Ngawi No.Dokumen No.Revisi Halaman 00 1/2 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur Utama PROSEDUR TETAP
Pengertian Melakukan penilaian dan pengawasan kepada pasien yang
sudah diatasi kegawat daruratannya.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya perburukan kondisi pasien
2. Melakukan penilaian ulang kondisi pasien.
Kebijakan 1. Undang- undang RI No.44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit. 2. SK Menkes RI No 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat darurat rumah sakit. 3. SK Menkes RI No.106/Menkes/SK/I/2004 tentang Tim Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Pelatihan PPGD/GELS. 4. SK Dirut RSI At Tin Husada Ngawi No.137/TU.K/34/I/2012 tentan integrated Multidisiplinary Emergency Team (IMET).
Prosedur 1. Dokter jaga memutuskan pasien yang memerlukan
observasi. 2. Observasi dilakukan oleh perawat dan Dokter jaga. 3. Observasi dilakukan tiap 5-15 menit sesuai dengan tingkat kegawadaruratannya. Hal-hal yang perlu diobservasi keadaan umum pasien kesadaran pasien Airway (jalan napas) Tanda tanda vital 4. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien memburuk maka perawat yang melakukan observasi akan melaporkan kepada Dokter jaga. 5. dokter jaga melakukan Re-Assesment terhadap kondisi pasien. 6. observasi kepada pasien di Ruang Emergent dilakukan maksimal dalam waktu 8 (delapan) jam selanjutnya penderita dialihkan ke ruang rawat akut/ kamar operasi/ unit rawat inap terpadu rumah sakit lain. 7. Observasi kepada pasien di Ruang Urgent dan Non Urgent dilakukan maksimal dalam waktu 8 (delapan) jam untuk kemudian diputuskan apakah penderita apakah penderita boleh pulang atau dialihkan ke ruang rawat akut/kamar operasi/ unit rawat inap terpadu/ rumah sakit lain. 8. perkembangan penderita selama observasi dicatat di formulir catatan perkembangan terintegrasi. Dokumen terkait Formulir catatan perkembangan terintegrasi Unit terkait 1. Unit Rawat Inap Terpadu 2. Rekam Medik