It<J,:p'e,~yaQil[l':,

"d'engan:~t"hggi,nya~ngti~iit~5akita~?:y\a6-~rk 'T(~f'\
munculnya

kembali,befba?ai

:;-,-A.

rnl
,:-,,~L,:,

peny.akitl~,\1J.a-:'S,~,P";_",,,.:I""i!''''ii,,;n_~'::_';M~.~}!~~r.-~""."",-

paru, merebaknya berbagal penyakJt baru yang bers'~~t,p~naem',J(-'sepertlHIV!


AIDS, SARS dan flu burung; serta belum hilangnya p'eriyakit~p~riyakieendemis
seperti diare dan demam berdarah'"Keadaanini
diperpata.hdengan
timbulnya
berbagai kejadian bencana yang dalam bjrun waktu terakhir sering menimpa
negeri kita, baik bencana karena faktor alam seperti gunung meletus, gempa
bumi, tsunami, dan angin puting-beliung maupun bencana karena perilaku
manusia yang mengakibatkan semakin rusaknya alam seperti banjir, tanah longsor
dan kecelakaan massal.
Sementara itu, kesehatan sebagai hak azasi manusia ternyata belum
menjadi milik setiap manusia Indonesia karena berbagai hal seperti kendala
geografis, sosiologis, dan budaya. Kesehatan bagi sebagian penduduk yang
terbatas kemampuanya serta yang berpengetahuan dan berpendapatan rendah
masih perlu diperjuangkan secara terus-menerus dengan cara mendekatkan akses
pelayanan kesehatan clan memberclayakan kemampuan mereka. Di samping
itu, kesadaran masyarakat bahwa kesehatan merupakan
investasi bagi
peningkatan kualitas sumberdaya manusia juga masih harus dipromosikan melalui
sosialisasi dan advokasi kepada para pengambil kebijakan dan pemangku
kepentingan (stakeholders) di berbagai jenjang administrasi.

tahun menjadi 70,6 tahun.


enjadi 26 per 1.000 kelahira.
andari 307 menjadi 226 per 100.000

1.f!!J

~;p.E:iQ$aI1IL~..CI,~:::gjt~r<3,R}~nn;'~'
sasaran tersebut, maka Departemen

hat~'h"(~~e~r;tiii~[t1Hi'u'Ski'\;i""visi
Departemen Kesehatan dalam rangka
ap~I,:Nisi lndone~ia Sehat, dengan tujuan tercapainya indikator-indikator
"~,!'-sebagaimanatersebut

di atas. Adapun Visi Departemen Kesehatan itu adalah


/lMasyarak~t Yang Mandiri Untuk Hidup Sehar", dengan Misi "Membuat
Masyarakar Sehat"; yang akan dicapai melalui strategi:
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
2. Meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring, dan informasi kesehatan.

4.

Meningkatkan

pembiayaan

kesehatan.

Berkaitan dengan strategi tersebut, salah satu sasaran terpenting yang


ingin dicapai adalah "Pada Akhir Tahun 2008, Selu(lJh Desa Telah Menjadi Desa
Siaga". Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan
mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan
masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan Kejadian luar Biasa (KlBJ, kejadian bencana, kecelakaan, dan
lain-lain, dengan memanfaatkan
potensi setempat, secara gotong royong.
Pengembangan
Desa Siaga mencakup
upaya untuk lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Desa, menyiapsiagakan

@!

.
.

.
..

Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang


pentingnya kesehatan.
Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap
risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana,
wabah, kegawatdaruratan dan sebagainya).
Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat.
Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
Meningkatnya
kemampuan
dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

!~~;

_:,

~n"
klB)'.,
i"

hamil")ia'ng

;;,,,mf;;1bF

r~tama peny.akit
,~i,"'",''''::;'' '. '.
KeJadlan Luar BI?sa

""{:_";i,:,:~ng,,,~~fP.0WnSI:I}:penllTl,:ulk~n.a tor~Jakto~ rlslkonya (termasuk status glzl) serta kesehatan Ibu


,

berisiko.

..'

2. penanggulangim penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang


berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor risikonya (termasuk kurang
gizD.
3. Kesiapsiagaan
dan penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan.
4. pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya.
Kegiatan-kegiatan lain, yaitu promosi kesehatan untuk peningkatan
keluarga sadar gizi, peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
penyehatan lingkungan dan lain-lain, merupakan kegiatan pengembangan.

U
."
-;'i~.__'/,j,,'b\"'''''''

bangunan;.perlengk

dengan,~~F5~:~;a.}~,~~t
Poskesde~7s'e'y6gia;;lurir).
X2' -lib
if!'!;

.Pe~ban~uDari:,~,~...r:
berbagalcara"yaltu

'.~}}?S_,~?_,~:~~.:,

dengan:J.I-,,,_

';'-"."

1. Mengembangkan
Poskesdes.

-,,I,:,.,

__;:',

';}lJternatlf::Se6a:g~~-

Pondpk " liersalin

:'~""".

'"'il.'''

Oesa (Polindes)

yang
.'-'i,','-.'

2. Memanfaatkan bangunan yang sudah, yaitumisalnya Balai RW, Balai Desai


,.
Balai Pertemuan Desa, clan lain-lain.
]. Membangun
baru, yaitu dengan pe'ndanaan dad Pemerintah (Pusat atau
Daerah), donatur, dunia usaha, atau swadaya masyarakat.

e,

i,'o""
;%i

sa

"',::~': ,\-,- c'i.' f;P"'r;,'f.~

,~~i\;<,i;.

,Qalam tahappeliiksanaan, hal-h.alyang,


i:h

,~,:,','{,

'i,(,,'lii

. Pl:1sat
:
Penyediaan dana dan dukungan sumberdaya lain
11'. Provinsi:
Pefl'yediaan daha dan dukungan sumberdaya lain
.> Kabupaten/Kota:
Penyediaan dana dan dukungan sumberdaya lain
Penyiapan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam rangka
penanggulangan
bencana dan kegawat-daruratan
kesehatan
Kecamatan
Pengembangan dan Pembinaan Desa Siaga

C. Pemantauan

& Evaluasi

Dalam tahap pemantauan

.
.

Pusat
Provinsi

dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:


Memantau kemajuan dan mengevaluasi kebcrhasilan
pengembangan Desa Siaga
Memantau kemajuan pengembangan Desa Siaga
Melaporkan hasil pemantauan ke Pusat

Meskipun di lapangan banyak variasi pelaksanaannya, namun SeC3.ra


garis besar langkah-Iangkah
pokok yang perlu ditempuh adalah sebagai
berikut:
1. Pengembangan
Tim Petugas
Langkah ini merupakan awal kegiatan, sebelum kegiatan-kegiatan lainnya
dilaksanakan. Tujuan langkah ini adalah mempersiapkan
para petugas
kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas, baik petugas teknis maupun
petugas administrasi. Persiapan para petugas ini bisa berbentuk sosialisasi,
pertemuan atau pelatihan yang. bersifat konsolidasi, yang disesuaikan dengan
kondisi setempat.
Keluaran atau output dari langkah ini adalah para petugas yang memahami
tugas dan fungsinya, serta siap b,ekerjasama dalam satu tim untuk melakukan
pendekatan kepada pemangku kepenti"ngan dan masyarakat.

gan moral, dukung


tan dan persetuj
.~giatan masyarak
tau Badan Penyantti
i.\lserta orga-nisas
-rini diiku~ertakan

,v

'~,,:"

"~'Wii'~-'"
g"..,~~'~'~i~~~D,,~epe'rti'K~,~~_i,k~!~;s~;i,'.<,<>;'fR~c;_~:S,
'>'

,};t~~l)smas;~enlbaga,;g~m,8er?
aXf,~,~~;q:~
~_masyarakatan 'Iai n nya,'herja.aknya:~H:~J'riQagac,
""
,;~,alam,

",

",

seti~~,;'pertemuan
"

'

,"

,",""',':,

'Y"'",''',,','''''

'''''"
da?:kes_~g~:,~ata~;~""

1W

Mawas Diri
Survei mawas diri (SMD) atau Telaah Mawas Diri (TMD) atau Community

:~3, Survei

Self Survey (CSS}bertujuan


agar pemuka-pemuka
masyarakat
mampu
melakukan
telaah mawas diri untuk desanya. Survei ini harus dilakukan oleh
pemuka-pemuka masyarakat setempat dengan bimbingan tenaga kesehatan.
Dengan demikian, diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalahan
yang dihadapi di desanya, serta bangkit niat dan tekad untuk mencari
solusinya, termasuk membangun Poskesdes sebagai upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa. Untuk itu, sebelumnya
perlu dilakukan pemilihan dan pembekalan keterampilan bagi mereka,
Keluaran atau output dari SMD ini berupa identifikasi masalah-masalah
kesehatan serta daftar potensi di desa yang dapat didayagunakan dalam
mengatasi masalah-masalah
kesehatan tersebut, termasuk dalam rangka
membangun Poskesdes.

10

nls atl';:P1,~X;$qggar;~,.'JJY~~Xf.~W
masyara,

at yang tel.<}~,>
~pa~(lt.men(f.

lT1u,~ya~~:tn~JN;~~~n-"'-t.ok~,bl6koli

perempuan.:dan"generasl:muda
~'p"~'I:~'

set

k<lI,~,dg~h::d'~,~'r~JIs~H~"y'~h~f"fuiJ'

."'0.,0

'''a(U'ni~~i''~!
~:;da~'kele'stariiln'~ y
"'-"', >:'/" ~v,w.
:'i:Wji:::>~OiIIJ~

D,~ta.s~ifa t,~mua:I1,:Jain ya[1


@;:a'd;ilah~aafiiir'masarah
k~s~
;*
Ha,sir''-per~atd~fI<:teH~b'~t:':':,dJ&.Ns'
duk~ngan9an
kontribysiapa''Y:
IndLviduAnstitusi
J~n"g ,diwaki,nl1ya
,:,
,..
"I$> pembangunan
poi~~sqe's da.n ,P.""
',,'

',",

5. PeJaksa'naan

,"".,;.,'-".'-",

'''''fbN''1!jJ;f,

Kegiatan

,.

,'
"

Secara'-operasional/;pembenti.ikan!pesa''-

sebagai berikut;'1'
a. Pemilihan

"

Pengurus

Si(lga:";'~i laklJk~n..,__
,.,
<,,{;.

''-'-'
'

".'.

dan Kader Desa '$iag<l;~

r~~:r.h"

1("

Pemilihan pengurus dan kader Desa Siaga dilakukan mel<ilui pertemuan~;,


khusus para pimpinan formal desa dan tokoh masyarakat serta beberapa"
wakil masyarakat. Pemilihan dilakukan secara musyawarah & mufakat,
sesuai dengan tata cara dan kriteria yang ber1aku, dengan difasilitasi
oleh Puskesmas.
b. Orientasi/Pelatihan Kader Desa Siaga
Sebelum melaksanakan tugasnya, pengelola dan kader desa yang telah
ditetapkan perlu diberikan orientasi atau pelatihan. Orientasi/pelatihan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan
pedoman orientasi/pelatihan
yang berlaku. Materi orientasi/pelatihan
mencakup kegiatan yang akan dilaksanakan di desa dalam rangka
pengembangan
Desa Siaga (sebagaimana telah dirumuskan dalam
Rencana Operasional), yaitu meliputi pengelolaan Desa Siaga secara
umum, pembangunan dan pengelolaan Poskesdes, pengembangan dan
pengelolaan UKBM lain, serta hal-hal penting terkait seperti kehamilan
dan persalinan sehat, Siap-Antar-Jaga, Keluarga Sadar Gizi, posyandu,
11

erseu
'.

'.i-1!i<,',~',W'

..

riri't~h'
,:~;,'.,\,,,~\:-

.
'.

"""a~ytk;at~~?t~u:~rn~~~9&~~r,L~,g81~}Y'~

amat)apgske~'~c~'~~Jdah?p~~(f~~il,
'
..

'~''Ii;

',.'

"'-.
''i''''
'~"'ng~n.rnembentukHKBM~UKBfy1

..".,...'

. ,..:\ry:.

Y.

~~g b~rs':l.ngk.~~t;ifn,:.a1'aq;~~~.r~vf{aJf~~s,.

jL:'",;"

~en~~1

,..

ralZ~'atk~giatiin dilanjutk~'FI'
.".0' ""~'

.-

n bel~m

'.

,,",,

ada dl desa.

a.,~;.ietapi kurang/

~itl
.~M,..r?,%~~a~tif~r."..",:'...
.,:;".1~,M~;~~;.~t~:!
"
~"d~~,ifPeQyelen'g'i~raar':
Kegi ~tan" D~ij" Siag<l.
De~gan,trlaha~anya
Poskesdes,
makadesa,'yangbersangkutan
telah
dapat ditetapkan"sebagai
Desa Siaga. Setelah Desa Siaga resmi dibentuk;
dilanjutkan
dengan pelaksanaan
kegiatan
Poskesdes secara rutin, yaitu
pengembangan
sistem surveilans
berbasis masyarakat,
pengembangan
kesiapsiagaan
dan penanggulangan
kegawatdaruratan
dan bencana,
pemberantasan
penyakit
menular
dan penyakit
yang berpotensi
menimbulkan
KLB, penggalangan
dana, pemberdayaan
masyarakat
menuju
kadarzi
dan PHBS, penyehatan
lingkungan,
serta pelayanan
kesehatan
dasar (bila diperlukan).
Selain itu, diselenggarakan
pula
pelayanan
UKBM-UKBM
lain seperti Posyandu
dan lain-lain
dengan
berpedoman
kepada panduan yang berlaku.
Secara berkala
yang
hasilnya
pengembangan

kegiatan Desa Siaga dibimbing


dan dipantau oleh Puskesmas,
dipakai
sebagai
masukan
untuk
perencanaan
dan
Desa Siaga selanjutnya
secara lintas sektoral.

6. Pembinaan
Dan peningkatan
Mengingat
permasalahan
kesehatan
sangat dipengaruhi
oleh kinerja
lain, serta adanya keterbatasan
sumberdaya,
maka untuk memajukan
Siaga perlu adanya pengembangan
jejaring kerjasama dcngan berbagai

12

scktor
Desa
pihak.

"'.,
,,,"""

13

merupakan uju
,NED clan pengger
akka'il masyarakat
Des
inas Kesehatan Kabupate

,a

.aU'/.,

asar, termasuk Pelayanan Obstetrik


0).
,"~, "-.-,."h,o__

"~".,,..i,~T.,ft~w~~.9-~,I.;.";O"'"

..:~~:~g~rn.?~~,gc~i~t:i~jt:9,dill~r"'d~fri"~kerjasama
tim di tingkat kecamatan

cJ~s~;,d~larn'Vrarig~:~:;:pengernbangan
Desa Siaga.
, ",emfa'~ll.itasi:"g:~~g~~?'~~hgan
.,.

;;1

D~sa

Siaga

'''

dan

d~n poskesdes:

a::;::jMelakukan_monltormg/-evaluasl dan pembmaan


, .:'
-'''~
~

.,

Desa Siaga.

:i/
f",i,:",W'-''''i;,;.',C'i.''_''''
,,''',&
....

2. Peran Rumah Saki!


Rumah Sakit memegang peran penting sebagai sarana rujukan dan
pembina teknis pelayanan medik. Oleh karena itu, dalam hal ini peran Rumah
Sakit adalah:
a. Menyelenggarakan pelayanan rujukan, termasuk Pelayanan Obstetrik dan
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK).
b. Melaksanakan
bimbingan
teknis meclis, khususnya
dalam rangka
pengembangan kesiapsiagaan clan penanggulangan kedaruratan dan bencana
di Desa Siaga.
c. Menyetenggarakan
promosi kesehatan di Rumah Sakit clalam rangka
pengembangan kesiapsiagaan clan penanggulangan kedaruratan clan bencana.

14

..

4. Peran

Dinas

Kesehatan

Provinsi

Sebagai penyelia dan pembina Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan


KabupatenfKota, Dinas Kesehatan Provinsi berperan:
a. Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim di tingkat provinsi dalam
rangka pengembangan Desa Siaga.
b. Membantu Dinas Kesehatan KabupatenfKota mengembangkan kemampuan
melalui pelatihan-pelatihan manajemen, pelatihan-pelatihan teknis, dan caracara lain.
c. Membantu Dinas Kesehatan KabupatenfKota mengembangkan kemampuan
Puskesmas dan Rumah Sakit di bidang konseling, kunjungan rumah, dan
pengorganisasian
masyarakat serta promosi kesehatan, dalam rangka
pengembangan Desa Siaga.
d. Menyelenggarakan pelatihan Fasilitator Pengembangan Desa Siaga dengan
metode kalakarya (interrupted iraining).

15

h.
A. PERAN

PEMANGKU

KEPENTINGAN

TERKAIT

Pemangku kepentingan lain, yaitu para pejabat Pemerintah Daerah,


pejabat !iotas sektor, unsur-unsur organisasi/ikatan profesi, pemuka masyarakat,
tokoh-tokoh agama, PKK, LSM, dunia usaha,/swasta dan lain-lain, diharapkan
berperan-aktif juga di semua tingkat administrasi.
1. Pejabat-pejabat
Pemerintah Daerah:
a. Memberikan
dukungan
kebijakan,
sarana
dan dana untuk
penyelenggaraan Desa Siaga.
b. Mengkoordinasikan
penggerakan masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan Poskesdes/Puskesmas/Pustu dan berbagai UKBM yang ada
(Posyandu, Polindes, dan lain-lain),
c. Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam
penyelenggaraan Desa Siaga dan UKBM yang ada.

16

'if;

rgan sasi kem


raka il:9L
un_
Berperan,akiif:;dalam penyg't~~~g3f.a~r{
.,:'
.. .,'"
"~..
.,','g,'"
'. ',dt,..',.,::,'''.'.'.....
Membenkandukul1gan
sarana,dan
dan
" "'".,'''
..

penyele'riggaraan

Desa'P:Siag~~~:~ijiJJI:'1fRWI
iI'(i
Organisasi~:8rganisasi
masyarakat
sepe;iL.A..
}ayat;:da
".'.'
lain-lain yang giat membina desa, diharapkan
dapat.M~ngint~grasikan
atau);'
mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatannya
dalam rangka pengembangan
Desa
Siaga.

17

besal
ikatOJ

B. Indikator Proses

Indikator proses adalah indikator untuk mengukur seberapa aktif upay~


yang dilaksanakan di suatu Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga
Indikator proses terdiri atas hal-hal berikut :
1.
2.
3.
4.

Frekuensi pertemuan Forum Masyarakat Desa.


Berfungsi/tidaknya Poskesdes.
Berfungsiltidaknya UKBM yang ada.
Berfungsi/tidaknya Sistem Kegawatdaruratan dan Penanggulangan
watdaruratan dan Bencana.
5. Berfungsi/tidaknya Sistem Surveilans berbasis masyarakat.
6. Ada/tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.

18

Kega.

adarzi dan

!
~~
'II

l.
2.
3.
4.
5.

erapa

~esa~ ':~~::~

Desa

Slaga:'

'. ,
;.~
@."

~.,
,~,

19

B~ib;1gaipihak
yang'bertanggung jawab atau pemangku kepentingan
bagi pengembangan Desa Siaga diharapkan dapat berperan optimal sesuai
tugasnya, agar pengembangan Desa Siaga benar-benar berhasil.

20

Anda mungkin juga menyukai