Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PE N DAH U LUAN

I.1. Latar Belakang1


Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan
atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan
klasifikasi Angka Kematian Ibu dari WHO adalah sebagai berikut; <15 per 100.000 kelahiran
hidup; 15-199 per 100.000 kelahiran hidup; 200-499 per 100.000 kelahiran hidup; 500-999 per
100.000 kelahiran hidup; dan 1.000 per kelahiran hidup. Pada tahun 2011 di kawasan ASEAN
hanya Singapura yang memiliki Angka Kematian Ibu rendah, yakni mencapai Angka Kematian
Ibu <15 yaitu 3 per 100.000 kelahiran hidup. Ada 5 negara memiliki Angka Kematian Ibu 15199 per 100.000 kelahiran hidup, yakni: Brunei Darussalam (24), Filipina (99), Malaysia (29),
Vietnam (59), dan Thailand (48) serta 4 negara memiliki Angka Kematian Ibu 200- 499 per
100.000 kelahiran hidup, termasuk Indonesia. Laos merupakan negara dengan Angka Kematian
Ibu tertinggi di ASEAN dengan angka 470 per 100.000 kelahiran hidup.
AKI di Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi
dibandingkan Vietnam (59/100.000), dan Cina (37/100.000). Ini menempatkan Indonesia sebagai
salah satu negara dengan AKI tertinggi asia, tertinggi ke-3 di kawasan ASEAN dan ke-2 tertinggi
di kawasan SEAR. Untuk satu ibu yang akan melahirkan anak di Indonesia, risiko ibu tersebut
meninggal dunia sepuluh kali lipat dari seorang ibu di Malaysia dan Sri Lanka. Angka Kematian
Ibu masih sangat tinggi di Indonesia. Sebanyak 228 ibu meninggal dunia pada setiap 100.000
kelahiran hidup. Angka itu lebih dari sepuluh kali AKI Malaysia (19) dan Sri Lanka (24). Target
Pemerintah adalah menurunkan
Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Pada
tahun yang sama, negara-negara di SEAR tidak ada yang mencapai Angka Kematian Ibu <15
kelahiran hidup dan Angka Kematian Ibu > 500 kelahiran hidup. Lima Negara memiliki Angka
Kematian Ibu antara 15-199 per 100.000 kelahiran hidup, yakni : Thailand, Bhutan, Korea Utara,

Maladewa, Nepal dan Srilanka. Serta lima negara memiliki Angka Kematian Ibu 200-499 per
100.000 kelahiran hidup, yaitu : Indonesia, Myanmar, Bangladesh, India, dan Timor Leste.
Negara dengan Angka Kematian Ibu tertinggi adalah Timor Leste dengan angka 300 per 100.000
kelahiran hidup.
Menurut hasil kajian kinerja IGD Obstetri-Ginekologi dari RSUP Cipto Mangunkusumo,
yang merupakan Rumah Sakit rujukan nasional, lima besar penyebab kematian ibu di Indonesia
adalah perdarahan, eklampsia, sepsis, infeksi dan gagal paru.
Peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang angka kematian ibu di Rumah
Sakit Umum Doris Sylvanus palangkaraya, agar data tersebut dapat menjadi evaluasi
peningkatan mutu dan pelayanan pada pencegahan peningkatan angka kematian ibu khususnya
di daerah Kalimantan Tengah.
I.2. Rumusan Masalah
1) Berapa jumlah sebaran angka kematian ibu di kota palangkaraya ?
2) Faktor apa saja yang menjadi penyebab kematian ibu di palangkaraya ?
I.3. Tujuan
I.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah angka kematian ibu di kuta
palangkaraya dan faktor penyebabnya.
I.3.2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui persentase angka kematian ibu diabanding jumlah ibu yang dirawat di
Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus Palangkaraya.
2) Menganalisis hubungan antara faktor penyebab kematian ibu.
3) Mengetahu seberapa besar pengaruh pelayanan terhadap kematian ibu di kota
palangkaraya

I.4. Manfaat
I.4.1. Bagi Masyarakat
Memberikan gambaran penyebab kematian ibu sehingga masyarakat dapat memperluas
wawasan dan pengetahuan untuk ikut berperan dalam mencegah peningkatan angka kematian ibu
I.4.2. Bagi Institusi
1.

RSUD
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan masukan guna
meningkatkan mutu pelayanan dalam mengurangi peningkatan angka kematian ibu.

2.

Universitas Palangka Raya


Dapat menjadi bahan pustaka dan bahan referensi untuk penelitian yang lebih
lanjut

3. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga peneliti dapat
memberikan informasi dan edukasi mengenai faktor penyebabpeningkatan angka
kematian ibu.

Anda mungkin juga menyukai