1
BAGIAN AWAL TUGAS AKHIR
(Front matter)
A.
tertinggi dari suatu Tugas akhir. Menurut (Day dalam Abdullah, 2004: 17), judul yang
baik adalah yang menggunakan kata-kata sedikit mungkin tetapi cukup menjelaskan isi
Tugas Akhir. Judul tidak boleh terlalu pendek hingga menyebabkan pembaca bingung.
Ir. Rony Ardiansyah, MT
B.
Latar Belakang
Jika sudah menentukan masalah, langkah berikutnya adalah menggali latar
belakang dari masalah yang akan diteliti. Latar belakang bicara soal munculnya masalah.
Oleh karena itu, penyajian latar belakang masalah harus dimulai dari masalah yang akan
C.
spesifik yang diangkat dari materi yang masih mengandung sifat umum. Adapun yang
menjadi titik tolaknya ialah Tema Sentral Masalah yang dikemukaan dalam Latar
Belakang Masalah. Identifikasi di sini dimaksudkan untuk menampilkan acuan-acuan
teoritik yang spesifik yang disimak dari situ sebagai isyarat penetapan tujuan penelitian,
juga untuk perhatian persiapan penelitian. Melalui Identifikasi itu, sudah terbayang arah
pengenalan jumlah variabel dan karakteristiknya, hubungannya satu sama lain atau secara
bergabung dalam menampilkan hubungannya
Kembali ke kasus tema sentral masalah yang dirumuskan (Ardiansyah, 2005),
maka identifikasi masalahnya dalam bentuk rumusan kalimat Tanya, adalah sebagai
berikut ini.
a. Bagaimana mengoptimasikan pengaruh peningkatan mutu beton terhadap
efisiensi biaya beton bertulang pada struktur bangunan gedung?
b. Sampai seberapa besar pengaruh efisien biaya pada komponen-komponen
struktur bangunan gedung tersebut?
c. Faktor apa saja yang mempengaruhi optimalisasi mutu beton terhadap efisiensi
biaya komponen struktur gedung?
Selanjutnya, identifikasi masalah di atas harus tercermin secara konsisten dalam
tujuan penelitian. Sedangkan menurut Suhardjo (2003:6), rumusan masalah akan timbul
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
mencerminkan
langkah
operasionalisasi
penelitian
E.
Batasan Penelitian
Dalam penelitian, diperlukan pembatasan masalah yang akan diteliti. Dengan
demikian
indicator
(penunjuk)
terjadinya
hubungan
yang
berupa
variabel
(ubahan>>peubah) juga perlu dibatasi. Tanpa pembatasan akan terjadi ketidakjelasan dan
kerancuan hal-hal yang semestinya diteliti. Pembatasan juga diperlukan untuk
menajamkan (focus) pokok masalah yang diperlukan dan diutamakan untuk manjawab
ataupun solusi permasalahan yang diteliti (Suhardjo, 2003: 4-5).
F.
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk maksud yang sama dalam konteks
penyusunan proposal penelitian. Keduanya tidak salah, karena memang memiliki
keseragaman makna.
Manfaat
penelitian
umumnya
dipilah
menjadi
dua
kategori,
yakni
2
BATANG TUBUH TUGAS AKHIR
A.
Tinjauan Pustaka
Sering dipertanyakan manakah yang benar itu. Tinjauan Kepustakaan atau
Tinjauan Pustaka. Untuk menjawabnya lebih baik kita kembali kepada istilah asalnya,
yaitu Literature Review. Mengenai tinjauan sebagai padanan kata riview tiada yang
mempermasalahkannya. Tinggal literature lazim juga diindonesiakan sebagai literatur
atau bacaan ilmiah. Sedangkan pustaka dikonotasikan dengan kumpulan buku, sehingga
kepustakaan cenderung diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut materi atau isi
masing-masing buku tersebut sebagai bacaan ilmiah. Ini berarti, bila asumsi ini benar,
maka padanan kata literature adalah kepustakaan. Yang benar tentunya keputusan
wasit bahasa Indonesia (ilmiah), yang belum sempat berkomentar, dan membiarkan
kedua pilihan berlangsung menurut selera pemakai.
Soal selera bahasa atau logika bahasa biarlah kita serahkan kepada ahlinya.
Setidak-tidaknya, menurut logika umum penulis (Prof. DR. H. Didi Atmadilaga), pilihan
untuk selanjutnya adalah Tinjauan Kepustakaan. Dan yang menjadi materi peninjauan
itu adalah evidensi-evidensi ilmiah yang relevan dengan masalah yang dihadapi atau
yang sedang digarap (Atmadilaga, 2004: 34).
Fox (1969, dalam Sevilla, 1993: 33), membedakan antara kepustakaan penelitian
dengan kepustakaan konseptual. Kepustakaan penelitian meliputi laporan-laporan
penelitian yang telah diterbitkan, sedangkan kepustakaan konseptual meliputi artikel-
B.
Landasan Teori
Teori ialah ungkapan pendapat yang terdiri dari atas sejumlah peryataan yang
menghubungkan berbagai konsep menjadi kesatuan yang masuk akal untuk membuat
penafsiran dan peramalan tentang suatu segi tertentu dari suatu gejala (Notohadiprawiro,
1982:33 dalam Suhardjo, 2003:8).
Teori merupakan alat science yang penting sekali. Fungsi nya menurut (Nasution,
2003: 3-4), antara lain sebagai berikut ini.
a.
c.
C.
Metodologi penelitian
Metodolodi penelitian adalah studi mengenai metode ilmiah yang digunakan
PENENTUAN ARAH
ANALISIS
INPUT
SPESIFIKASI TEKNIS
(EXISTING)
ANALISIS BIAYA
3
PER Milmiah
BETON
COR
mana.
INPUT
ANALISIS
PENINGKATAN
OPTIMALISASI
MUTU BETON
APAKAH OPTIMAL ?
TIDA
K
SYARAT OPTIMUM:
YA
TULANGAN MINIMUM
PENINGKATAN BIAYA BETON <
EFISIENSI BIAYA TULANGAN
BAJA
SELESAI
MUTU
OPTIMAL
D.
Pada bab ini disajikan: lokasi penelitian, gambaran umum proyek, hasil analisis
data, hasil analisis struktur dan ekonomi, yang analisis-analisisnya bisa dimuat dalam bab
lampiran.
Hasil penelitian sebaiknya ditampilkan berupa tabel, grafik, diagram batang, dan
lain sebagainya. Sebelum menampilkan hasil penelitian harus ada kalimat pengantar yang
menjelaskan tentang apa yang dianalisis, rumusan apa yang dipergunakan, analisis dapat
dilihat dimana, dan hasil analisis berada dimana. Berikut ini adalah contoh kalimat
pengantar dan hasil penelitian (Ardiansyah, 2005).
Komposisi material-material pembentuk beton cor yang dipakai untuk analisis harga
satuan diambil dari mix desain Laboratorium Konstruksi Beton Fakultas Teknik Universitas
Islam Riau. Data mix desain dapat dilihat pada Lampiran C1 sampai C7. Semen yang
digunakan adalah semen Padang tipe I, agregat kasar merupakan krikil asal Ujung Batu dan
batu pecah asal Bangkinang. Agregat halus merupakan pasir asal Danau Bingkuang dan
admixture yang digunakan adalah Pozzolite 100xR-MBT. Komposisi campuran dari materialmaterial tersebut di atas untuk satu meter kubik beton cor dapat dilihat dalam Tabel 5.1
Tabel 5.1 Komposisi Campuran untuk 1 m3 Beton
Mutu
Agg.
Agg.
Semen
Beton
Halus
Kasar
(Zak)
(m3)
(m3)
K- 175
6.16
0.583
0.749
K- 225
6.84
0.545
0.761
K- 250
7.06
0.531
0.767
K- 300
7.74
0.496
0.778
K- 350
8.54
0.460
0.785
Admixture
(kg)
Keterangan
2.43
2.74
2.82
3.10
3.42
K- 400
9.12
0.429
0.794
3.65
Sumber : Laboratorium Konstruksi Beton Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
Harga satuan/m3
x1000 (Rp)
U-32
Efisiensi
(Ek)
Harga satuan/m3
x1000 (Rp)
U-39
Efisiensi
(Ek)
K-175
K-225
K-250
K-300
K-350
K-400
4,343.17
3,825.10
3,841.90
3,320.18
2,808.57
2,847.81
11.928%
11.541%
23.554%
35.334%
34.430%
K-175
K-225
K-250
K-300
K-350
K-400
4,876.00
4,357.93
3,841.90
3,320.18
2,808.57
2,847.81
10.625%
21.208%
31.908%
42.400%
41.595%
K-175
2,777.97
K-225
2,792.73
-0,531%
2,842.63
K-250
K-300
K-350
K-400
2,809.54
2,820.54
2,808.57
2,847.81
-1,136%
-1,156%
-1,102%
-2,514%
2,859.44
2,870.55
2,858.47
2,897.71
-0,522%
-1,116%
-1,509.%
-1,082%
-2,470%
Harga
satuan/m3
x1000 (Rp)
Efisiensi
(Ek)
3,979.05
3,993.81
3,444.04
2,923.98
2,911.91
2,951.15
0.000%
-0.371%
13.446%
26.516%
26.819%
25.833%
4,545.62
3,427.23
3,444.04
2,923.98
2,911.91
2,951.15
0.000%
24.604%
24.234%
35.675%
35.940%
35.077%
2,881.30
2,896.07
2,912.87
2,923.98
2,911.91
2,951.15
-0.512%
-1,096%
-1,481.%
-1,062%
-2,424%
Berdasarkan Tabel 5.2 terlihat bahwa efisiensi biaya akibat peningkatan mutu beton
pada kolom bernilai positif. Hal ini menandakan bahwa pada kolom yang merupakan
komponen struktur berunsur tekan terjadi efisiensi biaya.
Harga satuan minimum yaitu Rp. 2.808,57 juta pada mutu beton K-350 dan mutu tulangan
baja U-24 kolom lantai 1 yang rinciannya adalah sebagai berikut ini.
Berdasarkan Tabel 5.27 terlihat bahwa efisiensi biaya akibat peningkatan mutu beton pada
kolom bernilai positif. Hal ini menandakan bahwa pada kolom yang merupakan komponen
struktur berunsur tekan terjadi efisiensi biaya.
Harga satuan minimum yaitu Rp. 2.808,57 juta pada mutu beton K-350 dan mutu tulangan
baja U-24 kolom lantai 1 yang rinciannya adalah sebagai berikut ini.
a)
Efisiensi biaya maksimum pada kolom tepi lantai 1 sebeasr 42,4% adalah lebih besar
dibandingkan efisiensi biaya maksimum kolom tengah lantai 1 yakni sebesar 35,334%.
Kedua-duanya terjadi pada mutu beton K-350.
b)
Hal ini terjadi karena biaya beton bertulang K-175 kolom tepi Rp 4.876,00 juta lebih
besar dibandingkan dengan biaya kolom tengah yakni sebesar Rp. 4.343,170 juta
c)
Baik kolom tepi maupun kolom tengah sama-sama optimum pada biaya beton Rp
2.808.570 juta menyebabkan kolom tepi mempunyai efisiensi yang lebih besar
dibandingkan dengan kolom tengah.
Seharusnya efisiensi terbesar pada komponen struktur kolom adalah pada luas tulangan
komponen struktur minimum, yaitu pada mutu beton K-400. Tetapi karena pengaruh
diameter tulangan yang dipakai dalam penelitian ini, maka efisiensi terbesar biaya terjadi
pada komponen struktur kolom pada mutu beton K-350.
3
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka adalah daftar karya tulis yang isinya relevan dan dikutip dalam
tugas akhir, yang disusun berdasarkan abjad nama penulisnya. Menurut Manulang
(2004:59), pedoman penyusunan daftar pustaka adalah sebagai berikut ini.
a.
b.
Bila nama pengarang tidak ada, maka sebagai gantinya tulisan nama lembaga,
badan, komisi, dan lain sebagainya.
c.
Dalam hal karya tulis tidak menunjukkan nama penulis, dan tidak ada nama
lembaga, maka penulisan dalam Daftar Pustaka langsung dimulai dengan judul
karya tulis.
d.
Apabila terdapat dua karangan atau lebih dari seseorang, nama pengarang
tidak perlu ditulis berulang-ulang, cukup satu kali. pada karangan kedua dan
seterusnya, nama tersebut dapat diganti dengan garis sepanjang ruang yang
diperlukan untuk menulis nama. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut.
Dipohusodo, I., 1996, Manajemen Proyek Dan Konstruksi, Cetakan Ketujuh,
Penerbit Karnisius, Yogyakarta.
-----------------, 1994, Struktur Beton Bertulang, Cetakan Ketujuh, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Unsur-unsur yang ditulis dalam satu sumber pada Daftar Pustaka diurutkan
sebagai berikut ini.
1). Nama penulis, dimulai dengan nama keluarga
2). Tahun Penerbit
3). Judul Tulisan
4). Edisi/Cetakan
5). Nama Badan Penerbit
6), Nama Kota Tempat diterbitkan
f.
Pada daftar Pustaka yang disusun secara alfabetis, penyusunan urutan huruf
kedua dan seterusnya dari setiap sumber dengan sendirinya harus mendapat
perhatian.
g.
daftar Pustaka dapat diberi nomor urut dengan angka arab, dapat pula tidak
memakai nomor urut.
h.
Tiap-tiap sumber pustaka ditulis dengan satu spasi dan jarak antara masingmasing Sumber Pustaka adalah dua spasi.
i.
4
FORMAT DAN TRIK-TRIK PENULISAN
A.
atau lebih, tergantung peraturan fakultas atau universitas mahasiswa yang bersangkutan).
Bagian-bagian tersebut menurut Manulang (2004:8) adalah sebagai berikut ini.
ii. Halaman Judul Tugas Akhir
iii. Halaman Abstrak Tugs Akhir
iv. Halaman Persetujuan Tugas Akhir
v. Halaman Pengesahan Panitia penguji Tugas Akhir
vi. Halaman Motto
vii. Halaman Kata Pengantar
viii. Halaman Daftar Isi
ix. Halaman Daftar Tabel
x. Halaman Daftar Gambar
Xi Halaman Daftar Notasi
B.
C.
informasi yang diperlukan pembaca untuk menyimpulkan apa tujuan dari penelitian yang
dilakukan, bagaimana metode/pelaksanaannya, apa hasil-hasil yang diperoleh dan apa
signifikan/nilai manfaat dari penelitian tersebut. Tujuan abstrak pada dasarnya adalah
menyediakan informasi yang cukup agar pembaca dapat mengambil keputusan apakah
dia perlu membaca keseluruhan isi tugas akhir atau tidak (Abdullah, 2004: 23).
Setelah halaman judul, halaman berikutnya adalah halaman abstrak, yang
berisikan garis besar isi tugas akhir, yaitu permasalahan, metode, hasil dan saran-saran
penulis terhadap obyek yang diteliti. umumnya abstrak terdiri dari tiga paragraf atau
terdiri dari 200-300 kata. contoh abstrak dapat dilihat pada Lampiran.2.
D.
Halaman Motto
Seringkali penulisan tugas akhir ingin mencantumkan motto, yakni semacam
semboyan berupa kalimat pendek yang merupakan pndangan hidup penulis, pada tugas
akhir Motto dapat juga berupa satu atau beberapa ayat Kitab Suci Alquran yang sangat
berperan dalam hidup penulis atau sebuah kalimat berupa kata-kata mutiara (contoh,
dapat dilihat pada Lampiran.3).
E.
Kata Pengantar
Di amerika serikat, Kata Pengantar dinamakan Acknowleddgement yang secara
istilah kata
Pengantar. Isi Kata Pengantar adalah ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing,
pemberi data, dan orang-orang lain yang telah membantu (secara langsung) pembuatan
tugas akhir. Akan tetapi, ada pembimbing tugas akhir yang mengkehendaki agar ucapan
terima kasih juga ditujukan kepada semua dosen dan pegawai tanpa menyebutkan
namanya. sebenarnya, ucapan terima kasih yang diberikan secara global tersebut
mengurangi rasa terima kasih kepada orang-orang yang betul-betul telah membantu
pembuatan tugas akhir. Oleh karena itu, masalah tersebut diserahkan kepada kebiasaan
yang berlaku di lingkungan masing-masing. apapun pilihannya , ucapan terima kasih
tidak harus diberikan secara berlebihan. Lampiran.4 menunjukkan contoh sebuah Kata
Pengantar.
F.
halaman
berikutnya,
maka
pada
halaman
(2)
(3)
1
2
3
4
K-175
K-225
K-250
K-300
2411.52
2009.6
2009.6
1607.68
K-175
K-225
K-250
K-300
K-350
K-400
2009.6
2009.6
1607.68
1230.88
1230.88
1230.88
1
2
3
4
5
6
K-175
K-225
K-250
K-300
K-350
K-400
2009.6
2009.6
1607.68
1230.88
1230.88
1230.88
Berat/m3 Beton
Bertulang (Existing)
(kg/m3)
(4)
(5)
Mutu tulangan baja U-24
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
(4)
(5)
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
Mutu tulangan baja U-32
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
Mutu tulangan baja U-39
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
2411.52
300.3593
Berat/m3 Beton
Bertulang Analisis
(kg/m3)
((3)/(4))x(5)
300.3593
250.2994
250.2994
200.2395
((3)/(4))x(5)
153.3084
153.3084
250.2994
250.2994
200.2395
153.3084
153.3084
153.3084
250.2994
250.2994
200.2395
153.3084
153.3084
153.3084
s'
As
h
0,85 fc
c'=0,003
a
As
b
(a)
(b)
Cs
CC
d-d
T
(c)
Gambar 3.2 Beton Bertulang dengan Tulangan Rangkap (a) Penampang Balok (b) Diagram Regangan Beton dan Baja c)GayaGaya yang Bekerja
Tegangan pada Balok