Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Obstructive sleep apnea syndrome (OSAS) adalah suatu kondisi kolapsnya saluran nafas
atas baik parsial maupun komplit yang berulang saat tidur, yang menimbulkan gangguan
terhadap bentuk tidur normal dan biasanya berhubungan dengan desaturasi darah arterial.
Gangguan pernafasan ini terjadi lebih dari lima kali per jam saat tidur dan berhubungan dengan
gejala-gejala, yang kebanyakan berupa mengorok, kelelahan yang berat saat siang hari, dan
apnea yang dapat terlihat. Kondisi ini dapat mengancam jiwa seseorang karena adanya
sumbatan jalan nafas ketika tidur yang jika tidak diperbaiki akan menimbulkan
permasalahan kesehatan yang serius hingga kematian.
Menurut laporan dari Medistra Hospital bahwa Indonesia yang jumlah
penduduknya sekitar 200 juta jiwa dimana 10 juta jiwa diperkirakan menderita OSAS.
Data lain menyebutkan bahwa prevalensi terjadinya OSAS berdasarkan survey dari
United State sekitar 2%-4%. OSAS lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan
anak-anak. Pada anak usia remaja dengan obesitas, prevalensi OSAS berkisaran antara
36%-60%. Survei yang dilakukan di Jakarta didapatkan bahwa prevalensi OSAS pada
anak usia 10-12 tahun dengan obesitas adalah sebesar 38.2%.
Menurut teori yang ada bahwa OSAS terjadi akibat adanya gangguan pada fungsi
saluran nafas atas yang menyebabkan terganggunya aliran udara oksigen yang masuk
kedalam sistem pernafasan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Banyak dari kasus
OSAS yang terjadi dimasyarakat namun sebagian besar sulit untuk menegakkan
diagnosisnya. Hal ini dikarenakan penyebab terjadinya OSAS yang multifactorial
tersebut sehingga tak jarang diagnosis sulit untuk ditegakkan. Kondisi ini apabila tidak
ditangani dengan baik akan menimbulkan efek yang buruk pada seseorang terutama
pada anak-anak dimana akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Penulisan referat ini bertujuan agar sebagai dokter mampu mengenali dan
mendiagnoiss suatu penyakit dengan tepat dilihat dari hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik,

dan

pemeriksaan

penunjang

sehingga

diharapkan

dapat

memberikan

penatalaksanaan maupun terapi yang tepat, adekuat dan optimal sesuai kompetensi
dokter yang ditujukan demi kesembuhan pasien.

Sumber-sumber data yang digunakan dalam pembuatan referat ini didapatkan dari
studi pustaka dengan mengumpulkan data-data literatur, artikel, jurnal kedokteran dan
berbagai sumber informasi yang didapat melalui internet.

Anda mungkin juga menyukai