Anda di halaman 1dari 22

+

REFERAT ILMU KESEHATAN JIWA


Gangguan Disruptif,
Gangguan Pengendalian Impus,
Gangguan Perilaku Menentang
Berdasarkan DSM V

Oleh: Aditiya maulana


Pembimbing: dr. Henning Madona,

Pendahuluan

Gangguan

disruptif, gangguan pengendalian impuls


dan gangguan perilaku menentang merupakan suatu
kondisi yang melibatkan masalah pengendalian diri
baik emosi dan perilaku.

Sementara

gangguan lain pada DSM-V juga mungkin


melibatkan masalah emosional dan perilaku, pada
bab ini berbeda karena masalah-masalah yang ada
akan diwujudkan dalam perilaku yang melanggar hak
orang lain (misalnya., agresi, kerusakan properti)
dan/atau yang membawa individu terlibat konflik
dengan norma-norma sosial atau figur otoritas.

Unspecified
Disruptive,
ImpulseControl,
and Conduct
Disorder

Other Specified
Disruptive,
ImpulseControl,
and Conduct
Disorder

GANGGUAN MENENTANG
OPOSISI 313.81 (F91.3)

Kriteria Diagnostik

A.
Pola suasana hati marah/iritasi, perilaku argumentatif
/menantang, atau menuduh setidaknya 6 bulan seperti yang
dibuktikan oleh setidaknya empat gejala dari salah satu kategori
berikut dan dipamerkan selama interaksi dengan setidaknya
satu individu yang bukan saudara kandung.

B.
Gangguan perilaku ini dikaitkan dengan tekanan dalam
individu atau orang lain dalam kelompok sosialnya, atau
dampak negatif pada sosial, pendidikan, atau pekerjaan..

C.
Perilaku tidak terjadi selama pemakaian zat psikotik,
depresi, gangguan bipolar. Juga tidak memenhi kriteria untuk
mengganggu mood.

GANGGUAN EKSPLOSIF
INTERMITEN ( F63.81 )

GANGGUAN EKSPLOSIF
INTERMITEN ( F63.81 )

Kriteria Diagnostik

A.
Beberapa episode terpisah kegagalan untuk menahan
impuls agresif yang menyebabkan penyerangan yang serius
atau menghancurkan barang-barang.

B.
Derajat agresivitas yang diekspresikan selama episode
adalah jelas diluar proposi dari stressor psikososial yang
mencetuskannya.

C.
Episode agresif tidak dapat diterangkan lebih baik oleh
gangguan mental lain (misalnya, gangguan psikotik) dan bukan
karena efek fisiologis langsung dari suatu zat, atau suatu kondisi
medis umum (misalnya,trauma kepala)

GANGGUAN EKSPLOSIF
INTERMITEN ( F63.81 )

Kriteria Diagnostik

D.
Ledakan agresif berulang menyebabkan kesulitan yang
ditandai dalam individu atau gangguan dalam kerja atau fungsi
interpersonal, atau berhubungan dengan keuangan atau
konsekuensi hukum.

E.
Usia kronologis setidaknya 6 tahun (atau setara dengan
perkembangan).

F.
Ledakan agresif berulang tidak lebih baik dijelaskan oleh
gangguan mental lain (misalnya., gangguan depresi berat,
bipolar, gangguan psikotik) dan tidak berkaitan dengan kondisi
medis lain atau efek penyalahgunaan obat.)

KLEPTOMANIA
( F63.2 Curi Patologis )

KLEPTOMANIA
( F63.2 Curi Patologis )

Kriteria Diagnostik

A.
Kegagalan berulang dalam menahan impuls untuk mencuri
benda-benda yang t idak diperlukan untuk keperluan pribadi
atau untuk nilai uangnya.

B.
Meningkatkan perasaan ketegangan segera sebelum
melakukan pencurian.

C.
Rasa senang, puas, atau reda pada saat bersamaan
dengan melakukan pencurian.

D.
Mencuri
tidak
dilakukan
untuk
mengekspresikan
kemarahan atau balas dendam, dan bukan sebagai respons
suatu waham atau halusinasi.

E.
Mencuri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan
konduksi, episode manik, atau ganguan kepribadian antisosial.

Pedoman
Diagnosti
k

PIROMANIA
( F63.1 Bakar Patologis)

PIROMANIA
( F63.1 Bakar Patologis)

Kriteria Diagnostik

A.

Menciptakan kebakaran yang disengaja dan bertujuan


pada lebih dari satu kejadian.

B.

Ketegangan atau rangsangan afekti sebelum tindakan.

C.

Terpesona kepada, tertarik kepada, ingin tahu tentang,


atau terpikat kepada api dan knteks situasionalnya
(misalnya, paraphernalia, pemakainya, akibatnya).

D.

Rasa senang, puas, atau reda jika menimbulkan


kebakaran, atau jika menyaksikan atau berperan serta
dalam kejadiannya.

PIROMANIA
( F63.1 Bakar Patologis)

Kriteria Diagnostik

E.

Menciptakan kebakaran bukan dilakukan untuk


tujuan
moneter,
sebagai
ekspresi
ideology
sosiopolitik, umtuk menyembunyikan tindakan
kejahatan, untuk mengekspresikan kemarahan atau
balas dendam, untuk memperbaiki lingkungan
hidupnya,
atau
sebagai
akibat
gangguan
pertimbangan

F.

Menciptakan
kebakaran
tidak
dapat
diterangkan lebih baik oleh gangguan konduksi,
episode manik, atau gangguan kepribadian
antisosial.

Pedoman
Diagnosti
k

BERJUDI PATOLOGIS

BERJUDI PATOLOGIS

Kriteria Diagnostik

A.
Perilaku berjudi maladitif yang persisten dan rekuren
seperti ditunjukan oleh lima (atau lebih) berikut:

1.

2. Perlu berjudi untuk menambah jumlah uang untuk mencapai


kegembiraan yan diharapkan.

3. Berulang kali gagal untuk mengendalikan, berhenti dan mundur,


atau berhenti berjudi.

4. Gelisah atau tidak tenang jika berusaha menghindari atau


berhenti berjudi

5. Berjudi sebagai cara untuk meloloskan diri dari masalah atau


meghilangkan mood disforik
6. Setelah kehilangan uang dalam berjudi, sering kembali keesokan
harinya untuk mendapatkan lebih banyak (mengejar kekalahannya)
7. Berbohog kepada keluarga, ahli terapi, atau orang lain untuk
menyembunyikan besar keterlibatannya dengan berjudi

Preokupasi dengan berjudi

BERJUDI PATOLOGIS

A.

Kriteria Diagnostik

Perilaku berjudi maladitif yang persisten dan

rekuren seperti ditunjukan oleh lima (atau lebih)


berikut:

8. Telah melakukan tindaka ilegal seperti pemalsuan,


penipuan, pencurian, atau penggelapan untuk membiayai
berjudi.

9. Telah membahayakan atau kehilangan hubungan yang


penting, pekerjaan, atau kesempatan pendidikan atau karir
karena berjudi.

B.

Perilaku berjudi tidak dapat diterangkan lebih


baik oleh episode manik.

+ TRIKOTILOMANIA ( F63.3 )

TRIKOTILOMANIA
( F63.3 )

Kriteria Diagnostik

A.
Mencabut rambut sendiri secara rekuren yang menyebabkan
kebotakan yang jelas.

B.
Penigkatan perasaan tegang segera sebelum mencabut
rambut atau jika berusaha untuk menahan perilaku tersebut.

C.

D.
Gangguan tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan
menal lain dan bukan karena kondisi medis umum (misalnya,
kondisi dermatologis)

E.
Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi
penting lainnya.

Rasa senang, puas, atau reda jika mencabut rambut.

+
Pencabutan rambut biasanya
didahului oleh ketegangan
yang meningkat dan
setelahnya diikuti dengan
rasa lega atau puas
o Kerontokan

Pedoman
Diagostik

rambut

kepala yang tampak jelas


(noticeable) disebabkan
oleh berulangkali gagal
menahan diri terhadap
impuls untuk mencabut
rambut.

Anda mungkin juga menyukai