I. PENDAHULUAN
a. Karakteristik
V.
VI.
teratas.
b. Komponen Aromatik
-
Perbedaan yang terlihat ialah pada mutu I dan II dengan mutu III
Jenis :
VII.
VIII. PRODUKSI
II.
a. Panen
-
Umur
Waktu
Kriteria
Cara
Siklus produksi terdiri dari 2 tahun (iklim laut) dan 3-4 tahun
(iklim non laut)
Penyimpanan
c. Proses Pengolahan
Whole Clove
-
IX.
X.
b. Pascapanen
-
Perontokkan
Pengeringan
Ground Clove
-
mesin pengering.
XI.
cengkeh gosong
Sortasi
Clove Oil
-
pengeringan
dan susut bobot 29-33% dengan sinar matahari (4-6 hari) atau
XII.
XIII.
XIV.
rasa khas.
pendahuluan
Pengemasan
(pengecilan
ukuran),
dan
perlakuan
Clove Oleoresin
-
b. Analgesik
Eugenol
menghambat
siklooksigenase
pada
XV.
XVI.
XVII.
T=50-80C
-
SIFAT FUNGSIONAL
XXI.
XXII.
XXIV.
XXXI.
XXXII.
XLVIII.
XLIX.
XXIII. Kelompok 3B
Siti Indah Disatya
240210120089
XXV. Ghina Khoerunnisa 240210120091
XXVI. Olivia Christy
240210120092
XXVII.
Candrika Nicitha
240210120093
XXVIII.
Sayyidah Ayu L
240210120096
XXIX. Restyana Yusran
240210120097
XXX. Evelyn Wijaya
240210120098
L.
LI.
LII.
2. Eugenol adalah komponen utama dalam minyak cengkeh dan sintesis vanili
dari eugenol
berlangsung dalam dua tahap reaksi, yaitu reaksi isomerisasi eugenol (T tinggi)
menjadi isoeugenol dan dilanjutkan dengan oksidasi isoeugenol menjadi vanili.
Reaksi ini menggunakan katalisis heterogen, yaitu menggunakan katalis padatan
superbasa dengan
penyangga alumina untuk reaksi isomerisasi eugenol dan dilanjutkan dengan
reaksi oksidasi isoeugenol dengan KMnO4
crown ether-6.
LIII.
LIV.
a.
Distilasi Uap
LV.+
: Murah, alat sederhana
- : Waktu lama, rendemen kecil, kemurnian rendah (suhu tinggi)
b. Ekstraksi Hidrokarbon
LVI.
+
: Kemurnian baik, rendemen lebih banyak
- : Terdapat residu pelarut, lebih mahal dari distilasi uap, butuh keahlian khusus
c. Ekstraksi CO2 superkritik
LVII.
+
: Rendemen banyak karena dilakukan di suhu rendah, tidak ada
-
residu toksik, ektrak bebas pelarut, hemat energi karena CO2 bisa dipakai ulang
: Membutuhkan keahlian khusus, peralatan lebih mahal
LVIII.
LIX.
Prinsipnya adalah kelarutan minyak atsiri dalam karbondioksida harus baik. Caranya
ekstraktor diisi dengan simplisia dan ke dalamnya dialirkan gas karbondioksida.
Tekanan dan temperatur dalam ekstraktor diatur sesuai dengan keperluan. Gas
sisa gas karbondioksida dialirkan ke dalam tangki yang berisi karbon aktif untuk
karbondioksida yang jenuh dengan minyak atsiri, dialirkan ke dalam tangki pemisah
dengan temperatur dan tekanan lebih rendah. Produk yang diperoleh dipindahkan dan