PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cilincing
1.1.1.1 Keadaan Geografis
Berdasarkan lembaran daerah no. 4/1966 ditetapkanlah lima wilayah kota
administrasi di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat,
Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dilengkapi dengan 22 kecamatan dan 220
kelurahan. Pembentukan kecamatan dan kelurahan berdasarkan asas teritorial
dengan mengacu pada jumlah penduduk yaitu 371.335 jiwa untuk kecamatan,
30.000 jiwa untuk kelurahan perkotaan, dan 10.000 jiwa untuk kelurahan
pinggiran.
Wilayah kotamadya Jakarta Utara seluas 7.133,51 Ha, terdiri dari luas
lautan 6.979,4 Ha dan
dengan
maksimal
curah
merupakan wilayah pantai dan tempat bermuaranya sembilan sungai dan dua
banjir kanal sehingga menyebabkan wilayah ini rawan banjir, baik kiriman
maupun banjir karena pasang air laut.
Kecamatan Cilincing termasuk wilayah kota administrasi Jakarta
Utara, dengan luas wilayah 39,6996 Km2 dan dibagi menjadi tujuh kelurahan
yaitu Semper Timur, Semper Barat, Kalibaru, Sukapura, Rorotan, Marunda dan
Cilincing. Dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 84 RW dan Rukun
Tetangga (RT) 976 RT.
Batas-batas wilayah Kecamatan Cilincing adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara
: Laut Jawa
b. Sebelah Timur
: Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi Jawa Barat
c. Sebelah Selatan : Kelurahan Cakung Jakarta Timur
d. Sebelah Barat
: Kelurahan Lagoa Kecamatan Koja JakartaUtara
II
III
II
distribusi paling besar pada kelompok usia produktif laki-laki 106.168 jiwa dan
perempuan 111.123 jiwa. Dari data tersebut di atas rincian jumlah penduduk per
kelurahan di Kecamatan Cilincing dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah
Kecamatan Cilincing Tahun 2012
No.
1
2
3
4
5
6
7
Semper Timur
Semper Barat
Kalibaru
Sukapura
Rorotan
Marunda
Cilincing
Penduduk (Jiwa)
LakiPerempua
Jumlah
laki
n
20.394
19.667
40.061
37.285
37.155
74.440
34.777
34.173
68.950
35.928
41.424
77.352
22.603
21.757
44.360
12.057
10.898
22.955
21.944
21.273
43.888
Jumlah
184.988
Kelurahan
186.347
371.355
Kelurahan
Luas Wilayah
KK
RW
RT
(Km2)
1
Semper Timur 31,615
9.826
10
97
2
Semper Barat 15,907
13.706
17
245
3
Kalibaru
24,670
16.117
14
172
4
Sukapura
56,140
19.767
10
99
5
Rorotan
106,370
8.053
12
136
6
Marunda
79,169
5.519
9
76
7
Cilincing
83,125
12.155
10
136
Jumlah
396,996
85.102
82
958
Sumber : Laporan Tahunan Kecamatan Cilincing Tahun 2012
Luas Wilayah
( km2 )
Kelurahan
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
( per km2 )
Semper Timur
3,16
40.061
1,27
Cilincing
8,32
43.217
0,52
Kalibaru
7,47
68.950
2,79
Semper Barat
1,58
74.440
4,68
Sukapura
0,56
77.352
1,38
Rorotan
10,64
44.360
0,42
Marunda
7,92
22.955
0,29
Jumlah
39,65
371.335
1
Sumber : Laporan Kecamatan Cilincing Tahun 2012
Kelompok Umur
( tahun )
Jumlah
1.
2.
0-4
5-9
35.994
32.505
3.
10-14
28.299
4.
15-19
31.184
5.
20-24
40.375
6.
25-29
48.197
7.
30-34
41.725
8.
35-39
34.891
9.
40-44
23.848
10.
45-49
17.888
11.
50-54
14.083
12.
55-59
9.389
13.
60-64
5.904
14.
65-69
3.789
15.
70-74
1.958
16.
> 75
1.306
Jumlah
371.335
Sumber : Laporan Kecamatan Cilincing 2012
B. Data Dasar di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cilincing Tahun 2012
Tabel 1.5 Data dasar di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cilincing
Data Dasar
Jumlah
Jumlah
371.355
Penduduk
Jumlah
Kelurahan
Jumlah
10
Puskesmas
Jumlah RW
Jumlah RT
Jumlah KK
84
976
85.102
Tenaga
133
Kesehatan
Posyandu
Kader Aktif
179
864
Kader
Tidak 91
Aktif
Jumlah Bayi
6.016
Jumlah Balita
25.780
Jumlah
Ibu 6.415
Hamil
Jumlah Ibu Nifas 5.828
Sumber : Laporan Kecamatan Cilincing Tahun 2012
1.1.1.3 Keadaan Lingkungan
A. Sosio Ekonomi
Wilayah Kecamatan Cilincing yang terletak di sebelah Utara Kota
Jakarta terdapat wilayah Kawasan Berikat Nusantara (KBN), di wilayah
tersebut banyak terdapat industri besar, sedang, dan kecil sebagai penompang
dalam menambah Pendapatan Asli Daerah khususnya Kota Jakarta dan sebagai
penambah pendapatan devisa Indonesia, karena kawasan tersebut adalah salah
satu sentral produksi andalan dalam memacu perekonomian Indonesia.
B. Sarana dan Prasarana
Wilayah
pendidikan,
Kecamatan
sarana
kebudayaan
dan
sarana
ini
terkait
dengan
lokasi
dan banyaknya
tetapi
lebih
diprioritaskan
bagi
golongan
masyarakat yang
berpenghasilan rendah.
C.
Fasilitas Kesehatan
Kecamatan Cilincing mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan yang
Kecamatan
Cilincing,
Rumah
Sakit Islam
Praktek
No
Kelurahan
1.
Semper
24
2.
3.
4.
Timur
Cilincing
Kalibaru
Semper
0
0
0
2
1
3
2
2
9
23
27
41
Sakit
Puskesmas
Bidan
Posyandu
5.
6.
7.
barat
Sukapura
1
1
2
19
Rorotan
0
1
1
21
Marunda
0
1
1
24
Jumlah
1
10
25
179
Sumber : Laporan Kecamatan Cilincing Tahun 2012
Puskesmas kecamatan Cilincing pada bulan Mei tahun 2015 telah menjadi
pelaksana
teknis
dinas
kesehatan
bergerak
dalam
bidang
dalam
daya
yang
dimiliki
namun
puskesmas
tetap
melaksanakan
kegiatan
preventif
(pemulihan kesehatan). Tidak sebatas pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja
seperti rumah sakit. Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang
sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi
dan otonomi daerah maka banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam
sektor
kesehatan
yaitu
terjadinya perubahan
paradigma
pembangunan
3.
dari
masyarakat
Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula
5.
6.
menjadi investasi
Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah
akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra
7.
pemerintah (partnership).
Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization)
8.
pembagian
wilayah
walikota / bupati dengan saran teknis dari kepala dinas kesehatan kabupaten /
kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu puskesmas adalah sekitar
30.000 50.000 penduduk. Untuk jangkuan yang lebih luas dibantu oleh
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Puskesmas di kecamatan dengan
jumlah penduduk 371.335 jiwa atau lebih merupakan puskesmas Pembina yang
berfungsi
sebagai
pusat
rujukan
bagi
tidak
memantau
sehingga
berwawasan serta
keluarga
dan
masyarakat
ini
diselenggarakan
dengan
setempat.
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
tingkat
pertama
secara
menyeluruh,
terpadu
dan
jalan dan
rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan
utama memelihara dan
meningkatkan
kesehatan
serta
keluarga,
keluarga
berencana,
kesehatan
jiwa
lainnya.
Sumber : Arrimes, Manajemen Puskesmas
10
terdiri
dari
di puskesmas
dalam
memerlukan evaluasi
untuk menilai apakah program yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Untuk
itu dibuat indikator keberhasilan sesuai dengan fungsi puskesmas.
11
1.
Pusat
penggerak
pembangunan
berwawasan
tatanan sekolah, tatanan tempat kerja dan tatanan tempat tempat umum
mempunyai indikator :
a. Tersedianya air bersih
b. Tersedianya jamban yang saniter
c. Tersedianya larangan merokok
d. Adanya dokter kecil untuk SD atau PMR untuk SLTP
2.
menentukan
kebijakan
daerah
melalui
sistem
perencanaan yang
matang, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi serta sistem evaluasi dan
pemantauan yang akurat.
Puskesmas adalah
unit
pelaksana
teknis
Dinas
Kesehatan
puskesmas
Teknis
(UPTD)
dinas
kesehatan
pertama
serta ujung
tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Pembangunan kesehatan
12
Pembangunan
kesehatan
adalah
penyelenggaraan upaya
meningkatkan
kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
3.
kesehatan
seluruh
upaya
kabupaten/kota,
sedangkan
puskesmas bertanggungjawab
Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu
puskesmas,
maka
puskesmas,
dengan
tanggung
memperhatikan
jawab
wilayah
kerja
kebutuhan
dibagi
konsep
antar
wilayah
bertanggungjawab
langsung
kepada
dinas
kesehatan
kabupaten/kota.
I.1.2.6 Visi Puskesmas
Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan yang sehat menuju
terwujudnya Indonesia sehat 2015. Kecamatan sehat adalah gambaran
masyarakat kecamatan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat
memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil
dan
kerjanya
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
13
3.
4.
keluarga,
dan
untuk
Upaya
Kesehatan Kegiatan
Indikator
Wajib
1.
Luar Gedung
RW siaga
2.
Tatanan sehat
Perbaikan
perilaku sehat
Cakupan air
bersih
Cakupan jamban
Kesehatan Lingkungan
Penyehatan pemukiman
ANC
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi
3.
anak
keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah
sehat
Cakupan K1, K4
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan
imunisasi
14
4.
5.
Keluarga Berencana
Pelayanan
Keluarga Berencana
Diare
Cakupan MKET
Cakupan kasus
ISPA
diare
Cakupan kasus
Malaria
ISPA
Cakupan kasus
Pemberantasan
malaria
Cakupan
penyakit menular
kelambunisasi
Cakupan
Tuberkulosis
penemuan kasus
Angka
6.
7.
Gizi
Pengobatan
penyembuhan
Cakupan vit A /
yodium
PSG
Fe / cap yodium
% gizi kurang /
Promosi Kesehatan
Medik dasar
buruk, SKDN
% kadar gizi
Cakupan
UGD
pelayanan
Jumlah kasus
Laboratorium sederhana
yang ditangani
Jumlah
pemeriksaan
Sumber : Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes, ed.
1.1.2.9 Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan
berdasarkan
permasalahan
di
pengembangan
dipilih
dari
bersama
mempertimbangkan
dinas
masukan
kesehatan
dari
kabupaten/kota
Konkes/BPKM/BPP. Upaya
dengan
kesehatan
upaya kesehatan
maka dinas
16
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
Puskesmas
berikut :
a. Menggerakkan
pembangunan
Untuk ini,
berbagai
potensi
melalui pembentukan
kegiatan
dilaksanakan
yang
harus
oleh
puskesmas
dalam
rangka
17
e. UKS
(Poskestren)
: Posyandu Usila, Panti Wreda
: Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM)
Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil
yang
optimal,
penyelenggaraan
setiap
program
puskesmas
harus
upaya
sektor
kesehatan
dengan
camat,
18
4.
spesialis di puskesmas.
Rujukan Kesehatan
Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :
1) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging,
peminjaman
alat
laboratorium
kesehatan,
20
Setiap
upaya
memerlukan
evaluasi
atau
program
untuk menilai
yang
berhasil atau tidak. Untuk itu dibuat indikator keberhasilan sesuai dengan
fungsi puskesmas :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Fungsi pusat penggerak pembangunan
berwawasan
kesehatan dapat dinilai dari seberapa jauh institusi jajaran nonkesehatan memperhatikan kesehatan bagi institusi dan warganya.
Keberhasilan fungsi ini bisa diukur melalui Indeks Potensi Tatanan
Sehat (IPTS).Ada tiga tatanan yang bisa diukur yaitu :
a. Tatanan sekolah
b. Tatanan tempat kerja
c. Tatanan tempat-tempat umum
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Segala upaya fasilitasi yag bersifat non-instruktif guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi
masalah,
pemecahannya dengan
merencanakan
memanfaatkan
dan
potensi
melakukan
setempat dan
fasilitas yang ada, baik instansi lintas sektoral maupun LSM dan
tokoh mayarakat.
Fungsi ini dapat diukur dengan beberapa indikator :
a.
Tumbuh kembang, Upaya Kesehatan Berbasis
b.
Masyarakat (UKBM).
Tumbuh dan kembangnya LSM di bidang
kesehatan.
c.
21
Pada
tahun
1976
Puskesmas
Kecamatan
Cilincing
Puskesmas
Kecamatan
Jakarta
Utara
Cilincing
pada
berada +
adalah 10
puskesmas
yaitu
sembilan
puskesmas
pelayanan
kesehatan
yang
dilaksanakan
di Puskesmas
Kecamatan Cilincing adalah poli umum, gigi, imunisasi, poli ibu dan anak, poli
KB, poli lansia, jiwa, paru spesialis mata, ECG, USG, RB dengan kapasitas
delapan tempat tidur dan laboratorium dasar. Jumlah tenaga dokter umum 15
orang, dokter gigi 11 orang, spesialis mata 1 orang, bidan 27 orang, paramedik
40 orang dan tenaga non paramedik 10 orang.
22
dan
dapat
9001 : 2000,2008
1.1.3.4 Fungsi Puskesmas Kecamatan Cilincing
1.
Penyusunan rencana kerja dan anggaran puskesmas kecamatan.
2.
Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan.
3.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan perorangan.
4.
Penyelenggaraan pelayanan medis umum.
5.
Penyelenggaraan asuhan keperawatan.
6.
Penyelenggaraan pelayanan persalinan.
7.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
8.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan spesialis terbatas kebidanan,
9.
23
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
dan optik.
Penyelenggaraan pelayanan ambulans rujukan.
Penyelenggaraan pelayanan Keluarga Berencana.
Penyelenggaraan pelayanan imunisasi.
Penyelenggaraan pelayanan 24 jam.
Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan.
Penyelenggaraan pemberdayaan puskesmas kelurahan.
Penyelenggaraan pencatatan medis.
Penyelenggaraan pemeliharaan perawatan peralatan
kedokteran,
25.
26.
kecamatan.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi 456
20.
21.
22.
23.
24.
24
25
KEPALA PUSKESMAS
KECAMATAN
Dr.Mirsad
Nining
KA. SEKSI PELAYANAN
Dr. Aprilia
Dr. Carla
UNIT PENUNJANG
UNIT PELAYANAN
Unit Kesehatan Umum
Unit Kesehatan Gigi &
Mulut
Unit Kesehatan Ibu & Anak
Unit Kesehatan Spesialis
Unit Rumah Bersalin
Unit Pelayanan 24 Jam &
Ambulan
Unit Pelayanan Keluarga
Berencana
Unit Kamar Operasi
Unit Farmasi
Unit Gizi
Unit Laboratorium
Unit Radiologi
UnitPemeliharaanPera
latanKesehatan
Kesehatan Masyarakat
Penyakit Menular
P2B2
Penyakit Tidak Menular
Penyehatan Lingkungan
& Kesehatan Kerja
Gizi & PPSM
PUSKESMAS
KELURAHAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGISIONAL
No. Puskesmas
1.
Kecamatan
2.
Cilincing
Kelurahan
3.
Cilincing I
Kelurahan
4.
Cilincing II
Kelurahan
5.
Kalibaru
Kelurahan
Jumlah Tenaga
Dokter Dokter Dokter
Perawat Tenaga
ApotekerBidan Perawat
Jml
Umum
Gigi
Gigi Umum
Spesialis
2
20
48
12
15
11
10
11
Timur
Jumlah
2
16
11
4
30
34
10
37
Sumber: Laporan Daftar Pegawai Puskesmas Kecamatan Cilincing Tahun 2012
144
Semper
6.
Barat I
Kelurahan
Semper
7.
Barat II
Kelurahan
Semper
8.
Barat III
Kelurahan
9.
Sukapura
Kelurahan
Rorotan
10. Kelurahan
11
Marunda
Kelurahan
Semper
Luas bangunan
Luas tanah
Daya listrik
Air
Telepon
Fax
: 1500 m2
: 2915 m2
: 27.000 W
: PAM
: 2 unit
: 1 unit
27
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Komputer
Laptop
Printer
AC
Mobil Puskesmas keliling
Mobil dinas
Motor
Swing fog
Dental unit
Rontgen unit
Unit mata
: 20 unit
: 4 unit
: 13 unit
: 26 unit
:1
:1
: 10
:4
:3
:1
:2
28
Loket
Poli Balai pengobatan umum(BPU)
Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Poli Keluarga Berencana (KB).
Ruang Bersalin (RB) dengan kapasitas :
a. Tempat pendaftaran.
b. 5 unit tempat tidur.
c. Kamar bersalin kapasitas 3 unit tempat tidur.
d. Kamar periksa.
e. Ruang tunggu.
f. Ruang administrasi.
g. Dapur.
h. Kamar mandi/toilet.
6. Ruang UGD
7. Ruang USG
Ruang tunggu.
Poli Gigi.
Poli Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Poli Mata.
Poli Spesialis Anak.
Laboratorium.
Apotek.
Toilet.
Pojok ASI.
Pojok Gizi
1.1.4
Tujuan
Tujuan Keluarga Berencana secara umum adalah menurunkan angka kelahiran dan
meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
1.1.4.2
Sasaran
Sasaran program Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dan Perkiraan
ditetapkan berdasarkan survei pasangan usia subur yang dilaksanakan sekali setiap tahun dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) di masingmasing kelurahan atau dari BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional).
1.1.4.3
Ruang Lingkup
Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat
kunjungan, posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma dan sebagainya).Termasuk
dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.
Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, meliputi :
1. Pil KB.
30
2. Suntik.
3. IUD.
4. Kondom.
5. Implant (susuk KB).
1.1.5
KB
Indikator
Target 1 tahun
(%)
Target 10
Pencapaian 10
bulan (%)
bulan/ tahun
(%)
KB Baru
90%
75%
106%
KB Aktif
90%
75%
79%
No.
Nama Kelurahan
PPM
(a)
KB
(b)
Pencapaian
(b/a x 100 %)
Kel. Cilincing
2301
2789
121,22
Kel. Kalibaru
2819
3090
109,62
3.
3195
3678
115,11
4.
2155
2085
96,72
5.
Kel. Sukapura
2488
2769
111,22
6.
Kel. Rorotan
2221
2246
101,12
7.
Kel. Marunda
1763
1283
72,77
16942
17940
105,89
Jumlah
P PM (a)
IUD
MOP
MOW
Implant
Suntik
Pil
Kondom
Jumlah (b)
1.
Kel.Cilincing
2301
149
150
1282
776
417
2789
121,22
2,
Kel.Kalibaru
2819
127
139
1368
1196
244
3090
109,62
3.
Kel.Semper
3195
180
26
18
294
1102
1160
898
3678
115,11
2155
110
243
904
581
235
2085
96,72
NO
Nama
Kelurahan
Non MKJP
Barat
4.
Kel.Semper
32
Timur
5.
Kel.Sukapura
2488
160
11
11
172
1211
1034
170
2769
111,22
6.
Kel.Rorotan
2221
132
15
122
1146
661
165
2246
101,12
Kel.Marunda
1763
99
107
549
349
173
1283
72,77
Jumlah
16942
957
65
70
1227
7562
5757
2302
17940
105,89
5,33
0,36
0,3
6,84
42,15
32,09
12,83
Kontribusi Alat
Kontrasepsi
(c/b x 100%)
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cilincing
Periode Januari Oktober Tahun 2012
Dari tabel 1.12 dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB baru di wilayah Puskesmas
kecamatan Cilincing periode Januari Oktober 2012 adalah di dominasi oleh pengguna
metode kontrasepsi suntik dan pil dengan masing masing persentase 42,15 % dan 32,09 %.
Tabel 1.13 Cakupan Program KB Aktif di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cilincing
Periode Januari Oktober tahun 2012
No.
Nama Kelurahan
PUS
(a)
KB
(b)
Pencapaian
(b/a x 100 %)
Kel.Cilincing
8.103
5.591
68,99
Kel.Kalibaru
12.249
8.545
69,76
Kel.Semper Barat
15.182
14.465
95,27
Kel.Semper Timur
7.175
6.525
90,94
Kel.Sukapura
7.385
5.441
73,67
Kel.Rorotan
5.223
3.654
69,95
Kel.Marunda
4.557
3.212
70,48
Jumlah
59.874
47.433
79,22
33
Dari tabel 1.13 dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB aktif di wilayah Puskesmas
kecamatan Cilincing periode Januari Oktober 2012 adalah 79,22%.
Jumlah (b)
5.591
68,99
173
8.545
69,76
3.090
2.276
14.465
95,27
2.419
1.996
374
6.525
90,94
Metode Kontrasepsi (c )
MOP
Implant
Suntik
8.103
456
78
27
553
2.562
1.523
2. Kel.Kalibaru
12.24
416
326
134
788
3362
3.346
1.650
166
163
1.830
5.290
7.175
785
243
57
651
Nama
Kelurahan
Pil
MOW
1. Kel.Cilincing
PUS (a)
IUD
Non MKJP
Kondom
MKJP
392
9
3. Kel.Semper
Barat
4. Kel.Semper
15.18
2
Timur
5
Kel.Sukapura
7.385
5545
231
206
522
2.400
1.484
53
5.441
73,67
Kel.Rorotan
5.223
312
113
77
341
1.669
943
169
3.654
69,95
Kel.Marunda
4.557
226
112
35
409
1.412
958
60
3.212
70,48
Jumlah
59.87
4.390
1.26
699
5.094
19.114
13.340
3.497
47.433
79,22
34
Kontribusi
9,25
2,67
1,47
10,73
40,29
28,12
7,37
Alokon
(c/b x100%)
Sumber: Laporan Bulanan KB Puskesmas Kecamatan Cilincing
Periode Januari Oktober Tahun 2012
Dari tabel 1.20 dapat dilihat bahwa cakupan peserta KB aktif di wilayah Puskesmas
kecamatan Cilincing periode Januari Oktober 2012 adalah di dominasi oleh pengguna
metode kontrasepsi suntik dan pil dengan masing masing persentase 40,29 % dan 28,12 %.
1.2 Identifikasi Masalah
Setelah mengkaji data dari program kesehatan dasar (basic seven) di Puskesmas Kecamatan
Cilincing periode Januari Oktober 2012, terdapat satu program yang dipilih dalam identifikasi
masalah yaitu Program Keluarga Berencana. Program ini dipilih karena merupakan salah satu
program dengan karakteristik khusus yaitu, puskesmas dalam hal ini berfungsi sebagai pelaksana, dan
fungsi perencana dan pengawas adalah PLKB yang berada di Kecamatan dan tingkat Suku Dinas.
Sasaran program Keluarga Berencana adalah kelompok-kelompok masyarakat yang berada di
wilayah Kecamatan Cilincing dan secara khusus adalah kelompok kelompok pasangan usia subur.
Penyuluhan ini diberikan secara terpadu bersamaan dengan program wajib dan pengembangan lainnya
termasuk didalamnya tokoh masyarakat, masyarakat umum, dan masyarakat sekolah dengan kegiatan
pencapaian program dan target sebagai berikut :
1. Cakupan peserta KB Baru di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober 2012
adalah sebesar 105,89%
2. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober 2012
adalah sebesar 79,22%
perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah dari
Program KB di puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Cakupan peserta KB Baru di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober 2012
adalah sebesar 105,89% berada di atas target yaitu 100%
2. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah Kecamatan Cilincing bulan Januari - Oktober 2012
35
36