Anda di halaman 1dari 2

Penculikan anak memang menjadi isu yang sangat meresahkan.

Akhir pekan lalu,


seorang gadis cilik, Sintya, dilaporkan hilang saat bermain di sebuah tempat bermain
anak di Pusat Grosir Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur.
Dari rekaman CCTV tampak bahwa gadis yang 'lepas' bermain dari orangtuanya itu
telah dibawa seorang pria tak dikenal.
Peristiwa penculikan anak di PGC ini terjadi pada 18 Juli lalu sekitar pukul
16.30 saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Kini, bocah telah ditemukan
dan sudah kembali ke rumahnya. Dia diantar seorang sopir taksi.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, tanggung jawab
paling besar untuk menjaga anak-anak ada pada orangtua masing-masing.
Meskipun, seperti dalam kasus penculikan anak di PGC (Pusat Grosis Cililitan),
orangtua sibuk bekerja.
"Tetap saja harus beri perhatian ekstra kepada anak. Di kamar tidur sekalipun anak
harus dijaga, apalagi di tempat ramai," ujar Arist ketika dihubungi, Selasa
(21/7/2015).
Baca: Diduga Alami Trauma, Kondisi Fisik dan Psikis Anak Korban Penculikan PGC
Diperiksa
Dalam catatan yang dimiliki oleh Komnas PA, setidaknya ada 39 laporan kasus
penculikan anak-anak yang masuk sejak awal tahun ini. Arist mengatakan, sebanyak
80 persen dari jumlah tersebut merupakan kasus tak terselesaikan. Dengan kata
lain, si anak tidak pernah pulang setelah penculikan itu.
Arist mengatakan, tempat penculikan bisa bermacam-macam. Tidak hanya di pusat
perbelanjaan, penculikan bisa terjadi bahkan di sekolah atau rumah sendiri.
"Dan semua penculikan itu akibat kelalaian orangtua. Saya katakan itu adalah
kelalaian orangtua. Dunia ini ada celakanya, orangtua yang tahu soal itu," ujar Arist.
Arist mengatakan, anak-anak tidak dapat disalahkan jika dia diculik. Anak-anak tidak
bisa disebut lalai atas keselamatan dirinya sendiri. Sebab, dunia anak memang
dunia bermain yang ingin bebas dari aturan. Oleh karena itu, orangtualah yang
paling bertanggung jawab memeriksa kondisi anak setiap saat.
Baca: Penculik Anak di PGC Diduga Lebih dari Satu

"Saya tidak menyalahkan orangtua SE. Saya hanya mau katakan kasus penculikan
itu selalu berulang karena kelalaian," ujar dia sambil menanggapi kasus penculikan
anak di PGC.
Dikutip dari forum sahabatnestle.com, ada beberapa tips mencegah anak jadi
korban penculikan.Dalam salah satu artikel yang ditulis salah satu psikolog, Adriani
Purbo, ada tips pencegahan penculikan anak yang layak dicoba.
1. Beri Stimulasi Penculikan
Beri simulasi penculikan agar anak bisa mengetahui tindakan apa yang harus
dilakukannya bila ada orang yang berusaha dengan paksa mau menculiknya," tulis
Adriani dalam forum itu.
Dalam simulasi, orangtua bisa mengajarkan kepada anak untuk berteriak minta
tolong serta melakukan hal-hal yang menarik perhatian jika ada orang yang
memaksa pergi. Jika si anak sedang berada di lokasi ramai seperti pusat
perbelanjaan, anak bisa diajarkan untuk berlari mencari petugas keamanan
setempat.
Baca: Anak yang Diculik di PGC: "Om Kenaka Nggak Diantar Pulang? Kangen Ayah
Bunda."
2. Beri Anak Teknik Dasar Beladiri
Hal tersebut bisa berguna bagi anak-anak yang berada dalam situasi terancam.
"Bekali anak dengan teknik dasar keterampilan bela diri agar bisa melepaskan diri
dengan segera dari sekapan penculik," ujar Adriani.

Anda mungkin juga menyukai