Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Antenatal Care (ANC ) Menurut Para Ahli

Pengertian Antenatal Care - Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan (Siti M, 2005). Antenatal
care(ANC) diartikan sebagai pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, I.B.G, 1998).
Melalui antenatal care dapat ditapis kehamilan risiko tinggi, risiko meragukan untuk mendapatkan
konsultasi dan penanganan yang lebih baik, sedangkan kehamilan dengan risiko rendah dapat dilakukan
pertolongan setempat (Manuaba, I.B.G, 2001).
Cakupan Perawatan Antenatal
Perawatan antenatal mencakup:
1. Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal, untuk mendeteksi dan
mengatasi setiap kelainan yang timbul, dan untuk mengantisipasi semua masalah selama kehamilan,
persalinan, dan periode postnatal.
2. Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehmilan dan bagaimana cara-cara mengatasi gejalanya.
3. Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan serta kelahiran, dan pemberian petunjuk
mengenai segala aspek dalam perawatan bayi.
4. Dukungan jika terdapat masalah-masalah sosial atau psikologis. (Farrer, H, 2001)
Tujuan Antenatal Care
Secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan
kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, dan kala nifas.
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi,
dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba, I.B.G, 1998)
Jadwal Antenatal Care
Antenatal care yang dilakukan dengan jadwal tertentu akan meningkatkan hubungan dan kepercayaan ibu
hamil terhadap mereka yang akan menolongnya sehingga terjalin hubungan batin yang harmonis (Manuaba,
I.B.G, 2001).
Berikut adalah jadwal pemeriksaan kehamilan menurut beberapa ahli:

Petugas Antenatal Care


Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada:
1. Dokter ahli kebidanan
2. Dokter ahli lain
3. Dokter umum
4. Bidan
5. Perawat bidan
6. Dukun terlatih
(Rustam M, 1998)
Tempat Antenatal Care
Seorang ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya di:
2

1. Klinik antenatal rumah sakit (BKIA)


2. Pusat komunitas (Puskesmas, Polindes, dan Posyandu)
3. Klinik dokter umum
4. Klinik bidan (BPS)
(Henderson, C, 2006)
Daftar Pustaka - Pengertian Antenatal Care (ANC ) Menurut Para Ahli
Farrer, H. 1987. Maternity Care. Andry, H. 2001 (alih bahasa). Jakarta: EGC.
Henderson, C. 1997. Essential Midwifery. Ria, A. 2006 (alih bahasa). Jakarta: EGC.
Manuaba, I.B.G. 2001. Panduan Diskusi Obstetri dan Ginekologi untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta:
EGC.
Rustam, M. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta: EGC.
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL CARE (ANC), PROSES PERSALINAN, PEMERIKSAAN
FISIK BBL, PEMERIKSAAN FISIK POST PARTUM
A. PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL CARE (ANC)
Definisi Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan
medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan.
(pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care)
Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil
normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan
antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Pelayanan antenatal.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter
umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan
standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur
tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet
selama masa kehamilan.
Tujuan:
1. menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang
dilahirkan sehat.
2. memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang
optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.
3. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
Status generalis / pemeriksaan umum.
Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi. Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan), tinggi/berat badan. Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat badan
75 kg. Batas hipertensi pada kehamilan yaitu 140/90 mmHg (nilai diastolik lebih bermakna untuk prediksi
sirkulasi plasenta). Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic headache nyeri frontal, hypertensive / tension
headache nyeri suboksipital berdenyut). Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik / tidak.
Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi, gigi-geligi. Paru / jantung / abdomen inspeksi
palpasi perkusi auskultasi umum. Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri
3

(kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk panggul). Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lain
harus dimasukkan menjadi masalah dan direncanakan penatalaksanaannya.
Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetric
Abdomen
Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen mungkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan palpasi bimanual dalam,
dapat diperkirakan ukuran uterus - pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita
ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis).
Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika :
Leopold I
Menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak tangan.
Leopold II
Kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kepala pasien, mencari sisi bagian
besar (biasanya punggung) janin, atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.
Leopold III
Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (di
atas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.
Leopold IV
Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kaki pasien, untuk konfirmasi
bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk / melewati pintu atas
panggul (biasanya dinyatakan dengan satuan x/5) Jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga
taksiran berat janin (meskipun kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar). Pada kehamilan aterm,
perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara Johnson-Tossec yaitu : tinggi fundus (cm) (12/13/14)) x 155 gram. Auskultasi : dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang
ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima,
kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit. Sebenarnya pemeriksaan
auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi
denyut jantung janin normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi
kompensasi terhadap beban / stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan
kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal distress/gawat janin).
Genitalia eksterna
Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang, luka / perdarahan, discharge, kelainan
lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam
menggunakan spekulum (in speculo) : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum Cusco
(cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal kemudian di dalam liang vagina diputar 90o
sehingga horisontal, lalu dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna), keadaan ostium,
ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan dinding dalam vagina, ada/tidak tumor,
tanda radang atau kelainan lainnya. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari
vagina.
Genitalia interna
Palpasi : colok vaginal (vaginal touch) dengan dua jari sebelah tangan dan bimanual dengan tangan lain
menekan fundus dari luar abdomen. Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan
4

serviks. Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan. Ditentukan bagian terbawah
(JANGAN LUPA, SELALU PALPASI BIMANUAL PADA PEMERIKSAAN VAGINAL !!!!)
Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk memperkirakan
ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
1. perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan adanya plasenta
previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat (hanya boleh dilakukan di meja operasi,
dilakukan dengan cara perabaan fornices dengan sangat hati-hati).
2. ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi (korioamnionitis). Pemeriksaan
dalam (vaginal touch) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan antenatal pertama, kecuali ada
indikasi. Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik
(persalinan) adalah pemeriksaan pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu, untuk memperkirakan
ukuran, letak, presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik
untuk penilaian kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia kehamilan
kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit dan
sakit untuk eksplorasi.
Pemeriksaan rektal (rektal touch) : dilakukan atas indikasi.
Pemeriksaan lanjutan
Jadwal kunjungan
Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 29-36 minggu setiap 2 minggu sekali dan di
atas 36 minggu setiap minggu sekali).
Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa :
1. Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri.
2. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak janin, denyut jantung janin,
aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion dan letak plasenta (jika memungkinkan dengan
USG).
Laboratorium
Jika terdapat kelainan, ditatalaksana dan diperiksa ulang terus sampai mencapai normal. Jika sejak awal
laboratorium rutin dalam batas normal, diulang kembali pada kehamilan 32-34 minggu. Periksa juga infeksi
TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Hepatitis / HIV). Periksa gula darah pada kunjungan
pertama, bila normal, periksa ulang pada kunjungan minggu ke 26-28, untuk deteksi dini diabetes mellitus
gestasional.
Lain-lain
Pelvimetri radiologik (akhir trimester 3), jika diperlukan, untuk perhitungan jalan lahir. Pada trimester 3
akhir, pembentukan dan pematangan organ janin sudah hampir selesai, sehingga kemungkinan mutasi /
karsinogen jauh lebih kecil dibandingkan pada trimester pertama / kedua. Tetap harus digunakan dosis
radiasi sekecil-kecilnya. Ultrasonografi (USG) tidak berbahaya karena menggunakan gelombang suara.
Frekuensi yang digunakan dari 3.5, 5.0, 6.5 atau 7.5 MHz. Makin tinggi frekuensi, resolusi yang dihasilkan
makin baik tetapi penetrasi tidak dapat dalam, karena itu harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Nasehat untuk perawatan umum / seharihari
Aktifitas fisik
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika
duduk/berbaring dianjurkan kaki agak ditinggikan. Jika tingkat aktifitas berat, dianjurkan untuk dikurangi.
Istirahat harus cukup. Olahraga dapat ringan sampai sedang, dipertahankan jangan sampai denyut nadi
5

melebihi 140 kali per menit.


Jika ada gangguan / keluhan yang mencurigakan dapat membahayakan (misalnya, perdarahan per vaginam),
aktifitas fisik harus dihentikan.
Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau berhubungan dengan radiasi / bahan kimia,
terutama pada usia kehamilan muda.
Imunisasi
Terutama tetanus toksoid. Imunisasi lain sesuai indikasi.
Bepergian dengan pesawat udara
Tidak perlu kuatir bepergian dengan menumpang pesawat udara biasa, karena tidak membahayakan
kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin kapal penumpang telah diatur sesuai atmosfer biasa.
Mandi dan cara berpakaian
Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun khusus / antiseptik vagina tidak dianjurkan karena justru dapat
mengganggu flora normal vagina. Selain itu aplikasi sabun vaginal dengan alat semprot dapat menyebabkan
emboli udara atau emboli cairan yang dapat berbahaya. Berpakaian sebaiknya yang memungkinkan
pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang leluasa.
Sanggama / coitus
Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan, harus dihentikan
(abstinentia). Jika ada riwayat abortus sebelumnya, coitus ditunda sampai usia kehamilan di atas 16 minggu,
di mana diharapkan plasenta sudah terbentuk, dengan implantasi dan fungsi yang baik. Beberapa
kepustakaan menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu terakhir menjelang perkiraan
tanggal persalinan. Hindari trauma berlebihan pada daerah serviks / uterus. Pada beberapa keadaan seperti
kontraksi / tanda-tanda persalinan awal, keluar cairan pervaginam, keputihan, ketuban pecah, perdarahan
pervaginam, abortus iminens atau abortus habitualis, kehamilan kembar, penyakit menular seksual,
sebaiknya coitus jangan dilakukan.
Perawatan mammae dan abdomen
Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla ditarik manual dengan pelan. Striae / hiperpigmentasi dapat
terjadi, tidak perlu dikuatirkan berlebihan.
Hewan piaraan
Hewan piaraan dapat menjadi carrier infeksi (misalnya, bulu kucing / burung, dapat mengandung parasit
toxoplasma). Dianjurkan menghindari kontak.
Merokok / minuman keras / obat-obatan
Harus dihentikan sekurang-kurangnya selama kehamilan dan sampai persalinan, nifas dan menyusui selesai.
Obat-obat depresan adiktif (narkotik dsb.) mendepresi sirkulasi janin dan menekan perkembangan susunan
saraf pusat pada janin.
Gizi / nutrisi.
Makanan sehari-hari dianjurkan yang memenuhi standar kecukupan gizi untuk ibu hamil (detail cari/baca
sendiri ya). Untuk pencegahan anemia defisiensi, diberi tambahan vitamin dan tablet Fe.

1. PENGERTIAN ANC (ANTE NATAL CARE)


ANC (Ante Natal Care) adalah Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim

2. TUJUAN ANC (ANTE NATAL CARE):


1.
Pengawasan : Kesehatan Ibu
2.
Deteksi dini penyakit penyerta dan komplikasi kehamilan, menetapkan resiko kehamilan (tinggi,
meragukan dan rendah)
3.
Menyiapkan persalinan well born baby dan well health mother
4.
Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
5.
Mengantarkan pulihnya kesh. Ibu optimal
3. BUKTI KEHAMILAN
o
PRESUMTIF ( Bukti Subyektif)

Amenorea

Perubahan payudara

Mual dan muntah (morning sickness)

Frekuensi berkemih

Leukorea

Tanda Chadwieks

Quickening
o
PROBABILITAS (Bukti Obyektif)

Pertumbuhan dan perubahan uterus

Tanda Hegars (melunaknya segmen bawah uterus)

Ballotement (lentingan janin dl uterus saat palpasi)

Braxton hicks (kontraksi selama kehamilan)

Perubahan Abdomen

Pembesaran abdomen

Striae Gravidarum

Pigmentasi pada linea nigra


o
ABSOLUT (Bukti Positif)

Terdengar DJJ

Teraba bagian anak oleh pemeriksa

Terlihat hasil konsepsi dg USG

Teraba gerakan janin oleh pemeriksa


4. PEMERIKSAAN PENUNJANG ANC (ANTE NATAL CARE)
o
LABORATORIUM

Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL)

Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)

Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)


o
USG

Jenis kelamin

Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion,

o
o
o
o
o
o
o

5. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
BILA HPHT TIDAK DIKETAHUI, USIA KEHAMILAN TENTUKAN DG CARA :
TFU ( cm x 7/8 = Usia dl mgg)
Terabanya ballotement di simpisis 12 mgg
DJJ (+) dg Dopller 10-12 mgg
DJJ (+) dg fetoscop 20 mgg
Quickening 20 mgg
USG
PERHITUNGAN TAKSIRAN PARTUS (NAGELE) :
H+7
7

B (1-3) + 9, bila tanggal > 24 + B 1, B (4-12) 3


T (1-3) + 0, T (4-12) + 1
PERHITUNGAN TAKSIRAN BERAT JANIN:
o
TFU (11 belum masuk PAP) X 155 = .gr
o
TFU (13 sudah masuk PAP) X 155 = .gr
FREKUENSI KEHAMILAN
o
Kunjungan I (12-24 mgg)

Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik dan obstetri, Pemeriksaan laboratorium Antropometri,


penilaian resiko kehamilan, KIE
o
Kunjungan II (28 32 mgg)

Anamnesis, USG, Penilaian resiko kehamilan, Nasehat perawatan payudara dan Senam
hamil), TT I
o
Kunjungan III ( 34 mgg)

Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II


o
Kunjungan IV, V, VII dan VIII ( 36-42 mgg)

Anamnesis , perawatan payudara dan persiapan persalinan


o
o

6. PENGKAJIAN ANC (ANTE NATAL CARE)


o
AKTIFITAS / ISTIRAHAT

BP turun , HR meningkat , Episode Sinkop, Edema


o
INTEGRITAS EGO

Persepsi diri
o
ELIMINASI

Konstipasi, miksi ? , BJ urine ? , haemoroid


o
MAKANAN dan CAIRAN

Morning sickness (TM I), nyeri ulu hati,

Penambahan BB ( 8 12 kg), hipertrofi gusi (berdarah)

Anemi fisiologis (Hemodilusi)


o
NYERI / KETIDAKNYAMANAN

Kram kaki, nyeri payudara dan punggung, Braxton Hicks


o
PERNAFASAN

Respirasi meningkat
o
KEAMANAN

Suhu : 36,1o 37,6 o C ,

DJJ ( 12 minggu dengan dopler, 20 minggu dengan fetoskop)

Gerakan janin (20 minggu)

Quickening dan Ballotement (16 20 minggu)


o
SEKSUALITAS

Perubahan seksualitas, leukorea, peingkatan uetrus

Payudara membesar, pigmentasi

Goodell, Hegar, chadwiks


o
INTERAKSI SOSIAL

Denial, maturasi, aseptance


o
PENYULUHAN / PEMBELAJARAN
o
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

o
o
o

7. PENGKAJIAN FISIK ANC (ANTE NATAL CARE)


TANDA VITAL, ANTROPOMETRI
PENGKAJIAN KEPALA
PENGKAJIAN DADA : paru, jantung, payudara
8

PENGKAJIAN ABDOMEN : hepar, abdomen, uterus (palpasi, inspeksi, auskultasi, pergerakan


janin, his)
PEMERIKSAAN PANGGUL
PEMERIKSAAN GENITAL
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS

o
o
o
o

7. DIAGNOSA KEPERAWATAN dan FOKUS INTERVENSI ANC (ANTE NATAL CARE)


I.

Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Perubahan napsu makan,
mual dan muntah
o
Kriteria Hasil :

Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal

Mengikuti diet yg dianjurkan

Mengkonsumsi Zat besi / vitamin

Menunjukkan peningkatan Berat Badan ( minimal 1,5 kg pada Trimester I)


o
Intervensi :

Tentukan asupan nutrisi /24 jam

Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet

Berikan nformasi tertulis diet prenatal dan suplemen

Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya

Timbang Berat Badan dan kaji berat badan pregravid

Berikan peningkatan berat badan selama trimester I yang optimal

Tinjau tentang mual dan muntah

Pantau kadar Hemoglobin, test urine (aseton, albumin dan glukosa)

Ukur pembesaran uterus

Kolaborasi : program diet ibu hamil

II.

Resti defisit volume Cairan berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual dan muntah
Kriteria Hasil :

Mengidentifikasi dan melakukan kegiatan untuk mengurangi frekwensi dan keparahan


mual/muntah

Mengkonsumsi cairan sesuai kebutuhan.

Mengidentifikasi tanda dan gejala dehidrasi


o
Intervensi :

Auskultasi Detak Jantung Janin (DJJ)

Tentukan beratnya mual/muntah

Tinjau riwayat (gastritis, kolesistitis)

Anjurkan mempertahankan asupan cairan

Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, Tekanan Darah, intake dan output, Timbang
berat badan

Anjurkan asupan minum manis, makan sedikit tapi sering, makan roti kering sebelum
bangun tidur
III.
Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Pembesaran uterus, Peningkatan GFR, Peningkatan
sensitifitas Fundus Uteri
o
Kriteria Hasil :

Mengungkapkan penyebab sering kencing

Mengidentifikasi cara mencegah stasis urinarius


o
Intervensi :

Berikan informasi perubahan berkemih

Anjurkan menghindari posisi tegak dan supine dalam waktu lama

Berikan informasi intake cairan 6 - 8 gelas/hari, penurunan intake 2 3 j pra rest

Kaji nokturia, anjurkan keagel exercise


o

Tekankan higiene toileting, memakai celana dari katun dan menjaga vulva tetap

kering

IV.
o

V.
o

VI.
o

VII.

Kolaborasi : Kaji riwayat medis (hipertensi, penyakit ginjal dan jantung)


Ketidak efektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diagfragma sekunder kehamilan
Kriteria Hasil :
Melaporkan penurunan keluhan
Mendemonstrasikan fungsi pernapasan normal
Intervensi :
Kaji status pernapasan
Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC)
Kaji kadar hemoglobin dan tekankan pentingnya vitamin.
Informasikan hubungan program latihan dan kesullitan pernafasan
Anjurkan istirahat dan latihan berimbang
Tinjau tindakan pasien untuk mengurangi keluhan
Ketidak nyamanan berhubungan dengan Perubahan fisik dan pengaruh hormonal
Kriteria Hasil :
Mengidentifikasi tindakan yang melegakan dan menghilangkan Ketidak nyamanan
Melaporkan penatalaksanaan Ketidak nyamanan
Intervensi :
Catat derajat rasa tidak nyaman minor
Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan lanjutan
Anjurkan pemakaian korset uterus
Tekankan menghindari stimulasi puting
Intruksikan perawatan puting mendatar
Kaji adanya haemoroid
Intruksikan penggunaan kompres dingin dan intake tinggi serat pada haemoroid
Intruksikan posisi dorsofleksi pada kaki dan mengurangi keju/susu
Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dalam keluarga
Kolaborasi : suplemen kalsium
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan ketidaknyamanan
Kriteria Hasil :
Mendiskusikan perubahan dalam hasrat seksual
Identifikasi langkah mengatasi situasi
Melaporkan adaptasi perubahan dan modifikasi situasi selama kehamilan
Intervensi :
Tentukan pola aktivitas seksual pasangan
Kaji dampak kehamilan terhadap kehamilan
Diskusikan miskonsepsi seksualitas kehamilan
Anjurkan pilihan posisi koitus selama kehamilan
Informasikan tindakan yang dapat meningkatkan kontraksi (stimulasi puting susu,
orgasme pada wanita, sperma)
Kolaborasi : konseling bila masalah tidak teratasi
Resti konstipasi berhubungan dengan Penurunan peristaltik, penekanan uterus

10

Anda mungkin juga menyukai