Anda di halaman 1dari 55

Presentasi Kasus

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Oleh: Kelompok B
Pembimbing: dr. Abla Ghanie, Sp.THT-KL (K)
BAGIAN/ DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN
FK UNSRI/ RSMH
2015

Anggota Kelompok

Nadia Ayu Tiarasari


Jovita Kosasih
Imanda Husna S.
Ramadhani
Atika Wulandari
Ceyka Maduma
Mardalena
Ayu Hasim

Maria Winarti
Abdul Wahyu
Yudistira
Asriandi Sumantri
Ariyani Sukma
Putri
Khusnul Dwinita
M. Komarul Hakim

PENDAHULUAN

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS


Salah satu infeksi
telinga terbanyak

Anak-anak usia
s.d 6 tahun;
Puncak: 2 tahun

Prevalensi: 65330 juta orang di


seluruh dunia

39-220 jt orang
(60%) :
gangguan
pendengaran
signifikan

STATUS PASIEN

STATUS PASIEN

Identifikasi
Nama
: Tn. RS
Umur
: 27 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
:Alamat
: Dalam kota

ANAMNESIS

Keluhan utama
Keluar cairan kekuningan berbau busuk
dari telinga kiri sejak 1 minggu yang lalu

Riwayat perjalanan penyakit

Riwayat Perjalanan
Penyakit

3 bulan yang lalu, pasien mengeluh


keluar cairan dari telinga kiri berwarna
putih, cairan keluar terus menerus, bau
(-), keluar cairan bercampur darah
disangkal, nyeri telinga (+), telinga
berdenging disangkal,, nyeri menelan
disangkal, sakit kepala disangkal,
riwayat sering batuk dan pilek disangkal,
pasien tidak berobat.

1 minggu yang lalu, pasien mengeluh


masih keluar cairan dari telinga kiri,
warna kekuningan, cairan keluar terus
menerus, berbau busuk (+), darah (-),
nyeri telinga (+), telinga berdenging (-),
sakit kepala (-), batuk pilek (-), nyeri
menelan (-), pasien kemudian dibawa ke
poliklinik THT-KL RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang

RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU

Keluar cairan dari telinga : disangkal


Hipertensi : disangkal
Penyakit Jantung : disangkal
Penyakit Ginjal : disangkal
Penyakit Kelamin : disangkal
Diabetes Melitus : disangkal
Tuberkulosis : disangkal
Asma : disangkal
Alergi : disangkal
Sakit gigi : disangkal
Nyeri menelan berulang : disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Hipertensi
: disangkal
Penyakit Jantung
: disangkal
Penyakit Ginjal
: disangkal
Penyakit Kelamin
: disangkal
Diabetes Melitus
: disangkal
Tuberkulosis
: disangkal
Asma
: disangkal
Alergi
: disangkal

RIWAYAT KEBIASAAN

Pasien mengorek telinga hampir setiap


hari menggunakan cotton bud maupun
kuku.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis

Keadaan umum : tampak sakit ringan


Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,5C
Berat badan : 63 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT : Normoweight

Jantung : Bunyi jantung I dan II (+) normal,

murmur (-), gallop (-)


Paru-paru :Vesikuler (+) normal, ronkhi (-),
wheezing (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar dan lien
tidak teraba
Ekstremitas : edema pretibial (-/-) akral
dingin dan pucat (-/-).

STATUS LOKALIS
I. Telinga Luar

Kanan

Kiri

Regio Retroaurikula

Abses

Sikatrik

Pembengkakan

Fistula

Jaringan granulasi

Regio Zigomatikus

Kista Brankial Klep

Fistula

Lobulus Aksesorius

Aurikula

Mikrotia

Efusi perikondrium

Keloid

Nyeri tarik aurikula

Nyeri tekan tragus

I. Telinga Luar

Kanan

Kiri

lapang

lapang

RMeatus Akustikus Eksternus

Lapang/sempit

Oedema

Hiperemis

Pembengkakan

Erosi

Krusta

Sekret (serous/seromukus/mukopus/pus)

mukopus

Perdarahan

Bekuan darah

Cerumen plug

Epithelial plug

Jaringan granulasi

Debris

Benda asing

Lapang

Lapang

Sagging

Exostosis

II.Membran Timpani

Warna (putih/suram/hiperemis/hematoma)

Putih

Suram

Bentuk (oval/bulat)

Bulat

Bulat

Pembuluh darah

Normal

Normal

Refleks cahaya

(+) arah jam 5

(-)

Retraksi

Bulging

Bulla

Ruptur

Perforasi

(+)

(sentral/perifer/marginal/attic)

sentral

(kecil/besar/ subtotal/ total)

Subtotal

Tidak terlihat

Tidak terlihat

Pulsasi

Sekret (serous/ seromukus/ mukopus/ pus)

Mukopus

Tulang pendengaran

Kolesteatoma

Polip

Jaringan granulasi

GAMBAR MEMBRAN
TIMPANI

TES KHUSUS
III. Tes Khusus

Kanan

Kiri

1. Tes Garpu Tala


Tes Rinne
Tes Weber
Tes Scwabach
2. Tes Audiometri
Audiogram

+
Lateralisasi ke
telinga kiri
Sama dengan
pemeriksa
Tidak
dilakukan

3. Tes Fungsi Tuba

Tidak

Tes Valsava

dilakukan

Lateralisasi ke telinga kiri


Memendek
Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tes Toynbee
4. Tes Kalori

Tidak

Tes Kobrak

dilakukan

Tidak dilakukan

Hidung
Hidung luar : Dalam batas normal
Hidung dalam:
Rinoskopi anterior (ND / NS)
* Vestibulum : dbn / dbn
* Kavum nasi: Luas / Luas
Sekret : (-) / (-)
* Konka inferior : Eutropi Eutropi
Warna : merah muda / merah muda
* Konka Media : Tidak dapat dinilai
* Konka Superior : Tidak dapat dinilai

Rinoskopi anterior (ND / NS)


* Meatus media : tidak dapat dinilai
* Meatus inferior : lapang / lapang
Sekret : (-) / (-)
Polip : (-) / (-)
* Septum nasi : Deviasi (-)
Mukosa: eutropi / eutropi
Warna : merah muda / merah muda

Rinoskopi posterior (ND / NS)


* Mukosa : licin / licin
* Adenoid : (-) / (-)
* Tumor: (-) / (-)
* Koana: Lapang / lapang
* Fossa Russenmullery (tumor/tidak) :
(-) (-)
* Torus tobarius : licin / licin
* Muara tuba : terbuka / terbuka
* Sekret: (-) / (-)

Sinus Paranasal

Rongga Mulut
Rongga Mulut Kanan Kiri
Lidah Dalam batas normal
Gusi Dalam batas normal
Bukal Dalam batas normal
Palatum durum Dalam batas normal
Kelenjar ludah Dalam batas normal
Gigi geligi Dalam batas normal

Faring

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Rencana pemeriksaan darah rutin


Rencana kultur apusan sekret telinga
kiri
Rencana rontgen mastoid

DIAGNOSIS KERJA

Otitis media supuratif kronik auris


sinistra

TATALAKSANA

Ear toilet: H2O2 3% 3x gtt V AS

Ofloxacin 2 x gtt V AS
Cefadroxil 2 x 500 mg tab
Kontrol ulang

PROGNOSIS

Quo ad Vitam
: Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI TELINGA

ANATOMI TELINGA
TENGAH

ANATOMI

OTITIS MEDIA

peradangan sebagian/seluruh mukosa telinga tengah,


tuba Eustachius, antrum mastoid, & sel-sel mastoid

KLASIFIKASI
Otitis Media

Supuratif

Akut

Nonsupuratif

Kronik

Akut

Kronik

PATOGENESIS
Sembuh
Infeksi (-)
Gangguan
tuba

Tekanan
Negatif
Telinga
tengah

Efusi

OME
Infeksi (+)

Etiologi
OMA

Sembuh

OME

OMSK

PATOGENESIS

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Infeksi kronis
telinga tengah
> 2 bulan
Sekret terus
menerus/
hilang timbul

Perforasi
membran
timpani

FAKTOR RISIKO
Virulensi
kuman
tinggi

Terapi

Faktor
risiko
Hygiene
buruk

Imunitas

LETAK PERFORASI
Perforasi Sentral

Perforasi Marginal

Perforasi Atik

JENIS OMSK

OMSK

Tipe benigna
Tipe maligna

Aktif
Tenang

JENIS OMSK
OMSK Benigna

OMSK Maligna

Melibatkan tulang
Perforasi marginal/ atik
Sering komplikasi
Abses/ fistel retroaurikuler
Polip/jar. granulasi di liang

telinga

Terbatas pada mukosa


Perforasi di sentral
Komplikasi jarang
Kolesteatoma (-)

Kolesteatoma (+)
Sekret berbentuk nanah dan
berbau khas
Rontgen mastoid: bayangan
kolesteatom (+)

DIAGNOSIS

Anamnesis:

Secara umum, gejala klinis dari OMSK


sebagai berikut:
Telinga berair (otorea)
Gangguan pendengaran
Otalgia (nyeri telinga)
Vertigo

Penegakan Diagnosis

Tes penala tuli konduktif


Otoskopi
Sekret mukopurulen
Perforasi membran timpani

Pemeriksaan
Penunjang
Audiometri

Radiologi : Rontgen mastoid, CT-Scan

Kultur mikroorganisme dan resistensi sekret

TATALAKSANA
Konservatif

Sekret aktif : H2O2 3%


(3-5 hari)
Tetes telinga: antibiotik +
kortikosteroid (1-2
minggu)
Antibiotika oral gol
ampisilin as. Klavulanat

Pembedahan

Perforasi (+) > 2 bulan


miringoplasti/
timpanoplasti
Infeksi lain:
adenoidektomi;
tonsilektomi
OMSK tipe maligna :
mastoidektomi
timpanoplasti

KOMPLIKASI

Intratemporal

Perforasi MT
Mastoiditis akut
Paresis N. VII
Labirinitis
Petrositis

Ekstratemporal

Intrakranial

Abses
subperiosteal

Abses otak
Tromboflebitis
Hidrosefalus otikus
Empiema subdura
Abses subdura/
ekstradura

KOMPLIKASI

PEDOMAN TATALAKSANA
OMSK
Otorea Kronis
Otoskopi
MT Utuh

MT Perforasi

Otitis Eksterna Difusa


Otomikosis
Dermatitis/Eksim
Otitis Eksterna Maligna
Miringitis Granulomatosa

Komplikasi (-)

OMSK
Onset,progresifitas,
predisposisi
Fokus Infeksi
Riwayat Pengobatan
Cari gejala/tanda
komplikasi
Komplikasi (+)

Kolesteatom (-)
OMSK Benigna

Lihat Algoritma 1

Kolesteatom (+)
OMSK Bahaya

Lihat Algoritma 2

Kolesteatom (-)
OMSK Benigna
OMSK Tenang

Algoritma 1

OMSK Aktif

Stimulasi Epitelisasi
Tepi Perforasi

Perforasi Menutup

Tuli Konduktif (+)

Perforasi Menetap

RO.Mastoid
(Schuller) X-Ray
Audiogram

Ideal :
Timpanoplasti tanpa/dengan
mastoidektomi

Cuci Telinga
Antibiotik Sistemik
Lini I: Amoksisilin/sesuai
kuman penyebab
Antibiotik Topikal

Otorea Menetap
> 1 minggu
Antibiotik
Berdasarkan Pem.
Bakteriologik
Otorea Menetap
>3 bulan
Ideal :
Mastoidektomi +
Timpanoplastui

Algoritma 2

Komplikasi (+)
OMSK Bahaya

Pilihan :
Atikotomi Anterior
Timpanoplasti Dinding Utuh
Timpanoplasti Dinding Runtuh
Atikoantroplasti
Timpanoplasti Buka-Tutup

OMSK + Komplikasi
Komplikasi
Intratemporal
1. Antibiotik Dosis
Tinggi
2. Mastoidektomi
3. Dekompresi N.VII
4. Petrosektomi

Komplikasi
Ekstratemporal
1. Rawat Inap
2. Periksa Sekret Telinga
3. Antibiotik IV Dosis Tinggi 715 hari
4. Konsul Spesialis Saraf/Saraf
Anak
5. Mastoidektomi Anestesi
Lokal/Umum
6. Operasi Bedah Saraf

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai